Anda di halaman 1dari 4

REFLEKSI AKHIR KEGIATAN PPL

PPG DALAM JABATAN ANGKATAN II TAHUN 2023

A. INFORMASI UMUM
Nama Mahasiswa Septi Maswatur Rika, S.Pd
NIM 2330111720536
Nomor Peserta PPG 201502928908
Satuan Pendidikan SD Negeri 1 Beting
Fase/Kelas B/IV
Waktu 2 JP
Media Pembelajaran Power point ,Video, benda kongkrit
Aksi 1
Mata Pelajaran IPAS
Materi Transformasi energi
Model pembelajaran PjBL (Projek Based Learning)
Aksi 2
Mata Pelajaran IPAS
Materi Pengaruh Gaya terhadap Benda
Model pembelajaran PBL (Problem Based Learning)

B. HASIL REFLEKSI
Hasil yang dapat dilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran pada materi transformasi energi dengan menerapkan model
pembelajaran PjBL pada Aksi 1 berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon
pertanyaan dari guru, lebih aktif dalam mengeksplor pengetahuannya, suasana belajar
lebih menyenangkan, serta hasil belajar siswa juga lebh meningkat. Aktivitas
pembelajaran yang dirancang sesuai sintak Project Based Learning mengharuskan siswa
aktif dan mampu berkolaborasi selama proses pembelajaran dalam menghasilkan sebuah
karya.
2. Proses pembelajaran pada materi Pengaruh gaya terhadap benda dengan menerapkan
model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) pada Aksi 2 menjadikan siswa lebih
aktif, dapat berpikir kritis dan kreatif dibandingkan dengan saat masih menggunakan
model dan metode yang monoton, serta dapat bekerja sama dengan baik dalam
kelompok. Model pembelajaran PBL merupakan model pembelajaran yang berpusat
pada siswa untuk melakukan suatu kegiatan yang membantu siswa mendapatkan
pengalaman belajar yang lebih menarik dan menyenangkan. Siswa dapat menghayati,
membagi tanggung jawab, mengambil keputusan dalam kelompok serta dapat berlatih
berpikir dalam memecahkan masalah. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan kegiatan
refleksi diakhir kegiatan pembelajaran.
3. Penggunaan media pembelajaran dalam bentuk video, power point dan benda kongkrit
yang digunakan pada Aksi 1 dan Aksi 2 memudahkan siswa dalam mempelajari dan
memahami materi, lebih bersemangat dan tidak cepat bosan, sehingga keaktifan dan
kemampuan berpikir analisis siswa dapat ditingkatkan.
4. Hasil belajar pada Aksi 1 dengan materi transformasi energi, serta pada Aksi 2 dengan
materi pengaruh gaya terhadap benda dapat dikategorikan dalam kategori sangat baik.
Setelah melakukan pembelajaran diperoleh 88% siswa memiliki hasil belajar sikap pada
kategori sangat baik. Hasil belajar ranah pengetahuan diperoleh hasil ketuntasan belajar
untuk semua siswa. Hanya saja terdapat 4% dari 24 orang siswa yang memerlukan
bimbingan karena mendapatkan hasil belajar khususnya pengetahuan yang masih
dibawah standar Kriteri Ketercapaian Tujuan Pembelajaran yaitu 75.
Melalui refleksi dan dampak aksi yang dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa
praktik baik yang disusun sedemikian rupa dan dapat diterapkan dalam pembelajaran
menghasilkan pembelajaran yang efektif, dimana pengelolaan pembelajaran menjadi sangat
baik, proses komunikatif antara guru dan siswa sangat baik, pembelajaran direspon positif
oleh siswa, dan siswa berpartisipasi aktif dalam belajar dan hasil belajar yang diperoleh juga
optimal.
Keberhasilan dalam menyusun dan melaksanakan praktik baik ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya: adanya analisis capaian pembelajaran, pemilihan model, dan
media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan tujuan pembelajaran. Guru
menyediakan video simulasi yang dapat mempermudah pemahaman terhadap materi
pelajaran, Guru membiasakan siswa untuk menganalisis dan mengevaluasi selama proses
pembelajaran, Guru menyediakan kegiatan yang menantang dan terjangkau kepada siswa
sehingga siswa termotivasi untuk menyelesaikan aktivitas, Guru dapat mengelola kelas
dengan baik,sehingga setiap siswa mendapatkan perhatian sesuai kebutuhannya, sarana dan
prasarana yang memadai, seperti ketersediaan LCD serta jaringan internet yang mencukupi
sehingga dapat memperlancar pembelajaran, adanya kerjasama yang baik dengan teman
sejawat, adanya dukungan dari Kepala Sekolah, dan adanya bimbingan dari Dosen serta
Guru Pamong.
Praktik baik yang berhasil disusun ternyata mendapatkan respon positif dari rekan-
rekan guru. Mereka menyatakan bahwa model dan media pembelajaran yang dipilih sesuai
dengan pengembangan kemampuan siswa saat ini, kegiatan diskusi melibatkan siswa aktif
belajar, apresiasi yang diberikan guru kepada siswa setelah mencapai kemajuan
menumbuhkan suasana pembelajaran yang menyenangkan, simulasi yang disediakan sangat
bermanfaat untuk mempermudah siswa memvisualisasikan konsep, pembelajaran
menumbuhkan kreatifitas siswa karena berhasil membimbing siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Setelah merancang, melaksanakan, menganalisis dan mengevaluasi hasil serta
merefleksi keseluruhan proses, guru mendapatkan pembelajaran, bahwa dalam
mengembangkan profesi guru, kita perlu kompeten baik dari sisi pribadi, sosial, profesional,
dan pedagogik. Kompetensi pribadi yang baik akan dapat menumbuhkan suasana
pembelajaran yang baik pula, dimana guru menjadi teladan dalam pemikiran, perkataan, dan
perbuatan. Kompetensi sosial guru yang baik dapat menumbuhkan suasana kelas yang baik
pula, karena guru dapat menciptakan hubungan yang harmonis dengan siswa. Hubungan
sosial yang baik dengan rekan sejawat seperti saling membantu dalam mengobservasi dan
mengevaluasi pembelajaran secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kompetensi profesional guru sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran, dimana guru
harus menguasai konten dan konteks materi pelajaran yang akan dipelajari siswa. Penguasaan
guru terhadap materi pelajaran melalui pemilihan pendekatan, model, dan media yang sesuai
dengan materi pelajaran, dan yang terakhir, kompetensi pedagogik yang baik diperlukan guru
untuk mengemas pembelajaran dengan tepat. Penguasaan terhadap model-model
pembelajaran era abad 21 dan penguasaan teknologi sebagai media pembelajaran sangat
diperlukan untuk memberikan kondisi belajar siswa yang menyenangkan, menantang, dan
menumbuhkan kemampuan yang relevan dengan tuntutan zaman.

