Anda di halaman 1dari 10

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama Mahasiswa : Luthfiah, S.Pd


Asal Instansi : SD Negeri 11 Makmur

MASALAH YANG
ANALISIS EKSPLORASI
NO. TELAH HASIL EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
PENYEBAB MASALAH
DIIDENTIFIKASI
1. Rendahnya Motivasi SUMBER Setelah dilakukan analisis
belajar siswa KAJIAN
terhadap Kajian Literatur dan
LITERATUR
wawancara, penyebab
1. Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor.
rendahnya motivasi belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar adalah pemusatan perhatian,
siswa yang rendah adalah :
keingintahuan, kebutuhan (motif) dan motivasi (Sumadi Suryabrata, 2020).
1. Cara penyampaian
2. Rendahnya motivasi belajar siswa dalam belajar karena tidak adanya
kurang menarik
perasaan senang, perhatian dalam belajar, ketertarikan pada materi dan guru.
2. Materi tidak menarik.
(Andri Noviawan, dkk, 2022)
3. Materiyangdisampaikan
Hasil Wawancara Dengan Pengawas Sekolah : Ibrahim, S.Pd
sulit dipelajari
Penyebab motivasi belajar rendah:
4. siswa tidak menyukai
a) Guru belum menggunakan metode mengajar yang tepat, sehingga
mata pelajaran tertentu
materi jadi sulit dipahami siswa.
5. kondisi lingkungan
b) Guru kurang variatif saat
keluarga yang kurang
mengajar
mendukung
c) kurang perhatian dari
orang orang tua
d) siswa belum mempunyai cita-cita
Hasil Wawancara degan Kepala Sekolah :Fakhrurrazi, S.Pd
Karena ada faktor internal yang mempengaruhi seperti anak itu sendiri yang tidak memiliki
keinginan untuk belajar, kemudian tidak ada dukungan atau motivasi dari orang tua.
Hasil Wawancara degan Rekan Guru :Rika, S.Pd
Peserta didik masih memiliki motivasi belajar rendah disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya adalah materi yang dipelajari susah, siswa tidak menyukai cara pengajaran
guru, siswa tidak menyukai mata pelajaran tertentu bahkan kondisi lingkungan keluarga
yang kurang mendukung.
Peserta didik belum SUMBER KAJIAN LITERATUR: Setelah dianalisis lagi
memiliki literasi Kompas (2020) menyebutkan bahwa ini dikarenakan : masalah Peserta didik
membaca yang baik 1) pengaruh sosial media, belum memiliki literasi
2) Banyaknya hiburan (TV dan Youtube), membaca yang baik

3) Guru dan orangtua kurang mendorong peserta didik untuk rajin membaca karena :

4) Sarana/media membaca yang kurang 1) Sarana mendukung

5) Konsep membaca yang diajarkan tidak bervariasi, literasi membaca

6) Pengaruh game, dll. masih kurang.

