Anda di halaman 1dari 12

ASBAB NUZUL, MUNASABAH DAN SIYAQ

ABSTRAK
ABSTRAK: Al-Qur'an sebagai petunjuk paling penting dalam Islam.
Untuk menyajikan tafsir Al-Qur'an yang benar, memerlukan ilmu yang
dapat dipahami sesuai dengan keinginan para pemegang karam.
Tidak jarang, seseorang tidak dapat memahami suatu ayat atau kitab
suci tanpa diketahui sebab/peristiwa di balik turunnya ayat tersebut.
Di sini, mengetahui ilmu Asbabul an-Nuzul memegang peranan
penting. Lebih jauh, pemahaman yang lebih baik tentang Kalamullah
membutuhkan pengetahuan tentang puisi dan hubungan antar
karakter. Oleh karena itu ilmu makarel muna berperan dalam hal ini.
Al-Qur'an, di sisi lain, tidak dapat dipahami dalam teks aslinya saja,
tetapi harus dipahami secara kontekstual (studi Siyaq). Dalam hal ini,
penulis telah menyusunnya dengan menggunakan literatur buku dan
media internet.

ABSTRACT: Al-Qur'an as the most important guide in Islam. To


present the correct interpretation of the Qur'an, requires knowledge
that can be understood in accordance with the wishes of the
shipwreck holders. Not infrequently, a person cannot understand a
verse or holy book without knowing the cause/event behind the
revelation of the verse. Here, knowing the science of Asbabul an-
Nuzul plays an important role. Furthermore, a better understanding
of Kalamullah requires knowledge of poetry and the relationships
between characters. Therefore mackerel science may play a role in
this matter. The Qur'an, on the other hand, cannot be understood in
its original text alone, but must be understood contextually (Siyaq's
study). In this case, the author has compiled it using book literature
and internet media

A. LATAR BELAKANG itu, proses interpretasi merupakan upaya


Keberadaan al-Qur'an yang terbatas untuk menempatkan teks ke dalam
pada teks-teks kebahasaan yang konteks. Moh Abdul Halim dalam bukunya
terhimpun dalam buku-buku, telah menyebutkan bahwa para penafsir
menyebabkan para ulama secara tidak menggunakan dua metode untuk
langsung menulis tafsir al-Qur'an yang mempelajari dan menafsirkan Al-Qur'an:
berisi penjelasan-penjelasan yang pendekatan relasional dan pendekatan
berkaitan dengan isi al-Qur'an secara kontekstual. Metode pertama melibatkan
keseluruhan. Oleh karena itu, tidak dapat studi internal teks, metode kedua
dipungkiri bahwa proses penafsiran pada melibatkan studi eksternal teks. Dari sini
abad ini terdiri dari berbagai corak. kita dapat menyimpulkan bahwa hukum
Ciri-ciri proses mempelajari Al-Qur'an kontekstual tidak dapat langsung
tidak lepas dari berbagai aspek tafsir para dipraktikkan untuk menafsirkan Al-
mufassir. Hal ini dipengaruhi oleh latar Qur'an.
belakang intelektual, sosial budaya dan Secara umum, kehadiran analisis teks
politik yang melingkupinya. Oleh karena dalam kajian tafsir Al-Qur'an memiliki

