Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN BEST PRACTICE

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


ANGKATAN 2 TAHUN 2023

Nama : DIAN DWI ARISANDY


NIM : 202310630111359
Kelas : PGSD 012
Kelompok : C

PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
BEST PRACTICES MATEMATIKA NOVEMBER 2023
HALAMAN PENGESAHAN

Naskah karya tulis bentuk Praktik Terbaik (Best Practice) dengan:


Judul : Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Senduro 02 pada
mata pelajaran matematika materi jaring-jaring kubus dan balok
dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning
(PjBL), media video pembelajaran dan benda nyata.
Penulis : Dian Dwi Arisandy, S.Pd
Asal Institunsi :SD Negeri Senduro 02

Merupakan karya asli dan bukan merupakan plagiasi. Apabila dikemudian hari
terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiasi, maka penulis bersedia menerima sanksi
atas perbuatan tersebut.

Mengetahui , Lumajang ,15 November 2023


Kepala SD Negeri Wali Kelas V
Senduro 02

SITI MUTFARIDA, S.Pd.SD DIAN DWI ARISANDY, S.Pd


NIP.19660102 199110 2 001 NIP. -
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan rahmat dan
hidayah kepada kita semua sehingga penyusunan dan pelaksanaan Best
Practice ini dapat terselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Best Practice merupakan laporan uraian hasil pengalaman nyata seorang
guru dalam memecahkan masalah yang dijumpai sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan memiliki nilai bermanfaatan baik secara langsung untuk
guru itu sendiri atau tidak langsung meliputi (peserta didik, masyarakat,
Rekan sejawat lain nya). Best practice juga berisi cara pembaharuan atau
berinovasi untuk meningkatkan sebuah pembelajaran di lingkungan
sekolah bagi guru itu sendiri.
Penyusunan Best Practice ini dapat terselesaikan tentunya tidak terlepas
adanya bantuan dari berbagai pihak, rekan-rekan guru mahasiswa PPG
dalam jabatan yang tergabung dalam LPTK Universitas Muhammadiyah
Malang angkatan 2 tahun 2023 dan ucapan terima kasih atas bimbingan
ibu Dosen dan Guru Pamong Universitas Muhammadiyah Malang yang
telah memberikan motivasi dan arahan selama pendampingan kegiatan PPG
dalam jabatan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Best Practice ini masih terdapat
banyak kekurangan dan kelemahan di dalamnya. Sehingga, saran, dan
kritikan dapat menjadikan penulis untuk lebih baik, demi kesempurnaan
penyusunan Best Practice selanjutnya. Terima kasih.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL LK 3.1 Menyusun Best Practise …..…………………………………… v
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... vi
ABSTRAK ………………………………………………………………………………… vii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................ 1
B. Jenis Kegiatan........................................................................................................... 2
C. Manfaat Kegiatan ...................................................................................................... 2
BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran .................................................................................................. 4
B. Bahan/Materi Kegiatan.............................................................................................. 4
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan....................................................................... 4
D. Media dan Instrumen................................................................................................. 7
E. Waktu dan Tempat Kegiatan ..................................................................................... 7
BAB III. HASIL KEGIATAN A.
Hasil ........................................................................................................................................ 9
B. Masalah Yang Dihadapi .......................................................................................... 10
C. Cara Mengatasi Masalah......................................................................................... 10
BAB IV. SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan ................................................................................................................. 11
B. Rekomendasi ......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SD Negeri Senduro 02 Kecamatan Senduro


Kabupaten Lumajang
Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri
Senduro 02 pada mata pelajaran matematika materi
jaring-jaring kubus dan balok dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning (PjBL),
media video pembelajaran dan benda nyata.
Penulis Dian DWI ARISANDY, S.Pd
Tanggal 15 November 2023
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah yaitu:
Kondisi yang menjadi latar 1. Siswa merasa bosan di dalam kelas karena siswa
belakang masalah, mengapa hanya duduk dan diam memperhatikan guru
praktik ini penting untuk 2. Nilai yang diperoleh siswa rata-rata masih
dibagikan, apa yang menjadi rendah, khususnya pada mata pelajaran
peran dan tanggung jawab matematika
anda dalam praktik ini. 3. Model pembelajaran yang digunakan untuk
meningkatkan pemahaman siswa pada mata
pelajaran matematika kurang tepat.
4. Kurang adanya inovasi dalam penggunaan media
pembelajaran
5. Guru hanya menggunakan metode pembelajaran
yang monoton /ceramah yang berpusat kepada
guru
6. Guru hanya menggunakan buku saja sebagai
sumber materi
7. Guru kurang memanfaatkan media IT dalam
pembelajaran

