Anda di halaman 1dari 9

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

NAMA : HIDAYATUL FAIZAH

KELAS : PGSD-N

NIM : 2300103922027469

Masalah yang
Analisis eksplorasi penyebab
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
masalah
diidentifikasi
1. Paedagogi
Peserta didik tidak semangat dan kurang aktif
Peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dan kebanyakan 1. Metode mengajar guru
masih memiliki diam saat ditanya kembali tentang materi yang kurang Inovatif dan
semangat belajar disampaikan. interaktif.
yang rendah serta 2. Sarana pembelajaran
kurangnya disiplin Kajian Literatur: terbatas.
siswa. 3. Kurangnya pemahaman
Faktor- faktor internal yang memengaruhi keaktifan guru tentang berliterasi
belajar yaitu faktor fisiologis berupa keadaan fisik yang baik menyebabkan
(panca indra), faktor psikologis berupa perhatian, literasi dikalangan siswa
tanggapan, serta ingatan menjadi faktor pendukung
keaktifan belajar peserta didik. (Feni Farida Payon,
belum membudaya.
Dyka Andrian, Sasi Mardikarini, 2021) 4. Guru belum memberikan
solusi yang inofatif cara
memahami perkalian dengan
https://jurnal.umus.ac.id/index.php/kontekstual/art
cepat dan tepat.
icle/view/397
5. Lingkungan, media, sarana
prasana turut andil sebagai
Literasi faktor penyebab masalah.

Budaya membaca siswa masih rendah karena


Masih
Kebanyakan siswa hanya membaca buku
rendahnya seasalnya saja,sehingga banyak siswa masih
minat baca belum mampu dalam hal memahami dan
siswa terhadap menceritakan kembali buku yang telah mereka
buku bacaan. baca.

Kajian Literasi:

hambatan dalam melaksanakan kegiatan literasi di


sekolah diantaranya adalah kurangnya saranaa
prasarana, metode yang diterapkan kurang variatif serta
rendahnya kedisiplinan siswa dalam proses pembiasaan
kegiatan literasi. (Dhina Cahya Rohim, Septina
Rahmawati, 2020)

https://journal.unesa.ac.id/index.php/pd/article/vie
w/10412
Numerasi Siswa banyak yang belum hafal Perkalian dan
pembagian sehingga jika ada materi pemecahan
Masih lemahnya masalah, analisis data siswa akan mengalami
kemampuan dasar kendala. Di kelas 3 SD Muhammadiyah 1 Banyuwangi
matematika siswa ada 40% yaitu 12 siswa yang dapat menghafal
perkalian diatas perkalian 5, 60% lainnya yaitu 18
siswa masih dapat menghafal perkalian dibawah
perkalian 5

Hasil survei TIMSS dan PISA menunjukkan kemampuan


pemecahan masalah matematis siswa masih rendah. Artinya
siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal
matematika, khususnya soal pemecahan masalah. (Nur
Fauziyah, Yenita Roza, Maimunah Maimunah, 2022)

Hasil wawancara siswa :

1. Membaca buku cerita hanya sebagai hobby dan


bukan untuk diceritakan kembali.
2. Belajar perkalian dan pembagian sulit karena
belum hafal perkalian

Sumber Wawancara guru kelas 5 Ibnu Katsir:


Dewi Murdaningrum, S.Pd

1. Rendahnya motivasi belajar siswa


2. Belajar perkalian lebih menyenangkan
menggunakan lagu.

Sumber wawancara guru kelas 6 Ibnu Sina


(Guru Penggerak Angkatan 7): Trias Ida
Kamilia, S.Pd

1. Perlunya memberi semangat kepada siswa agar


lebih termotivasi dalam kegiatan pembelajaran
2. Perlunya pembiasaan berliterasi agar tumbuh
minat baca siswa.
3. Perlunya memberi latihan soal numerasi untuk
melatih kemampuan siswa.

2. Nilai 1. Siswa sering kesulitan mengerjakan tugas yang Faktor internal :


pengetahuan diberikan guru dengan alasan tidak hafal perkalian. 1. Minat belajar siswa rendah
peserta didik 2. Kurangnya tanggung jawab siswa dalam pada materi perkalian dan
menurun pada mengerjakan tugas tepat waktu. Ada beberapa siswa pembagian.
materi perkalian yang tidak bisa menyelesaikan tugas tepat waktu 2. Siswa cenderung kurang
dan pembagian. Kajian Literatur : siap menerima kegiatan
pembelajaran.
Ada tiga faktor yang mempengaruhi perilaku 3. Gaya belajar siswa
tanggung jawab seorang individu, yaitu (1) berubah-ubah tidak sesuai
kurangnya kesadaran siswa tersebut akan keseharian.
pentingnya melaksanakan hak dan kewajiban yang 4. Kurangnya motivasi belajar
merupakan tanggung jawabnya, (2) kurang dari dalam diri siswa.
memiliki rasa percaya diri terhadap kemampuan 5. Menurunya konsentrasi
yang dimiliki 3. Dan layanan bimbingan konseling belajar siswa.
yang dilakukan oleh guru BK (Bimbingan
Konseling) dalam menangani perilaku tanggung
jawab belajar secara khusus belum terlaksana
secara optimal di kelas. (Sudani, 2013)
Faktor eksternal :
Wawancara dengan siswa : 1. Kurangnya perhatian orang
1. Siswa tidak ingin diberi tugas terlalu tua pada pendidikan anak.
banyak. 2. Kurang optimalnya Model
2. Siswa ingin waktu tambahan jam istirahat dan strategi pembelajaran
karena ingin mendapat tambahan waktu yang dipakai oleh guru.
bermain. 3. Lingkungan belajar kurang
mendukung
Sumber Wawancara guru kelas 5 Ibnu Katsir:
Dewi Murdaningrum, S.Pd
1. Kurangnya tanggung jawab siswa dalam
menyelesaikan tugas tepat waktu.
2. Tugas yang diberikan guru dirasa terlalu
banyak

Sumber wawancara guru kelas 6 Ibnu Sina


(Guru Penggerak Angkatan 7): Trias Ida
Kamilia, S.Pd
1. Kurangnya perhatian dari orangtua pada
pendidikan anak.
2. Lingkungan rumah yang kurang
mendukung, serta daya dukung keluarga
yang rendah.
3. Guru kurang optimal dalam memotivasi
minat belajar pada siswa.
4. Kurangnya disiplin dan tanggung jawab
pada diri siswa.

3. Guru masih Guru belum optimal dalam mengimplementasikan Model dan strategi
kurang dalam pembelajaran yang variatif dan inovatif. Guru juga pembelajaran yang digunakan
hal belum menentukan strategi pembelajaran yang sesuai guru kurang optimal, masih
mengimplement dengan karakteristik dan gaya belajar siswa yang belum sesuai dengan
asikan model- berbeda – beda karakteristik dan gaya belajar
model siswa.
Kajian Literatur:
pembelajaran
yang variatif Ada dua faktor yang mempengaruhi penerapan
dan inovatif. model-model pembelajaran inovatif, yaitu
rendahnya kualitas pelatihan/workshop yang
diikuti dan rendahnya komitmen dan motivasi guru
untuk menerapkan model-model pembelajaran
inovatif. (Nyanyu Khodijah, 2012)
Sumber Wawancara : Siswa

Siswa merasa jenuh dan bosan dengan belajar


hanya di dalam kelas saja. Meraka berharap
sering diadakannya praktek di lapangan

Sumber Wawancara guru kelas 5 Ibnu Katsir :


Dewi Murdaningrum, S.Pd

Faktor internal diantaranya :


1.Guru masih nyaman dengan pembelajaran
konvensional (metode ceramah).

2.Guru kurang mengupgrade kemampuan


dirinya.

Faktor eksternal diantaranya :

1. Perubahan kurikulum yang berdampak pada


perubahan materi pembelajaran dan metode
mengajar.
2. Perubahan gaya belajar siswa yang berbeda –
beda.

Sumber wawancara guru kelas 6 Ibnu Sina


(Guru Penggerak Angkatan 7): Trias Ida
Kamilia, S.Pd

Faktor Siswa :

Siswa sudah terbiasa dengan metode ceramah.


Sebagian besar siswa lebih memahami materi
dengan metode tersebut.

Faktor Guru :

1. Guru masih kurang optimal dalam


mengimplementasikan metode pembelajaran yang
baru.
2. Guru kurang aktif sharing dengan teman sejawat
dan MGMP.
3. Guru belum menggunakan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
siswa
Faktor Media :

Guru belum optimal menggunakan media yang


digunakan untuk proses pembelajaran dikelas.

Faktor Sarpras :

1. Jaringan internet sekolah yang kurang stabil.


2. Fasililitas media pembelajaran untuk kelas
bawah (kelas 3) yang kurang memadai.

Faktor Lingkungan :

Guru kurang optimal dalam memanfaatkan


lingkungan sekitar sekolah untuk outdoor
learning.

