Oleh :
Aulia Ramadhani (3022022041)
Putri Amalia Barokah (3022022004)
Nurul Fatanah (3022022026)
Dalam konteks pendidikan islam, Al-Qur’an merupakan sumber rujukan utama. Upaya memahami ayat
pendidikan melalui upaya penafsiran memerlukan piranti yang valid dan sistematis. Salah satu aspek
penting dalam penafsiran ayat pendidikan adalah pemahaman mengenai asbab al-nuzul (sebab turunnya
ayat Al-Qur’an). Pemahaman mengenai asbab al-nuzul berfungsi untuk tidak hanya mengeksplorasi
sebuah peristiwa yang melatarbelakangi ayat itu turun, akan tetapi dapat pula dijadikan sebagai proyeksi
kejadian ketika ayat itu turun dengan situasi atau konsep yang diajukan untuk dipahami melalui ayat Al-
Qur’an.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an diturunkan untuk member petunjuk kepada manusia kearah tujuan yang terang
dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan yang didasarkan pada keimanan kepada
Allah dan risalah-Nya. Juga memberitahukanhal yang telahlalu, kejadian-kejadian yang sekarang
serta berita-berita yang akan datang.
Sebagian besar Qur’an pada mulanya diturunkan untuk tujuan umum ini, tetapi
kehidupan para sahabat bersama Rasulullah telah menyaksikan banyak peristiwa sejarah, bahkan
kadang terjadi diantara mereka peristiwa khusus yang memerlukan penjelasan hukum Allah atau
masih kabur bagi mereka. Kemudian mereka bertanya kepada Rasulullah untuk mengetahui
hukum Islam mengenai hal itu. Maka Qur’an turun untuk peristiwa khusus tadi atau untuk
pertanyaan yang muncul itu. Hal itulah yang dinamakan Asbabun Nuzul.
1
B. Pengertian Asbabun Nuzul
Menurut bahasa “Asbabun Nuzul” berarti turunnya ayat-ayat Al Qur’an. Al Qur’an
diturunkan Allah SWT kepada Muhammad SAW. Secara berangsur-angsur dalam masa lebih
kurang 23 tahun. Al-Qur’an diturunkan untuk memperbaiki akidah, ibadah, akhlak, dan
pergaulan manusia yang sudah menyimpang dari
kebenaran. Karena itu,dapat dikatakan bahwa terjadinya penyimpangan dan kerusakan dalam tata
nan kehidupan manusia merupakan sebab turunnya AlQur’an.
Definisi ini memberikan pengertian bahwa sebab turun suatu ayat adakalanya berbentukp
eristiwa dan adakalanya berbentuk pertanyaan. Suatu ayatayat atau beberapa ayat turun untuk me
nerangkan halyang berhubungan dengan peristiwa tertentu atau memberi jawaban terhadap perta
nyaan tertentu. 1
C. Urgensi Asbabun Nuzul
a. Mengetahui hikmah diundangkanya suatu hukum dan perhatian syara’ terhadap kepentingan
umum dalam menghadapi segala peristiwa, karena sayangnya kepada umat.
b. Mengkhususkan (membatasi) hukum yang diturunkan dengan sebab yang terjadi, bila hukum
itu dinyatakan dalam bentuk umum.
c. Apabila lafal yang diturunkan itu lafal yang umum dan terdapat dalil atas pengkhususannya,
maka pengetahuan mengenai asbabun nuzul membatasi pengkhususan itu hanya terhadap
yang selain bentuk sebab.
2
d. Mengetahui sebab nuzul adalah cara terbaik untuk memahami makna Qur’an dan
menyingkap kesamaran yang tersembunyi dalam ayat-ayat yang tidak dapat ditafsirkan tanpa
mengetahui sebab nuzulnya.
