Anda di halaman 1dari 16

JURNAL BEST PRACTICE

DAN
RENCANA TINDAK
LANJUT
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
MATA PELAJARAN BIOLOGI
KELAS X – SEMESTER GENAP

PENYUSUN
ITA YULIASTUTI, S.Pd.

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM


MENYUSUN CERITA PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE) MENGGUNAKAN METODE
STAR (SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK)
TERKAIT PENGALAMAN MENGATASI PERMASALAHAN PESERTA DIDIK
DALAM PEMBELAJARAN

Lokasi SMAS Yappas Al-Barokah – Kelas X IPA – 18 Peserta didik –


Kabupaten Tasikmalaya - Provinsi Jawa Barat - 46466
Lingkup Sekolah Menengah Atas
Pendidikan
Tujuan yang ingin Setelah melaksanakan pembelajaran model Problem Based
dicapai Learning berbantu media pembelajaran interaktif, kemampuan
keterampilan berpikir tingkat tinggi / High Order Thingking Skills
(HOTS) peserta didik dapat meningkat.
Penulis Ita Yuliastuti, S.Pd.
Tanggal Selasa, 3 Januari 2023
SITUASI: A. Kondisi yang melatar belakangi praktik best practice ini
Kondisi yang adalah berdasarkan identifikasi masalah yang
menjadi latar ditemukan oleh peneliti terkait kemampuan HOTS peserta
belakang didik yang masih rendah. Adapun masalah yang
masalah/ diidentifikasi adalah guru belum melakukan pembiasaan
mengapa praktik berpikir tingkat tinggi, baik dalam proses KBM maupun
ini penting untuk dalam evaluasi soal.
dibagikan/ Hal ini terbukti dari fakta yang terjadi di lapangan:
apa yang menjadi 1. Beberapa peserta didik sudah memiliki kemampuan
peran dan bertanya, namun pertanyaan yang disampaikan belum
tanggung jawab menggambarkan berpikir tingkat tinggi.
anda dalam 2. Dalam hasil evaluasi yang berbasis HOTS, terutama
praktik ini. ulangan harian masih banyak diantara peserta didik
yang mendapatkan nilai di bawah KKM 78.
3. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan masih
berpikir tingkat rendah padahal tujuan pembelajaran
yang dituliskan guru di RPP sudah menggunakan kata
kerja operasional yang berpikir tingkat tinggi.
4. Dalam membuat soal, guru lebih sering mengambil dari
buku paket, dan bentuk soal yang diberikan masih
banyak berbentuk LOTS maupun MOTS.

B. Praktik ini penting dibagikan kerena beberapa alasan, yaitu:


1. Diharapkan dapat menjadi referensi dan masukan bagi
rekan guru lainnya yang memiliki permasalahan yang
sama mengenai permasalahan peserta didik, juga agar
dapat mengetahui kondisi awal peserta didik sebelum
guru memulai proses pembelajaran sehingga guru bisa
dengan mudah menentukan langkah-langkah yang tepat
mengenai apa saja yang baiknya dilakukan oleh guru
terkait pemilihan model, metode, media inovatif berbasis
TPACK dan sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
2. Dapat menjadikan peserta didik memahami pembelajaran
sehingga dapat memperbaiki hasil belajar.
C. Dalam hal ini peran dan dan tanggung jawab peneliti
sebagai:
1. Peneliti sebagai guru memiliki peran yang sangat penting
yaitu sebagai fasilitator (melayani), motivator
(memberikan motivasi), innovator (mengajak pada hal-hal
baru), dan educator (pendidik) dalam upaya peningkatan
upaya pengembangan kemampuan HOTS peserta didik
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
2. Sebagai peneliti sekaligus guru, memiliki tanggung jawab
penuh dalam merancang pembuatan RPP yang berpusat
pada peserta didik, bahan ajar, LKPD, alat evaluasi, dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan metode
yang tepat sesuai dengan model pembelajaran yang
inovatif.

