Anda di halaman 1dari 5

BEST PRACTICE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK


MEMBACA HURUF KONSONAN MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
( PBL ) DAN MEDIA PAPAN PANEL PADA
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS IV SD NEGERI 2
GUNUNG TAPA
T.P 2023/2024

Di Susun Oleh:
WANTINAH,S.Pd

PENDIDIKAN PROFESI GURU


DALAM JABATAN ANGKATAN 2
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2023
PENDAHULUAN
Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri, dalam hal inilah keaktifan siswa
sangat diperlukan. Kegiatan literasi sangatlah penting dengan era yang semakin canggih peserta
didik haruslah memahami dan mampu membaca dengan baik karena itu sangat penting dalam
kehidupan sehari harinya pada peserta didik didalam lingkungan sekolah maupun pada lingkungan
masyarakat serta dalam keluarganya. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia kurikulum merdeka
peserta didik kelas IV di SD Negeri 2 Gunung Tapa masih ada beberapa peserta didik yang belum
mampu membaca . Hal ini dikarenakan beberapa hal seperti : (a) Guru Kurang tepat menggunakan
media dan model pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karkateristik peserta didik, (b) Guru
kurang melibatkan peserta didik dalam pembelajaran, (c) Pembelajaran yang kurang menarik dan
monoton membuat peserta didik tidak termotivasi saat belajar, (d) guru belum memanfaatkan alat
peraga dan teknologi yang dapat memotivasi peserta didik. (e) Semangat belajar peserta didik yang
masih kurang, (f) Rasa percaya diri peserta didik masih rendah dalam menyampaikan ide dan
pikirannya.
Alasan praktik ini penting untuk dibagikan Sebagai pengalaman dan perbaikan dalam
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas. Selain itu bisa menjadi masukan untuk rekan guru
yang mengalami masalah yang sama. Dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih
baik.
Peran dan tanggung jawab praktik ini Guru memiliki peran dan tanggung jawab sepenuhnya
pada pembelajaran ini. Guru berusaha menjalankan pembelajaran ini sebaik mungkin dan efektif,
dengan memilih model pembelajaran, media pembelajaran, alat peraga, serta pendekatan yang tepat.
Pihak yang terlibat dalam pembelajaran Beberapa pihak terlibat dalam mendukung pembelajaran ini
dimulai dari Kepala Sekolah, rekan sejawat, peserta didik, serta orang tua peserta didik.