Praktik pembelajaran ini menurut saya penting


untuk dibagikan karena banyak guru yang
mengalami permasalahan yang sama dengan
permasalahan yang saya alami, sehingga praktik ini
diharapkan selain bisa memotivasi diri saya sendiri
juga diharapkan bisa menjadi referensi atau
inspirasi bagi rekan guru yang lain.

Dalam praktik pembelajaran ini saya mempunyai


peran sebagai guru . Sebagai guru mempunyai
tanggungjawab untuk membuat perangkat
pembelajaran seperti Modul ajar, bahan ajar, media,
LKPD dan Instrumen penilaian serta melakukan
proses pembelajaran secara efektif dan
menggunakan model pembelajaran yang tepat dan
inovatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil
belajar siswa dapat tercapai sesuai dengan yang
diharapkan.
Tantangan : Tantangan untuk mencapai tujuan pembelajaran ini
Apa saja yang menjadi adalah :
tantangan untuk mencapai 1. Berbagai karakteristik siswa yang beragam
tujuan tersebut? Siapa saja menjadi tantangan untuk melaksankan proses
yang terlibat, pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran PjBL
2. Proses kegiatan pembelajaran menggunakan
model pembelajaran PjBL membutuhkan waktu 2
kali pertemuan
3. Dalam pembelajaran PjBL memerlukan bahan-
bahan untuk membuat proyek sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
4. Guru menciptakan dan mempersiapkan model
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif
menyenangkan dan berbasis TPACK
5. Konsep pembelajaran berdiferensiasi merupakan konsep
yang bagus dan ideal, tapi menjadi tantangan guru
untuk kreatif .Dengan pembelajaran itu, potensi peserta
didik dikembangkan sesuai dengan kebutuhan,
karakteristik, dan tingkat pencapaiannya. Namun untuk
mencapai pembelajaran yang sesuai dengan konsep itu,
guru harus berjuang menjadi fasilitator andal.
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi menjadi
harapan perbaikan pembelajaran agar setiap peserta
didik dapat tumbuh dan kembang secara optimal.
Namun untuk mewujudkannya perlu perjuangan dan
kerja keras guru
Siapa saja yang terlibat?
Adapun pihak yang terlibat dalam praktik
pembelajaran ini adalah :
1. Siswa
2. Teman sejawat
3. Kepala sekolah
Koordinasi dan partisipasi dari pihak-pihak tersebut
diperlukan agar praktik pembelajaran bisa berjalan
lancar.
Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi
Langkah-langkah apa yang tantangan tersebut yaitu:
dilakukan untuk 1. Merancang Modul ajar menggunakan model
menghadapi tantangan Project Based Learning. Berikut langkah –
tersebut/strategi apa yang langkah pembelajaran yang penulis rancang :
digunakan/bagaimana Tahap 1 Penentuan pertanyaan mendasar
prosesnya, siapa saja yang a. Guru menampilkan powerpoint berupa teks cerita
terlibat /Apa saja sumber yang memuat masalah dasar untuk memancing
daya atau materi yang siswa berpikir kritis sekaligus melaksanakan
diperlukan untuk kegiatan literasi. (TPACK, Critical Thinking)
melaksanakan strategi ini b. Guru memberikan kalimat pemantik :
(Communication)
Jika kita gunting rusuk-rusuk kubus dan balok, kita
bisa melihat jaring-jaringnya.
Apa itu jaring-jaring kubus dan balok ?
Bagaimana bentuk-bentuk jaring-jaring kubus ?
Bagaimana bentuk-bentuk jaring-jaring balok ?
Apakah bentuk jaring-jaring kubus dan balok
sama ?
c. Peserta didik memberikan jawaban dari pertanyaan
yang diberikan guru (Bernalar kritis)
d. Peserta didik diminta untuk membuka bahan ajar
tentang jaring-jaring kubus dan balok.
e. Peserta didik bersama guru bermain game tentang
jaring-jaring kubus dan balok dengan menggunakan
aplikasi “wordwall”
https://wordwall.net/resource/52603346
f. Guru menanyangkan video tentang jaring-jaring
kubus dan balok
https://www.youtube.com/watch?
v=rBj_vMxfn1Q (TPACK)
g. Guru bertanya kepada peserta didik tentang video
pembelajaran yang ditayangkan.
h. Guru menyampaikan permasalahan yang akan
dipecahkan melalui LKPD tentang jaring-jaring
bangun ruang.

