Anda di halaman 1dari 10

BEST PRACTICE PPG DALJAB

KATEGORI 1 ANGKATAN 2 TAHUN 2023


DI KELAS VI SD IT ALA BASHIROH GUYANGAN SEKARBAGUS
KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN

Disusun Oleh
SUHARTATIK

PPG DALAM JABATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
TAHUN 2023

LK 3.1 Menyusun Best Practices


MENYUSUN CERITA PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE) MENGGUNAKAN
METODE STAR (SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK)
TERKAIT PENGALAMAN MENGATASI PERMASALAHAN SISWA DALAM
PEMBELAJARAN

Lokasi Dusun Guyangan Desa Sekarbagus Kecamatan Sugio Kabupaten


Lamongan Jawa Timur
Lingkup Pendidikan SD IT Ala Bashiroh – kelas 6A – 16 siswa – Tahun Ajaran 2023-2024
Tujuan yang ingin Setelah melaksanakan pembelajaran model Problem Based Learning
dicapai
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPAS materi
hubungan antarnegara dan globalisasi.
Penulis Suhartatik
Tanggal 11 November 2023
SITUASI: Kurikulum Merdeka merupakan suatu konsep kurikulum yang
Kondisi yang menjadi
latar belakang masalah, bertujuan untuk memberikan kebebasan yang lebih besar kepada siswa
mengapa praktik ini dalam proses pembelajaran. Dalam Kurikulum Merdeka, mata pelajaran
penting untuk
dibagikan, apa yang IPA dan IPS digabungkan menjadi satu mata pelajaran khusus, yaitu
menjadi peran dan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), hal ini
tanggung jawab anda
dalam praktik ini. dilakukan dengan harapan dapat memicu peserta didik untuk dapat
mengelola lingkungan alam dan sosial dalam satu kesatuan. Dalam buku
tanya jawab kurikulum meredeka yang diterbitkan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, dijelaskan bahwa penggabungan ilmu sains
dan sosial dilakukan karena anak usia SD cenderung melihat segala
sesuatu secara utuh dan terpadu. Selain itu, peserta didik di sekolah dasar
masih dalam tahap berpikir konkret/sederhana, holistik, dan
komprehensif, namun tidak detail. Penggabungan pelajaran IPA dan IPS
ini diharapkan dapat meciptakan peserta didik yang mampu mengelola
lingkungan alam dan sosial dalam satu kesatuan.
Susanto (2016:141) mengemukakan pengertian IPS sebagai suatu
program pendidikan yang merupakan keseluruhan yang pada pokoknya
mempersoalkan manusia dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam
lingkungan sosialnya dan yang bahannya diambil dari berbagai ilmu
sosial seperti: geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik
dan psikologi. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) SD memiliki fokus pada
pemahaman tentang masyarakat, budaya, geografi, sejarah, tata negara,
ekonomi, dan lingkungan sosial. IPS SD bertujuan untuk
memperkenalkan siswa pada pengetahuan dasar tentang dunia sosial di
sekitar mereka. Mata pelajaran ini memberikan siswa pemahaman
tentang bagaimana masyarakat bekerja, bagaimana mereka berinteraksi,
dan bagaimana mereka membentuk budaya dan lingkungan di sekitar
mereka.
Permasalahan umum yang sering dihadapi siswa pada jenjang
sekolah dasar dalam pembelajaran IPS adalah hasil belajar yang rendah.
Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti muatan IPS yang
cenderung hafalan, keterbatasan sumber daya pembelajaran seperti
sumber belajar dan minimnya penggunaan multimedia serta kurangnya
keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPS. Selain itu, kenyataan di
lapangan tentang pembelajaran IPS adalah masih terpusatnya
pembelajaran pada guru, menyebabkan siswa menjadi pasif dan
pembelajaran terpusat pada guru dan bukan pada siswa, padahal
pendidikan paradigma baru (kurikulum merdeka) menghendaki proses
pembelajaran terpusat pada siswa. Selain itu penggunaan model
pembelajaran yang monoton menyebabkan semakin kompleks
permasalahan dalam pembelajaran IPS di SD. Kurang variatifnya model
pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPS tenatu
saja akan menyebabkan rasa jenuh dan bosan yang berakibat pada
rendahnya hasil belajar peserta didik di dalam kelas.
Penyebab rendahnya hasil belajar inilah yang juga dialami oleh
siswa kelas VI A di satuan pendidikan SD IT Ala Bashiroh, khususnya
pada materi hubungan antarnegara dan globalisasi. Permasalahan ini
diketahui melalui hasil pengamatan pada nilai kelas VI tahun ajaran
sebelumnya (2022-2023). Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa dari
21 siswa, hanya 11 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM,
sedangkan siswa lainnya tidak, dengan rata-rata kelas 73. Hasil ini tentu
masih di bawah ketentuan ketuntasan minimal yang telah ditentukan ,
yaitu 75. (data terlampir)
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, kesulitan yang
dialami siswa kelas VI A SD IT Ala Bashiroh ini terjadi disebabkan
beberapa hal berikut:
1. Kurangnya motivasi belajar pada siswa.
2. Guru kurang memanfaatkan penggunaan teknologi dalam
proses pembelajaran
3. Metode dan model pembelajaran yang kurang menarik.