e. Sebab nuzul dapat menerangkan tentang siapa ayat itu diturunkan sehingga ayat tersebut
tidak diterapkan kepada orang lain karena dorongan permusuhan dan perselisihan.3
3 Muhammad bin Alwii Al Maliki Al Hasni, Ilmu-ilmu Al-Qur’an (Bandung: CV.Pustaka Setia, 1999), 30.
4 Ahmad Syadali, Ulumul Quran (Bandung: Pustaka Setia, 2000), 91.
5 Ibid., 101.
6 Mana’ Khalil Al-Qathan, Study Ilmu-ilmu Al Qur’an (Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa, 2013), 107.
3
mengenainya. Bentuk pertama adalah jika perawi mengatakan: “Sebab nuzul ayat ini adalah
begini”, atau menggunakan fa ta’ qibiyah (kira-kira seperti: maka, yang menunjukkan urutan
peristiwa), yang dirangkaikan dengan kata “Turunnya ayat”, sesudah ia menyebutkan peristiwa
atau pertanyaan. Bentuk kedua, yaitu redaksi yang boleh jadi menerangkan sebab nuzul atau
hanya sekedar menjelaskan dengan hukum ayat adalah bila perawi mengatakan: nazalat hadzihil
aayaatu fii kadza: Ayat ini turun mengenai ”Yang dimaksud dengan ungkapan (redaksi) ini
terkadang sebab nuzul ayat dan terkadang pula kandungan hukum ayat tersebut.
contoh asbabun Nuzul
Asbab nuzul yang berupa perselisihan adalah peristiwa perselisihan atau permusuhan yang
terjadi antara kelompok sekelompok orang dari Kabilah Aus dengan beberapa orang dari Kabilah
khazraj, yang dipicu oleh provokasi yang dilakukan orang Yahudi, sehingga mereka semua
mengucapkan kata-kata “perang! Perang!”. Kemudian turunlah ayat yang berkaitan dengan
peristiwa ini,
الذين ءامنوا ان تطيعوا فريقا من الذين اوتواالكتب يردوكم بعد ايمنكم كفرين يا يها
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi
Alkitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi menjadi orang kafir sesudah kamu
beriman.” (QS. Ali Imran: 100).
Asbab nuzul yang berupa teguran Allah kepada Nabi. Seperti dalam sebuah
riwayat yang menceritakan beberapa orang Quraisy yang bertanya kepada Nabi Muhammad
Saw. Tentang roh, kisah Ashhab Al-kahfi (para penghuni gua) dan kisah Dzu Al-Qarnain. Lalu
Beliau menjawab: “Datanglah besok pagi kepadaku. Aku akan ceritakan.” Beliau tidak
mengucapkan ‘insya Allah’ (jika Allah manghendaki). Keesokan harinya, wahyu terlambat
datang untuk menceritakan hal-hal tersebut dan Nabi Muhammad Saw. Tidak dapat
menjawabnya. Setelah sekian lama menunggu penjelasan dari Allah Swt. Melalui wahyu,
turunya ayat:
ربي القرب منuوذكرربك اذانسيت وقل عسى ان يهدين االان يشاءاللهج والتقولن لشاىء انى فا عل ذالك غدا
هىذارشدا
“Dan janganlah sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: ‘sesungguhnya aku akan
mengerjakan Ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut): “insya Allah”. Dan ingatlah kepada
Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: “mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk
kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini.” (QS. Al-Kahfi: 23-24)[7]
4
PENUTUP
Asbabun nuzul adalah sesuatu hal yang dikarenanya Qur’an diturunkan untuk
menerangkan status (hukum)nya, pada masa hal itu terjadi, baik berupa peristiwa maupun
pertanyaan. Ilmu asbabun nuzul yang sangat besar pengarunya dalam memahami makna ayat-
ayat Al-Qur’an yang mulia. Selain itu, dengan adanya asbabun nuzul dapat mempermudah
kaidah hukum yang belum jelas dalam Al-Qur’an sehingga mudah untuk dipahami.
SARAN
Dengan disusunnya makalah ini tentang Asbabun Nuzul ini, penulis mengharapkan
pembaca dapat mengetahui jauh, lebih banyak, dan lebih lengkap tentang pembahasan Asbabun
Nuzul, pembaca dapat membaca dan mempelajari buku-buku dari berbagai pengarang, karena
penulisanya membahas garis besarnya saja dan hanya membahas lebih dalam tentang asbabun
nuzul.
Disini penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna,
sehingga keritik dan saran yang membangun untuk penulisan makalah-makalah selanjutnya
sangat diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA