PENDAHULUAN
Kurikulum ini memberi kebebasan pada guru untuk menentukan berbagai metode pembelajaran,
contoh : Jigsaw Proscedure , Team Accelerated Instruction , Learning Together , Student Team
Achievement Divisions , dan lain-lainnya. Upaya perbaikan proses belajar mengajar melalui
penggunaan metode yang sesuai perlu ditentukan oleh guru . Salah satu upaya perbaikan demi
peningkatan aktifitas dan hasil belajar peserta didik untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial di kelas 9.2 adalah menerapkan mode pembelajaran kooperatif seperti yang dituntut oleh
kurikulum 2013.
Tipe pembelajaran kooperatif yang dipergunakan adalah tipe Student Teams Achievement
Divisions ( STAD ) .Gagasan utama dari Student Teams Achievement Division ( STAD )
adalah untuk memotivasi peserta didik supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama
lain dalam mengusai kemampuan yang diajarkan oleh guru. Dengan begitu dapat dikatakan
bahwa STAD dapat membuat peserta didik untuk lebih aktif dalam berfikir dan
mengkomunikasikan gagasan selama proses pembelajaran berlangsung. Contoh penelitian
tindakan kelas ips smp pdf Pembelajaran kooperatif model STAD adalah metode pembelajaran
yang mengelompokkan siswa dengan tingkat kemampuan berbeda-beda untuk mendorong siswa
secara aktif bekerja bersama-sama dalam mempelajari dan memahami konsep yang diajarkan
serta mempunyai tanggung jawab individu dan kelompok terhadap kualitas tugas-tugas.
2. Manfaat teoritis :
a. Memberi alternatif metode pembelajaran yang lebih komunikatif.
b. Membantu guru untuk mengatasi masalah yang dihadapi siswa.
c. Bagi guru hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu
metode dalam pembelajaran.
3. Signifikansi
a. Guru diharapkan bisa menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai salah
satu alternatif untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar sehingga
dapat mengantarkan pada kualitas pembelajaran yang sesuai dengan yang diharapkan, karena
STAD terbukti dapat meningkatkan aktivitas siswa, ketrampilan sosial, pengakuan adanya
keragaman, dan meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Siswa diharapkan untuk tidak merasa terhambat dengan kekurangan yang dimiliki siswa lain
dalam hal pemahaman materi, dan bersedia membantu temannya yang mengalami kesulitan
dalam hal pelajaran.
c. Pihak sekolah diharapkan dapat memberikan dukungan kepada guru dalam menerapkan
penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan mutu pendidikan, sehingga dapat mecetak lulusan
- lulusan yang berkualitas.
d. Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan dapat digunakan sebagai
masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang serupa atau bahan pertimbangan
dengan metode lain untuk diketahui hasil yang efektif dalam suatu metode pembelajaran dan
meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Download ptk ips ekonomi smp doc
e. Bagi peneliti selanjutnya terutama bagi peneliti yang baru dan baru menerapkan metode
pembelajaran kooperatif tipe STAD ini, untuk diketahui bahwa metode ini adalah metode yang
paling sederhana dan paling mudah untuk dilaksanakan bagi peneliti.
Hal-hal yang perlu disiapkan guru sebelum memulai metode pembelajaran STAD adalah sebagai
berikut : Nilai rata-rata harian peserta didik. Nilai sebagai acuan untuk membentuk kelompok
peserta didik yang heterogen dan skor rata-rata suatu kelompok (jumlah nilai rata-rata siswa
dalam suatu kelompok dibagi dengan banyaknya peserta didik dalam kelompok tersebut:
1). Guru membentuk kelompok peserta didik yang heterogen tanpa membedakan kecerdasan,
suku, maupun agama. Jadi, dalam setiap kelompok sebaiknya ada peserta didik yang pandai,
sedang atau lemah, dan masing-masing peserta didik sebaiknya merasa cocok satu sama lain.
Setiap kelompok terdiri atas empat sampai lima peserta didik,
2). Guru mempersiapkan lembar soal yang akan digunakan untuk diisi dan dikumpulkan, serta
digunakan siswa untuk belajar dalam diskusi kelompok,
3). Kunci jawaban soal digunakan untuk mengecek pekerjaan peserta didik (dicek oleh siswa
sendiri). Oleh karena itu, penting bagi peserta didik untuk diberi kunci jawaban soal tersebut, dan
4). Membuat tes / ulangan harian untuk melihat peningkatan prestasi belajar peserta didik.
c. Pendapat yang men gkomp romikan pendapat kesatu dan kedua bahan pembelajaran harus
dapat menunjang siswa mampu dapat menunjang siswa mampu hidup dengan masyarakat tapi
untuk studi lanjutan.
d. Pendapat yang menganggap perlunya memasukkan bahan-bahan yang bersifat crossed areas
agar siswa mendapat keuntungan.
