Anda di halaman 1dari 20

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


PURIS KUMALASARI ALMANAR, S.Pd
Kelas TKI 001 PPG Daljab Kategori 1 Gel. 2

Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab
No. telah Analisis eksplorasi penyebab masalah
masalah
diidentifikasi
1 Kurangnya Sumber Kajian Literatur 1 Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian
motivasi siswa Romadhoni, Evan dkk (2019) literatur dan hasil wawancara dari berbagai
dalam Motivasi belajar dipengaruhi oleh sumber, serta dikonfirmasi melalui
pembelajaran dua faktor yaitu faktor intrinsik observasi/pengamatan dapat diketahui bahwa
praktik dan ekstrinsik (Saputra, et. al., penyebab masalah kurangnya motivasi siswa
maupun teori 2018). dalam pembelajaran adalah:
pada mapel Faktor intrinsik ini meliputi  Metode/model pembelajaran yang monoton.
Teknik 1. Kesehatan  Faktor ekstrinsik seperti dari lingkungan
Komputer 2. Perhatian keluarga yang tidak maksimal dalam
Jaringan pada 3. Minat memantau perkembangan selama di rumah
elemen 4. Bakat  Faktor intrinsik misalnya kesehatan, bakat,
Memasang Faktor ekstrinsiknya minat.
dan konfigurasi 1. Metode mengajar
perangkat 2. Alat pelajaran
jaringan. 3. Kondisi lingkungan

Sumber: Romadhoni, dkk. 2019.


Pengaruh Motivasi Belajar pada
Hasil Belajar.
http://repository.upi.edu/,
diakses 8 November 2022

Sumber Kajian Literatur 2


Dwi Tri Santosa dan Tawardjono
(2016)
Faktor-faktor yang menyebabkan
rendahnya motivasi belajar siswa
dari faktor intrinsik dan faktor
ekstrinsik. Faktor intrinsik dengan
indikator cita-cita siswa,
kemampuan siswa dan kondisi
siswa. Faktor ekstrinsik dengan
indikator kondisi lingkungan
siswa, unsur-unsur dinamis dalam
belajar dan pembelajaran, upaya
guru dalam membelajarkan siswa.
Sumber: Dwi Tri Santosa.2016.
Faktor Penyebab Rendahnya
Motivasi Belajar dan Solusi
Penanganan pada siswa kelas XII
.https://journal.student.uny.ac.id
/index.php/otomotif-
s1/article/view/2896 , diakses 8
November 2022

Sumber Kajian Literatur 3


Hendra Dani Saputra1,dkk .
(2018)
Motivasi belajar dapat berupa
motivasi intrinsik (yang
terkandung dalam diri siswa
(individu). Meliputi
1) Cita-cita dan Aspirasi Siswa
2) Kemampuan Yang Dimiliki
Siswa
3) Kondisi Jasmani dan Rohani
Siswa
4) Kondisi Lingkungan Siswa
5) Unsur-unsur Dinamis Dalam
Pembelajaran
6) Upaya atau Dorongan Guru
Dalam Memotivasi

Sumber: Hendra Dani S.2018.


Pengaruh Motivasi Belajar
terhadap Hasil
Belajar.http://invotek.ppj.unp.ac.i
d/index.php/invotek/article/view
/168 , diakses 8 November 2022

Sumber wawancara
Kepala Sekolah (Drs. Mulyadi,
M.Pd)
1. Kurangnya kreatifitas guru
dalam pengelolaan kelas
menjadi pembelajaran
yang menyenangkan dan
membuat media
pembelajaran yang
menarik.

Guru BK (Mega Silviana, S.Pd)


1. Media Pembelajaran yang
kurang inovatif
2. Guru kurang melakukan
pendekatan dengan siswa
3. Jam pelajaran siang hari
4. Faktor keluarga, misal
melihat orang tua
bertengkar
5. Pelajaran yan dirasa sulit
6. Kesesuaian minat dan
bakat mampu
berpengaruh terhadap
motivasi belajar siswa

Pakar Konselor (Agung Laksono


Pribadi, S.Pd. Kons)
1. Cara/Metode mengajar
guru masih monoton
2. Kreatifitas guru dalam
pengelolaan kelas dan
penggunaan bahan ajar
masih kurang
3. Faktor dari lingkungan
keluarga yang tidak
maksimal dalam
memantau perkembangan
selama di rumah.