PEMBAHASAN
Menggunakan model Problem-Based Learning (PBL) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia,
khususnya dalam materi mengucapkan kata-kata panjang, serta memahami teks bacaan serta huruf
vokal dan huruf konsonan yang ada di tengah kata yaitu huruf konsonan m dan n , adalah pendekatan
yang efektif untuk meningkatkan pemahaman peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Untuk
mengatasi tantangan dari permasalahan yang dihadapi ada beberapa langkah yang dilakukan guru
agar dapat meningkatkan pemahaman peserta didik yang mengalami kesulitan belajar materi
mengucapkan kata-kata panjang, serta memahami teks bacaan serta huruf vokal dan huruf konsonan
yang ada di tengah kata yaitu huruf konsonan m dan n yaitu :
a) Berkaitan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia yang terkesan dianggap hal yang mudah
karena keseharian berbicara menggunakan bahasa Indonesia bagi peserta didik dapat
dengan memberikan penjelasan manfaat dari pembelajaran yang akan mereka pelajari, dan
guru membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dengan menambahkan
beberapa kegiatan seperti bernyanyi, bercerita, atau alat peraga yang membuat
meningkatkanya motivasi belajar peserta didik.
b) Pemilihan model dan media yang tepat menjadi sebuah hal yang harus dapat diatasi oleh
guru. Dengan tetap memperhatikan karakteristik peserta didik, dan kemampuan guru
tersebut. Guru juga diyakini sudah menguasai sintak dari model pembelajaran yang akan
dipilihnya dari mulai tahap satu sampai akhir yang di tuangkan dalam kegiatan pembuka,
inti, dan penutup. Pada pembelajaran guru menggunakan PBL (Problem Based
Learning).
c) Terkait keaktifan peserta didik guru dapat melakukan beberapa hal seperti
memberikan reward/apresiasi. Apresiasi/reward tidak harus dalam bentuk hadiah benda
dapat juga dengan memberikan pujian, tepuk tangan. Selain memberikan reward/apresiasi,
diskusi kelompok dapat membuat peserta didik menjadi lebih aktif dalam pembelajaran,
diskusi juga akan melatih peserta didik dalam berpikir kritis dan juga membangun rasa
percaya diri.
d) Untuk mengatasi kurangnya pemanfaatan media TPACK dalam pembelajaran guru dapat
memilih media berbasis teknologi sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi
yang disampaikan. Pada pembelajaran kali ini guru memanfaatkan slide, media papan
panel pembelajaran yang menarik, melaksanakan pembelajaran, penilaian serta refleksi.
Guru juga menggunakan media konkrit berupa alat peraga.
e) Untuk penilaian guru menyusun bahan evaluasi atau penilaian dengan berorientasi HOTS
agar dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti kemampuan memecahkan
masalah, kemampuan berargumen. Materi atau soal dalam HOTS merupakan penilaian
yang berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari – hari.
Serevina, dkk, (2018 ) dalam (Pramana et al., 2020:19) menyatakan bahwa “PBL adalah
pembelajaran yang memberikan permasalahan kepada siswa dan siswa dituntut dapat menyelesaikan
dan memberikan solusi atas permasalahan tersebut”.Pengertian PBL menurut Dutch (Gunantara, dkk,
2014) adalah “Metode intruksional yang menantang peserta didik agar belajar untuk belajar
bekerjasama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata”. Masalah digunakan
untuk mengaitkan rasa keingintahuan, kemampuan analisis, dan inisiatif siswa terhadap materi
pelajaran. PBL mempersiapkan peserta didik untuk berpikir kritis dan analitis, dan menggunakan
sumber belajar yang sesuai. Menurut Wena (2013: 91) Problem Based Learning (PBL) merupakan
strategi pembelajaran dengan menghadapkan siswa pada permasalahanpermasalahan praktis sebagai
pijakan dalam belajar atau dengan kata lain siswa belajar melalui permasalahan-permasalahan.
Problem Based Learning (PBL) merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan
masalah kontekstual sehingga merangsang siswa untuk belajar. Dalam sebuah kelas yang
menerapkan model pembelajaran berbasis masalah, siswa bekerja dalam kelompok untuk
memecahkan masalah dunia nyata (real world).Menurut Siswantoro (Aulia & Budiarti 2022)
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model pengajaran yang bercirikan adanya
permasalahan nyata sebagai konteks yang diberikan oleh guru untuk siswa agar dapat belajar berfikir
kritis dan memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah, serta memperoleh pengetahuan yang
belum diketahui sebelumnya. Penggunaan model pembelajaran sangat dianjurkan guna menimbulkan
semangat belajar, motivasi belajar, merangsang siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan Pemilihan model pembelajaran
(PBL) dan pemanfaatan media pembelajaran yang menggunakan TPACK membuat peserta didik
lebih bersemangat dan tidak cepat bosan dalam pembelajaran. Selain itu pemanfaatan media konkrit
berupa alat peraga yang dibuat guru memudahkan peserta didik dalam memahami konsep
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Pemilihan Model PBL juga membuat peserta didik
lebih aktif dan dituntut berpikir kritis terhadap permasalahan yang diberikan guru kepada peserta
didik. Saat penilaian pengetahuan dan refleksi membuat peserta didik lebih termotivasi dalam
mengerjakan evaluasi. Pemanfaatan media papan panel pembelajaran juga membuat siswa fokus dan
tidak membosankan dibanding mendengarkan ceramah dari guru. Dari kegiatan yang sudah
dilakukan dapat meningkatkan pemahaman peserta didik tentang materi mengucapkan kata-kata
panjang, serta memahami teks bacaan serta huruf vokal dan huruf konsonan yang ada di tengah kata
yaitu huruf konsonan m dan n. Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran pada
pembelajaran ini dapat dilihat dari antusias peserta didik saat mengikuti pembelajaran yang dirasa
berbeda dari pembelajaranpembelajaran sebelumnya. Peserta didik juga menyatakan pembelajaran
kali ini menyenangkan disampaikan melalui kegiatan refleksi. Keaktifan peserta didik saat
pembelajaran juga menjadi tolak ukur guru pembelajaran berjalan menyenangkan, aktif, dan tidak
membosankan.
Faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan Peran guru dalam
memilih model, media, pendekatan menjadi sangat penting dalam keberhasilan strategi. Penguasaan
guru terhadap setiap langkah-langkah pembelajaran yang disusun juga menjadi salah satu faktor
keberhasilan.
KESIMPULAN
Pembelajaran yang dapat diambil dari keseluruhan proses tersebut Pada kegiatan yang
dihasilkan dapat diketahui bahwa hasil belajar peserta didik sudah mengalami perbaikan dilihat dari
rata-rata yaitu 90 dikarenakan peserta didik yang mendapat nilai diatas KKM sudah melebihi dari
100 % yaitu 20 peserta didik dan peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM tidak ada dengan
presentase 0%. Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya 90. Dan dalam obervasi guru
mengajar, angket peserta didik, dan wawancara dapat dikategorikan sangat baik hal ini menunjukan
bahwa model PBL dan media papan panel yang di gunakan oleh guru sudah tepat dan dapat
mempermudah peserta didik dalam memahmi pelajaran dan memberikan motivasi belajar yang baik
kepada peserta didik. Sehingga kegiatan belajar efektif dan menyenangkan. Pemilihan model
pembelajaran, pemanfaatan media, alat peraga, pemanfaatan TPACK serta kemampuan guru
menguasai kelas dapat menciptakan pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan yang dapat
membantu peserta didik memahami pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, V. N. (2013). Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui model problem based
learning (PBL). Journal of Elementary Education, 2(1).
ED Astuti, M Muhroji, W Ratnawati, ( 2022 ) Peningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning bagi Siswa
Sekolah Dasar, Educatif Journal of Education …, 2022 - pub.mykreatif.com
E Zuriati, N Astimar - Jurnal Pendidikan Tambusai, 2020 Peningkatan hasil belajar pada
pembelajaran tematik terpadu menggunakan model problem based learning di kelas IV SD
(studi literatur) https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/684
Eva Yulia Nukman, Bahasa Indonesia kelas IV , tahun 2021
https://www.sman9batam.sch.id/berita/detail/425233/jenis-teknik-dan-contoh-instrume
n-asesmen-pada-kurikulum-merdeka/
https://ainamulyana.blogspot.com/2019/01/assessment-of-learning-assessment-for.html
https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/problem-based-learning/
LD Rahmawati, (2022)Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model problem based learning
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SDJurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia,
2022 - jurnal.arkainstitute.co.id

S Munawaroh - Educatif Journal of Education Research, 2020 Upaya Model


Peningkatan Hasil Belajar Siswa Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia
Melalui Problem Based Learning Kelas 1 Semester 1 SD Negeri Pledokan
Educatif Journal of Education Research, 2020 - pub.mykreatif.com
S Sumardi - JPT: Jurnal Pendidikan Tematik, 2022 - Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar
Bahasa Indonesia Siswa Kelas Iii A SDN 219 Bengkulu

Anda mungkin juga menyukai