Latar belakang
Proses pembelajaran merupakan suatu intraksi antar guru dan siswa untuk
mencapai tujuan yang telah di rumuskan. Dalam suatu proses belajar mengajar
terdapat salah satu aspek yang sangat menentukan keberhasilan tujuan tersebut yaitu
yang monoton membuat siswa akan lebih mudah bosan, sering di jumpai penggunaan
menyampaikan materi atletik dan kemudian siswa dibiarkan bermain sendiri tanpa
bimbingan guru penjas. Oleh sebab itu, perlu adanya inovasi didalam pembelajaran
pembelajaran di kelas dapat mempengaruhi prestasi dan hasil belajar siswa, karena
aktivitas dan hasil belajar siswa. Dengan demikian penerapan model pembelajaran
yang tepat dalam kelas akan membangkitkan semangat siswa untuk ikut berperan
salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah di terapkan
melibatkan seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status. Tipe ini melibatkan
peran siswa sebagai tutor teman sebaya, mengandung unsur permainan yang bisa
menggairahkan semangat belajar dan mengandung unsur kerja sama. Aktivitas belajar
dengan permainan yang di rancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT (team
keterlibatan belajar. Pemberian nilai didasarkan pada jumlah peningkatan skor total
hasil tim. Skor yang di peroleh dari setiap individu dalam tim pada dasarnya
merupakan sekor tim, dengan demikian para siswa akan termotivasi meningkatkan
model ini banyak dipengaruhi heterogensinya anggota dalam satu kelompok baik
leadership, dan keinginan berjuang untuk timnya. (ahmad bachtiar rifa’i -:210)
dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang untuk menguasai materi yang
sangat tinggi, karena nilai kelompok tergantung dari kinerja masing- masing individu
siswa belajar lebih aktif dan termotivasi dalam memecahkan soal-soal latihan, karena
siswa tidak hanya dilibatkan dalam menyelesaikan soal secara berkelompok saja
tetapi siswa secaraindividu juga harus belajar melakukan pekerjaannya sendiri untuk
diterapkan oleh guru, fleksibel dan tidak membutuhkan guru tambahan ataupun tim
guru. Guru hanya perlu menyediakan latihan soal tes untuk game dan turnamen serta
pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidakcepat bosan. Proses pembelajaran ini
berpusat pada siswa sehingga siswa lebih banyak melakukan aktivitas belajar.(Dian
susilowati 2014:13).
Team Games Turnamen (TGT) terdiri dari 3 bagian, yang pertama ada Team
orang. Di bagian kedua yaitu Games dimna seorang guru mempersiapkan games yang
ingin di mainkan oleh para siswa agar proses pembelajar lebih rileks dan tidak
tegang. Yang terakhir yaitu Turnamen dimana para siswa berkompetisi antar teman
sekelas, yang memacu tumbuhnya rasa tanggung jawab, kejujuran, kerja sama,
persaingan sehat, dan memotivasi siswa untuk berjuang buat teamnya. Agar siswa
tournament (TGT) yang mana membuat peneliti ingin meneliti tentang team games
turnamen (TGT).
Medan-banda aceh km 8,5, Kec. Muara Batang Gadis, Kab.Mandailing Natal. dengan
jumlah siswa 308 dan memiliki akreditasi A dengan di kepala sekolahi oleh Bu
bergantung kepada guru. Untuk itu, peneliti merasa perlu untuk meneliti bagaimana
pengaruh penerapan model pembelajaran TGT (Team Game Turnamen pada siswa
kelas VIII SMP N 10 Langsa sebagai upaya untuk meningkatkan ras variasi model
Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan di atas mengenai ras variasi
model prmbelajaran untuk meningkatkan atau pun menambah ras variasi model
Game Turnamen terhadap hasil belajar bola volly pada siswa kelas 8 SMP N 10
Langsa”.