Tahap 2 Mendesain perencanaan proyek


a. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok yang
terdiri dari 3 orang (Collaboration,
Berkebhinekaan Global)
b. Guru memastikan setiap peserta didik dalam
kelompok memilih dan mengetahui prosedur
pembuatan proyek/produk yang akan
dihasilkan.
c. Guru dan peserta didik membuat kesepakatan
tentang tahapan-tahapan yang akan dilakukan
dan pengumpulan. (Communication)
d. Tahapan-tahapan yang akan dilakukan oleh
peserta didik ada dalam petunjuk kegiatan
dalam LKPD yang sudah dibagikan sebelumnya
e. Peserta didik menerima LKPD
 Kelompok 1 menerima LKPD proyek
membuat jaring-jaring kubus
 Kelompok 2 menerima LKPD proyek
membuat jaring-jaring balok
 Kelompok 3 menerima LKPD proyek
membuat jaring-jaring kubus
 Kelompok 4 menerima LKPD proyek
membuat jarring-jaring balok

f. Guru menyampaikan rencana proyek yang akan


dikerjakan
g. Peserta didik diminta untuk menyiapkan alat
dan bahan dari rumah untuk membuat jaring-
jaring (gunting, penggaris, kertas manila, lem,
pensil dan spidol hitam
h. Peserta didik bersama teman kelompok
menganalisis langkah-langkah pembuatan
proyek yang terdapat pada LKPD
i. Peserta didik berdiskusi bersama teman
kelompok untuk membagi tugas membawa
alat dan bahan yang perlukan dalam
pembuatan proyek dengan memperhatikan batas
waktu yang telah disepakati

Tahap 3 Menyusun jadwal


a. Peserta didik bersama guru membuat kesepakatan
tentang jadwal pembuatan proyek.
b. Peserta didik bersama guru membuat kesepakatan
waktu pengumpulan produk.
c. Peserta didik diingatkan untuk berhati-hati dalam
menggunakan alat dan tertib dalam melaksanakan
proyek
Tahap 4 Memantau kemajuan proyek
a. Peserta didik menyiapkan alat dan bahan yang
sudah dibawa dari rumah (gunting, penggaris,
kertas manila, lem, pensil dan spidol hitam)
b. Peserta didik bekerja sama dengan teman kelompok
membuat proyek sesuai dengan LKPD yang
diterima.(Collaboration)
c. Peserta didik dibimbing oleh guru dalam melakukan
setiap langkah yang terdapat pada LKPD.
d. Peserta didik mendiskusikan masalah yang muncul
selama penyelesaian proyek dengan guru. (Problem
Solving)
e. Guru memantau keaktifan peserta didik selama
melaksanakan proyek
f. Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru
apabila mengalami kesulitan dalam melaksanakan
proyek
g. Peserta didik menyelesaikan proyek dan
membuat laporan produk dengan menyelesaikan
LKPD

Tahap 5 Menguji hasil


a. Peserta didik dibimbing oleh guru dalam
proses pemaparan proyek
b. Peserta didik menampilkan hasil karya
proyek pembuatan jaring-jaring bangun
ruang sederhana kubus dan balok. (C6,
Communication)
c. Setiap kelompok memaparkan hasil proyek
dan kelompok lain diminta memberikan
tanggapan terhadap hasil proyek kelompok
yang sedang presentasi di depan kelas

Tahap 6 Evaluasi pengalaman


a. Guru melakukan tanya jawab kepada peserta didik
tentang materi yang telah dipelajari
b. Peserta didik menuliskan rangkuman dari materi
yang telah mereka pelajari

