Anda di halaman 1dari 11

LK 1.

3 Penentuan Akar Penyebab Masalah

Nama Guru : Devi Setiawati


Asal Institusi : SMAN 1 Lahat
No Hasil eksplorasi penyebab masalah Akar penyebab Analisis akar penyebab Masalah
masalah masalah (data terpilih yang
pendukung) akan
diselesaikan

1 Rendahnya semangat belajar peserta didik. Setelah dilakukan Analisis akar penyebab Rendahnya
eksplorasi masalah, masalahnya adalah: kemampuan
Kajian literatur : maka akar ➢ Dalam Pembelajaran literasi dan
➢ Permasalahan perilaku siswa tidak terlepas dari penyebab guru cenderung numerasi
motivasi belajar siswa. Kurangnya motivasi masalahnya monoton dan belum peserta didik
belajar dalam diri peserta didik maka akan adalah: memanfaatkan media pada
berpengaruh pada hasil belajarnya. ➢ Guru masih pembelajaran yang pembelajaran
https://repository.unja.ac.id/42218/ menggunakan tepat merupakan Biologi.
Reanina, Agustina. 2022. Penerapan metode ceramah faktor penyebab
Layanan Penguasaan Konten Untuk dan belum rendahnya motivasi
memanfaatkan belajar siswa. Alasan :
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Karena peserta
media ➢ Guru jarang
VIII di MTs N 5 Kota Jambi. pembelajaran memberikan motivasi didik belum
➢ Tingginya motivasi belajar siswa pada kelas yang tepat dan untuk melakukan bisa
eksperimen kemungkinan disebabkan oleh kurang menarik. literasi kepada siswa menganalisis
faktor media komik terumbu karang yang agar gemar membaca bacaan yang
memiliki paling sedikit tiga kelebihan, yaitu (a) materi pembelajaran mencakup
menarik bagi siswa, (b) lebih mudah dimengerti secara mandiri tulisan, simbol,
oleh siswa karena menggabungkan visual dan sebelum pembelajaran angka, gambar,
teks, dan (c) menyenangkan bagi siswa. dimulai. tabel, grafik
https://jppipa.unram.ac.id/index.php/jc ➢ Cara mengajar guru serta diagram
ar/article/view/5776 yang cenderung tidak dan memahami
Sukri, Akhmad. 2023. Implementasi variatif, lebih banyak konsep di balik
Media Komik Terumbu Karang dan ceramah dan kurang tulisan
Pengaruhnya Terhadap Motivasi Belajar memanfaatkan media tersebut.
Siswa. pembelajaran
menyebabkan siswa
Hasil wawancara : kurang termotivasi
1. Kepala Sekolah untuk belajar.
Guru cenderung belum maksimal dalam
mengajar dikelas.
Guru masih menggunakan metode ceramah
sehingga siswa cepat bosan.
Rendahnya kemampuan guru tentang model-
model pembelajaran.
Guru belum mampu mengembangkan
pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

2. Guru Penggerak
Harus ada perbaikan metode, media, dan
perangkat-perangkat pembelajaran digital
seiring dengan meningkatnya kemajuan IT.
Guru sering mengabaikan proses pembelajaran
inovatif seperti PBL dan PJBL.
Harus ada pembelajaran yang inovatif, misalnya
pembelajaran biologi guru harus mulai
menggunakan pembelajaran virtual sehingga
bisa meningkatkan motivasi belajar siswa.
Evaluasi harus lebih dikembangkan lagi melalui
google form agar motivasi lebih meningkat.
Dukungan orang tua, dan fasilitas juga dapat
mendukung motivasi belajar siswa.
2 Rendahnya kemampuan literasi dan Setelah dilakukan Analisis akar penyebab
numerasi peserta didik. eksplorasi masalah, masalahnya adalah:
maka akar 1. Guru tidak
Kajian literatur : penyebab masalah menguasai
➢ Peniadaan UN dan menggantinya ujian asesmen nya adalah: konsep materi
salah satunya adalah UN lebih banyak berisi ➢ Peserta didik yang akan
soal-soal lower order thinking skills (LOTS) kurang diberikan.
sehingga mengakibatkan rendahnya literasi dan memahami 2. Guru tidak
numerasi siswa Indonesia yang kemudian membuat
tentang soal-
berimbas pada ketidakmapuan siswa Indonesia rencana
bersaing di taraf internasional. soal literasi pembelajaran
https://jipp.unram.ac.id/index.php/jipp/articl dan numerasi. yang sistematis,
e/view/1313 akurat dan
Anindita, dkk. 2023. Pengembangan Soal- terukur sesuai
Soal Literasi dan Numerasi Berbasis High dengan materi,
Order Thinking Skills (HOTS) untuk Siswa tujuan dan
Sekolah Dasar (SD). kebutuhan siswa
➢ Hal yang mendasari rendahnya literasi numerasi yang
peserta didik salah satunya adalah guru yang beraneka ragam.
belum membiasakan peserta didik dengan soal 3. Guru belum
literasi numerasi oleh karena itu, diperlukan memiliki
pengembangan soal literasi numerasi untuk kemampuan
meningkatkan kemampuan peserta didik. memilih dan
http://repository.unpkediri.ac.id/12763/ menyesuaikan
Agustina, dkk. 2023. Pengembangan Soal model, metode
Literasi Numerasi Pada Materi Sel Di Kelas dan media yang
inovatif, progresif
XI SMAN 7 Kota Kediri.
dan kontekstual.
4. Kemampuan guru
masih kurang
dalam
menyiapkan
Hasil wawancara : unsur-unsur
1. Guru / Teman Sejawat strategi
Siswa cenderung malas, siswa lebih memilih di pembelajaran
kelas dengan teman-temannya dari pada yang sebaik-
baiknya.
mengunjungi perpustakaan.
Terbatasnya waktu istirahat sehingga ketika
istirahat siswa tidak sempat keperpustakaan.
Ketersediaan buku paket yang sangat sedikit
dan kurang nya buku bacaan yang menarik
diperpustakaan.
Kurang nya minat baca dari siswa, siswa lebih
tertarik bermain hp/smartphone.