1
fungsi penting bagi para penafsir. Sebuah peristiwa atau pertanyaan tertentu
diskusi dalam konteks modern. Oleh yang diajukan teman kepada
karena itu, pemahaman sebelumnya dapat Utusan. Hanya beberapa ayat Al-
dilihat sebagai langkah pertama dalam Qur'an yang memiliki Asbab
menentukan struktur dan prosedur di Nuzur, dan banyak lainnya ditulis
mana penafsir mempelajari interpretasi tanpa peristiwa atau kejadian di
atau makna Al-Qur'an. Berdasarkan belakangnya..
keterangan di atas, makalah ini Peristiwa yang terjadi pada
memaparkan kajian-kajian yang berkaitan masa Nabi S.A.W. dapat
dengan ilmu-ilmu internal Al-Qur'an, digolongkan sebagai Asbâ b An-
misalnya ilmu Asbab al-Nuzul, ilmu Nuzû l. Nabi Muhammad S.A.W.
Munasabat Al-Qur'an, dan ilmu Syi'ah Al- mengadakan. Ini tidak dapat
Qur'an. Menggunakan Al-Qur'an sebagai digolongkan sebagai Asbâ b An-
referensi dapat menjadi latar belakang Nuzû l, seperti kebohongan orang-
pengetahuan dalam proses pemahaman orang sebelumnya terhadap para
Al-Qur'an. nabi yang diutus kepada orang-
B. METODE PENELITIAN orang ini, atau peristiwa masa
Pada penulisan makalah ini, penulis depan seperti Hari Pembalasan
menggunakan metode studi literatur atau isinya (Abdul Fattah Mahmud,
dengan cara mengumpulkan literatur atau 2008). bahwa makna sebab di sini
bahan-bahan materi yang bersumber dari tidak dapat dipahami dalam
buku, jurnal dan sumber lainnya yang konteks sebab-akibat. Dengan kata
terkait dengan Asbab An-Nuzul, lain, pernyataan bahwa ayat-ayat
Munasabah dan Siyaq Alquran tidak akan diturunkan jika
C. HASIL DAN PEMBAHASAN bukan karena kejadian ini tidak
1. Kajian Asbâ b An-Nuzû l dapat dibenarkan. Kehendak Yang
a. Definisi Asbâ b An-Nuzû l Maha Kuasa untuk menurunkan
Definisi Kalamullah ayat-ayat Allah S.W.T., dengan atau
mengandung kebijaksanaan yang tanpa sebab, dan ini diperkuat
tidak sedikit. Seperti perintah dengan kehadiran Karamullah,
Ubudya dan tuntunan hukum, yang terwujud tanpa adanya
dapat membimbing kehidupan peristiwa sebelumnya yang perlu
manusia dan membawa disertai.
kebahagiaan di dunia dan di b. Pentingnya Mempelajari Asbâ b
akhirat. Ada banyak klausa yang An-Nuzû l
terungkap setelah atau sebelum Kajian Asbabun Nuzul memiliki
terjadinya suatu peristiwa yang urgensi yang besar dalam
dapat dikaitkan dengan klausa. memaknai Kalamullah. Beberapa
Asbab An-Nuzul memiliki ulama yang menggarisbawahi
beberapa definisi terminologi. urgensi mengetahui ilmu ini antara
Diantaranya adalah peristiwa- lain Imam Badruddin AlZarkasyi
peristiwa yang terjadi sebelum dan dalam bukunya Al-Burhan dan Al-
sesudah turunnya ayat tersebut, Imam Jalaluddin Al-Suyuti dalam
yang dapat dihubungkan atau bukunya yang berjudul Al-Itqan.’
dihubungkan dengan kandungan adalah salah satu keunggulan
ayat tersebut (Shihab, 2013). utama ilmu Asbaab An-Nuzû l,
Insiden dalam definisi ini adalah

2
mereka (Abdul Fattah Mahmud, tujuan dari ayat ini sudah
2008): jelas.
1) Hikmah hukum di balik Allah 3) Pengetahuan Asbâ b al-Nuzû l
S.W.T. Karena pengetahuan merupakan pedoman untuk
hikmat menggerakkan orang menghindari anggapan hasr
percaya untuk menyembah (pembatasan hukum) dalam
Tuhan. Dan semua ini dapat setiap ayat Al-Qur'an.
memperkuat iman orang Contohnya adalah karakter Al-
percaya kepada Tuhan. An'am [6]:145. Ayat ini tidak
2) Mengetahui maksud dan dapat diartikan bahwa yang
tujuan kitab suci yang diharamkan bagi manusia
diturunkan dan menghindari hanyalah yang disebutkan
kesalahan dalam menafsirkan dalam ayat ini. Namun, selain
kitab suci. Karena ada jenis makanan dan minuman
beberapa ayat yang isi dan yang disebutkan di atas, masih
makna hukumnya hanya banyak hal yang haram dan
dapat dipahami dengan tidak boleh dimakan. Oleh
mengetahui Asbâ b al-Nuzû l, karena itu, untuk menghindari
tanpanya akan menimbulkan Hasr (pembatasan hukum),
salah tafsir. Ibn Daqiq Al-'Id kita perlu mengetahui tentang
menyatakan bahwa Asbab An Nuzur, sikap orang-
pengetahuan tentang Asbâ b orang kafir yang hanya
al-Nuzû l diperlukan untuk menghalalkan apa yang
pemahaman yang baik diharamkan Allah dan
tentang isi Al-Qur'an. Seperti mengharamkan apa yang
ayat 115 Surat Al-Baqoroh, dilegalkan Allah. Tanpa
secara tekstual ayat ini mengetahui Asbâ b an-Nuzû l,
dimaknai bahwa akan sulit untuk memahami
bagaimanapun keadaannya, makna sebenarnya dari ayat
siapa saja yang shalat boleh tersebut..
menghadapkan wajahnya ke 4) Asbâ b An-Nuzû l bertanggung
mana saja dan tidak perlu jawab untuk
menghadap kiblat, saya bisa mempertimbangkan
melakukannya. Jadi jika anda spesialisasi hukum. Karena
belum mengetahui Asbâ b An- ada beberapa ayat yang
Nuzû l, Asbâ b An-Nuzl pada memiliki alasan khusus untuk
ayat tersebut adalah untuk wahyu kitab suci. Jadi Anda
memudahkan para musafir perlu tahu Azab an-Nuzû l
untuk menunaikan shalat 5) Mengetahui Asbab-Annuzul
sunnah atau bagi yang dapat menjelaskan kepada
melakukannya, agar dapat siapa ayat tersebut
memahami ayat tersebut, diturunkan. Oleh karena itu,
mungkin ada kesalahan. Kami ayat tidak universal atau
tidak tahu kiblat dan ke arah umum.
mana doa diarahkan sesuai 6) Memberikan kemudahan
ijtihad. Jadi maksud dan untuk menginterpretasikan
dan menghafal nya.