2. Menggunakan media pembelajaran yang inovatif


1. Media video pembelajaran
2. Media presentasi PowerPoint yang ditampilkan
pada layar proyektor
3. Aplikasi kuis Wordwall
4. Media benda nyata (kotak kardus bekas
berbentuk kubus dan balok)
3. Menggunakan metode pembelajaran yang variatif
1. Metode ceramah
2. Metode tanya jawab
3. Metode diskusi
4. Metode penugasan

4. Menggunakan teknologi (TPACK)


1. Video pembelajaran tentang jaring-jaring
kubus dan balok dari Youtube
2. Kuis di aplikasi Wordwall
3. Presentasi PowerPoint ditampilkan pada LCD
Proyektor

Pihak - pihak yang terlibat dalam praktik


pembelajaran ini adalah :
1. Kepala sekolah
2. Guru
3. Teman sejawat
4. Siswa

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk


melaksanakan strategi yaitu:
1. Video pembelajaran tentang jaring-jaring kubus
dan balok
2. Buku guru dan buku siswa matematika kelas V

Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang
Bagaimana dampak dari aksi dilakukan yaitu:
dari Langkah-langkah yang 1. Penerapan model pembelajran Project based
dilakukan? Apakah hasilnya learning dapat meningkatkan keaktifan siswa
efektif? Atau tidak efektif? saat proses pembelajaran sehingga siswa
Mengapa? Bagaimana respon termotivasi untuk belajar. Siswa memperoleh
orang lain terkait dengan pengetahuan yang langsung dan pengalaman
strategi yang dilakukan, Apa nyata. Dengan kegiatan pembuatan proyek siswa
yang menjadi faktor menjadi aktif dalam pembelajaran. Hal ini terlihat
keberhasilan atau semua siswa aktif dalam diskusi kelompok
ketidakberhasilan dari selama kegiatan pembuatan proyek secara
strategi yang dilakukan? Apa kelompok. Semua kelompok dapat menyelesaikan
pembelajaran dari langkah-langkah pembuatan proyek dengan
keseluruhan proses tersebut benar dan menghasilkan produk.
2. Hasil belajar siswa meningkat. Hal ini dapat
ditunjukkan dari nilai ketuntasan siswa. Pada
akhir kegiatan siswa dapat menyelesaikan latihan
individu dimana 100 % siswa mendapat nilai
diatas KKM dan 0 % mendapat nilai sesuai KKM,
dengan KKM mata pelajaran matematika 70

Berdasarkan dampak dan hasil belajar siswa dapat


disimpulkan bahwa praktik pembelajaran
menggunakan model Project Based Learning dengan
media video pembelajaran dan benda nyata dapat
digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Efektifitas :
Praktik pembelajaran yang saya lakukan hasilnya
efektif karena adanya keterlibatan siswa dalam
setiap proses pembelajaran pembuatan proyek
jaring-jaring kubus dan balok sehingga siswa
menjadi lebih aktif, kreatif dan berfikir kritis. Selain
itu pembelajaran bisa lebih bermakna dan
menyenangkan karena pembelajaran tidak lagi
berpusat pada guru tetapi berpusat pada siswa.

Respon dari orang lain terkait strategi yang


dilakukan yaitu:
1. Siswa
Siswa menyatakan senang dengan pembelajaran
dengan model PjBL. Siswa sangat antusias saat
mengamati media benda nyata, video
pembelajaran, diskusi kelompok dan membuat
proyek.
2. Teman sejawat
Menurut teman sejawat pembelajaran ini menarik
dan menyenangkan karena dapat meningkatkan
minat siswa dan siswa lebih aktif dalam
pembelajaran
3. Kepala sekolah
Menurut kepala sekolah kegiatan pembelajaran
yang dilakukan dapat menjadi inspirasi untuk
diterapkan di kelas lain.

Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan


yaitu:
1. Adanya koordinasi dan kerjasama yang baik dari
berbagai pihak seperti kepala sekolah, teman
sejawat dan siswa.
2. Kegiatan yang menantang dan menyenangkan
dalam pembuatan proyek dapat meningkatkan
motivasi siswa saat melaksanakan proses
pembelajaran.
3. Kemampuan guru dalam merancang
pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran dan penggunaan TPACK
4. Penggunaan media Video pembelajaran, benda
nyata dan dibantu dengan Powerpoint yang
ditampilkan melalui LCD proyektor menarik
minat siswa untuk belajar

Pembelajaran dari keseluruhan proses :


1. Model pembelajaran Project based learning sangat
menarik dan efektif sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa karena kegiatan
berpusat pada siswa.
2. Model pembelajaran Project based learning
menantang para siswa untuk belajar dan bekerja
berkelompok dalam menyelesaikan proyek
3. Dalam proses Project based learning, guru
berhasil membangun rasa percaya diri siswa
dalam belajar
4. Penggunaan media video pembelajaran dan benda
nyata dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
DOKUMENTASI BEST PRACTICE

1. Kegiatan bermain game pada aplikasi Wordwall Pembelajaran Tentang


Jaring-Jaring Kubus Dan Balok

2. Kegiatan Menyimak Video Pembelajaran Tentang Jaring-Jaring Kubus


Dan Balok
3. Kegiatan Diskusi Kelompok Mengurai kotak kardus dan mengambarkan
jaring –jaringnya yang berbetuk Kubus Dan Balok

4. Kegiatan Pembuatan Tugas Proyek Pembuatan Jaring-Jaring Kubus dan


Balok
5. Kegiatan Presentasi Hasil Tugas Proyek
ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI SENDURO 02


PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN
BALOK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED
LEARNING (PJBL), MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN DAN BENDA NYATA.

Oleh: Dian Dwi Arisandy, S.Pd

Penulisan Best Practice ini bertujuan Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Senduro 02 pada
mata pelajaran matematika materi jaring-jaring kubus dan balok dengan menggunakan model pembelajaran
Project Based Learning (PjBL), media video pembelajaran dan benda nyata yang berjumlah 12 siswa. Penulisan
Best Practice ini menggunakan metode deskriptif. Capaian kegiatan Best Practice adalah sebesar 100%. Hal ini
karena keseluruhan kegiatan telah terlaksana dan diperoleh output sesuai dengan harapan. Pemanfaatan media
video pembelajaran berbasis IT dan Wordwall guna meningkatkan motivasi belajar siswa melalui model
pembelajaran Project Based Learning berorientasi HOTS pada mata pelajaran Matematika pada materi Jaring-
jaring kubus dan balok berlangsung efektif. Hasil pelaksanaan Best Practice yang sudah dilaksnakan yaitu: (1)
Kegiatan pembelajaran Matematika pada materi Jaring-jaring kubus dan balok yang dilaksanakan dengan
menerapkan model pembelajaran Project Based Learning menggunakan media video berbasis Youtube dan
Wordwall berlangsung aktif dan lancar, (2) Penggunaan media video pembelajaran berbasis youtube sangat
membantu pemahaman siswa terkait materi yang diajarkan, (3) Berdasarkan pembelajaran yang telah
dilaksanakan, dapat dirasakan perbedaan antara siswa yang melaksanakan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Project based learning berbantu media Wordwall dan video berbasis Youtube dengan siswa yang
menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan, (4) Kegiatan yang telah dirancang dalam
Modul Ajar dapat dilaksanakan sepenuhnya sesuai dengan apa yang telah direncanakan, (5) Meningkatnya
motivasi belajar siswa dilihat dari capaian hasil belajar siswa, melalui hasil proyek dan evaluasi yang telah
dilaksanakann guru, dimana pada soal evaluasi dari jumlah keseluruhan siswa dalam kelas V , mampu
mencapai nilai KKM.