C. TINDAK LANJUT
Menyadari betapa pentingnya pembelajaran yang demikian, maka pendidik dapat
menyusun rencana tindak lanjut dari praktik baik ini. Pendidik dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran secara berkelanjutan dengan melakukan beberapa hal berikut:
a. Menelaah cakupan materi pelajaran agar sesuai dengan kompetensi atau capaian
pembelajaran siswa dan dapat merancang pembelajaran yang kontekstual, bermakna dan
efektif.
b. Mempertahankan serta meningkatkan efektifitas pembelajaran dengan konsisten
menerapkan model dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakterstik tujuan
pembelajaran dan kemampuan siswa, serta pembelajaran yang mengembangkan
keterampilan abad 21.
c. Menyajikan pembelajaran yang menyediakan proses serta evaluasi yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
d. Menyediakan media pembelajaran yang menarik, inovatif, dan interaktif agar dapat
mempermudah siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan dan pembelajaran lebih
menyenangkan melalui media pembelajaran yang berbasis TPACK.
e. Memperbaiki modul ajar agar secara rinci memperlihatkan keterkaitan model serta
kompetensi yang akan dicapai siswa secara jelas, sebagai contoh:
Modul ajar mencakup bagian-bagian berikut:
 Identitas
 Capaian Pembelajaran
 Alur Tujuan Pembelajaran dan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
 Tujuan Pembelajaran
 Informasi materi pelajaran yang menyajikan materi esensial
 Pendekatan, model, metode pembelajaran
 Sumber dan media pembelajaran yang relevan dengan paradigma pembelajaran abad
21.
 Langkah-langkah kegiatan yang menyajikan informasi aktivitas pembelajaran secara
runtut dan rinci. Setiap aktivitas dibubuhkan keterangan spesifik terkait bagian
pendekatan yang diintegrasikan, pengembangan kompetensi yang dituju dan halaman
LKPD yang digunakan. Setiap aktivitas agar disertakan waktu yang dibutuhkan agar
pembelajaran dapat berlangsung efisien (tepat waktu). Langkah-langkah pembelajaran
memuat minimal bagian pembuka (berisi salam, doa, presensi, apersepsi, motivasi dan
tujuan pembelajaran), bagian inti memuat langkah-langkah sesuai sintaks model yang
dipilih, bagian penutup (memuat evaluasi, kesimpulan, refleksi, RTL, doa dan salam
penutup).
 Evaluasi disertakan secara detil baik evaluasi proses maupun hasil belajar. Evaluasi
disesuaikan dengan model pembelajaran yang digunakan dan mengacu pada
kompetensi yang telah ditetapkan untuk dicapai.
f. Melakukan penilaian autentik melalui penilaian proses dan hasil belajar, diikuti dengan
meningkatkan keterampilan dalam menyusun instrumen baik itu observasi, rubrik,
maupun tes dan meningkatkan keterampilan mengobservasi siswa.
g. Menjadi pembelajar sepanjang hayat, yang selalu terbuka terhadap pengetahuan baru dan
kemajuan teknologi agar dapat mendampingi kemajuan belajar siswa sesuai dengan
tuntutan zaman.

Anda mungkin juga menyukai