3
Dengan demikian, jelaslah berpendapat bahwa kata-kata
peran asbab nuzul dalam mengerti Tabi'in menjelaskan bahwa itu
maksud yang tersimpan dalam adalah Asbâ b an Nuzul, maka
ayat. hukumnya adalah maqbul, asalkan
c. Cara Mengetahui Asbâ b an- validitas sanad hadits diperkuat
Nuzû l oleh pemegang mursal lainnya,
Untuk mengetahui Asbabun dan siapa perawinya. juga seorang
Nuzul, para cendikiawan (ulama) penafsir yang berguru kepada para
menggunakan riwayat-riwayat sahabat Nabi S.A.W. misalnya
shahih, selain kata-kata dan Mujahid, Ikrimah dan Sa'id bin
kesaksian para sahabat yang juga Jubayr (Abdul Fattah Mahmud,
menjadi pendukung ulama dalam 2008).
mengetahui hal ini. 2. Kajian Munasabah
Kutipan dari al-Wahidi a. Pengertian, Fungsi dan Sumber
mengatakan bahwa dilarang Munasabah
membahas Asbab-nuzul Bahasa logis artinya dekat.
Kalamullah kecuali berdasarkan Menurut Manna 'AlQatthan,
riwayat dan kesaksian otentik para rasionalitas adalah aspek
sahabat tentang wahyu Kitab Suci.. hubungan antara kalimat-kalimat
Ulama Salafi sangat terbatas suatu ayat, antara baris-baris
dalam mengomunikasikan apa pun suatu ayat, atau antara surat
tentang Asbâ b An-Nuzû l yang dengan surat yang lain (Al-
tidak berdasarkan kisah nyata. Di Qatthan, 2015).
antara para ulama yang Mengetahui hal ini, kita tahu
memperhatikan hal ini adalah bahwa Kalamula adalah entitas
Muhammad Ibnu Sirin. Jika yang terjalin dari awal hingga
demikian pendapat Ibnu Sirin, akhir. Hal ini dapat mengelak dari
salah seorang ulama Tabi'in dalam beberapa pendapat yang
mencermati kisah Asbâ b An-Nuzû l, mengklaim bahwa tema-tema yang
maka kita dapat mengetahui terkandung dalam Kalamallah
bahwa para ulama sangat tidak memiliki kesinambungan
berpegang teguh pada kisah satu sama lain (Shihab, 2013).
shahih dalam menentukan Asbâ b Dalam Kitab Allah dan Sunnah
An-Nuzul. Oleh karena itu, Nabi, tidak ada tajuk rencana yang
informasi tentang Asbâ b an-Nuzû l mengatur tentang keberadaan ayat
harus diteliti secara serius untuk dan munasabat surat tersebut.
memastikan keasliannya. Jika Tapi itu bergantung pada Ijtihad
riwayat tersebut berasal dari Mufasir dan pemahamannya yang
seorang teman yang telah tinggi tentang mukjizat yang
menyaksikan secara langsung terkandung dalam Kitab Allah.
penyebab turunnya ayat tersebut Munasabah dapat diterima jika
dan secara eksplisit menyatakan sesuai dengan isi redaksi syair dan
dengan kata-kata bahwa itu adalah kaidah bahasa Arab . Ini tidak
tentang Asbâ b An-Nuzû l, maka berarti bahwa semua komentator
kisah ini dinilai sebagai marfu' akan menemukan muna mackerel
atau sanad-Nya terkait dengan di setiap ayat. Oleh karena itu,
Rasulullah. Imam al-Suyuti tidak jarang para penafsir tidak