B. Rumusan Masalah
ini adalah “Apakah penerapan model pembelajaran TGT (Team Game Turnamen
pada siswa kelas VIII SMP N 10 Langsa dapat meningkatkan hasil belajar bola volly
siswa?”
C. Tujuan Penelitian
Turnamen pada siswa kelas VIII SMP N 10 Langsa dalam meningkatkan hasil belajar
1) Manfaat Teoritis
Secara teori penelitian ini di harapkan dapat menjadi model pembelajaran baru
2) manfaat praktis
a. Bagi siswa
jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat, dan memotivasi siswa untuk
b. Bagi Guru
penambah bahan ajar guru untuk model pembelajaran pada pembelajaran bola
volly
c. Bagi sekolah
E. Landasan Teori
1. Model pembelajaran
mencapai tujuan belajar, fungsi model pembelajaran adalah sebagai acuan bagi
akan diajarkan , tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran, serta tingkat
didik mencapai tujuan belajarnya dengan tuntas dan penuh rasa puas. Sementara
untuk memenuhi tuntutan itu bukanlah suatu hal yang mudah, karena setiap
siswa memiliki karakteristik yang berbeda baik dari segi minat, potensi,
kecerdasan dan usaha siswa itu sendiri. Alternatif yang dapat dilakukan oleh
hasil belajar yang lebih baik, yang sebagaimana diketahui bahwa ukuran
2017:227).
pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu guna dapat mencapai tujuan yang
sendiri secara lebih luas, lebih dalam dan lebih maju dengan modifikasi
mengatakan bahwa model pembelajaran yang terpusat pada siswa terdapat dua
cooperative learning.
1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif
sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu
diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur, yang terdiri dari dua
perlu dipenuhi dalam cooperative learning agar lebih menjamin para siswa
bekerja secara kooperatif, hal tersebut meliputi: pertama para siswa yang
tergabung dalam suatu kelompok harus merasa bahwa mereka adalah bagian
dari sebuah tim dan mempunyai tujuan bersama yang harus dicapai. Kedua
para siswa yang tergabung dalam sebuah kelompok harus menyadari bahwa
masalah yang mereka hadapi adalah masalah kelompok dan bahwa berhasil
atau tidaknya kelompok itu akan menjadi tanggung jawab bersama oleh
maksimum, para siswa yang tergabung dalam kelompok itu harus berbicara
siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika
diri dan orang lain serta dapat meningkatkan harga diri. Selain itu
dengan keterampilan.
3. Tujuan Cooperative Learning
dan belajar bersama siswa yang berbeda latar belakang nya. Johnson &
ketidak mampuan. Tiga macam hasil yang dicapai dari model pembelajaran
ini:
hubungan kelompok yang lebih baik. diantara para siswa, pada saat yang
Proses demokrasi dan peran aktif merupakan ciri yang khas dari
laku siswa dalam kelompok secara ketat dan siswa memiliki ruang dan
e. Fase kedua yaitu guru menyajikan informasi pada siswa dengan cara
kooperatif.
2017:42).
sederhana, sehingga tipe ini dapat digunakan oleh guru-guru yang baru
mulai menggunakan pembelajaran kooperatif. Ada 5 tahapan dalam
individu)
2) Jigsaw
kelompok ahli, grup ahli ini mempelajari materi yang sama, setelah
3) Group Investigation
mereka dapat mencari data di kelas atau di luar kelas, setelah itu pada
dan kesimpulan.
4) Group Resume
5) Think-Pair-Share
2017:43).
Mind mapping berasal dari bahasa inggris, yaitu dari kata mind
Wahyu Bagja Sulfemi 2019:14) mind mapping atau peta pikiran adalah
menggunakan otak kanan dan otak kirinya secara simultan. Metode ini
atraktif.
tersebut dibentuk seperti bola dan dilempar dari satu sisw ke siswa lain,
diskusi, dua siswa bertamu ke kelompok lain, dua siswa yang tinggal
seterusnya sampai yang sudah habis kartunya tidak berhak bicara lagi.