Widyasari (2020) banyak faktor yang mempengaruhi terhadap kemampuan membaca. 2) Kurangnya
Umunya, kemampuan membaca yang dimaksud ditujukan oleh pemahaman seseorang pada program
bacaan yang dibacanyadan tingkat kecepatan yang dimiliki. Faktor– faktor itu antara lain sekolah dan guru
tingkat intelegensi, kemampuan berbahasa c. sikap dan minat, keadaan bacaan, kebiasaan dalam meningkatkan
membaca, pengetahuan tentang cara membaca, latar belakang sosial, ekonomi dan budaya, literasi membaca
dan emosi. peserta didik..
Hasil Wawancara dengan Pengawas Sekolah: Ibrahim, S.Pd
1. Ketersediaan buku non akademik yang masih kurang di sekolah. 2. Fasilitas
perpustakaan
2. dan pojok báca belum mendukung.
3. Sekolah kurang memiliki program literasi membaca.
4. Pengaruh media sosial dan informasi yang instan.
Hasil Wawancara dengan Pengawas Sekolah: Fakhrurrazi, S.Pd
Penyebab kemampuan pemahaman dalam membaca anak masih rendah yaitu Karena tidak
terbiasa membaca atau literasi kurang, serta kurang memahami kosakata.
Hasil Wawancara dengan Rekan Guru: Fakhrurrazi, S.Pd Rika, S.Pd
Penyebab kemampuan pemahaman dalam membaca anak karena belajarnya kurang fokus
atau kurang konsentrasi serta penyebab kemampuan pemahaman dalam membaca anak
masih rendah Bisa karena mereka belum bisa membaca, sehingga sulit bagi anak yang
mengalami permasalahan.
2. Kesulitan belajar SUMBER KAJIAN LITERATUR Setelah dianalisis lagi
siswa termasuk siswa Masalah kesulitan
Atmojo (2020) guru belum maksimal dan belum terbiasa dalam dalam menerapkan model
berkebutuhan khusus belajar Peserta didik
pembelajaran inovatif serta rendahnya pemanfaatan lingkungan siswa sebagai sumber belajar.
dan masalah berkebutuhan khusus
pembelajaran dan masalah
Arrum (2021) pembelajaran dilakukan dengan memakai media searah tanpa adanya timbal
berdiferensiasi di pembelajaran
balik kepada para peserta didik.
kelas berdasarkan berdiferensiasi di kelas
pengalaman Hasil Wawancara dengan Pengawa Sekolah : Ibrahim, S.Pd berdasarkan
mahasiswa saat Penyebab siswa mengalami kesulitan belajar yaitu rendahnya kapasitas intelektual atau pengalaman mahasiswa
menjadi guru. inteligensi siswa, labilnya emosi dan sikap, terganggunya alat-alat indera penglihatan dan saat menjadi guru.
pendengaran (mata dan telinga), semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak karena :
mendukung aktivitas belajar siswa, dan sindrom psikologis berupa learning disability (ketidak 1. Siswa sering asyik
mampuan belajar). sendiri saat guru
menjelaskan materi
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah : Fakhrurrazi, S.Pd
di kelas.
Penyebab siswa mengalami kesulitan belajar yaitu suasana belajar kurang mendukung,
2. Sebagian besar
landasan belajar yang kurang kuat, lingkungan belajar kurang kondusif, perancangan
siswa sulit
pengajaran dan penyampaian materi tidak optimal.
memahami materi
Hasil Wawancara dengan Rekan Guru : Rika, S.Pd karena daya
Penyebab siswa mengalami kesulitan belajar yaitu rendahnya kemampuan intelektual atau tangkapnya yang
inteligensi siswa, rendah sehingga
sulit memahami
materi secara
langsung.
3. Penggunaan model SUMBER KAJIAN LITERATUR Setelah Dilakukan
pembelajaran 1. Mislinawati (2020) Kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan model Analisis Terhadap
inovatif yang masih pembelajaran diantaranya adalah dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP ) guru Sumber Kajian Literatur
belum maksimal kurang memahami langkah- langkah pembelajaran sesuai sintak yang ada pada model Dan Wawancara,
pembelajaran. Penyebab Penggunaan
2. Widyatama (2020) menurut pengamatan, dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas Model Pembelajaran
guru yang menggunakan model pembelajaran yang bervariatif masih sangat rendah dan Inovatif Yang Masih
guru cenderung menggunakan model konvensional pada setiap pembelajaran yang Belum Maksimal Adalah
dilakukannya. Hal ini disebabkan kurangnya penguasaan tenaga pendidik terhadap :
model-model pembelajaran 1. Kurangnya
Hasil Wawancara dengan Pengawas Sekolah : Ibrahim, S.Pd
penguasaan tenaga
Penyebab penggunaan model pembelajaran inovatif yakni pengetahuan guru masih kurang, pendidik terhadap
guru malas untuk merubah dirinya dan enggan keluar dari zona nyaman serta belum model-model
menemukan model strategi dan metode pembelajaran yg sesuai di kelas pembelajaran yang
ada
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah : Fakhrurrazi, S.Pd
2. Guru yang telah
Kebanyakan guru yang sudah sepuh telah merasa di zona nyaman dan enggan untuk
merasa di zona
melakukan perubahan-perubahan untuk melakukan pembaharuan dalam model, strategi dan
nyaman dan enggan
metode pembelajaran.
untuk melakukan
perubahan-
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah : Rika, S.Pd
perubahan
Guru yang muda terkadang terkendala waktu dan jaringan jika hendak mengoptimalkan