4
menemukan hubungan antara satu Nabi S.A.W. Tekanan yang
ayat dengan ayat lainnya. Jika diterimanya di Mekah
Anda tidak melihat memaksanya untuk
kesinambungan di antara klausa, meninggalkan kota, sehingga
jangan berlebihan (Al-Qatthan, dia kembali ke Mekah. Kaitan
2015). surat ini adalah kesamaan
b. Macam-Macam Munasabah situasi yang dialami dan
Sebagian ulama telah kepastian Allah S.W.T (Al-
mengalihkan perhatiannya pada Qatthan, 2015).
ilmu ikan tenggiri muna. Karena 3) Munasabah Antara Akhir
jika Anda mengetahuinya, Anda Surat dengan Awal Surat
dapat memahami keselarasan Contoh ada dalam permulaan
seluruh bagian Al-Qur'an. Ada surat al-Hadid (57):
beberapa pola Muna Sabha dalam ‫َس َّب َح هَّلِل ِ َم ا يِف ٱ َّلس مَٰ َ ٰو ِت َوٱَأۡل ۡر ِ ۖض َو ُه َو‬
Al-Qur'an. ini contohnya:
1) Munasabah Antar Surah
‫ٱلۡ َع ِز ُيز ٱلۡ َح ِك ُمي‬
adanya hubungan antar surah “Semua yang berada di langit
dalam Al-qur’an. Hubungan dan yang berada di bumi
dapat berupa penjelasan bertasbih kepada Allah
secara lebih rinci dari (menyatakan kebesaran
penjelasan yang lebih umum Allah). Dan Dialah Yang Maha
di surat sebelumnya. Contoh Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
dalam surat Al-Fatihah (6)
‫ٱ ۡه ِداَن ٱلرِّص َ َٰط ٱلۡ ُم ۡس َت ِق َمي‬ Dan pada akhir surat Al-
Waqiah 56:
“Tunjukilah kami jalan yang
lurus”
‫فَ َس ّب ِۡح ِبٱمۡس ِ َرب ّ َِك ٱلۡ َع ِظ ِمي‬
“Maka bertasbihlah dengan
Kemudian dijelaskan bahwa (menyebut) nama Rabbmu
jalan yang lurus yang ada di yang Maha Besar.”
permulaan surat Al-Baqoroh
ayat (2) adalah Al-Qur’an. Kaitan dengan surah di atas
Allah berfirman: merujuk pada perintah
‫َذٰكِل َ ٱ ۡل ِكتَٰ ُب اَل َريۡ َۛب ِفي ۛ ِه ُهدٗ ى ِل ّلۡ ُمتَّ ِق َني‬ memuji dengan pernyataan
bahwa semua makhluk di
“Kitab (Al Quran) ini tidak
langit dan di bumi memuji
ada keraguan padanya;
Allah S.W.T di akhir surah Al
petunjuk bagi mereka yang
Waqiah. Termasuk di awal
bertakwa”
surat Al-Hadid (Al-Qatthan,
2) Munasabah antara awal dan
2015).
akhir surah Misalnya seperti
4) Munasabah Antara Ayat
yang terlihat pada surah al-
Dengan Ayat Dalam Satu
Qashas yang pertama kali
Surah Contohnya lafadh
menggambarkan perjuangan
muttaqin dalam surat Al-
nabi Musa kemudian
Baqoroh ayat ke 2, dijelaskan
pertolongan Allah kepada nabi
di ayat setelahnya tentang
Musa. . Dan di akhir surat itu
ciri-ciri orang bertaqwa. Allah
ada hadiah Bushhiro untuk
berfirman:

5
‫َذٰكِل َ ٱ ۡل ِكتَٰ ُب اَل َريۡ َۛب ِفي ۛ ِه ُه دٗ ى ِل ّلۡ ُمتَّ ِق َني‬ Allah Maha Melihat apa yang
‫ٱ‬ ‫ٱ‬
َ ُ ‫ون ِب لۡ َغ ۡي ِب َوي ُ ِقمي‬ َ ُ‫۝ ذَّل ِ َين ي ُ ۡؤ ِمن‬
kamu kerjakan.”
‫ون‬
‫ٱ‬
‫ون ۝‬ َ ‫َّلصلَ ٰو َة َو ِم َّما َر َز ۡقنَٰ ه ُۡم يُن ِف ُق‬ Sedangkan Munasabah tanpa
“Kitab (Al Quran) ini tidak menggunakan kata hubung,
ada keraguan padanya; bersandar pada qarinah
petunjuk bagi mereka yang ma’nawiyyah (indikasi
bertakwa, yaitu) mereka yang manawi). Hal tersebut
beriman kepada yang ghaib, terdapat dalam beberapa
yang mendirikan shalat, dan ragam. Salah satu contohnya
menafkahkan sebahagian adalah Al–Istithrad
rezeki yang Kami (perpindahan kepada
anugerahkan kepada mereka” keterangan lain). Misalnya:
Allah berfirman:
5) Munasabah Antara Kalimat
‫يَٰ بَيِن ٓ َءا َد َم قَ دۡ َأ َنزلۡنَ ا عَلَ ۡيمُك ۡ ِل َب ٗاس ا ي ُ َ ٰو ِري‬
ۚ ٞ ‫َس ۡو َ ٰء ِتمُك ۡ َو ِر ٗيشا ۖ َو ِل َب ُاس ٱلتَّ ۡق َو ٰى َذٰكِل َ َخرۡي‬
dengan Kalimat Dalam Satu
Surah Munasabah macam ini
‫ٱ‬
ada yang menggunakan kata ‫ون‬ َ ‫َذٰكِل َ ِم ۡن َءايَٰ ِت هَّلل ِ ل َ َعلَّهُ ۡم ي َ َّذكَّ ُر‬
hubung dan ada juga yang
“Hai anak Adam,
tidak. Munasabah yang
sesungguhnya Kami telah
menggunakan kata
menurunkan kepadamu
penghubung umumnya terjadi
pakaian untuk menutup
dalam bentuk thadad
auratmu dan pakaian indah
(berlawanan). Contoh
untuk perhiasan. Dan pakaian
munasabah yang
takwa itulah yang paling baik.
menggunakan kata hubung
Yang demikian itu adalah
terdapat pada surah Al-Hadid
sebahagian dari tanda-tanda
ayat 4.
‫ُه َو ٱذَّل ِ ي َخلَ َق ٱ َّلس مَٰ َ ٰو ِت َوٱَأۡل ۡر َض يِف‬ kekuasaan Allah, mudah-
mudahan mereka selalu
‫ِستَّ ِة َأاَّي ٖم مُث َّ ٱ ۡس َت َو ٰى عَىَل ٱلۡ َع ۡر ِ ۖش ي َ ۡعمَل ُ َم ا‬ ingat.”
‫ي َ ِل ُج يِف ٱَأۡل ۡر ِض َو َما خَي ۡ ُر ُج ِمهۡن َ ا َو َم ا ي َ ِزن ُل‬
‫ِم َن ٱ َّلس َمٓا ِء َو َما ي َ ۡع ُر ُج ِفهيَ ا ۖ َو ُه َو َم َعمُك ۡ َأ ۡي َن‬
Hal ini dijelaskan di bagian
pakaian, dan menemukan frasa
‫ري‬ٞ ‫ون ب َ ِص‬ ‫ٱ‬
َ ُ‫َما ُكنمُت ۡ ۚ َو هَّلل ُ ِب َما تَ ۡع َمل‬ "pakaian taqwa" di antaranya
menjadi yang tertinggi,
“Dialah yang menciptakan
memungkinkan pembaca untuk
langit dan bumi dalam enam
mengarahkan perhatian pada
masa: Kemudian Dia
tingkat elemen pakaian taqwa
bersemayam di atas 'Arsy. Dia
(Al-Suyuti, 2006).
mengetahui apa yang masuk
6) Munasabah Antara Fashilah
ke dalam bumi dan apa yang
(pemisah) Dengan Isi Ayat
keluar daripadanya dan apa
Kesinambungan ini biasanya
yang turun dari langit dan
menyimpan maksud khusus.
apa yang naik kepada-Nya.
Salah satu nya tamkin. Contoh
Dan Dia bersama kamu di
pada Surah An-Naml ayat 80:
mana saja kamu berada. Dan