Sedangkan kurikulum berbasis KTSP yang mulai diberlakukan sejak tahun 2006 sebagai
pengganti dari kurikulum berbasis kompetensi 2004, mata pelajaran IPS agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan.
a. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inquiri,memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sosial.
b. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
c. Memiliki kemampuan bekerja sama,berkomunikasi dan berkompetisi dalam masyarakat yang
majemuk,di tingkat lokal,nasional dan global.
1. Perencanaan ( Planning).
2. Pelaksanaan Tindakan (Actuating).
3. Pengamatan (Observation).
4. Refleksi ( Reflection).
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD antara lain :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut
prestasi, jenis kelamin, suku, dll).
2. Guru menyajikan pelajaran.
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggotaanggota kelompok.
Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua
anggota dalam kelompok itu mengerti. Contoh penelitian tindakan kelas ips smp pdf
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada semua peserta didik. Pada saat menjawab kuis /
pertanyaan tidak boleh saling membantu.
5. Kesimpulan
2. Hasil refleksi
Refleksi dari peserta didik pada pelajaran IPS dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai
pada setiap siklus. Kekurangan yang terjadi pada setiap siklus baik dari perencanaan
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran didiskusikan untuk memperoleh perencanaan dan
pelaksanaan yang lebih baik dari pada siklus sebelumnya.
3. Uji Validitas
4. Uji Reliabilitas
Hasil analisis didiskripsikan sebagai berikut :
1) Peningkatan hasil belajar peserta didik.
2) Peningkatan minat sub tema Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia .
3) Peningkatan interaksi dan kerja sama peserta didik.
4) Peningkatan aktifitas dan motivasi peserta didik.
Refleksi awal
Refleksi awal merupakan penjajagan untuk mengumpulkan informasi tentang peserta didik
selama proses pembelajaran. Penjajagan awal dapat dilakukan dengan observasi di dalam kelas
yang akan diteliti dan diamati apa saja yang terjadi selama proses pembelajaran. Hasil observasi
menunjukan bahwa guru IPS pada materi ekonomi di SMPN 1 ... masih menggunakan metode
konvensional dalam proses pembelajaran, dalam hal ini metode ceramah, belum divariasikan
dengan metode yang lain yang bisa mengaktifkan peserta didik.
Pembelajaran cenderung kurang melibatkan peserta didik. Peserta didik lebih sering mencatat
materi yang diberikan guru. Interaksi pembelajaran cenderung didominasi oleh guru. Sementara
itu beberapa peserta didik terlihat tidak mendengarkan penjelasan guru, berbicara dengan teman
sebangku, menggangu teman yang duduk di depan atau dibelangkang dan menyandarkan kepala
di atas meja. Hasil observasi juga menunjukan ketika guru mengajukan pertanyaan hanya
beberapa peserta didik yang dapat menjawab pertanyaan, dan ada peserta didik yang masih
merasa malu dalam menjawab pertanyaan, dan tidak berani maju ketika disuruh maju ke depan
kelas untuk mengerjakan soal. Daftar nilai ulangan harian menunjukkan hanya ada sepuluh
peserta didik yang berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Contoh ptk ips smp
lengkap
Prosedur Penelitian
1. Siklus 1
A. Perencanaan
Setelah diketahui informasi tentang peserta didik melalui penjajagan atau refleksi awal, tim
peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan kompetensi dasar yang akan
disampaikan kepada peserta didik dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Peneliti membentuk tim kolaborasi dengan satu guru IPS di SMPN 1 ... . Dalam tahap
perencanaan, peneliti mempersiapkan hal-hal seperti berikut:
1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran / RPP 1
2. Membuat lembar observasi, yang terdiri dari:
Lembar observasi kesiapan siswa dalam menerima pelajaran (lampiran 2).