Kata Kunci : Motivasi belajar siswa, Video pembelajaran berbasis youtube, wordwall
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku baik aspek kognitif,
afektif, maupun psikomotorik. Proses pembelajaran dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor
ekstern. Faktor intern berasal dari diri siswa mencakup minat, keinginan, dan kecakapan
belajar. Faktor ekstern diantaranya guru dengan segala strateginya. Dalam mengemban tugas,
guru menjadi kunci utama dalam proses pembelajaran, karenanya dituntut selalu melakukan
inovasi pembelajaran mencakup penemuan dan pemanfaatan media, pengelolaan kelas, dan
mengatur strategi pembelajaran dengan baik. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2006 tentang
guru dan dosen, Bab I pasal 1 menjelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Di Indonesia muatan kurikulum yang
berorientasi pada pengembangan berbagai keterampilan berpikir, khususnya keterampilan
berpikir tingkat tinggi mulai diperhatikan dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka.
Dengan demikian keterampilan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking skills
(HOTS) menjadi tujuan utama dalam proses pembelajaran, termasuk pembelajaran TIK.
Kegiatan siswa yang dominan dalam pembelajaran adalah mendengar, mencatat
materi, serta mengerjakan latihan soal yang dijelaskan dan dituliskan oleh guru di papan tulis,
siswa kurang dilibatkan dalam menemukan konsep sehingga pembelajaran menjadi monoton
dan siswa kurang termotivasi untuk belajar. Aktivitas yang relevan dalam pembelajaran
seperti mengemukakan pendapat, bertanya pada guru, dan saling berbagi informasi dengan
teman jarang muncul.
Menurut Sardiman (2001) pengertian Motivasi berasal dari kata “motif” yang
diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif, Pendapat lain juga mengatakan
bahwa motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian motivasi dalam proses pembelajaran
sangat dibutuhkan untuk terjadinya percepatan dalam mencapai tujuan pendidikan dan
pembelajaran secara khusus. Ngalim Purwanto, mengatakan bahwa motivasi adalah suatu
pernyataan yang komplek di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku tehadap
suatu tujuan. Menurut Slameto (2003) menyatakan bahwa guru dalam mengajar harus efektif
baik untuk dirinya maupun untuk pebelajar. Sedangkan model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) merupakan salah satu strategi pembelajaran yang menggunakan
proyek/kegiatan sebagai media. Metode ini menutut siswa untuk dapat melakukan
eksplorasi , penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai
bentuk hasil belajar.
Dalam praktik pembelajaran selama ini , pembelajaran kurang variatif dengan hanya
menggunakan metode ceramah dengan media papan tulis. Guru hanya berfokus pada
bagaimana sedapat mungkin mengajar target pelajaran pelajaran yang telah dirumuskan di
dalam kurikulum. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran tidak menyenangkan, siswa
tidak antusia, pasif dan kurang semangat dalam mengikuti pelajaran sehingga berdampak
pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika menjadi rendah. Siswa merasa
jenuh dan bosan dengan metode pembelajaran yang kurang bervariatif. Bahkan tugas yang
diberikan oleh guru-guru tidak dikerjakan dengan sungguh-sungguh, dan hanya sekedar
mengumpulkan tugas untuk mendapat nilai saja. Pemahaman siswa terhadap materi yang
diberikan oleh guru juga belum sesuai harapan. Melihat permasalahan di atas, maka guru
harus mampu mengambil langkah perbaikan untuk meningkatkan kembali motivasi belajar
siswa. Motivasi dan keakfitan siswa dalam belajar akan muncul bila kondisi belajar mengajar
guru dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan well being. Untuk itu dibutuhkan
inovasi yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan Best Practice ini adalah kegiatan pembelajaran guna
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Senduro 02 pada mata
pelajaran matematika materi jaring-jaring kubus dan balok dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning (PjBL), media video pembelajaran dan
benda nyata

C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan Best Practice ini adalah untuk meningkatkan kompetensi profesionalisme
guru dalam menulis pengalaman-pengalaman selama kegiatan pembelajaran di kelasnya
terutama pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.
1. Bagi Siswa
a) Siswa akan lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran
b) Memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses
berpikir dalam kegiatan belajar dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
c) Mendorong siswa untuk meningkatkan kerjasama dan menumbuhkan sikap
kepemimpinan
d) Terkontrolnya tingkah laku positif siswa
e) Menciptakan suasana kelas yang kondusif dan dinamis pada proses pembelajaran.
f) Meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru
a) Memperluas wawasan guru
b) Meningkatkan profesionalitas kerja
c) Meningkatkan peran guru sebagai fasilitator
d) Memberikan motivasi bagi guru-guru lainnya
e) Memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran TIK
3. Bagi Sekolah
a) Menerapkan metode yang dilaksanakan terhadap pelajaran yang lain
b) Memanfaatkan metode dengan semaksimal mungkin
c) Mengembangkan bakat untuk tercapainya visi dan misi sekolah
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran
Tujuan penulisan Best Practice ini adalah untuk mendeskripsikan pengalaman terbaik
penulis dalam menerapkan pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa
kelas V SD Negeri Senduro 02 pada mata pelajaran matematika materi jaring-
jaring kubus dan balok dengan menggunakan model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL), media video pembelajaran dan benda nyata