Pakar;K3(Slamet Siswanto
Utomo, S.T,M.Kom)
1. Media yang digunakan
guru belum bisa
menciptakan suasana
yang menyenangkan bagi
siswa
2. Jadwal pelajaran siang
hari terutama pada mapel
yang dirasa sulit
Pengawas (Yusuf Wibisono, S.Pd)
Dipengaruhi oleh lingkungan
belajar yang kondusif dalam hal
ini proses pembelajaran yang
interaktif

2 Siswa kurang Sumber Kajian Literatur 1 Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian
bisa Yarissumi. (2017) literatur dan hasil wawancara dari berbagai
konsentrasi Penyebab-penyebab timbulnya sumber, serta dikonfirmasi melalui
pada proses kesulitan konsentrasi belajar observasi/pengamatan dapat diketahui bahwa
pembelajaran antara lain: penyebab masalah siswa kurang konsentrasi
(1) Lemahnya minat dan motivasi dalam pembelajaran adalah:
pada pelajaran;  Kurangnya kontrol orang tua terhadap
(2) Timbulnya perasaan negatif, kegiatan siswa selama di rumah
seperti, gelisah, tertekan, marah,  Guru kurang bisa memaksimalkan
khawatir, takut, benci, dan penerapan pembelajaran yang
dendam; menyenangkan
(3) Suasana lingkungan belajar
yang berisik dan berantakan;
(4) Gangguan kesehatan jasmani;
(5) Bersifat pasif dalam belajar;
(6) Tidak memiliki kecakapan
dalam cara-cara belajar yang baik.

Sumber:
Yarissumi.2017.Hubungan antara
Konsentrasi belajar peserta didik
dengan keaktifan belajar.
http://kolokium.ppj.unp.ac.id/ind
ex.php/kolokium-
pls/article/view/31. Diakses 7
November 2022 pukul 20.00 WIB

Sumber Kajian Literatur 2


Sri Ratnawati (2017)
Faktor yang mempengaruhi
adalah faktor Internal dan
eksternal. Faktor internal meliputi
faktor psikologis dan jasmaniah.
Faktor internal diantaranya
tingkat kecerdasan siswa, jenis
kelamin, emosi, prilaku siswa.
Sedangkan faktor eksternal adalah
lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat.

Sumber: Sri Ratnawati.2017.


Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa.
https://journal.uniku.ac.id/index.
php/pedagogi/article/view/1087,
diakses 8 November

Sumber Kajian Literatur 3


Amelia Azmi (2017)
Faktor yang membuat konsetrasi
siswa rendah berasal dari faktor
psikologis dan jasmani.

Sumber: Amelia Azmi.


2017.http://jurnal.pmat.uniba-
bpn.ac.id/index.php/DEFERMAT/
article/view/25,, diakses 8
November 2022

Sumber wawancara
Kepala Sekolah (Drs.Mulyadi,
M.Pd)
1. Siswa kurang mampu
dalam memanajemen
waktu dalam penggunaan
gadget
2. Kurangnya kontrol orang
tua pada saat dirumah
3. Proses pembelajaran
kurang kreatif dan
menyenangkan

Guru BK (Mega Silviana, S.Pd)


1. Kurangnya kontrol dari
orang tua terhadap waktu
istirahat siswa
2. Siswa terlalu sering
bermain game terlalu
malam
3. Siswa bosan dengan
model pembelajaran yang
monoton
4. Guru kurang mampu
mengkondisikan siswa
ketika merasa bosan
seperti memberikan ice
breaking di sela-sela
kegiatan pembelajaran

