DISUSUN OLEH
HARNAWI GAFUR, SE
Beberapa hal yang akan diuraikan pada studi kasus berikut berkaitan dengan
permasalahan yang saya temui dalam menjalankan praktik pengalaman lapangan.
Adapun permasalahan yang muncul yaitu metode pembelajaran yang digunakan
oleh guru kurang inovatif, perhatian peserta didik untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran masih sangat rendah, peserta didik enggan mendiskusikan
permasalahan belajarnya baik dengan teman maupun guru, dan hasil belajar yang
didapat oleh peserta didik belum maksimal. Melihat permasalahan tersebut maka
sebagai Guru saya melakukan perencanaan dan evaluasi pembelajaran secara
terstruktur dan berkesinambungan guna mengatasi permasalahan yang ada.
Permasalahan tersebut penting untuk dijadikan bahan kajian karena dapat
dijadikan sebagai bahan refleksi dan tindak lanjut bagi guru untuk dapat
menyelenggarakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan dapat
mendukung peserta didik memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Sebab hasil
belajar yang baik hanya dapat diperoleh dari pembelajaran yang berkualitas.
Pembelajaran berkualitas dapat tercipta jika sebagian besar dari peserta didik
termotivasi untuk belajar dan mengikuti pembelajaran dengan baik.
B. ANALISIS SITUASI
1
diperoleh beberapa penyebab dari permasalahan, yaitu: Guru belum
menggunakan model pembelajaran yang tepat; Guru belum menggunakan media
pembelajaran yang menarik; Guru belum terampil melakukan pembelajaran yang
inovatif; Guru belum menerapkan soal yang mengarahkan peserta didik untuk
berpikir kritis (HOTS) Dari penyebab permasalahan di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa rendahnya minat belajar peserta didik sangat berpengaruh
kepada hasil belajar. Oleh karena itu, guru perlu mencari solusi dan upaya untuk
meningkatkan minat belajar peserta didik agar hasil belajar peserta didik dapat
meningkat.
C. ALTERNATIF SOLUSI
2
Proses Tahapan Kegiatan Problem Based Learning adalah
Tahap 1 : Mengorientasi peserta didik pada masalah Peserta didik dan guru
melakukan tanya jawab seputar PPT dan video; Tahap 2 : Mengorganisasi peserta
didik untuk belajar Peserta didik dibagi dalam kelompok belajar Guru memberikan
arahan pengerjaan LKPD; Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individu maupun
kelompok Membimbing peserta didik dalam kelompok Peserta didik belajar
memecahkan masalah dalam kelompok belajar; Tahap 4 : Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya Melatih percaya diri peserta didik dengan presentasi di
depan kelas; Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah Peserta didik menanggapi dan mengevaluasi hasil diskusi yang
dipresentasikan kelompok lain Guru memberi penguatan dan bersama siswa
merefleksi hasil kegiatan diskusi
D. Evaluasi
Hasil dan dampak dari langkah nyata yang dilakukan melalui perencanaan dan
evaluasi pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning yaitu
peserta didik lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. Kemudian peserta
didik juga menjadi lebih terlibat aktif dalam pembelajaran yang mana keterlibatan
aktif tersebut terlihat dari awal proses pembelajaran, hingga akhir pembelajaran.
Melalui penerapan model Problem Based Learning juga menjadikan peserta didik
dapat melakukan proses kolaborasi dalam kelompok. Melalui penerapan model
Problem Based Learning mendukung kelancaran proses komunikasi baik antara
guru dengan peserta didik maupun peserta didik dengan sesama peserta didik.
Selain itu dengan menerapkan media pembelajaran interaktif seperti Google Slide,
Video Pembelajaran Youtube dan Flip Book sebagai media pembelajaran juga
mendukung pembelajaran lebih menarik. Kegiatan evaluasi pembelajaran sendiri
mencakup penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.
3
1. Minat belajar peserta didik meningkat
2. Kemampuan berpikir kritis peserta didik meningkat.
3. Peserta didik lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran
4. Hasil belajar peserta didik meningkat dengan tercapainya tujuan
pembelajaran
5. Peserta didik lebih percaya diri dalam mengungkapkan pendapatnya
6. Peserta didik merasa senang dan lebih termotivasi dengan pembelajaran
yang telah dilaksanakan.
Hasil rata-rata penilaian evaluasi siswa 88,1, hal ini menunjukkan mayoritas
siswa telah memiliki pemahaman yang baik terkait pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Presentasi siswa tuntas adalah 89,7%, hal ini menandakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil
pembelajaran siswa. Siswa dapat merasakan manfaat dari pembelajaran ini
dengan meningkatnya pemahaman mereka, siswa Juga dapat merasakan
pengembangan kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan
kemandirian dalam belajar.