TANTANGAN : A. Setelah melakukan identifikasi masalah melalui observasi,


Apa saja yang refleksi dan melakukan pendalaman melalui kajian
menjadi penelitian relevan, wawancara kepada rekan guru sejawat
tantangan untuk dan kepala sekolah serta pengawas maka ditemukan
mencapai tujuan beberapa tantangan yang terjadi pada tercapainya tujuan
tersebut?/ adalah :
Siapa yang 1. Selama ini kegiatan pembelajaran Biologi berpusat pada
terlibat? guru (teacher center), sehingga peserta didik tidak dapat
leluasa mengekspresikan ide-ide atau pemahamannya
pada materi yang diajarkan.
2. Dalam pelaksanaan di kelas, peserta didik masih belum
memunculkan cara berpikir tingkat tinggi sesuai yang
diharapkan, misalnya saat mengajukan pertanyaan guru
dan peserta didik jarang memunculkan pertanyaan yang
bersifat analisis (C4), evaluasi (C5) dan mencipta (C6).
Namun pertanyaan masih sering berupa hapalan,
mengingat (C1).
3. Selain itu kesulitan dalam memahami dan menjawab
soal-soal HOTS karena ternyata peserta didik masih
bingung dan lama dalam pengerjaannya, terbukti dari
hasil ulangan harian yang masih banyak di bawah KKM.
Kurangnya guru dalam membiasakan melatih peserta
didiknya bentuk soal yang berbentuk HOTS beserta
instrumen penilaiannya sehingga materi dan soal-soal
yang diberikan masih bersifat LOTS dan MOTS.
4. Mengajar peserta didik yang beragam membuat
tantangan tersendiri bagi pendidik, khususnya di
sekolah menengah atas yang mayoritas memiliki peserta
didiknya yang heterogen. Penerapan pembelajaran yang
berdiferensiasi tentu sangat sulit dilakukan karena perlu
penyesuaian dengan kebiasaan peserta didik saat
belajar.

B. Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini antara


lain:
1. Dosen pembimbing PPL (Prof. Dr. Putu Budi Adnyana,
M.Si.)
Peran dosen sangat menentukan dalam penentuan
prosedur kegiatan yang harus dilaksanakan dalam
kegiatan PPL.
2. Guru pamong (Ayu Ratna Puspaningsih, S.Pd., M.Pd.)
Peran guru pamong adalah membimbing secara teknis
hal-hal yang perlu di laksanakan dalam kegiatan kelas
selama PPL.
3. Peserta didik kelas X IPA sejumlah 18 orang.
Peserta didik adalah obyek utama yang dijadikan point
sasaran dalam pelaksanaan proses pembelajaran inovatif
yang dilaksanakan.
4. Guru
Peran guru sangat penting dalam kegiatan ini karena
guru adalah pelaksana dan fasilitator dalam kegiatan
proses pembelajaran yang dilakukan di kelas. Guru
harus mampu menciptakan suasana yang kondusif di
dalam kelas, agar tercipta suasana nyaman saat belajar.
5. Kepala sekolah
Keterlibatan kepala sekolah dalam kegiatan ini berkaitan
dengan pemenuhan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran.
6. Orang tua peserta didik
Orang tua terlibat dalam hal menindaklanjuti hasil
belajar di sekolah dan melakukan pendampingan anak
saat kegiatan belajar di rumah.