10) Debate
Guru membagi dua kelompok peserta debat yang satu pro dan
salah satu anggotanya kelompok pro untuk berbicara saat itu ditanggapi
Secara umum TGT sama saja dengan STAD kecuali satu hal:
sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja
setiap siswa baik yang berprestasi rendah, sedang atau tinggi sama-
e) Group Processing.
10. Kelebihan Dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif.
kooperatif adalah:
dengan guru.
adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah di
terapkan melibatkan seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status. Tipe ini
membuat siswa belajar lebih aktif dan termotivasi dalam memecahkan soal-
soal latihan, karena siswa tidak hanya dilibatkan dalam menyelesaikan soal
secara berkelompok saja tetapi siswa secara individu juga harus belajar
Turnament (TGT) sangat sederhana dan mudah untuk diterapkan oleh guru,
fleksibel dan tidak membutuhkan guru tambahan ataupun tim guru. Guru hanya
perlu menyediakan latihansoal tes untuk game dan turnamen serta membagi
pembelajaran ini berpusat pada siswa sehingga siswa lebih banyak melakukan
tipe TGT terdiri dari lima langkah tahapan, yaitu tahap penyajian kelas (class
1. Penyajian kelas
penjelasan singkt tentang materi dan game yang nakan di mainkan oleh
peserta didik dari penyajian kelas dan belajar kelompok.Game diluar kelas
4. Turnamen
poin atau sekor yang lebih tinggi agar kelompok kelompok merekaa lebih
unggu dari kelompok lain. dan dalam tournamen ini peserta didik akan di
berikan peraturan dalam games agar para peserta didik bermain dengan
sportif dan dan melatih kejujuran, rasa tanggung jawab, dan berjuang
5. Penghargaan kelompok
melaporkan kepada pendidik agar poin poin yang telah mereka kumpulkan
Tournamen)
ada dalam diri peserta didik tersebut dapat keluar, selaiin itu kerja
sama antar peserta didik juga peserta didik dengan pendidik akan
membosankan.
Adapun kelemahan dari model pembelajaran TGT (team game
Permainan bola voli adalah suatu permainan yang menggunakan bola untuk
dipantulkan (di-volley) di udara hilir mudik di atas net (jaring), dengan maksud dapat
menjatuhkan bola di dalam petak daerah lapangan lawan dalam rangka mencari
seluruh anggota atau bagian tubuh dari ujung kaki sampai ke kepala dengan pantulan
penelitian ini, batasan materi permainan Bola Volly yang akan peneliti gunakan
adalah materi teknik Passing. Teknik passing dalam permainan bola Volly digunakan
untuk mengendalikan bola dan mengoperkan bola kepada pemain lain. Teknik
passing dalam permainan bola volly terbagi menjadi passing atas dan passing bawah.
1) Passing atas
Passing atas merupakan salah satu teknik dasar yang sangat penting
untuk dikuasai para pemain bola voli. Menguasai passing atas yang baik,
Cara melakukan Passing atas menurut Dwi Yulia Nur Mulyadi &
1) Berdiri seimbang dengan tumpuan dua kaki dan salah satu kaki di
depan.
5) Sikap akhir merupakan gerak lanjut dari kedua lengan diikuti oleh
2) Passing bawah
Passing bawah bola voli merupakan suatu gerakan untuk mengoper atau
mengumpan bola dengan menggunakan teknik tertentu kepada teman atau tim
(Dwi Yulia Nur Mulyadi & Endang Pratiwi 2020:14). Teknik passing bawah
jalannya pertandingan dan menerima smash dari lawan yang dapat pula saat
setelah pengambilan block atau pantulan bola dari net (Tuti Sarwita 2017:33).
Adapun cara melakukan Passing bawa menurut Dwi Yulia Nur Mulyadi
1) Berdiri seimbang dengan kedua kaki dibuka selebar bahu dan lutut
5) Sikap akhir adanya gerak lanjut dari lengan yang diikuti anggota tubuh
lainnya.