6
‫ن ََّك اَل ت ُ ۡس ِم ُع ٱلۡ َم ۡوىَت ٰ َواَل تُ ۡس ِم ُع ٱ ُّلص َّم ٱدلُّ عَٓا َء‬ Meskipun siyaq telah banyak
‫ِإ‬
‫َذا َول َّ ۡو ْا ُمدۡ ِب ِر َين‬ dibahas dalam berbagai bidang
‫ِإ‬ akademik, namun belum ada
Sesungguhnya kamu tidak pembahasannya, terutama dalam
dapat menjadikan orang-orang kitab-kitab klasik yang
yang mati mendengar dan memberikan definisi tentang siyaq.
(tidak pula) menjadikan orang- Ibnu Daqiq al-'Id (w. 702 H)
orang yang tuli mendengar menyebut Siyaq saat
panggilan, apabila mereka membicarakan tahushish
telah berpaling membelakang. (kekhususan) dengan Asbabun
Nuzul. ia mengatakan,
Lafadh “idza wallau mudbirin” “siyā q adalah hal yang
(apabila mereka telah berpaling menunjukkan maksud
membelakang) pada ayat pembicaraan seseorang” (Daqīq,
tersebut adalah tambahan 1994).
untuk memperjelas terhadap Dalam pembahasan yang
makna “Ash-Shum” (orang tuli). berbeda, Al-Bannani (w.1198 H)
3. Kajian Siyaq menjelaskan
a. Pengertian Siyaq pengertian siyā q sebagai “hal yang
Pengertian Siyaq Siyaq secara menunjukkan maksud pembicara,
etimologis merupakan baik berupa kalimat yang
bentuk macdar dari kata sā qa- sebelumnya atau
yasū qu yang berarti sesudahnya”(AlBannani, n.d.).
menggiring. Sedangkan kata Di sisi lain, dalam argumen lain,
Insā qat berarti beriringan. Lalu al-'Attar juga mendefinisikan siyaq
kata Sīqah artinya ternak yang sebagai "kalimat-kalimat itu
digiring. Sū q artinya pasar, hal ini tersusun dari apa". M. Quraysh
karena banyak barang yang Shihab kemudian menjelaskan
digiring ke tempat tersebut. bahwa shiyak adalah indikator
Kemudian mahar yang digunakan untuk
disebut sawq atau siyā q karena menentukan makna/urutan kata
orang Arab ketika mengadakan yang dimaksudkan pembicara. Ini
pernikahan menggiring onta dan adalah kerangka kerja yang
kambing sebagai mahar (Mandzur, mengandung unsur-unsur teks dan
n.d.). Hal ini senada yang unit linguistiknya yang berfungsi
disebutkan oleh ar-Raghib al- untuk membuat hubungan tidak
Ashfahani: “Saqa: kalimat Sauqul hanya kata demi kata, tetapi antara
Ibili artinya menggiring unta. urutan kalimat dan situasi dan
Dikatakan dalam kalimat Suqtuhu kondisi yang menyertainya;
artinya aku menggiringnya. Kata Pembaca / pendengar menemukan
as-Sayyaqah artinya binatang yang makna, ide tentang apa yang
digiringkan, dan kalimat Suqtul dimaksud dengan teks (Shihab,
Mahra ilal Mar-ah, artinya aku 2013).
menggiring maharku kepada Berdasarkan uraian di atas oleh
perempuan, hal ini dikarenakan sebagian ulama, syā q dapat
maharnya adalah seekor unta” didefinisikan sebagai koherensi
(Dahlan, 2017). seperangkat kalimat atau situasi

