Anda di halaman 1dari 5

Uji Kompetensi Pendidikan

Profesi Guru (UKPPG)


Ujian Tertulis
LAPORAN STUDI KASUS

DISUSUN OLEH
HARNAWI GAFUR, SE

PENDIDIKAN PROFESI GURU


DALAM JABATAN
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
A. DESKRIPSI STUDI KASUS

Beberapa hal yang akan diuraikan pada studi kasus berikut berkaitan dengan
permasalahan yang saya temui dalam menjalankan praktik pengalaman lapangan.
Adapun permasalahan yang muncul yaitu metode pembelajaran yang digunakan
oleh guru kurang inovatif, perhatian peserta didik untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran masih sangat rendah, peserta didik enggan mendiskusikan
permasalahan belajarnya baik dengan teman maupun guru, dan hasil belajar yang
didapat oleh peserta didik belum maksimal. Melihat permasalahan tersebut maka
sebagai Guru saya melakukan perencanaan dan evaluasi pembelajaran secara
terstruktur dan berkesinambungan guna mengatasi permasalahan yang ada.
Permasalahan tersebut penting untuk dijadikan bahan kajian karena dapat
dijadikan sebagai bahan refleksi dan tindak lanjut bagi guru untuk dapat
menyelenggarakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan dapat
mendukung peserta didik memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Sebab hasil
belajar yang baik hanya dapat diperoleh dari pembelajaran yang berkualitas.
Pembelajaran berkualitas dapat tercipta jika sebagian besar dari peserta didik
termotivasi untuk belajar dan mengikuti pembelajaran dengan baik.

B. ANALISIS SITUASI

Situasi yang melatarbelakangi praktik pembelajaran ini adalah berdasarkan


kondisi yang terjadi di kelas VII SMP Negeri 7 Satu Atap Pulubala peserta didik
memiliki minat yang rendah dalam belajar. Rendahnya minat belajar peserta didik
berpengaruh pada rendahnya capaian hasil belajar peserta didik. Hal tersebut
tampak dari aktivitas belajar peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran di
kelas. Peserta didik nampak kurang aktif di kelas, peserta didik kurang
memperhatikan guru saat menjelaskan materi pelajaran, peserta didik sering
keluar masuk kelas saat jam pelajaran berlangsung, peserta didik tampak lesu dan
tidak bergairah untuk belajar, peserta didik kurang mampu memberikan
tanggapan dengan baik, dan hasil evaluasi peserta didik yang rendah. Dari kondisi
di atas masalah yang penulis rumuskan adalah rendahnya minat belajar peserta
didik kelas VII SMP Negeri 7 Satu Atap Pulubala Berdasarkan hasil wawancara,

1
diperoleh beberapa penyebab dari permasalahan, yaitu: Guru belum
menggunakan model pembelajaran yang tepat; Guru belum menggunakan media
pembelajaran yang menarik; Guru belum terampil melakukan pembelajaran yang
inovatif; Guru belum menerapkan soal yang mengarahkan peserta didik untuk
berpikir kritis (HOTS) Dari penyebab permasalahan di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa rendahnya minat belajar peserta didik sangat berpengaruh
kepada hasil belajar. Oleh karena itu, guru perlu mencari solusi dan upaya untuk
meningkatkan minat belajar peserta didik agar hasil belajar peserta didik dapat
meningkat.