2. Guru Penggerak
Tidak adanya dorongan dari lingkungan siswa
terutama orang tua dan guru.
Kurangnya program dari sekolah dalam
peningkatan literasi membaca.
Siswa lebih suka memilih bermain
HP/smartphone ketimbang membaca buku.
Belum adanya regulasi yang kuat dari
pemerintah.

3 Kurangnya penguasaan konten materi Setelah dilakukan Analisis akar penyebab


pembelajaran. eksplorasi masalah, masalahnya adalah:
maka akar 1. Guru belum
Kajian literatur : penyebab masalah menyiapkan
➢ Guru perlu memahami dan memiliki nya adalah: rancangan
kemampuan Technological Pedagogical Content ➢ Pembelajaran pelaksanaan
Knowledge (TPACK) yang merupakan belum pembelajaran
direncanakan yang sistematis,
pengembangan dari Pedagogical Content dan akurat dan
Knowledge (PCK)-nya Shulman (1986). dipersiapkan terukur sesuai
➢ TPACK merupakan pengetahuan untuk terlebih dengan materi,
mengintegrasikan teknologi ke dalam tujuan dan
dahulu oleh
pengajaran materi tertentu. kebutuhan siswa
https://jurnal.uns.ac.id/inkuiri/article/view/4 guru. yang beraneka
1381 ragam.
Suyamto, dkk. 2020. Analisis Kemampuan 2. Kurangnya
TPACK (Technological, Pedagogical, And sumber buku
Content, Knowledge) Guru Biologi SMA Dalam literatur/pedoman
Menyusun Perangkat Pembelajaran Materi untuk siswa
Sistem Peredaran Darah. kemampuan guru
➢ Agar siswa dapat menumbuhkan rasa percaya dalam
diri dan mampu mengarahkannya menjadi menjelaskan
individu yang berkembang secara optimal maka materi tidak jelas
dibutuhkan suatu bantuan seperti diberikannya dan sistematis.
bimbingan dan konseling di sekolah terutama 3. Guru kurang
dengan pembinaan belajar dengan memberikan memahami
layanan penguasaan konten. konsep materi
http://dx.doi.org/10.47006/er.v6i2.6865 yang akan
disampaikan.
Zal, dkk. 2022. Implementasi Layanan
4. Guru belum
Penguasaan Konten Dalam Kegiatan
memilih dan
Bimbingan dan Konseling Islami Untuk
menggunakan
Peningkatan Self Efficacy Siswa Kelas 1
strategi yang
MAN 1 Medan.
sesuai dengan
tujuan
Hasil wawancara :
pembelajaran
1. Guru/Teman Sejawat
yang akan
Guru tidak menjelaskan materi secara
dicapai.
sistematis, jelas dan terperinci.
Materi pembelajaran tidak mempunyai
lingkup dan urutan yang jelas.
Kurangnya sumber-sumber literatur.
2. Guru Penggerak
Pembelajaran belum direncanakan dan
dipersiapkan terlebih dahulu oleh guru.
Guru masih mengalami misskonsepsi
mengenai materi yang akan diajarkan
sehingga materi dilewatkan.
Kelas belum memiliki sarana belajar yang
cukup sehingga tidak memungkinkan siswa
melakukan kegiatan belajar yang optimal.