Sasaran pelaksanaan best practice pembelajaran ini adalah siswa kelas kelas V SD
Negeri Senduro 02 Kecamatan Senduro kabupaten Lumajang yang berjumlah 12
siswa.
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan/materi yang digunakan dalam Best Practice pembelajaran ini adalah materi Jaring-
Jaring Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Fase C kelas V

 Capaian Pembelajaran sebagai berikut:


Peserta didik dapat mengonstruksi dan mengurai bangun ruang (kubus,balok dan
gabungannya) dan mengenali visualisasi spasial

 Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik dapat mengonstruksi dan mengurai bangun ruang (kubus,balok dan
gabungannya) dan mengenali visualisasi spasial(bagian depan, atas dan samping).
pada contoh benda di lingkungan sekitar
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan Best Practice ini adalah
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Senduro 02 pada mata
pelajaran matematika materi jaring-jaring kubus dan balok dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning (PjBL), media video pembelajaran dan
benda nyataBerikut ini adalah langkah-langkah penulisan Best Practice yang telah
dilakukan penulis sebagai berikut:
1. Pemetaan Capaian Pembelajaran dilakukan untuk menentukan Tujuan Pembelajaran .
Berdasarkan hasil Capaian Pembelajaran yang ada di kelas V SDN Senduro 02 , penulis
memilih model Pembelajaran Project Based Learning.
2. Penyusunan Desain Pembelajaran berdasarkan model Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran: Setelah mengikuti pembelajaran dengan metode project based
learning, siswa mampu:
a. Melalui kegiatan membedah kardus, peserta didik dapat menentukan jaring-jaring
bangun ruang sederhana (kubus dan balok). (C3)
b. Melalui kegiatan bedah kardus dan diskusi kelompok, peserta didik dapat
menganalisis jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan balok). (C4)
c. Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik dapat memecahkan masalah yang
berkaitan dengan jaring jaring bangun ruang sederhana (kubus dan balok). (C4)
d. Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik dapat membuat jaring-jaring bangun
ruang sederhana (kubus dan balok) dengan kreatif. (C6)
4. Pemilihan Model Pembelajaran Model pembelajaran yang dipilih adalah Pembelajaran
PjBL (Project Based Learning).
5. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran
yang dilakukan sesuai dengan sintaks Project Based Learning (PjBL).
6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan desain pembelajaran di atas kemudian disusun perangkat pembelajaran meliputi
Modul Ajar , bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian. Modul Ajar disusun dengan
mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan
abad 21.
D. Media dan Instrumen
Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai
berikut:
1) Video pembelajaran berbasis Youtube
2) Wordwall
3) LKPD
4) Media nyata/ kongkrit
Sedangkan instrumen penilian yang digunakan dalam best practice ini ada 3 macam yaitu
untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi sikap, lembar penilaian
keterampilan pengetahuan dan lembar penilaian pengetahuan.
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Best Practice ini dilaksanakan pada tanggal 15 November 2023 bertempat di kelas V FASE
C di SDN SENDURO 02 Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang.
BAB III HASIL KEGIATAN
A. Hasil
Hasil yang dapat dilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut:
1. Kegiatan pembelajaran Matematika dengan Jaring-Jaring Kubus dan Balok yang
dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning menggunakan
media video berbasis Youtube dan Wordwall berlangsung aktif dan lancar. Peserta didik
menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada
guru maupun temannya pada saat kegiatan diskusi kelompok.
2. Penggunaan media video pembelajaran berbasis youtube sangat membantu pemahaman
siswa terkait materi yang diajarkan. Siswa cenderung lebih fokus memperhatikan materi yang
disajikan dalam bentuk video sehingga materi dapat terserap dengan baik dan motivasi
belajar siswa pun meningkat.
3. Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dapat dirasakan perbedaan antara
siswa yang melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran project based
learning berbantu media Wordwall dan video berbasis Youtube dengan siswa yang
menggunakan metode konvensional model ceramah. siswa yang melaksanakan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran project based learning berbantu media Worwall dan video
berbasis Youtube terlihat lebih antuasias selama pembelajaran, penggunaan media Wordwall
memberikan pengalaman baru kepada siswa sehingga rasa ingin tahu siswa sehingga hal ini
tentu saja mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. V. Kegiatan yang telah
dirancang dalam Modul ajar dapat dilaksanakan sepenuhnya sesuai dengan apa yang telah
direncanakan.
5. Meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa dilihat dari capaian hasil belajar siswa,
melalui hasil Soal Evaluasi yang telah dilaksanakann guru. Dimana pada uji pre testoal
evaluasi dari jumlah keseluruhan siswa dalam kelas V yaitu 12 siswa mampu mencapai nilai
KKM.
B. Masalah yang dihadapi
Masalah yang dihadapi selama praktik pembelajaran ini adalah kesiapan siswa dalam
menerima pembelajaran menggunakan media yang telah dirancang guru. Tidak semua siswa
dalam kelas memiliki smartphone sehingga guru memerlukan waktu yang lebih untuk
mengkondisikan siswa tersebut pada saat penggunaan media Wordwall dilaksanakan.
C. Cara mengatasi masalah Agar seluruh siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik,
maka bagi siswa yang tidak memiliki smartphone dapat tetap mengakses Wordwall yang
telah dirancang sebelumnya, guru memfasilitasi siswa tersebut untuk dapat menggunakan
komputer yang ada dilaboratorium sekolah sehingga proses pembelajaran berjalan lancer
seperti yang diharapkan.
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran Matematika dengan pemanfaatan media berupa video berbasis Youtube dan
Wordwall guna meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Senduro 02
materi jaring-jaring kubus dan balok dengan menggunakan model pembelajaran
Project Based Learning (PjBL), media video pembelajaran dan benda nyata terbilang
efektif dan layak dijadikan praktik baik pembelajaran, karena mampu meningkatkan minat
dan motivasi belajar siswa dilihat dari tingkat pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran dibuktikan dengan capaian hasil belajar siswa yang meningkat.
2. Dalam melaksanakan proses pembelajaran sehari-hari lebih guru dituntut lebih tertib dan
terstruktur. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (Modul Ajar ) secara
sistematis dan cermat, pembelajaran Matematika materi Jaring-Jaring Kubus dan Balok
dengan pemanfaatan media Video Pembelajaran Berbasis Youtube dan Wordwall melalui
model pembelajaran project based learning berorientasi HOTS pada mata pelajaran
Matematika bukan hanya mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, tetapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi membaca, dan kecakapan abad 21.
3. Peserta didik lebih termotivasi dan fokus karena pembelajaran yang lebih menarik dan
menyenangkan . hal ini tidak lepas dari pemilihan model, metode dan media pembelajaran
guru menjadi lebih variatif dan inovatif.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri
Senduro 02 pada mata pelajaran matematika materi jaring-jaring kubus dan balok
dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL), media
video pembelajaran dan benda nyata, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan:

