Anda di halaman 1dari 4

LK-2.

Jurnal Refleksi PPL PPG Daljab

Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan jurnal refleksi terhadap pembelajaran
sebelum mengikuti PPG Dalam Jabatan dan setelah mengikuti Pendalaman Materi dan
Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Sila ikuti langkah berikut ini untuk membantu
Anda dalam menuliskan jurnal refleksi (LK-1).
1. Pilihlah salah satu pembelajaran yang merupakan rencana aksi yang telah dirancang
pada langkah 6 pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran.
2. Deskripsikan setiap kolom dari jurnal refleksi.
3. Lakukan analisis terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Untuk analisis
kegiatan, kaitkan hal-hal yang berjalan dengan baik dan hal-hal yang masih menjadi
tantangan saat pembelajaran berlangsung dengan teori yang dipelajari saat
pendalaman materi.
Produk refleksi pada PPL PPG Daljab diserahkan sebanyak 1x untuk siklus 1, 1x untuk
siklus 2, dan 1x untuk keseluruhan siklus. Jadi total produk refleksi adalah 3 dokumen.

Nama Mapel Bahasa Indonesia Fase A Kelas 2


SD Negeri Kemurang Wetan 01
Tempat Pelaksanaan
Rabu, 11 Oktober 2023
Waktu Pelaksanaan
Markhumi, S.Pd.SD
Nama Mahasiswa

Nama Guru Pamong Verawati, S.Pd.

Nama Dosen Dr. Nani Ronsani Tamrin, M.Pd.

. Deskripsi Kegiatan Inovasi Pembelajaran


(Apakah topik dan tujuan yang Anda diajarkan? Inovasi apakah yang Anda
lakukan? Mengapa Anda memilih metode tersebut sebagai inovasi pembelajar di
kelas Anda?)
Topik yang saya praktikan pada pengalaman lapangan adalah Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia di kelas 2 Fase A dengan materi Dongeng Fabel “Rahasia Kaki Itik”. Adapun
tujuan pembelajaran ini adalah Peserta didik mampu memahami informasi dan
menceritakan kembali isi cerita dongeng yang sudah dibaca. Setelah melalui tahapan-
tahapan identifikasi masalah, eksplorasi penyebab masalah, hingga menetapkan solusi
dari permasalahan yang dipilih, Saya menggunakan metode model pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 2.
Adapun sintak-sintak dalam model pembelajaran PjBL antara lain :
o Menentukan pertanyaan dasar/ Penugasan Proyek
Pada tahap awal ini Guru memberikan pertanyaan mengenal setelah peserta
didik mengamati Video Pembelajaran ”Rahasia Kaki Itik”, agar peserta didik
mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul seperti memahami isi
dan pesan moral pada cerita Fabel tersebut.
o Membuat Desain proyek
Sebagai langkah nyata peserta didik dapat menjawab pertanyaan yang ada,
seperti menjawab nama tokoh, watak tokoh, isi cerita dan pesan moral yang
dapat diambil, sehingga disusunlah suatu perencanaan proyek melalui
percobaan membuat tokoh wayang pada cerita Fabel ”Rahasia Kaki Itik”.
o Menyusun penjadwalan
Peserta didik mengerjakan sesuai dengan waktu yang tersedia yang sesuai
dengan modul ajar. Setelah selesai mengerjakan dan membahas bersama hasil
LKPD yang sudah dibagikan, Guru mengajak dan memberikan bimbingan pada
peserta didik untuk menyelesaikan proyek secara tepat waktu.
o Memonitor kemajuan proyek
Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap terhadap aktivias
peserta didik selama menyelesaikan proyek seperti membantu siswa yang merasa
kesulitan (memberi contoh cara menggunting dengan cepat) bertujuan untuk
menjaga agar suasana belajar tetap kondusif
o Penilaian hasil
Peserta didik berlatih untuk memerankan tokoh yang ada pada dongeng fabel
dengan menggunakan tokoh wayang yang telah dibuat nya. Guru memberikan
arahan dan bimbingan dalam proses tersebut. Setelah itu mengisi rubrik
penilaian Elemen Project (Psikomotor/ Keterampilan), seperti Beriman, bertaqwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, Gotong royong, kreatif, bernalar kritis
dan mandiri).
o Evaluasi pengalaman
Berupa refleksi dari kegiatan pembelajaran yang sudah dijalankan. Guru
melakukan diskusi ringan dengan peserta didik terkait pengalama selama
proyek. Bagaimana tanggapan peserta didik pada kegiatan memahami dongeng
fabel, kesulitan apa yang dialami peserta didik dalam pembelajaran yang sudah
dilaksanakan (membuat proyek atau memahami isi cerita).