3. Terkendala waktu
pembelajaran yang berbasis model, strategi dan metode pembelajaran kekinian menurut
dan jaringan
perkembangan zaman.
4. Guru masih belum KAJIAN LITERASI : Setelah Dilakukan
mengoptimalkan Tanti Nurhayati (2021) Problematika yang dihadapi guru dalam menguasai TIK Analisis Terhadap
pemanfaatan pada pembelajaran: Kajian Literatur
teknologi informasi 1) kemampuan dasar guru dalam bidang TIK yang memang masih rendah Dan Wawancara,
(TIK) dalam ketersediaan fasilitas TIK yang masih belum memadahi. penyebab guru masih
pembelajaran 2) Sekolah tidak mengharuskan guru menggunakan TIK dalam proses pembelajaran. belum mengoptimalkan
3) Sehingga guru kurang terangsang untuk lebih mengembangkan diri. pemanfaatan teknologi
4) Keterbatasan waktu yang digunakan untuk mempersiapkan media TIK di dalam informasi (TIK) dalam
pembelajaran. pembelajaran adalah:
5) Anggapan guru yang menganggap bahwa materi yang ada dibuku sudah cukup untuk 1) Kemampuan Dasar
mengajarkan siswa dengan baik sehingga tidak diperlukan media TIK. Guru Dalam Bidang
6) Kenyamanan guru dalam menggunakan metode belajar konvensional, yang dianggap TIK Yang Memang
lebih mudah dan tidak menyulitkan. Masih Rendah.
7) Tidak adanya kegiatan pelatihan-pelatihan bagi guru untuk meningkatkan kemampuan 2) Ketersediaan
guru dalam bidang TIK Fasilitas TIK yang
Andri Aka (2020) pada pemanfaatannya, fasilias komputer/laptop/jaringan internet ini masih belum
seringkali tidak termaksimalkan, sejauh ini masih banyak guru yang belum memanfaatkan memadahi.
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Guru masih cenderung menggunakan 3) Sekolah Tidak
cara-cara tradisional dalam pembelajaran, atau yang sering disebut dengan pembelajaran Mengharuskan guru
berpusat pada guru. Guru aktif sementara peserta didik menjadi pendengar pasif di dalam kelas. menggunakan TIK
dalam proses
pembelajaran.
Sehingga guru
kurang terangsang
Hasil Wawancara dengan Pengawas Sekolah : Ibrahim, S.Pd
untuk lebih
Guru kurang paham media apa saja yang perlu disiapkan, jaringan internet atau wifi yang
mengembangkan
belum memadai, terbatas Waktu dan kerepotan, Karena guru harus menyiapkan perangkatnya
diri.
sendiri dari bawa leptop, oloran, lcd , salon dan buku materi
4). Keterbatasan
waktu yang
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah : Fakhrurrazi, S.Pd digunakan untuk
Guru masih belum mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi (TIK) dalam mempersiapkan
pembelajaran karena Guru Kurang menguasai IT. media TIK di
dalam pembelajaran.
Hasil Wawancara dengan Rekan Guru: Rika, S.Pd 5) Anggapan guru
Guru masih belum mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi (TIK) dalam yang menganggap
pembelajaran karena Terkadang terkendala waktu dan jaringan jika hendak mengoptimalkan bahwa materi yang
pembelajaran yang berbasis model, strategi dan metode pembelajaran kekinian menurut ada dibuku sudah
perkembangan zaman. cukup untuk
mengajarkan siswa
5. Hubungan KAJIAN LITERASI Setelah dilakukan
komunikasi antar 1. Anis Pusitaningtyas (2020) menjadi kreatif dapat diperoleh melalui proses belajar. analisis terhadap kajian
guru dan orang tua Munculnya kreativitas dapat dipengaruhi dari berbagai faktor diantaranya adalah faktor literatur dan
peserta didik komunikasi antara keluarga, dalam hal ini adalah orang tua, dan sekolah terutama guru. wawancara, penyebab
terkait Adanya sikap saling mempercayai, saling membantu dalam membimbing anak dan hubungan komunikasi
pembelajaran berkomunikasi antara orang tua dan guru, akan membuat anak merasa memiliki kebebasan antar guru dan orang
masih kurang berkreativitas guna pengembanganpotensi dirinya, sehingga bisa meningkatkan kreativitas tua peserta didik terkait
(Membangun dan mencapai keberhasilan dalam belajar. pembelajaran masih
relasi/hubungan) 2. Nadha Luthfiyah Firdaus : 2022) hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses komunikasi kurang adalah:
yang dilakukan antara orang tua dan guru antara lain yaitu kurangnya kemampuan orang 1) Perbedaan pola
tua dalam menggunakan media sosial, signal yang kurang memadai dan waktu yang kurang pikir yang dianut
dalam berkomunikasi orang tua dengan

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah : Ibrahim, S.Pd guru


2) Tidak semua orang
Penyebab Kurangnya hubungan komunikasi guru dan wali murid Karena guru tidak
tua "standby" di
mempunyai buku penghubung antara orang tua dan guru.
rumah, seperti
Hasil Wawancara dengan Pengawas Sekolah: Fakhrurrazi, S.Pd
contohnya di
Penyebab Kurangnya hubungan komunikasi guru dan wali murid karena kurang hidupnya
lingkungan SD saya
group WA kelas.
banyak orang tua
Hasil Wawancara dengan Rekan Guru : Rika, S.Pd
yang merantau,
Perbedaan pola pikir yang dianut orang tua dengan guru.
sehingga anak
ditinggal dirumah
hanya dengan
kakek/ nenek yang
sudah "sepuh".

Anda mungkin juga menyukai