AKSI : A. Langkah-langkah atau strategi yang digunakan dalam


Langkah-langkah menghadapi tantangan-tantangan tersebut bisa diselesaikan
apa yang dengan beberapa cara antara lain :
dilakukan untuk 1. Pengunaan pendekatan saintifik yang berfokus kepada
menghadapi peserta didik ( student center ) dan peran kita sebagai
tantangan guru hanya bertugas sebagai fasilitator, yang
tersebut, strategi menyediakan kebutuhan pembelajaran bagi peserta
apa yang didik.
digunakan?/ 2. Memperbanyak latihan dan pendalaman kemampuan
bagaimana HOTS peserta didik terhadap suatu informasi, baik
prosesnya?/ melalui analisis pemecahan masalah yang terjadi di
siapa saja yang sekitar, ataupun dalam bentuk menjawab soal-soal
terlibat?/ latihan, membuka dan menutup pelajaran dengan
apa saja sumber pertanyaan HOTS, menerapkan brainstorming, dan
daya atau materi memberi tugas berbasis open ended.
yang diperlukan 3. Berkaitan dengan penilaian, guru harus memiliki rubrik
untuk penilaian secara lengkap untuk menilai semua
melaksanakan ketercapaian indikator. Penilaian ini harus dilakukan
strategi ini? secara menyeluruh, baik dari sisi afektif, kognitif
maupun psikomotor.
4. Pengunaan model pembelajaran yang menyenangkan
dan mendukung pembelajaran yang mampu
menyelesaikan permasalahan yang ditemukan. Dengan
mengunakan model PBL, peserta didik menjadi lebih
aktif, memiliki pengalaman belajar sendiri dan mampu
membangun pengetahuan dan konsep secara mandiri,
serta sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta
didik yang berdiferensiasi. Menggunakan ragam media
pembelajaran inovatif yang bisa dinikmati oleh seluruh
peserta didik secara klasikal seperti pengunaan media
aplikasi pembelajaran (Quizizz, Kahoot, Live Worksheet,
Oce.global, Google Form, dsb.) selain itu guru juga
mengunakan media ajar konkret yang bisa ditemukan di
lingkungan sekitar peserta didik, seperti memanfaatkan
bahan-bahan yang ada di rumah untuk dijadikan bahan
percobaan sederhana. Dengan mengunakan ragam
media ini, ternyata lebih mampu membangun
pemahaman peserta didik terhadap materi yang masih
bersifat abstrak menjadi lebih konkret.

B. Proses yang dilakukan untuk tercapainya tujuan yang ingin


dicapai dengan penggunaan model PBL adalah sebagai
berikut :
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru dan peserta didik saling mengucapkan salam,
kegiatan terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1.
b. Guru dan peserta didik bersama-sama membacakan
do’a pembuka, kegiatan terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2.
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik di kelas,
kegiatan terlihat pada Gambar 3.

Gambar 3.
d. Mengajak peserta didik menyerukan dan
memperagakan “Yel-yel”, kegiatan terlihat pada
Gambar 4.

Gambar 4.

e. Memeriksa kebersihan dan kerapihan kelas, serta


kesiapan belajar dari peserta didik, kegiatan terlihat
pada Gambar 5.

Gambar 5.

f. Guru memberikan apersepsi sebagai pengantar


pembelajaran,kegiatan terlihat pada Gambar 6.

Gambar 6.
g. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
tentang pentingnya mempelajari materi dengan
menampilkan gambar, kegiatan terlihat pada Gambar
7.

Gambar 7.

h. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan


dicapai pada proses pembelajaran dengan
menampilkannya pada PPT, kegiatan terlihat pada
Gambar 8.

Gambar 8.

i. Menyampaikan hasil Pre-Test peserta didik di kelas


yang telah dikerjakan peserta didik di rumah secara
individu, kegiatan terlihat pada Gambar 9.

Gambar 9.
2. Kegiatan Inti (kegiatan sesuai sintak model PBL)
a. Guru mengorientasikan peserta didik pada
permasalahan, kegiatan terlihat pada Gambar 10.

Gambar 10.

b. Guru mengorganisasikan peserta didik untuk belajar,


kegiatan terlihat pada Gambar 11.

Gambar 11.

c. Guru membimbing proses penyelidikan individu dan


kelompok, kegiatan terlihat pada Gambar 12.

Gambar 12.
d. Guru mengarahkan peserta didik dan kelompok untuk
menyajikan hasil karya, kegiatan terlihat pada
Gambar 13.

Gambar 13.

e. Guru membimbing peserta didik menganalisis dan


mengevaluasi proses pemecahan masalah, kegiatan
terlihat pada Gambar 14.

Gambar 13.

3. Kegiatan Penutup
a. Peserta didik diarahkan untuk membuat rangkuman
hasil pembelajaran, kegiatan terlihat pada Gambar 15.

Gambar 15.
b. Guru memberikan post-test kepada peserta didik,
kegiatan terlihat pada Gambar 16.