Ada beberapa alasan mengapa saya memilih Model Project Based Learning (PjBL) menjadi
inovasi dalam pembelajaran karena :
o Suasana belajar menjadi lebih menyenangkan karena peserta didik lebih aktif
dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan yang kompleks sampai diperoleh
hasil yang nyata.
o Melatih sikap proaktif peserta didik dalam memecahkan suatu masalah.
o Bisa meningkatkan ketekunan peserta didik saat pembelajaran
o Keterampilan peserta didik dalam mengelola suatu proyek semakin terasah/
mahir dalam memanfaatkan alat dan bahan di kelas guna menunjang aktivitas
belajarnya
o Meningkatkan keterampilan komunikasi peserta didik
o Melatih sifat kolaboratif didalam kelas

Karakteristik Model Project Based Learning :


o Peserta didik mengalami pengalaman langsung saat pembelajaran
o Menempatan peserta didik dalam suatu pembelajaran yang konkrit/ nyata dan
menghasilan hasil serta solusi penting
o Peserta didik terlibat langsung dari awal hingga akhir
o Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan fleksibel
o Memungkinan siswa bekerja relatif mandiri dalam waktu yang lama
o Melibatkan kerja tim, berfikir kritis dan dapat memecahkan masalah.

I. Hal Baik/Manfaat dari Inovasi Pembelajaran


(Hal-hal baik/manfaat apakah yang dirasakan oleh Anda dan siswa/i Anda saat
inovasi pembelajaran berlangsung? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi
yang dipelajari pada MK Pendalaman Materi)
Terdapat beberapa hal-hal baik yang dirasakan dalam pembelajaran berlangsung setelah
penerapan inovasi seperti :
o Keterlibatan peserta didik yang lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran seperti
aktif bertanya, menjawab, berdiskusi dengan temannya terkait materi cerita
dongeng fabel.
o Meningkatkan pemehaman dan mendorong siswa untuk mendalami materi
pelajaran dengan cara yang lebih mendalam.
o Mereka bekerjasama menyelesaikan project/tugas kelompok, yang memudahkan
mereka dalam memahami konsep dengan lebih baik,
o Penggunaan media teknologi audio visual yang digunakan Guru dalam proses
pembelajaran, sehingga peserta didik dapat mengikuti lebih tertarik dalam
kegiatan pembelajaran.
o Siswa belajar untuk mengevaluasi informasi, mengidentifikasi masalah, dan
merumuskan solusi yang masuk akal, siswa untuk berkolaborasi, berbagi ide,
dan membangun keterampilan sosial.
o Pembelajaran berpusat pada siswa. Mereka belajar cara bekerja bersama sebagai
tim untuk mencapai tujuan bersama, Adanya kolaborasi, yang dapat diterapkan
dalam berbagai konteks dan mata pelajar.

II. Tantangan/Masalah yang Dihadapi dari Inovasi Pembelajaran


(Tantangan/masalah apakah yang Anda hadapi saat inovasi diimplementasikan
pada pembelajaran? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari
pada MK Pendalaman Materi)
Tantangan/ masalah yang dihadapi, antara lain:
o Pembuatan Proyek media yang kreatif dan inovatif. Penyediaan media
pembelajaran yang dapat menunjang dan meningkatkan keberhasilan belajar
siswa, guru ber inovasi membuat media dapat lebih dipahami siswa.
o Penggunaan dan pemanfaatan Teknologi secara efektif. Sebagai guru dituntut
agar mengikuti perkembangan zaman. Didik lah anak sesuai dengan zaman nya.
Guru mungkin belum terlatih secara penuh dalam penggunaan alat teknologi
sehingga masih dalam proses belajar.
o Ada beberapa Peserta didik yang tidak melaksanakan sintak PjBL dalam
membuat desain proyek (pembuatan tokoh wayang cerita fabel). Dengan
keterbatasan waktu, kemampuan siswa yang berbeda-beda menjadi faktor utama
hal tersebut terjadi.
o Pengkondisian kegiatan belajar, siswa sebagian kecil masih ada yang asik
bermain sendiri.
o Membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatan proyek.

