Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peran pendidikan dalam kehidupan manusia sangatlah penting, karena

dapat mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh aspek kehidupan

dimasa depan, karena itulah pemerintah dituntut untuk mampu mengadakan

refleksi ilmiah tentang pendidikan diantaranya yaitu perbaikan dan

penyempurnaan sistem dan semua yang tercakup dalam pendidikan.

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan usaha dilaksanakan dengan pendekatan terintegrasi dalam proses

pembelajaran melalui berbagai metode pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual,

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian , kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara .

(Siswojoyo, 2008 : 19 )

Pendidikan merupakan gejala dan kelengkapan kebutuhan manusia yang

sangat penting dalam kehidupan manusia, berkenan dengan hal itu maka

kegiatan pendidikan merupakan proses kegiatan untuk mengubah sikap

manusia dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tida tau menjadi tahu .

Kesuksesan dari pencapaian pendidikan disekolah sangatlah tergantung pada

pelaksanaan proses belajar mengajar dilaksanakan didalam kelas. Hal ini

melibatkan peran serta hubungan guru dan siswa dalam pencapaian standar
2

yang telah ditentukan . untuk mencapai hasil yang diinginkan, guru dituntut

untuk memberikan peluang bagi muridnya untuk mengembangkan

kemampuan yang terdapat dalam dirinya serta memfasilitasi muridnya untuk

mengaktif dalam proses belajar mengajar . ( Slameto 2010 )

Pendidikan dalam kehidupan merupakan hal penting untuk meningkatkan

dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia . Sehingga perlu

diadakan berbagai tindakan dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan,

salah satunya dengan mengadakan perbaikan dalam proses

pendidikan.Sunarti (2013).

Berdasarkan hasil observasi dengan salah seorang guru Ekonomi di SMP

Negeri 49 Makassar kelas VII, diketahui bahwa sebagian besar siswa

mengalami kesulitan dalam mempelajari dan memahami beberapa materi

Ekonomi , serta model pembelajaran yang diberikan oleh guru pada

umumnya sangat membosankan. Karena guru kurang memilih model

pembelajaran bervariasi dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Hal ini

mengakibatkan siswa kurang terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang

cendrung menjadikan mereka cepat bosan, tidak tertarik pada materi

pembelajaran yang kurang berfariasi dan malas belajar .

Kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan hendaknya berpusat pada

siswa .diperoleh hasil belajar biologi siswa yang dicapai masih rendah, fakta

tersebut ditunjukan oleh nilai hasil belajar Ekonomi siswa SMP Negeri 49

Makassar adalah 65 dari jumlah keseluruhan 30 siswa . Hal ini masih

dibawah criteria ketuntasan minimal (KKM), karena yang ditetapkan oleh


3

sekolah adalah 75. Hal ini di pengaruhi oleh beberapa faktor khususnya

dalam pembelejaran Ekonomi antara lain: 1. Keaktifan siswa dalam

mengikuti pembelajaran belum baik, 2. Kurangnya kerjasama bila diberikan

tugas kelompok, 3. Siswa kurang memberikan pertanyaan kepaada guru mata

pelajaran,4. Dalam mengerjakan soal latihan masih kurang paham.

Model pembelajaran Listening team suatu usaha untuk memperoleh

pemahaman akan hakikat dari suatu konsep atau prinsip atau keterampilan tertentu

melalui proses kegiatan atau latihan yang melibatkan indera pendengaran. Listening

Team termasuk kedalam bentuk pembelajaran Full Class Learning. Pada dasarnya,

kegiatan ini adalah sebuah cara yang dapat membantu peserta didik agar tetap

terfokus dan siap siaga dalam berbagai situasi pembelajaran yang sedang terjadi.

Dalam kegiatan ini, Listening Team membentuk kelompok - kelompok kecil yang

bertanggung jawab menjelaskan materi pembelajaran. ( Agus suprijono 2009 )

Model pembelajaran Guidead Teaching (GT) merupakan strategi

dimana guru memberikan sebuah pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui

sejauh mana tingkat pengetahuan dan pemahaman tentang materi yang telah

disampaikan oleh guru. (Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya )

Selain pemilihan model pembelajaran yang tepat penggunaan teknik

pembelajaranpun berperan penting dalam proses pembelajaran. Salah satu teknik

pembelajaran yang dapat digunakan adalah guided teaching. Teknik guided

teaching merupakan satu teknik pembelajaran aktif dimana guru menanyakan satu

atau lebih pertanyaan untuk membuka pengetahuan peserta didik.