7
tutur yang dapat menunjukkan 1) Siyaq yang terdiri dari
atau memperjelas maksud beberapa pokok pembicaraan,
penutur.  tetapi semuanya mengarah ke
b. Macam-Macam Siyaq satu arah.
M. Quraysh Shihab mengatakan 2) Siyaq yang tidak terdiri dari
bahwa ketika berbicara tentang beberapa pokok pembicaraan.
Siyaq, berdasarkan fungsi Siyaq Ia tidak mempunyai bagian-
sebagai indikator, Siyaq dapat bagian yang berbeda-beda
dibagi menjadi dua bagian utama: atau rincian yang memisahkan
Pertama, Siyaq Lughawi/ Maqaliy, satu dari yang lain, sehingga
yaitu yang berdasarkan indikator hubungannya dapat diketahui
kebahasaan yang digunakan untuk dengan jelas.
menentukan makna teks. Kedua, Siyaq ini menjadikan satu
Siyaq Ghairu Lughawiy, yaitu surah mempunyai
Begitu banyak indikator yang kesinambungan dari awal
berguna untuk menentukan makna surah hingga akhirnya Salah
yang sebenarnya, bukan indikator satu contoh terdapat dalam
berdasarkan bahasa. Ada beberapa surah As-Saffat: 158
indikator. Ada yang berhubungan ۡ‫َو َج َعلُ و ْا بَيۡنَهُۥ َوبَنۡي َ ٱلۡجِ نَّ ِة ن َ َس ٗباۚ َول َ َق د‬
dengan teks pembicara dan lawan ‫ٱ‬
‫ون‬َ ُ ‫عَ ِل َم ِت لۡجِ نَّ ُة هَّن ُ ۡم لَ ُم ۡحرَض‬
bicara, ada yang dengan kondisi ‫ِإ‬
dan keadaan yang menyertai “Dan mereka adakan
percakapan, dan ada pula yang (hubungan) nasab antara
dengan kondisi dan keadaan yang Allah dan antara jin. Dan
menyertai percakapan. Oleh sesungguhnya jin mengetahui
karena itu, siyaq tidak lagi terbatas bahwa mereka benar-benar
pada makna leksikal dan akan diseret (ke neraka),”
konstruksinya. Selain itu, urutan Ayat tersebut
kata dapat memiliki arti yang menjelaskan bahwa jin akan
berbeda, sehingga diperlukan dihadirkan pada Hari
indikator selain indikator Kebangkitan. Namun
kebahasaan untuk mendapatkan pertanyaannya, apakah jin
makna yang tepat. ifdar di sini untuk dihukum
Meskipun sifat-sifat siyaq di atau menyaksikan
atas diakui oleh para ahli, namun perhitungannya? Ath-Tabari,
rumusan dan ruang lingkup siyaq dalam tafsirnya, menyatakan
berbeda-beda. Mengenai ayat-ayat bahwa pendapat yang lebih
Al-Qur'an dan keumuman dan relevan dalam menafsirkan
kekhususannya, beberapa ulama ayat tersebut adalah bahwa
menyarankan tiga jenis siyaq: jin dihadirkan untuk dihukum
Pertama, berkaitan dengan dan bukan untuk
satu surah. Dalam bagian ini, Siyaq menyaksikan perhitungan.
menjadikan satu surah memberikan konteks
berhubungan sejak awal surah penyiksaan jin., Ahmad
hingga akhirnya. Ini terbagi dua Sarwat (2019)
bagian : mengungkapkan maka ayat ini
(As-Saffat 158) lebih tepat