III. Solusi Pemecahan Masalah


(Adakah solusi yang Anda lakukan untuk memecahkan masalah yang hadapi pada
penerapan inovasi pembelajaran? Apakah berjalan lebih baik? Mengapa dan kaitkan
alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK Pendalaman Materi)
o Pembiasaan penggunaan Teknologi seperti PPT, audio Visual, quizziz. Setelah
guru dapat memaparkan video pembelajaran dengan menggunakan bantuan LCD
proyektor siswa dapat mengikuti, menyimak dengan seksama apa yang sedang
dipelajari.
o Memberikan Reward pada siswa, dapat memperkuat motivasi dan siswa akan
merasa bahwa dirinya telah berhasil mencapai keberhasilan belajar sehingga
menimbulakan pandangan positif pada dirinya.
o Guru memberikan ice breaking, dapat menghilangkan kejenuhan, kebosanan,
rasa kantuk dan kebiasaan siswa yang berbicara dan bermain dengan teman
disampingnya. Dengan kebiasaan penerapan ini membantu siswa untuk fokus
semangat belajar.
o Menggunakan media pembelajaran yang lebih interaktif dan inovatif
o Guru harus mampu menjaga motivasi belajar siswa. Interaksi guru dan siswa
yang harus terjalin dengan baik. Menyesuaikan karakter guru dengan kondisi
siswa dikelas.

IV. Rencana Tindak Lanjut


(Apakah rencana tindak lanjut (RTL) untuk menjadikan inovasi pembelajaran Anda
berjalan lebih baik ke depannya?)
o Memberikan motivasi dan bimbingan belajar, agar siswa mampu memperbaiki
kekurangannya. Dapat berupa arahan dan petunjuk yang jelas kepada siswa
sehingga tugas yang diberikan dapat diselesaikan secara maksimal.
o Memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan dirumah. Perlu
memperhatikan waktu yang tersedua dan kemampuan yang dimiliki siswa.
o Memastikan bahwa inovasi terintegrasi dengan baik dalam kurikulum dan materi
yang diajarkan. Perencanaan yang matang dan koordinasi antara guru dan staf
pendidikan dapat membantu mencapai ini. perencanaan yang matang
memastikan bahwa inovasi tidak mengganggu alur pembelajaran materi yang
mendalam. Sebaliknya, inovasi dapat mendukung pemahaman materi dengan
lebih baik.
o Memastikan bahwa proyek yang diberikan akan lebih relevan dengan materi
cerita dongeng fabel dan menarik bagi siswa
o Membahas kembali materi yang belum dikuasai siswa. Dengan merancang
kegiatan untuk membantu siswa menguasai kemampuan yang belim
dikuasainya.
o Membaca materi pembelajaran dari sumber lain, siswa dapat melaksanakan
tugas tersebut secara maksimal dan sebaiknya guru menyiapkan pertanyaan
yang harus dijawab siswa atau meminta siswa membuat laporan hasil
membacanya dari sumber yang lain.
Daftar Pustaka
Ati, T. P., & Setiawan, Y. (2020). Efektivitas problem based learning-problem solving
terhadap kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
siswa kelas V. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia, 4(1), 294-
303.
Mashuri, S., Djidu, H., & Ningrum, R. K. (2019). Problem-based learning dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia: Upaya guru untuk meningkatkan minat dan
prestasi belajar siswa. Pythagoras. Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia, 14(2).
Pansa, H. E. (2016). Problem-based learning dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Setyo, A. A., Fathurahman, M., Anwar, Z., & PdI, S. (2020). Strategi Pembelajaran
Problem Based Learning (Vol. 1). Yayasan Barcode.

Brebes, Oktober 2023

Dibuat oleh Disetujui oleh

(Markhumi, S.Pd.SD) (Verawati, S.Pd)

Anda mungkin juga menyukai