Gambar 16.

c. Guru mengajak peserta didik berdoa untuk


mengakhiri proses pembelajaran, kegiatan terlihat
pada Gambar 17.

Gambar 17.

Untuk proses kegiatan pembelajaran secara lengkap,


dapat disaksikan pada tautan video berikut :
https://youtu.be/4OHjmCXNpSg

C. Adapun yang terlibat dalam proses tercapainya tujuan ini


antara lain:
1. Dosen Pembimbing (Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si.)
Sebagai sumber informasi garis-garis besar dalam
pelaksanaan segala prosedur yang harus dilaksanakan
dalam kegiatan PPL.
2. Guru Pamong (Ayu Ratna Puspaningsih, S.Pd., M.Pd.)
Sebagai pembimbing teknis dalam melaksanakan proses
kegiatan PPL di kelas.
3. Kepala Sekolah (Fuad Zainul Hakim, S.Pd.)
Kepala sekolah yang berperan sebagai penasehat dan
pemberi masukan dalam upaya penyelesaian masalah
atau tantangan-tantangan yang ditemukan.
4. Teman sejawat (Aulia Nurrohmah, S.Pd.) yang berperan
sebagai relasi dan orang yang kita ajak sharing terkait
proses pelaksanaan kegiatan.
5. Kameramen sekaligus editor (Anggie Mochamad
Rhamdan) yang sangat banyak membantu dalam
pembuatan video yang berkualitas, sehingga memenuhi
kriteria penilaian tugas.

D. Sumber daya yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah


kemampuan guru dalam membuat rancangan RPP,
penggunaan media pembelajaran inovatif dan interaktif, dan
benda-benda konkret sebagai penunjang, perancangan
LKPD, bahan ajar, dan sarana prasarana berupa ruang
kelas, laptop, handphone, jaringan internet, alat proyektor,
layar slide, yang telah peneliti gunakan selama pelaksanaan
aksi pembelajaran dengan keadaan baik secara keseluruhan.

REFLEKSI HASIL A. Pengunaan pendekatan yang berfokus pada peserta didik


DAN DAMPAK (student center), model PBL, serta penggunaan media yang
Bagaimana berbasis konkret, dan penggunaan TPACK dalam
dampak dari aksi pembelajaran terbukti efektif, hal ini dapat diketahui dari
dari langkah- dampak yang terjadi seperti berikut:
langkah yang 1. Dampak Instruksional (Intructional Effect)
dilakukan? Keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik
Apakah hasilnya meningkat dari hasil pembelajaran, hal ini dapat dilihat
efektif? Atau tidak dari perbandingan hasil Pre-Test dan Post-Test pada Tabel
efektif? 1.
Mengapa?
Bagaimana Tabel 1. Hasil belajar peserta didik berbasis HOTS (n=18)
respon orang lain
terkait dengan Data Pre-Test Post-Test
strategi yang Rata-rata 71 % 80 %
dilakukan, Apa Nilai Tertinggi 100 100
yang menjadi Nilai Terendah 50 60
faktor Tuntas Frekuensi 6 13
keberhasilan atau Presentase 33 % 72,2%
ketidakberhasilan
Belum Frekuensi 12 5
dari strategi yang
Tuntas Presentase 66,7 % 27,8%
dilakukan? Apa
pembelajaran dari
Adapun upaya penyajian hasil belajar peserta didik pada
keseluruhan
Tabel 1 dapat dirangkum pada Gambar 18.
proses tersebut?

1400% 13
12
1200%

1000%

800% Rata-
rata
6 Ke-

600% tun-
tasan
Tun-
tas
400% Lin-
ear
2 (Tun-
200% tas)
71.00% 80.00%
0%
Pre-Test Post-Test

Gambar 18.
2. Dampak Pengiring (Nurturant Effect)
a. Meningkatkan kerjasama kelompok pada peserta didik.
b. Salah satu yang paling menarik ditemukan, dengan
melakukan hal baru dalam proses pembelajaran yaitu
mengajak peserta didik untuk menyerukan dan
memeragakan “yel-yel”, ternyata dapat menambah
motivasi dan keaktifan belajar peserta didik.
c. Kemampuan peserta didik dalam mengkonstrusikan
konsep dan pengetahuan serta tercapainya ranah nilai
afektif, kognitif serta psikomotor peserta didik bisa
terwujud secara optimal.