Pakar Konselor (Agung Laksono


Pribadi, S.Pd.Kons)
1. Tidak/kurang minat
terhadap materi yang
diajarkan (membosankan)
2. Lingkungan keluarga siswa
yang kurang mendukung
proses belajar di rumah
dan di sekolah
3. Kondisi Psikis siswa yang
tergantung moody

Pengawas (Yusuf Wibisono, S.Pd)


Guru kurang memaksimalkan
penerapan model pembelajaran
kooperatif, interaktif dan
menyenangkan

3 Hubungan Sumber Kajian Literatur 1 Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian
komunikasi Idi Warsah,dkk (2019) literatur dan hasil wawancara dari berbagai
guru dengan Faktor penyebabnya adalah sumber, serta dikonfirmasi melalui
walimurid 1. Sekolah kurang observasi/pengamatan dapat diketahui bahwa
terkait memfasilitasi kegiatan penyebab masalah hubungan komunikasi guru
pembelajaran pertemuan antara pihak dengan wali murid terkait pembelajaran sekolah
sekolah masih sekolah dengan waimurid masih kurang adalah:
kurang. secara berkala  Beberapa siswa tidak tinggal dengan orang
2. Kesibukan orang tua tua
karena bekerja  Terbatasnya alat komunikasi walimurid
 Sekolah belum sepenuhnya memfasilitasi
Sumber: Idi Warsah. 2019. pertemuan walimurid terkait pembelajaran
http://jurnaliainpontianak.or.id/i secara berkala.
ndex.php/atturats, diakses 8
November 2022
Sumber Kajian Literatur 2
Wibawa (2019)
Orang tua seolah tidak mau tahu
karena kesibukan dan rutinitas
yang mereka lakukan dalam
kesehariannya.

Sumber : Wibawa.
(2019).Rancang Bangun Media
Komunikasi Wali Murid Dengan
Guru Kelas Untuk Meningkatkan
Kreativitas, Kualitas Dan
Efektifitas Pendidikan Sekolah
Dasar Dengan Teknologi
Informasi.
https://journal.uny.ac.id/index.p
hp/jamp/article/view/, diakses 8
November 2022 pukul 14.25

Sumber Kajian Literatur 3


Ada 3 faktor pendukung dalam
membangun kemitraan orang tua
dengan sekolah yaitu:
1. Kompetensi sosial guru,
2. Perhatian orang tua
terhadap minat anak
3. Terbukanya akses orang
tua terhadap lingkungan
sekolah.

Sumber: Handayani. 2021.


“kemitraan sekolah dan peran
orang tua sebagai bentuk
peningkatan kualitas pendidikan
peserta
didik2010128220022@mhs.ulm.a
c.id diakses 8 nov. 2022
Sumber wawancara
Guru BK (Mega Silviana, S.Pd)
1. Kegiatan membangun
relasi antara sekolah/guru
dengan wali murid hanya
sebatas pada siswa yang
memiliki masalah
terutama dalam hal
prilaku.
2. Orang tua sibuk bekerja
3. Keterbatasan alat
komunikasi yang dimiliki
orang tua/walimurid
4. Ada wali murid yang tidak
tinggal bersama peserta
5. Walimurid pasrah
sepenuhnya kepada
sekolah

Kepala sekolah (Drs. Mulyadi,


M.Pd)
1. Sekolah sementara ini
hanya memberikan waktu
pertemuan dengan
walimurid pada saat
kegiatan laporan penilaian
akhir semester terkait
dengan laporan
pembelajaran selama satu
semester.
2. Beberapa walimurid masih
cenderung overprotective
terhadap putra-putrinya
yang mengakibatkan
kesulitan untuk
mengembangkan sekolah

Guru TJKT (Dwi Handayani,


S.Kom)
1. Siswa kurang kooperatif
ketika ditanyakan perihal
orang tua, terutama jika
dia bermasalah
2. Beberapa siswa tidak
tinggal dengan orang tua

