Oleh :
NURHAYATI
6442748650200043
Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan
baik. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan dan kerja siswa sendiri, dalam hal inilah
keaktifan siswa sangat diperlukan. Menyusun cerita pendek merupakan pembelajaran Bahasa
Indonesia di kelas IX. Pada pembelajaran Menyusun cerita pendek peserta didik memiliki
kendala dalam memahami materi pembelajaran. Hal ini dikarenakan beberapa hal seperti :
(a) Guru dan peserta didik masih canggung terhadap perubahan dalam metode pembelajaran
yang mereka kenal (b) Pengolahan waktu yang belum konsisten (c) Peserta didik masih malu-
malu menyampaikan pendapatnya saat berdiskusi (d) Guru masih belum terampil dalam
membuat LKPD yang menarik
Alasan praktik ini penting untuk dibagikan sebagai pengalaman dan perbaikan dalam
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas. Selain itu bisa menjadi masukan untuk
rekan guru yang mengalami masalah yang sama. Dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
menjadi lebih baik.
Peran dan tanggung jawab praktik ini Guru memiliki peran dan tanggung jawab
sepenuhnya pada pembelajaran ini. Guru berusaha menjalankan pembelajaran ini sebaik
mungkin dan efektif , dengan memilih model pembelajaran, media pembelajaran, alat peraga,
serta pendekatan yang tepat. Pihak yang terlibat dalam pembelajaran beberapa pihak terlibat
dalam mendukung dalam pembelajaran ini dimulai dari Kepala Sekolah, rekan sejawat, siswa
serta orang tua siswa.
PEMBAHASAN
Faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan peran guru
dalam memilih model, media, pendekatan menjadi sangat penting dalam keberhasilan
strategi. Penguasaan guru terhadap setiap langkah- langkah pembelajaran yang disusun juga
menjadi salah satu faktor keberhasilan.
KESIMPULAN
Pembelajaran yang dapat diambil dari keseluruhan proses tersebut pada kegiatan yang
dihasilakan dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa sudah mengalami perbaikan dilihat dari
rata-rata yaitu 80,00 dikarenakan siswa yang mendapat nilai diatas KKM sudah melebihi dari
85% yaitu 21 siswa dan siswa yang mendapat nilai dibawah KKM sebanyak 3 siswa dengan
presentase 15% . nilai tertinggi adalah 90 dan nilai terendah adalah 50.
Pemilihan model pembelajaran, pemanfaatan media serta kemampuan guru menguasai kelas
dapat menciptakan pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan yang dapat
membantu siswa memahami pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M Taufiq. 2012. Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning. Jakarta:
Prenada Media Group.