Berdasarkan permasalahan di atas, praktik baik (Best Practice)


perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran
inovatif dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu, dari hasil kajian
literatur dan wawancara, penulis yang berperan sebagai guru mendesain
pembelajaran inovatif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran IPAS Materi hubungan antarnegara dan globalisasi
dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
Selain berguna untuk situasi pembelajaran, praktik baik ini juga dapat
dijadikan referensi bagi guru lain untuk menginovasi
pembelajarannya dalam kompetensi yang sama yaitu menyampaikan
materi hubungan antarnegara dan globalisasi.
TANTANGAN : Berdasarkan hasil pengamatan kajian literatur dan wawancara dengan
Apa saja yang menjadi
guru sejawat, pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Problem
tantangan untuk
mencapai tujuan Based Learning ini memiki beberapa tantangan. Adapun tantangan
tersebut? Siapa saja
dalam pembelajaran model Problem Based Learning dalam aksi ini
yang terlibat,
adalah sebagai berikut:
1. Membutuhkan persiapan lebih untuk menyiapkan alat, masalah,
konsep, media, dan persiapan lainnya.
2. Sulitnya mencari permasalahan yang relevan dengan kebutuhan
siswa.
3. Memerlukan waktu yang cukup panjang dalam pelaksanaannya.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, guru melakukan tindakan sebagai


berikut:
1. Guru melakukan beberapa persiapan, diantaranya menggunakan
fasilitas printer sekolah untuk mencetak LKPD, meminjam TV
LCD untuk mendukung media video pembelajaran yang disiapkan,
dan memberi arahan kepada siswa untuk mempersiapkan diri
sebelum pelaksanaan aksi.
2. Guru melakukan test diagnostik non kognitif untuk mengetahui
kebutuhan belajar siswa. Test diagnostik ini dilaksanakan pada
pertemuan sebelum pelaksanaan aksi.
3. Kegiatan dilakukan secara berkelompok dan individu, dan guru
selalu memberi pengarahan bagi siswa yang kesulitan mengerjakan
agar dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.

Dalam menghadapi tantangan ini guru melibatkan beberapa peran, yaitu :


1. Dosen pembimbing dan guru pamong PPG Dalam Jabatan Kategori 1
angkatan 2 Universitas Muhammadiyah Gresik
2. Kepala SD IT Ala Bashiroh
3. Rekan guru di SD IT Ala Bashiroh
4. Peserta didik kelas VI SD IT Ala Bashiroh
AKSI : Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru sesuai tantangan
Langkah-langkah apa yang dihadapi antara lain :
yang dilakukan untuk
1. Identifikasi masalah yang ada di dalam kelas.
menghadapi tantangan
tersebut/ strategi apa 2. Eksplorasi penyebab masalah yang dihadapi di dalam kelas.
yang digunakan/
3. Penentuan penyebab masalah.
bagaimana prosesnya,
siapa saja yang terlibat / 4. Masalah yang terpilih diangkat dan digunakan sebagai dasar dalam
Apa saja sumber daya
membuat rencana aksi.
atau materi yang
diperlukan untuk
melaksanakan strategi Strategi apa yang digunakan :
ini
1. Guru menggunakan model pembelajaran inovatif dalam kegiatan
pembelajaran di kelas, yaitu model Problem Based Learning (PBL)
2. Guru memanfaatkan media teknologi/ inovasi lainnya dalam
pembelajaran yaitu media Audio Visual sebagai alat menampilkan
Video Pembelajaran
3. Membuat bahan ajar.
4. Memanfaatkan LKPD
Bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat
1. Kegiatan rencana aksi di desain dengan sebaik mungkin menggunakan
media pembelajaran dan sumber belajar yang inovatif agar para peserta
didik lebih memahami materi. Dalam pelaksanaannya peserta didik
sangat antusias dan bersemangat dengan kegiatan pembelajaran hari
itu.
2. Langkah dalam aksi praktik baik ini menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan langkah kegiatan
sebagai berikut:
Fase 1: Orientasi peserta didik pada masalah
1) Guru menyajikan materi hubungan antarnegara dengan
menampilkan PPT dan video pembelajaran.
2) Guru mengadakan tanya jawab terkait materi hubungan
antarnegara, globalisasi, dan siswa diminta untuk menjawab secara
bergantian.

Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar


3) Peserta didik dibentuk ke dalam 4 kelompok yang beranggotakan 4
orang.
4) Guru membagikan LKPD materi hubungan antarnegara dan
globalisasi pada peserta didik
5) Guru menjelaskan tentang teknis atau langkah-langkah pengisian
LKPD
6) Peserta didik bersama kelompoknya melakukan pengamatan dari
permasalahan yang ada di LKPD.
7) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatan serta
menjawab pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan.
8) Peserta didik berbagi peran/tugas dalam kelompoknya untuk
menyelesaikan solusi masalah yang ada di LKPD Collaboration
Fase 3: Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
9) Pada tahap ini guru mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan
informasi terkait dengan materi pembelajaran yakni hubungan
antarnegara dan globalisasi.
Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
10) Peserta didik dalam kelompok, menuliskan hasil pemecahan
masalah pada LKPD
11) Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan
kelas.
12) Peserta didik dari kelompok lain, memberikan tanggapan hasil
presentasi kelompok yang maju
Fase 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
13) Peserta didik melakukan evaluasi dengan mengerjakan
beberapa soal yang diberikan oleh guru.
14) Guru dan peserta didik membuat kesimpulan kegiatan
Pembelajaran.
3. Pada aksi kedua , perangkat yang saya gunakan antara lain; laptop, TV
LCD. Saya juga meminta bantuan kepada teman sejawat untuk
mengambil video pada saat pembelajaran

Sumber daya yang saya perlukan untuk melaksanakan strategi ini


adalah :
1. Pengetahuan mengenai model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL).
2. Penyusunan bahan ajar, soal evaluasi dan LKPD yang menarik.
3. Laptop, HP, dan TV LCD
REFLEKSI HASIL Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan?
DAN DAMPAK
Dampak dari rencana aksi yang sudah dilakukan yaitu dapat meningkatkan
Bagaimana dampak dari
aksi dari Langkah- motivasi belajar siswa sesuai tujuan pembelajaran, yaitu:
langkah yang
1. Peserta didik menjelaskan penyebab adanya hubungan antarnegara.
dilakukan? Apakah
hasilnya efektif? Atau 2. Peserta didik menerapkan bagaimana hubungan antarnegara
tidak efektif? Mengapa?
dilakukan.
Bagaimana respon orang
lain terkait dengan 3. Peserta didik menganalisi pengaruh dan bentuk globalisasi.
strategi yang dilakukan,
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?
Apa yang menjadi
faktor keberhasilan atau Rencana aksi yang sudah dilakukan hasilnya sangat efektif. Hal ini
ketidakberhasilan dari dikarenakan didukung oleh model pembelajaran yang menarik, media
strategi yang dilakukan?
Apa pembelajaran dari pembelajaran yang inovatif, dan kegiatan pembelajaran yang melibatkan
keseluruhan proses keaktifan siswa.
tersebut

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan,


Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari
strategi yang dilakukan?
1. Kepala Sekolah merespon dengan memberikan tanggapan yang positif,
bahkan sering memberikan masukan agar rencana aksi yang dilakukan
terlaksana menjadi rencana aksi pembelajaran yang lebih bermakna.
2. Respon dari teman sejawat juga sangat memberikan dukungan dan
respon yang positif terhadap aksi yang saya lakukan.
3. Adapun faktor yang menjadi keberhasilan dalam aksi ini adalah
penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning. Hal ini
juga dapat dilihat dari hasil penilaian siswa yang menunjukkan hasil
nilai rata-rata kelas mencapai 96 dengan nilai tertinggi siswa adalah
100 dan nilai terendah siswa adalah 70. Berdasarkan hasil tersebut,
kemampuan siswa dalam memahami materi hubungan antarnegara
dan globalisasi dengan menggunakan model Problem Based Learning
dapat disimpulkan berhasil karena nilai yang diperoleh berada di atas
kriteria ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). (data terlampir)
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Pembelajaran yang dapat diperoleh dari proses praktik
aksi yang telah dilakukan oleh guru adalah
guru harus merancang dan melaksanakan pembelajaran yang
menyenangkan, bermakna, dan berpusat pada peserta didik dengan cara
menentukan metode, model, dan media pembelajaran yang sesuai,
sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan siswa
dalam pembelajaran.
Melihat beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran inovatif dapat tercipta jika model pembelajaran yang
ditentukan tepat dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
LAMPIRAN HASIL BELAJAR