4 Sumber Kajian Literatur 1 Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian


literatur dan hasil wawancara dari berbagai
Penerapan Koesnandar, A. (2020) Faktor sumber, serta dikonfirmasi melalui
model yang mempengaruhi terbatasnya observasi/pengamatan dapat diketahui bahwa
pembelajaran penguasaan guru mengenai penyebab masalah Penerapan model
inovatif model-model pembelajran pembelajaran inovatif berdasarkan karakteristik
berdasarkan inovatif : materi dan siswa belum maksimal adalah:
karakteristik a) kurangnya dukungan  Guru mengalami kesulitan dalam memahami
materi dan sarana dan prasarana karakteristik siswa yang bermacam-macam,
siswa belum b) kurangnya contoh-contoh sehingga belum bisa mengoptimalkan media
maksimal pembelajaran inovatif pembelajaran yang sesuai.
yang sesuai
c) kurangnya pelatihan dan
bimbingan, dan
d) lemahnya pemahaman
mereka terhadap konsep
model pembelajaran
inovatif itu sendiri

Sumber: Koesnandar, A. (2020).


Pengembangan model
pembelajaran inovatif berbasis
teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) sesuai kurikulum
2013.
https://jurnalkwangsan.kemdikbu
d.go.id/index.php/jurnalkwangsa
n/article/view/121/pdf diakses 8
November 2022

Sumber Kajian Literatur 2


Hal ini karena sebagian besar
pendidik percaya bahwa
pengajaran langsung adalah cara
yang lebih cepat untuk
menyampaikan materi
pembelajaran mereka kepada
siswa

Sumber:Yose Indarta
.2022.Peranan Model-Model
Pembelajaran Inovatif Bidang
Pendidikan Teknologi Kejuruan.
https://edukatif.org/index.php/e
dukatif/index , diakses 8
November 2022

Sumber Kajian Literatur 3


1. Guru jarang sekali
mengembangkan
perangkat pembelajaran
yang sesuai dengan
karakteristik siswa.
2. Guru hanya
mengggunakan perangkat
pembelajaran yang sudah
ada tanpa membuat
perangkat pembelajaran
sendiri, sehingga proses
pembelajaran yang
dilakukan masih bersifat
tekstual,
3. guru hanya menjelaskan
materi yang sudah ada di
buku paket sedangkan
siswa hanya
mendengarkan dan
mencatat penjelasan
gurunya, dan aktivitas
kelas didominasi oleh
guru.
4. Sebagian guru belum
melakukan penyusunan
perangkat pembelajaran
berbasis model-model
pembelajaran inovatif

Sumber: Galih Dani,dkk.


2019.Pengembangan
Pembelajaran Inovatif Berbasis
Pendampingan Bagi Guru Sekolh
Dasar.
https://www.journal.ikipsiliwangi.
ac.id/index.php/abdimas-
siliwangi/article/view/36/5
diakses 8 November 2022
Sumber wawancara
Kepala Sekolah (Drs.Mulyadi,
M.Pd)
1. Guru kurang mampu
mengeksplorasi dalam
mengembangkan media
pembelajaran yang
inovatif

Guru Bidang Studi TJKT (Dwi


Handayani, S.Kom)
1. Kurang memahami dengan
penerapan pembelajaran
inovatif
2. Kondisi siswa yang bervariatif
3. Menganggap bahwa
pembelajaran
konvensional/ceramah lebih
mudah dilaksankan oleh guru

Pakar;K3 (Slamet Siswanto


Utomo, S.T.,M.Kom)
1. Beberapa guru masih
belum mampu
memfasilitasi siswa sesuai
dengan karakteristik siswa
baik dari gaya belajar
malalui model
pembalajaran yang tepat.

Pengawas (Yusuf Wibisono, S.Pd)


Kesulitan dalam memahami
karakteristik siswa yang
bermacam-macam, sehingga
belum bisa mengoptimalkan
media pembelajaran yang sesuai.