B. Adapun respon terkait strategi yang dilakukan peneliti antara


lain:
1. Dari peserta didik
Peserta didik sangat bersemangat dan antusias ketika
guru menggunakan strategi model pembelajaran PBL serta
pengunaan media yang berbasis konkret, dan penggunaan
TPACK dalam penyajian LKPD dan media dalam
pembelajaran, hal ini dapat terlihat dari saat kegiatan
refleksi di akhir pembelajaran peserta didik memberikan
refleksi bahwa pembelajaran tidak menakutkan dan tidak
membosankan. Juga terlihat pada hasil survey persepsi
peserta didik melalui media Google Form dengan hasil yang
disajikan dalam Gambar 18.

Gambar 18.

2. Dari kepala sekolah


Sangat memberikan dukungan dan memberikan respon
positif terhadap upaya peningkatan motivasi dan
kemampuan HOTS peserta didik dengan menggunakan
strategi model pembelajaran PBL serta pengunaan media
yang berbasis konkret, dan penggunaan TPACK dalam
penyajian LKPD dan media presentasi dalam pembelajaran
dan agar bisa menjadi contoh bagi guru lain.
3. Dari teman sejawat
Bisa dijadikan referensi dan masukan dalam praktik
pembelajaran yang dilakukan di kelas masing- masing.

4. Dari orangtua
Sangat mendukung dan memberikan respon positif
terhadap upaya pembelajaran yang dilakukan guru demi
berkembangnya kemampuan putra-putrinya di sekolah.

C. Faktor-faktor yang menjadikan keberhasilan strategi yang


dilakukan antara lain:
1. Kemauan dan kemampuan guru dalam upaya merancang
dan melaksanakan pembelajaran yang baik dengan cara
memilih dan menerapkan metode, model pembelajaran
serta media yang kreatif, inovatif, menyenangkan dan
sesuai dengan materi ajar.
2. Dukungan dari berbagai pihak yang merupakan sumber
motivasi utama guru dalam usaha memberikan pelayanan
terbaik untuk peserta didik.
3. Sarana prasarana yang menunjang yang disediakan oleh
sekolah, sehingga segala kebutuhan untuk tercapainya
tujuan pembelajaran dapat terpenuhi dengan baik.

D. Pembelajaran penting yang saya dapat setelah melaksanakan


aksi 1 sampai dengan 2 adalah sebagai berikut :
1. Peran guru amatlah penting dalam mewujudkan generasi
bangsa yang berkualitas melalui dunia pendidikan. Peran
guru adalah sebagai fasilitator, motivator, edukator,
inovator. Seperti kutipan dari Prof. Dr. Putu Budi Adyana,
M.Si. saat pemberian kuliah pengantar Refleksi kegiatan
PPL Aksi 2 yaitu hari ke 50, pada tanggal 16 Januari 2023
“Guru jangan memberi tahu peserta didik, tetapi ajaklah
mereka mencari tahu. Maka dengan demikian, keterampilan
dan pengetahuan peserta didik akan terbentuk dengan
baik”.
2. Ternyata peserta didik bisa diajak bekerja sama untuk
mencoba metode pembelajaran yang inovatif, mereka juga
cepat untuk beradapasti dengan media berbasis TPACK.
3. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang inovatif
suasana kelas berubah menjadi menyenangkan karena
semua peserta didik bisa berkontribusi walau dengan
kemampuan yang terbatas.
4. Ternyata saya juga mampu untuk menggunakan media
pembelajaran inovatif. Disamping ketidak percayaan diri
saya dalam memberikan contoh langsung kepada peserta
didik asal di awal semua sudah dipersiapkan dengan baik
dan sesuai dengan konsep.
5. Seperti yang di sampaikan oleh Prof. Dr. Putu Budi
Adnyana, M.Si. dan Ayu Ratna Puspaningsih, S.Pd., M.Pd.,
bahwa tidak apa-apa jika seorang guru melakukan
kesalahan dalam mencoba hal baru. Karena mengajar
adalah proses pembelajaran baik guru maupun peserta
didik.
6. Memberikan apresiasi kepada peserta didik yang kritis
juga hal yang bijak untuk di lakukan.
7. Penguasaan teknologi untuk media pembelajaran bisa di
lakukan asal ada kemauan untuk belajar.