Pedoman observasi pembelajaran kooperatif tipe STAD \
Lembar observasi proses pembelajaran terhadap guru dengan model STAD
Lembar observasi proses pembelajaran terhadap siswa dengan model STAD
B. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang akan dilakukan antara lain:
a. Guru menyampaikan tujuan dan menjelaskan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe
STAD.
b. Guru memberikan tes kecil yang dikerjakan secara individual untuk mendapatkan skor dasar
atau skor awal.
c. Guru membagi peserta didik menjadi 7 kelompok secara heterogen. Setiap kelompok terdiri
dari 4 peserta didik dengan kemampuan yang berbeda beda baik tingkat kemampuan ( tinggi,
sedang dan rendah).
d. Hasil belajar secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap
anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok.
e. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan
penegasan materi pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
f. Guru memberikan kesimpulan dan pada tahap terakhir guru memberikan tes individual kepada
peserta didik.
Penguasaan
1. Duduk dengan tim masing-masing dalam kelompok
2. Diskusi dan bekerja sama dalam memahami materi berikutnya
3. Menulis (mencatat) materi yang penting
4. Berani mengajukan pertanyaan apabila tidak mengerti
5. Mencari materi dari sumber lain. Download ptk ips smp kelas 9 doc
6. Berperan aktif dalam menularkan dan menerima materi
7. Berani menjelaskan materi yang dikuasai kepada anggota kelompok yang belum memahami
materi
8. Diskusi dan bekerja sama dalam memahami materi
Penutup
1. Membahas soal latihan
2. Mengerjakan soal evaluasi
3. Tahap akhir ( 10 menit )
C. Pengamatan (Observing)
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan untuk mengamati proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran STAD. Observasi dilakukan oleh peneliti dan
kolabor. Aspek yang diobservasi adalah aktivitas dan hasil belajar , serta ketrampilan sosial
peserta didik.
D. Refleksi (Reflecting)
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus pertama . Dalam tahap refleksi siklus I
ini, peneliti merekap lembar observasi. Jika tujuan pembelajaran mengalami peningkatan yang
signifikan maka penelitian dianggap berhasil.
2. Siklus II
Seperti halnya pada siklus I, siklus II pun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi.
A. Perencanaan
Peneliti melakukan persiapan untuk memperbaiki refleksi siklus I, berdasarkan informasi dari
refleksi siklus I. Refleksi siklus I merupakan data yang digunakan untuk membuat perencanaan
siklus II. Hal-hal yang dipersiapkan di dalam siklus II adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran / RPP 2
2) Menyusun lembar kerja siswa yang terdiri dari:
Tugas kelompok siklus II
Kunci jawaban tugas kelompok siklus II
Tes individu siklus II
Kunci jawaban tes individu siklus II
B. Pelaksanaan
Seperti pada tahap pelaksanaan siklus I, pada siklus II guru menyampaikan kembali tujuan, garis
besar materi, menjelaskan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD, dan
membagikan soal. Selain itu guru membimbing peserta didik dalam pembelajaran. Download ptk
ips ekonomi smp doc
C. Pengamatan
Sama seperti siklus I, observer harus mengamati aktivitas pembelajaran kooperatif tipe STAD,
apakah pembelajaran sudah sesuai dengan skenario RPP atau belum.
D. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua. Dalam tahap refleksi siklus II ini,
peneliti merekap lembar observasi. Jika tujuan pembelajaran mengalami peningkatan yang
signifikan maka penelitian dianggap berhasil.
Buku Guru , Ilmu Pengetahuan Sosial , Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia ,Cetakan ke I , 2013
Buku Siswa , Ilmu Pengetahuan Sosial ,Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia , Cetakan ke I , 2013
Buku IPS, (KTSP), K. Wardiyatmoko. Elangga hal 135-136
Esa Nur Wahyuni,Baharudin,2008,Teori Belajar dan Pembelajaran,Cetakan ke III Mei
2008,Penerbit AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta
Lembar Kerja Siswa, Ilmu Pengetahuan Sosial VII Untuk SMP/MTs, Tim Surya Badra,
Surakarta, 2013.
Mulyasa, E. 2010, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Bandung, PT.Remaja Rosdakarya.
Oemar Hamalik,2005,Proses Belajar Mengajar , Jakarta, Bumi Aksara
Robert E. Slavin,201 1, Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik, Terjemahan Narulita
Yusron,Bandung,Nusa Media
Rusman (2010), Model-model Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta. Slavin E Robert (2008),
Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung. Tim Penyusun Kurikulum SMP Negeri 2 Susukan
Kabupaten Semarang.