8
dimaknai sama dengan ayat tujuan yang dimaksud oleh
lainnya (Shihab, 2013). pembicara.” Siyaq macam kedua
Menemukan siyaq yang ini juga terbagi kepada dua bagian,
mengacu pada surah yaitu:
membutuhkan pengamatan yang 1) Satu penggalan yang
cermat terhadap deskripsi setiap ditemukan dalam satu surah.
kelompok ayat dan analisis yang Seperti, surah al-Kautsar, atau
tajam terhadap detailnya. surah al-Lahab. Hubungan
Beberapa orientalis mengklaim antar ayat-ayatnya cukup
bahwa mereka yang benar-benar jelas.
mempelajari Siyaq, tentu saja, 2) Beberapa penggalan dalam
menemukan beberapa kesamaan satu surah. Misalnya, surah al-
yang secara bersamaan mengikat Baqarah, di dalamnya
satu topik pembicaraan dengan terdapat pembicaraan tentang
topik lainnya, dan menyatukan berbagai persoalan : puasa,
semua topik ini ke arah yang sama. haji, qishash, peperangan, dan
Kedua, Berkaitan dengan lain-lain. Ada yang diuraikan
bagian penggalan dalam satu dengan uraian yang panjang,
surah. Dalam hal ini, M. Quraisy namun ada pula yang hanya
Shihab mengatakan bahwa Imam sepintas saja.
Ash Shatibi adalah salah satu Ketiga, ayat Siyaq. Ayat adalah
ulama yang menaruh perhatian bagian dari surah. Seperti halnya
besar terhadap masalah ini. sepenggal surah yang tidak lepas
Diusulkan oleh Imam Ash Syatibi: dari kumpulan ayat-ayat surah,
“Hendaklah memperhatikan demikian pula ayat tersebut tidak
kepada penggalan secara boleh dipisahkan dari sepenggal
keseluruhan, tidak hanya awalnya surah, sehingga pada akhirnya
dengan mengabaikan akhirnya, setiap ayat bermuara pada uraian
dan tidak pula sebaliknya surah. Siyaq ayat ini juga terbagi
mengamati akhirnya dan menjadi dua, yaitu::
mengabaikan awalnya. Ini karena 1) Satu ayat yang berdiri sendiri
penggalan satu surah, meskipun dan dapat dipahami
memiliki aneka susunan kalimat/ maksudnya seperti : ayat
ayat, namun satu dengan yang alKursy (QS. Al-Baqarah, 2:
lainnya saling berkaitan. Karena 255).
itu, tidak ada cara lain bagi yang 2) Ayat yang tidak dapat
hendak memahaminya kecuali dipahami secara baik dan
mengembalikan akhir penggalan benar kecuali dengan
ayat ke awal penggalannya, memperhatikan ayat-ayat
demikian pula sebaliknya. yang menyertainya.
Sehingga seseorang akan dapat Salah satu contohnya
memahami maksud pembicaraan, yaitu mengenai penafsiran
dengan tidak memisah-misahkan arti lafadh fazhzhan pada
bagian penggalan penggalannya surah ali-Imran 159 dibawah
karena jika pemisahan itu ini:
dilakukan maka tidak akan dapat
mengantar seseorang itu kepada

9
‫نت فَ ًّظا‬ َ ‫نت لَهُ ۡ ۖم َول َ ۡو ُك‬َ ‫فَ ِب َما َرمۡح َ ٖة ِّم َن ٱهَّلل ِ ِل‬ linguistik yang sebenarnya

‫غَ ِلي ظَ ٱلۡ َقلۡ ِب ٱَلن َف ُّض و ْا ِم ۡن َح ۡوكِل َ ۖ فَ ٱع ُۡف‬ digunakan dalam Al-Qur'an,
atau penalaran dan realitas,
‫َعهۡن ُ ۡم َوٱ ۡس َت ۡغ ِف ۡر لَه ُۡم َوشَ ا ِو ۡرمُه ۡ يِف ٱَأۡل ۡم ۖ ِر فَ َذا‬ serta suasana ayat.
‫ِإ‬
‫َع َز ۡم َت فَتَ َولَّك ۡ عَىَل ٱهَّلل ۚ ِ َّن ٱهَّلل َ حُي ِ ُّب‬ Dari pembahasan di atas, kita
‫ِإ‬
‫ٱلۡ ُم َت َولِّك ِ َني‬
dapat melihat bahwa para ulama
berbeda dalam memberikan
“Maka disebabkan rahmat rumusan dan jenis Siyaq. Beberapa
dari Allah-lah kamu berlaku merumuskan dalam istilah umum,
lemah lembut terhadap termasuk banyak jenis, sementara
mereka. Sekiranya kamu yang lain merumuskan dalam
bersikap keras lagi berhati jangka pendek dan terbatas yang
kasar, tentulah mereka disepakati. Hanya memiliki satu
menjauhkan diri dari atau beberapa ayat, tetapi mereka
sekelilingmu. Karena itu sepakat untuk menjadikan siyaq
maafkanlah mereka, sebagai salah satu faktor kunci
mohonkanlah ampun bagi dalam menentukan makna
mereka, dan (Shihab, 2013).
bermusyawaratlah dengan c. Urgensi dan Fungsi Siyaq
mereka dalam urusan itu. Siyaq dianggap sangat urgen
Kemudian apabila kamu telah karena para ulama sepakat untuk
membulatkan tekad, maka menjadikannya salah satu faktor
bertawakkallah kepada Allah. kunci dalam menentukan
Sesungguhnya Allah menyukai kepentingannya. Siyaq adalah
orang-orang yang urutan kalimat atau koherensi
bertawakkal kepada-Nya.” dalam situasi percakapan yang
Makna dari kata fazhzhan dapat menunjukkan atau
terlepas dari Siyaq nya memperjelas maksud pembicara.
dipahami mencakup semua Konteks sebagai alat interpretasi
kekerasan, baik lisan maupun telah dipelajari oleh para ulama
dalam hati. Namun, jika dilihat setidaknya sejak zaman al-Syafi'i.
dari siyaq dalam sebuah Bahkan penggunaan shiyaq
kalimat, arti kata fazhzhan (konteks) untuk interpretasi
hanya sebatas pada seberapa sebenarnya dilakukan oleh Nabi
kerasnya dalam bentuk lisan, Muhammad dan para sahabatnya.
kepada Allah S.W.T. Ada enam fungsi siyaq sebagai
Ada banyak indikator yang penjelas makna, yaitu 1)
bisa digunakan untuk memperjelas hal yang masih
mendirikan Siyaq, yang global, 2) menetapkan salah satu
terpenting adalah riwayat makna di antara berbagai
shohih yang sampai ke mata kemungkinan makna, 3)
rantai para perawi Rasulullah, menguatkan hal yang sudah jelas,
atau biasa disebut pakar di 4) membatasi cakupan kalimat
bidang Al-Qur'an seperti yang general (takhsis al’am), 5)
sahabat-sahabat, yaitu riwayat membatasi kalimat yang absolut,
yang menjelaskan posisi dan dan 6) menganeka-ragamkan
makna ayat, atau indikator makna. Keenam ciri tersebut