5 Siswa kurang Sumber kajian literatur 1 : Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian
mampu dalam Adapun faktor–faktor penyebab literatur dan hasil wawancara dari berbagai
penyelesaian kesulitan yang dialami siswa sumber, serta dikonfirmasi melalui
adalah siswa tidak terbiasa untuk observasi/pengamatan dapat diketahui bahwa
soal berbasis menyelesaikan soal yang penyebab siswa kurang mampu dalam
HOTS berhubungan dengan materi penyelesaian soal berbasis HOTS adalah:
tersebut, siswa kurang tertarik  Guru belum maksimal dalam penerapan
dalam mempelajari materi pembelajaran berbasis HOTS
segiempat, serta siswa cenderung  Guru jarang melakukan pembahasan soal
bergantung pada bantuan guru. berbasis HOTS
 Kemampuan siswa dalam memahami konsep
Source : Indraswari, L., Lestari, A. dasar rendah.
W., & Hastari, R. C. (2019). Analisis
Kesulitan Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal− Soal HOTS
Materi Segiempat dan Segitiga
Ditinjau dari
Gender. https://core.ac.uk/downl
oad/pdf/270170946.pdf, diakses 8
November 2022

Sumber Kajian Literatur 2


Sofyan, F. A., (2020) Faktor-faktor
yang penyebab siswa kesulitan
belajar dalam menuntaskan soal-
soal HOTS :
a) kemampuan awal atau
kemampuan yang lebih
sederhana siswa pada
mata pelajaran
rendah,
b) proses yang dilalui
selama pembelajaran
tidak maksimal
c) siswa kurang
memahami terhadap
soal HOTS atau soal
yang membutuhkan
kemampuan berpikir
tinggi.

Sofyan, F. A., dkk .2020. ANALISIS


KESULITAN BELAJAR
MATEMATIKA BERBASIS HOTS
PADA SISWA KELAS IV.
https://ojs.uniska-
bjm.ac.id/index.php/jurnalmualli
muna/article/view/4358 , diakses
8 November 2022

Sumber Kajian Literatur 3


Amiratus Sa’adah (2019)
Penyebab siswa tidak bisa
menyelesaikan soal HOTS
dikarenakan
1. Siswa kurang memahami
konsep awal
2. Siswa kurang mampu
dalam mengidentifikasi
soal dalam bentuk nyata

Source: Amiratus Sa’adah.2019.


Analisis Kesalahan Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Matematika
HOTS.
https://www.syekhnurjati.ac.id/ju
rnal/index.php/holistik/article/vie
w/5566 diakses 8 November 2022

Sumber Wawancara
Kepala Sekolah (Drs. Mulyadi,
M.Pd)
1. Kurangnya usaha guru
dalam membahas soal
berbasis HOTS saat
pembelajaran
2. Kurang menerapkan
pembelajaran berbasis
HOTS

Guru TJKT (M. Sahlan, S.Kom)


1. Ketika diberi soal siswa
cenderung memilih jalur
cepat mencari jawaban
melalui google, sehingga
siswa kurang terlatih
memecahkan sendiri.
2. Siswa tidak siap untuk
menerima pelajaran,
terutama pada jam
pelajaran siang hari, siswa
mengeluh karena capek,
mengantuk.
3. Guru jarang memberikan
soal berbasis HOTS.

Pakar (Slamet Siswanto Utomo,


S.T.,M.Kom)
1. Materi pembelajaran yang
belum berbasis HOTS

6 Penggunaan Sumber Kajian Literatur 1 Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian
media Faktor yang mempengaruhi Guru literatur dan hasil wawancara dari berbagai
teknologi dalam pemanfaatan teknologi sumber, serta dikonfirmasi melalui
seperti LMS, inovasi dalam pembelajaran observasi/pengamatan dapat diketahui bahwa
kahoot, quizziz kurang optimal : penyebab Penyebab penggunaan media teknologi
untuk 1. Guru belum untuk pemahaman konsep kurang optimal
pemahaman mempersiapkan diri adalah:
konsep kurang dengan matang  Kurangnya peran guru dalam
menghadapi perubahan
optimal. memaksimalkan kemampuan siswa dalam
zaman.
2. Guru masih kurang penggunaan teknologi.
pengalaman dalam  Beberapa guru masih belum mampu
memanfaatkan teknologi mengoptimalkan TIK pada proses
dalam pembelajaran pembelajaran karena faktor usia guru, dan
3. Kurangnya variasi media kurangnya minat guru dalam berinovasi
pembelajaran yang
menggunakan media TIK.
diketahui Guru.
4. Guru kurang mengetahui  Terbatasnya perangkat yang dimiliki siswa
tentang media
pembelajaran berbasis IT
5. Terbatasnya waktu dan
keterampilan Guru untuk
membuat media
pembelajaran.