4. Materi terkait Siswa kurang mendapat soal latihan literasi, Siswa Belum Terbiasa
Literasi numerasi dan soal – soal HOTS dalam kegiatan Berfikir Kritis
numerasi, pembelajaran
Advanced 1. Siswa masih kesulitan
material, Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel: menceritakan kembali
miskonsepsi, cerita yang sudah mereka
HOTS. Kajian Literasi:
baca.
2. Siswa masih kesulitan
hambatan dalam melaksanakan kegiatan literasi di
sekolah diantaranya adalah kurangnya saranaa mengerjakan soal – soal
prasarana, metode yang diterapkan kurang variatif serta HOTS
rendahnya kedisiplinan siswa dalam proses pembiasaan
kegiatan literasi. (Dhina Cahya Rohim, Septina
Rahmawati, 2020)

Sumber Wawancara : Siswa

1. Siswa masih kesulitan menceritakan kembali


cerita yang sudah mereka baca.
2. Siswa kesulitan dalam mengerjakan soal –
soal HOTS

Sumber wawancara Guru kelas 5 Ibnu Katsir:


Ustdzah Dewi Murdaningrum, S.Pd

Faktor penyebab masalah diantaranya :


1. Kurangnya latihan soal HOTS yang diberika
kepada siswa.
2. Kurangnya kepedulian dari orang tua akibat
sibuk bekerja.

Faktor Guru :
Materi pembelajaran kurang menarik perhatian
siswa.

Faktor Media :
Media yang digunakan kurang menarik.

Faktor Sarpras :
Guru kurang memanfaatkan sarpras secara
maksimal.

Faktor Lingkungan :
Guru kurang mengeksplore kegiatan outdoor
learning.

Sumber Wawancara Kepala Sekolah : Hendri


Mardisiwi, S.Pd

Faktor Siswa :

1. Siswa masih beradaptasi dengan jadwal yang


padat karena fullday school.
2. Siswa merasa kurangnya waktu bermain
karena belajar disekolah sampai sore.

Faktor Guru :

1.Metode pembelajaran yang kurang optimal


dalam memilih model pembelajaran yang sesuai
dengan gaya belajar siswa
3.Jarang/belum melaksanakan kegiatan ice
breaking disela-sela KBM agar siswa menjadi
refresh menerima pembelajaran.

Faktor Media :

Media pembelajaran yang digunakan kurang


menarik bagi siswa.

Faktor Sarpras:
1. Jaringan internet sekolah yang kurang stabil.
2. Fasililitas media pembelajaran untuk kelas
bawah (kelas 3) yang kurang memadai.
5. Guru masih Guru masih belum optimal dalam memanfaatkan 1. Kurangnya pelatihan-
kurang teknologi / IT dalam kegiatan pembelajaran. pelatihan
ketrampilan pembelajaran yang
dalam Kajian Literatur : berbasis IT yang
memanfaatkan diikuti guru. Selama
teknologi / TIK Keterbatasan media pembelajaran dapat menjadi salah ini guru lebih banyak
dalam kegiatan satu faktor penghambat proses belajar mengajar sehingga belajar secara
pembelajaran akan menjadi tidak maksimal. Untuk
pembelajaran. otodidak.
mengatasi hal tersebut maka perlu adanya pengembangan
2. Terbatasnya waktu
media pembelajaran. Media pembelajaran yang mampu
juga menyebabkan
mengatasi hal tersebut salah satunya adalah media power
point, (Pina Herlina, Erwin Rahayu Saputra, 2022)
guru kurang maksimal
dalam pemanfaatan IT
karena untuk
Sumber wawancara : Siswa merancang
pembelajaran berbasis
1. Siswa lebih menyukai pelajaran yang IT memerlukan waktu
berbasis praktek seperti TIK. yang cukup banyak.
2. Siswa menyukai TIK karena mereka bisa 3. Sistem seekolah
belajar sambil bermain menggunakan fullday membuat
laptop / Komputer waktu dan tenaga guru
juga terbatas,
Sumber wawancara : Guru kelas 5 Ibnu
Katsir Ustadzah Dewi Murdaningrum, S.Pd

1. Guru jarang menggunakan teknologi TIK


dalam pemebelajaran.
2. Siswa merasa merasa bosan dan ingin
selalu ada hal baru
3. Koneksi jaringan yang kurang stabil
menghambat pemanfaatan TIK dalam
kegiatan pembelajaran.

Sumber Wawancara Kepala Sekolah : Ustadz


Hendri Mardisiwi, S.Pd
1. Kurang optimalnya penggunaan media IT
dalam pembelajaran.
2. Kurang siapnya guru untuk merancang
pembelajaran berbasis IT.
3. Waktu dan tenaga yang dimiliki guru
terbatas.
4. Sarpras disekolah kurang mendukung.
LCD permanen baru dipasang di kelas IV
-VI
DOKUMENTASI KEGIATAN WAWANCARA

1. Wawancara dengan Kepala Sekolah Ustadz Hendri Mardisiwi, S.Pd.

2. Wawancara dengan teman sejawat Ustadzah Dewi Murdaningrum, S.Pd.

3. Wawancara dengan teman yang berpengalaman dalam program Guru Penggerak,


Ustadzah Trias Ida Kamilia, S.Pd
4. Wawancara dengan siswa

• Aditya Rakha Abiyyu

Anda mungkin juga menyukai