10
kemudian diterjemahkan ke dalam khusus. Adapun urgensi mengetahui
sejumlah kaidah penafsiran, Asbab al-Nuzul, salah satunya adalah
seperti bahwa suatu penafsiran memahami hikmah di balik legalisasi
tidak boleh bertentangan dengan hukum, mengetahui maksud dan makna
makna kontekstualnya, bahwa ayat-ayat yang diturunkan, serta
konteks dapat membatasi ruang menghindari salah tafsir.
lingkup kalimat umum, dan Usaha untuk memahami kandungan
konteks itu dapat menentukan ayat-ayat Al-qur’an adalah dengan
kata ganti orang ketiga. mempelajari Ilmu Munasabah. Karena di
Menurut M. Quraish Shihab, dalamnya menjelaskan hubungan antar
Siyaq mengantarkan seseorang ayat atau antar surah, dan membawanya
kepada pemahaman Mujmal kepada pemahaman yang utuh. Tidak
sehingga menjadi Mubayyan. Siyaq jarang kita temui perbedaan pendapat di
juga sangat pandai menentukan antara para ulama dalam ketika
salah satu dari berbagai menentukan maksud dari suatu ayat. ilmu
kemungkinan makna, menentukan siyaq lah yang berperan dalam kasus ini.
makna umum untuk Siyaq adalah tolak ukur yang berfungsi
menjadikannya istimewa, dan sebagai penetapan arti yang dimaksud
menemukan kata/frasa Mahzuf oleh pembicara/susunan kata. Siyaq
untuk memperjelas dan tepat mempunyai beberapa macam, di
maknanya. antaranya; siyaq ayat, siyaq maqhta’dan
Dari penjelasan di atas, siyaq surat.
sebagaimana dicontohkan oleh
Nabi Muhammad SAW dan para
sahabatnya, penggunaan shiyaq
(konteks) dalam penafsiran
memiliki dasar yang kuat dan
bahkan diperlukan untuk
memahami makna Al-Qur'an
dalam pengertian untuk
memahami keseluruhan.
D. KESIMPULAN
Asbâ b an-Nuzû l adalah peristiwa yang
terjadi ketika sebuah ayat diturunkan,
sebelum atau sesudah diturunkan,
sehingga memungkinkan isi ayat tersebut
dikaitkan dengan peristiwa tersebut.
Namun, pengertian sebab di sini bukan
dalam konteks sebab akibat atau
kausalitas. Dan cara menemukan Asbabu
Annuzul ini adalah dengan mengandalkan
hadits yang terpercaya dari Nabi S.A.W.
Atau dari sesama pengikut Nabi S.A.W.
Maka, aturan dalam memahami ayat
tersebut adalah bahwa petunjuk untuk
memahami ayat tersebut adalah kata-kata
yang umum dan bukan alasan yang

11
DAFTAR RUJUKAN Dahlan, A. Z. (2017). Penjelasan Lengkap Makna
Kosakata Asing (Gharib) Dalam Al-Qur‘an.
Jawa Barat: Pustaka Khazanah.
Abdul Fattah Mahmud, A.-M. (2008).
Daqīq, I. (1994). ihkām al-Ahkām Sharh ‘Umdat
Nazhariyatu As-Siyaq. Oman: Dar al-Wail.
al-Ahkām. Cairo: Maktabah al-Sunnah.
Al-Qatthan, M. (2015). Mabâhis Fiy ‘Ulûm Al-
Mandzur, M. bin M. A. F. J. I. (n.d.). Lisān al-‘Arab.
Qur’an. Kairo: Maktabah Wahbah.
Beirut: Dā r Shaā dir.
Al-Suyuti, J. (2006). Al-Itqan fiy Ulum Al-Qur’an.
Shihab, M. Q. (2013). Kaidah tafsir. Lentera Hati
Kairo: Dar al-Hadits.
Group.
AlBannani, A. bin J. (n.d.). Khāshiyat al-Bannānī
‘Ala Sharh alJalāl al-Mahallī Ala Jam’i al-
Jawāmi.’ Beirut:Dā r al-Fikr.

12

Anda mungkin juga menyukai