4

Menurut Gumilar et. al., (2015) teknik guided teching adalah teknik dimana guru

bertanya kepada peserta didik satu atau dua pertanyaan untuk mengetahui tingkat

pemahaman peserta. Utomo et. al. (2012) menyatakan bahwa Guided teaching

merupakan suatu perubahan dari ceramah secara langsung dan memungkinkan

pendidik mempelajari apa yang telah diketahui dan di pahami para peserta didik

sebelum membuat poin-poin pengajaran. Guided Teaching ini dapat mendorong

siswa untuk ikut aktif selama proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya oleh Rasydahdanurtuada 2017

dengan judul Model pembelajaran kooperatif tipe listening team mempunyai

pengaruh positif yang lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional

dalam pembelajaran materi sains pada SMA Negeri 7 Mataram . Hasil

penelitian pada kelas eksperimen yaitu 77,23 sedangkan pada kelas kontrol

yaitu 58,7 maka hipotesis diterima. dapat disimpulkan bahwa hasil dengan

model pembelajaran koopertif tipe listening team lebih tinggi dari pada

pembelajaran konvensional dengan nilai thitung berada pada daerah penolakan

Ho .Nilai t hitung 5,56 dan t tabel 1,671 pada taraf signifkan 5% dan dk = 58

sehingga hipotesis dapat diterimah pada taraf kepercayaan 95% . Dengan

demikian hal tersebut mengindikasikan bahwa model pembelajaran kooperatif

tipe listening team berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada

materi bentuk molekul SMA Negeri 7 Mataram.

Berdasarkan uji homogenitas pada tes awal dan tes akhir disimpulkan

bahwa data kedua kelas homogen.Berdasarkan uji normalias yang telah


5

dlakukan diperoleh hasil bahwa data kedua kelas terdistribusi normal.

Hasil tes awal diperoleh nilai 𝜒2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 3,43 untuk kelas

eksperimen dan 5,11 untuk kelas kontrol. Nilai 𝜒2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 11,07

dengan taraf signifikan 0,05 untuk kedua kelas, sehingga 𝜒2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔<

𝜒2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang berarti data tes awal untuk kedua kelas terdistribusi normal.

Hasil tes akhir nilai 𝜒2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 untuk kelas eksperimen sebesar 9,02 dan

untuk kelas kontrol sebesar 6,26 Nilai 𝜒2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan taraf signifikan

0,05 untuk kedua kelas adalah 11,07 sehingga data tes akhir kedua kelas

terdistribusi normal.

Selain itu hal lain yang mendorong peneliti untuk menerapkan model

pembelajaran kooperatif Listening team dengan Guidead Teaching ini adalah

tingkat pemahaman siswa tentang Ekonomi SMP Negeri 49 Makassar yang

tidak merata sehingga dengan model pembelajaran kooperatif Listening team

dengan Guidead Teaching akan memunculkan kesadaran untuk saling berbagi

informasi dan belajar dengan teman sekelompok dan melatih kerjasama serta

tanggungjawab untuk keberhasilan kelompoknya.

Pada materi produksi diharapkan dengan menggunakan model

pembelajaran Listening team dengan Guidead Teaching disampaikan

kepada seluruh siswa dengan jelas Dan siswa harus aktif dalam tiga

praktikum yaitu, pengujian protein, pencernaan kimiawi, dan pengukuran

berat darah. Sehingga melalui model pembelajaran kooperatif Listening

team dengan Guidead Teaching siswa dapat saling berdiskusi dengan

teman sekelompoknya dan saling membagi informasi mengenai materi


6

produksi agar siswa lebih mudah memahami materi tersebut dan dapat

mengerjakan soal – soal pada pokok bahasan tersebut.

Berdasarkan latar belakang diatas , maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ Perbandingan hasil belajar siswa IPS Ekonomi

dengan menggunakan model Pembelajarankooperatif tipe Lishtening team

dengan Guidead Taeching pada siswa kelas VIII SMPN 49 Makassar

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana mengetahui hasil belajar siswa IPS Ekonomi kelas VIII

SMP Negeri 49 Makassar dengan menggunakan model Pembelajaran

tipe Lishtening team?

2. Bagaimana mengetahui hasil belajar siswa IPS Ekonomi kelas VIII

SMP Negeri 49 Makassar dengan menggunakan model Pembelajaran

tipe Guidead Taeching?

3. Apakahada perbedaan hasil belajar IPS Ekonomi kelas VIII SMP

Negeri 49 Makassar menggunakan model pembelajaran tipe

Lishtening team dengan Guidead Taeching

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas maka tujuan penelitian yaitu :

1. Untuk mengetahui hasil belajar IPS Ekonomi kelas VIII SMP Negeri

49 Makassar dengan menggunakan model pembelajaran Lishtening

team.
7

2. Untuk mengetahui hasil belajar IPS Ekonomi kelas VIII SMP Negeri

49 Makassar dengan menggunakan model Pembelajaran tipe Guidead

Taeching.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPS Ekonomi kelas VIII

SMP Negeri 49 Makassar menggunakan model pembelajaran tipe

Lishtening team dengan Guidead Taeching

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa

Dapat bermanfaat bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 49 Makassar, akan

terdorong untuk meningkatkan hasil belajar IPS Ekonomi melalui model

pembelajaran tipe Lishtening team dengan Guidead Taeching

2. Bagi guru

Dapat memberikan masukan dalam memperluas pengetahuan serta

wawasan mengenai tugas dan model pembelajaran dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa.

3. Bagi Sekolah

Diharapkan hasil penelitian menjadi salah satu bahan rujukan yang

bermanfaat guna memperbaiki mutu pembelajaran dan pembuktian bahwa

kualitas siswa di SMP Negeri 49 Makassar memang baik .

Anda mungkin juga menyukai