1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru
yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi dan kreatifitas pembelajaran yang
kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini
akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar,
tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa
menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk terus mengembangkan
kreativitas dan kemampuan untuk dapat menciptakan media pembelajaran yang inovatif,
yang bukan hanya mampu mencapai tujuan pembelajaran namun disukai siswa dan sesuai
dengan karakteristik belajar siswa
DAFTAR PUSTAKA
Maulani, S. ., Nuraisyah, N., Zarina, D. ., Velinda, I. ., & Aeni, A. N. . (2022). Analisis
Penggunaan Video sebagai Media Pembelajaran Terpadu terhadap Motivasi Belajar Siswa.
Jurnal Pendidikan Dan Teknologi Indonesia, 2(1), 19-26. https://doi.org/10.52436/1.jpti.134
Jauhariyyah, F. R., Suwono, H. & Ibrohim. (2017). Science, technology, engineering and
mathematics project based learning (STEM-PjBL) pada pembelajaran sains. Prosiding
Seminar Pendidikan IPA Pascasarjana UM, 432-436.
http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php/ipa2017/article/view/1 099. Diakses 30 Oktober
2019
Ardianti, S.D., Pratiwi, I.A., dan Kanzunnudin, Moh. 2017. Implementasi Project Based
Learning (PjBL) Berpendekatan Science Edutainment Terhadap Kreativitas Peserta Didik.
Jurnal Refleksi Edukatika, 7 (2): 145-150.

Anda mungkin juga menyukai