E. Adapun rencana tindak lanjut yang akan saya lakukan


setelah melakukan evaluasi dan refleksi, sebagai berikut:
1. Melanjutkan pelaksanaan strategi pembelajaran yang
berhubungan dengan topik pembelajaran sesuai dengan
karakteristik materi dan peserta didik.
2. Setelah menyelesaikan kegiatan ini, saya memeriksa
kembali dokumen-dokumen perangkat pembelajaran yang
telah dibuat. Kemudian memperbaiki beberapa
kekurangan dan kesalahan pada perangkat pembelajaran,
terutama pada pembuatan LKPD, Media, Asesmen yang
sudah dilakukan dan dipresentasikan bersama dosen,
guru pamong dan teman teman PPG kelompok 2 PPL.
3. Mengadaptasi model-model pembelajaran inovatif sesuai
karakteristik materi dan peserta didikuntuk kemudian
diterapkan atau diimplementasikan di sekolah asal.
4. Melakukan diseminasi atau berbagi praktik baik
pembelajaran dari hasil mengikuti kegiatan PPG kepada
bapak ibu guru di sekolah asal.
5. Mengikuti kegiatan seminar, workshop, webinar,
pengembangan keprofesionalan berkelanjutan, dan
kegiatan pengembangan yang relevan.
6. Dan sebagai penutup dari jurnal best practice ini penulis
sampaikan kembali dari kutipan dari Dosen Pembimbing
kami, Prof. Dr. Putu Budi Adyana, M.Si. “ Guru yang
professional adalah guru yang dicintai dan dirindukan”.
Semangat untuk kita, guru-guru di negara tercinta,
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
RENCANA TINDAK LANJUT PELAKSANAAN PPL

RENCANA PIHAK YANG


NO. BENTUK KEGIATAN WAKTU TEMPAT
KEGIATAN TERLIBAT
1 UKIN 1. Persiapan portofolio: refleksi diri, penelitian, Senin, 30 SMAS 1. Peserta didik kelas
2. Persiapan RPP Januari Yappas X IPA
2023 Al- 2. Anggie
Barokah,
Mochammad
di kelas X
Rhamdan sebagai
IPA
juru kamera.
2 Perangkat 1. Persiapan pembuatan RPP Teks Eksplanasi Selasa, 31 SMAS Saya sendiri
2. Pembuatan LKPD Januari Yappas
2023 Al-
3. Pembuatan PPT Pembelajaran Barokah,
4. Pembuatan asesmen HOTS di kelas X IPA
5. Memanfaatkan media TPACK

3 Pengambilan 1. Pengambilan gambar praktik mengajar secara luring Rabu, 1 SMAS 1. Peserta didik kelas
Video 2. Proses edit video menjadi 15 menit Februari Yappas X IPA
2023 Al-
3. Pembuatan video intro di SMAS Yappas Al-Barokah Barokah, 2. Anggie
4. Persiapan alat dan bahan: di kelas X IPA Mochammad
a. Mic on clip Rhamdan sebagai
b. Laptop juru kamera.
c. Layar Proyektor
d. Speaker
e. Jaringan Internet
f. Kamera
g. Alat tulis
3 Perizinan 1. Izin kepala sekolah Senin, 30 SMAS Saya sendiri
2. Izin ketua TU untuk pinjam ruangan Januari Yappas
2023 Al-
3. Membuat janji dengan peserta didik Barokah,
4. Membeli makanan untuk peserta didik dan rekan di kelas X IPA
sejawat
4 Tantangan Mengondisikan siswa : beri icebreaking Saya sendiri

Anda mungkin juga menyukai