Hasil Belajar Siswa IPS Kelas VI


Semester Ganjil T.P 2022-2023

Materi : Hubungan Antarnegara (ASEAN) dan Globalisasi


1 2 3 4 5 Nilai
No. Nama Siswa
Akhir
20 20 20 20 20
1 AHMAD FANDY EDIANSAH 10 10 5 20 20 65
2 ACHMAD FABIAN PRABA WIJAYA 10 5 5 15 20 55
3 AHMAD ASYHARI AZIZ 15 10 15 10 10 60
4 AHMAD FADHOL MAULANA 20 20 20 20 20 100
5 ANDIKA FAHRI ARIF PRATAMA 15 20 15 10 20 80
CALLYSTA FATHIYYAH AL
6 10 15 10 15 15 65
MU'MIN
7 ERLYSA RAHMAWATI 5 10 15 10 10 50
8 FIZA MEI AULA SALSABILLAH 15 15 15 10 20 75
9 JANEETA KAFFAH MAULANA 10 10 5 15 15 55
10 KAYLA NUR AZZAHRA 15 20 15 20 15 85
11 MAULIDA ARMIN SHIHAB 20 15 20 15 20 90
12 MUHAMMAD HANIF HUSNI 10 5 10 5 10 40
13 MUHAMMAD RIZIQ UBAIDILLAH 10 20 10 20 10 70
14 NAURAH HANA MAGHFIRAH 20 20 15 20 20 95
15 NUR FAHREZA AJIE SAPUTRA 20 20 15 20 20 95
16 RAFIKA PRAMUNDITA 20 20 15 20 20 95
17 RAHMA NUR HIDAYAH 20 10 15 10 20 75
18 SITI AISYAH ADH DHIYAUL LAMI' 20 20 20 20 20 100
19 TALITA AMELIA SAFARAZ 10 10 10 15 20 65
20 M. AZMI BAIHAQI ARIF 20 5 10 10 10 55
21 AZ ZAHRA NOVARIANA 20 20 20 20 20 100
Rata - rata 73
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 40
Hasil Belajar Siswa IPAS Kelas VI
Semester Ganjil T.P 2023-2024

Materi : Hubungan Antarnegara dan Globalisasi


1 2 3 4 5 Nilai
No. Nama Siswa
20 10 30 20 20 Akhir
1 ACHMAD AARIQ RIFID EL FATIH 20 10 30 20 20 100
ACHMAD BAHTIAR JOVAN
2 20 10 30 20 20 100
ADINATA
3 ADELIA PUSPITA 20 10 30 20 20 100
4 AMABEL MARITZA ZAHRAH 20 10 30 20 20 100
5 ANGGUN SASIKIRANA ZAINURI 20 10 30 20 20 100
FARHANA MILLATI BELVANIA
6 20 10 30 20 20 100
NAHDA
M. DHAIFULLAH NAJA
7 20 10 30 20 20 100
CAHYONO
M. JAZIL AUNIRROHMAN DWI
8 20 10 30 20 15 95
SAPUTRA
9 M. NURUL FAJAR KUSUMA 20 10 20 20 15 85
MOCHAMMAD ROBBY
10 20 10 10 10 20 70
ALFATICH
11 MOHAMMAD FIZI ARDIANSYAH 20 10 30 20 20 100
12 SATRIA RAJENDRA PRATAMA 20 10 30 20 20 100
13 TIYASA GITA WIDHI CAHAYA 20 10 30 20 20 100
14 WILDAN MULTAZAM 20 10 30 15 20 95
15 AUFAR AMAL AHMAD 20 10 20 20 20 90
16 FATHIR AHMAD 20 10 30 20 20 100
Rata - rata 96
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 70
DOKUMEN AKSI
Link video aksi
https://drive.google.com/file/d/1hROEEBK0rIWFMBKob-QmY7wdsnLNkply/view?usp=sharing

BUKTI UNGGAH

1. Bukti Unggah di SCRIBD LINK

2. Bukti Unggah di blogger link

Anda mungkin juga menyukai