C. ALTERNATIF SOLUSI

Hal-hal yang dilakukan penulis demi kelancaran pembelajaran adalah sebagai


berikut: Membuat rencana pembelajaran yang inovatif dengan memilih metode,
model, pendekatan dan media pembelajaran yang sesuai bagi peserta didik;
Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berkesan dan dapat menumbuhkan
rasa percaya diri peserta didik, sehingga peserta didik diharapkan dapat lebih aktif
dalam pembelajaran; Melakukan evaluasi dan penilaian untuk mengukur
keberhasilan pembelajaran yang dicapai oleh peserta didik; Melakukan tindak
lanjut terhadap hasil belajar yang telah dilakukan peserta didik. Langkah-langkah
yang harus dilakukan yaitu: Memilih materi pelajaran yang akan disampaikan;
Menentukan model pembelajaran inovatif yang tepat, yaitu Problem Based
Learning (PBL); Memilih metode pelajaran yang dapat membuat peserta didik lebih
aktif dalam pembelajaran yaitu dengan metode diskusi, demonstrasi, tanya jawab,
penugasan dan ceramah interaktif; Menyiapkan media video pembelajaran dan
PPT; Menyusun modul ajar yang inovatif.

Strategi yang dilakukan adalah

● Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)


● Metode : Penugasan, pengamatan, tanya jawab, diskusi, ceramah interaktif
● Pendekatan : Scientific dan TPACK
● Media pembelajaran: LCD, laptop, Power Point, video pembelajaran

2
Proses Tahapan Kegiatan Problem Based Learning adalah

Tahap 1 : Mengorientasi peserta didik pada masalah Peserta didik dan guru
melakukan tanya jawab seputar PPT dan video; Tahap 2 : Mengorganisasi peserta
didik untuk belajar Peserta didik dibagi dalam kelompok belajar Guru memberikan
arahan pengerjaan LKPD; Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individu maupun
kelompok Membimbing peserta didik dalam kelompok Peserta didik belajar
memecahkan masalah dalam kelompok belajar; Tahap 4 : Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya Melatih percaya diri peserta didik dengan presentasi di
depan kelas; Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah Peserta didik menanggapi dan mengevaluasi hasil diskusi yang
dipresentasikan kelompok lain Guru memberi penguatan dan bersama siswa
merefleksi hasil kegiatan diskusi

D. Evaluasi

Hasil dan dampak dari langkah nyata yang dilakukan melalui perencanaan dan
evaluasi pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning yaitu
peserta didik lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. Kemudian peserta
didik juga menjadi lebih terlibat aktif dalam pembelajaran yang mana keterlibatan
aktif tersebut terlihat dari awal proses pembelajaran, hingga akhir pembelajaran.
Melalui penerapan model Problem Based Learning juga menjadikan peserta didik
dapat melakukan proses kolaborasi dalam kelompok. Melalui penerapan model
Problem Based Learning mendukung kelancaran proses komunikasi baik antara
guru dengan peserta didik maupun peserta didik dengan sesama peserta didik.
Selain itu dengan menerapkan media pembelajaran interaktif seperti Google Slide,
Video Pembelajaran Youtube dan Flip Book sebagai media pembelajaran juga
mendukung pembelajaran lebih menarik. Kegiatan evaluasi pembelajaran sendiri
mencakup penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Setelah melakukan aksi dengan model pembelajaran PBL dan menggunakan


media pembelajaran yang menarik maka dampak yang dapat dilihat adalah
sebagai berikut.

3
1. Minat belajar peserta didik meningkat
2. Kemampuan berpikir kritis peserta didik meningkat.
3. Peserta didik lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran
4. Hasil belajar peserta didik meningkat dengan tercapainya tujuan
pembelajaran
5. Peserta didik lebih percaya diri dalam mengungkapkan pendapatnya
6. Peserta didik merasa senang dan lebih termotivasi dengan pembelajaran
yang telah dilaksanakan.

Hasil rata-rata penilaian evaluasi siswa 88,1, hal ini menunjukkan mayoritas
siswa telah memiliki pemahaman yang baik terkait pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Presentasi siswa tuntas adalah 89,7%, hal ini menandakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil
pembelajaran siswa. Siswa dapat merasakan manfaat dari pembelajaran ini
dengan meningkatnya pemahaman mereka, siswa Juga dapat merasakan
pengembangan kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan
kemandirian dalam belajar.

Anda mungkin juga menyukai