Source: Rahim, F. R., dkk. 2019.


Analisis Kompetensi Guru dalam
Mempersiapkan Media
Pembelajaran Berbasis Teknologi
Informasi Era Revolusi Industri
4.0. https://jep.ppj.unp.ac.id/ind
ex.php/jep/article/view/367/88 ,
diakses 9 November 2022

Sumber Kajian Literatur 2


Terdapat beberapa kendala yang
dihadapi guru dalam menerapkan
media pembelajaran interkatif
berbasis TIK, yaitu hambatan
teknis seperti koneksi internet
dan hambatan non teknis seperti
hal-hal lain yang harus dibenahi
oleh guru, seperti skill dan
pengetahuan

Source: Agustin,N. 2021.


Kompetensi Guru Dalam
Memanfaatkan Media
Pembelajaran Interaktif Berbasis
TIK.
https://digilibadmin.unismuh.ac.i
d/upload/17411-Full_Text.pdf,
diakses 9 November 2022

Sumber Kajian Literatur 3


Hambatan yang dihadapi guru
dalam pemanfaatan teknologi
inovasi dalam pembelajaran
1. Keterbatasan sarana
2. Rendahnya kemampuan
memanfaatkan TIK
3. Pelatihan guna
meningkatkan
kemampuan guru dalam
memanfaatkan TIK

Source: Kurniawan, A. 2019.


Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) untuk
Pembelajaran Di SMP Negeri 5
Ponorogo, Jawa
Timur.https://jurnalteknodik.kem
dikbud.go.id/index.php/jurnaltek
nodik/article/view/369
, diakses 9 November 2022

Sumber wawancara
Kepala Sekolah (Drs. Mulyadi,
M.Pd)
1. Beberapa guru dalam
mempelajari teknologi
masih mengalami kendala
seperti faktor usia, kurang
minatnya guru dalam
mengembangkan media
ajar berbasis teknologi

Guru Bidang Studi TJKT (Dwi


Handayani, S.Kom)
Dalam pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran kurang berjalan
maksimal karena
1. Keterbatasan perangkat
yang dimiliki siswa.
2. Keterbatasan sarana
prasarana sekolah. Misal
ada beberapa alat praktik
yang rusak sehingga siswa
harus bergantian atau
menggunakan bersama
dengan siswa sehingga
pembelajaran kurang
maksimal.

Pakar;K3 (Slamet Siswanto


Utomo, S.T.,M.Kom)
1. Kurangnya peran guru
dalam memaksimalkan
alat praktik di
laboratorium
2. Kurangnya peran guru
memaksimalkan
kemampuan siswa dalam
menggunakan teknologi
3. Beberapa guru masih
belum mampu
mengoptimalkan TIK pada
proses pembelajaran
karena faktor usia guru,
dan kurangnya minat guru
dalam berinovasi
menggunakan media TIK.
Pengawas (Yusuf Wibisono, S.Pd)
Guru kurang mengikuti
perkembangan teknologi dalam
pembelajaran. Seperti Saat ini
harusnya guru sudah menerapkan
pembelajaran model abad 21.

LAMPIRAN

Wawancara dengan guru BK (Mega Silviana, S.Pd)


Wawancara dengan Sahlan, S.Kom

Wawancara dengan teman sejawat Sahlan, S.Kom

Wawancara dengan konselor


Wawancara dengan pakar

Bukti wawancara dengan Pakar dan Kepala Sekolah menggunakan google form

Anda mungkin juga menyukai