4 Hubungan komunikasi dengan sebagian Setelah dilakukan Analisis akar penyebab


peserta didik dan orang tua peserta didik eksplorasi masalah, masalahnya adalah:
terkait pembelajaran masih kurang lancar. maka akar 1. Orang tua yang
penyebab masalah terlalu sibuk
Kajian literatur : nya adalah: dengan
➢ Jalinan komunikasi kerjasama antara guru dan ➢ Hanya pekerjaannya.
orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar sebagian 2. Kurang
siswsa dilakukan melalui beberapa komunikasi, orang tua keterbukaan
yakni komunikasi formal dan non formal, siswa yang hubungan orang
pengajian dan keterlibatan orang tua pada mau tua dengan guru
pembelajaran anak di rumah. berpartisipasi mata pelajaran
https://stai-binamadani.e- jika ada secara emosional
journal.id/Alfikrah/article/view/397 undangan dan sosial.
Samsudin, Umar. 2022. Jalinan rapat orang
Komunikasi Kerjasama Guru dan Orang tua/wali
Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar murid di
Siswa di Sekolah. sekolah.
➢ Faktor pendukung kerjasama sekolah dengan
orang tua adalah adanya (a) pendidik yang
mempunyai jiwa profesionalisme dan
tanggung jawab terhadap peserta didik. (b)
adanya dana pendukung melalui dana BOS
dan sebagainya (c) Komite sekolah merupakan
salah satu pihak yang mendukung
terwujudnya kerjasama antara sekolah dan
orang tua untuk mendukung keberhasilan
pencapaian hasil belajar siswa.
http://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/k
elola/article/view/3556
Irwan, dkk. 2023. Kolaborasi Sekolah
Dengan Orang Tua Dalam Meningkatkan
Proses Belajar Peserta Didik.

Hasil wawancara :
1. Guru/Teman Sejawat
Kurangnya komunikasi antara guru dengan
orangtua karena tidak semua wali murid
memiliki hp atau smartphone sebagai alat
komunikasi.
Latar belakang pendidikan orang tua yang
rendah.
Kurang nya kepedulian orang tua terhadap
perkembangan anaknya.
Guru tidak memiliki waktu yang banyak untuk
melakukan pertemuan dengan orang tua atu
mengunjungi rumah siswa.
2. Guru Penggerak
Kurangnya pemahaman dan kemampuan orang
tua terhadap dukungan keberhasilan
pembelajaran.
Kesibukan orang tua bekerja atau mencari
nafkah, dan cenderung tanggung jawab
keberhasilan pendidikan sepenuhnya
diserahkan kepada pihak sekolah.
Kurangnya motivasi guru untuk melakukan
kunjungan kerumah bagi siswa yang
bermasalah dalam pembelajaran.

5 Guru masih Setelah dilakukan Analisis akar penyebab


menggunakan model pembelajaran eksplorasi masalah, masalahnya adalah:
konvensional/ maka akar 1. Guru masih
klasik (berpusat pada guru). penyebab masalah bertahan dengan
nya adalah: cara mengajar
Kajian literatur : ➢ Guru kesulitan menggunakan
➢ Tingkat kemampuan analisis siswa masih dalam memilih metode ceramah
rendah dengan menggunakan model pendekatan, satu arah.
pembelajaran ceramah dan tanya jawab. 2. Kurangnya
metode, dan
https://www.jurnal.usahidsolo.ac.id/index.php informasi atau
strategi yang literatur guru
/SENRIABDI/article/view/848
sesuai dan mengenai metode
Maulani, dkk. 2021. Identifikasi Kemampuan
relevan dengan dan stategi
Analisis Siswa dengan Menerapkan Model
tujuan pembelajaran.
Pembelajaran Berpusat pada Guru (Teacher 3. Masih kurangnya
pembelajaran
Center Learning) pada Mata Pelajaran Fisika pengetahuan dan
yang
di SMA N 1 Lubuk Sikaping. pemahaman guru
hendak
➢ Keberhasilan proses pembelajaran tidak terhadap cara dan
terlepas dari kemampuan guru dalam dicapai. strategi mengajar
menerapkan model-model pembelajaran yang di dalam
kreatif dan inovatif agar dapat memberikan kelas.
stimulus kepada siswa untuk lebih aktif dalam 4. Guru belum
proses pembelajaran. Proses belajar mengajar memahami gaya
yang berpusat pada guru berdampak pada belajar setiap
siswa tidak memiliki motivasi belajar dan siswa di kelas.
berimbas pada rendahnya hasil belajar siswa. 5. Kurangnya
https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/bioma/ar fasilitas ruang
ticle/view/861 pembelajaran yang
Desi, dkk. 2020. Peningkatan Hasil Belajar memadai.
Kognitif Dan Motivasi Siswa Pada Materi
Biologi Melalui Model Pembelajaran Guided
Inquiri.

Hasil wawancara :
1. Guru/Teman Sejawat
Guru tidak mengetahui kompleksnya
proses belajar mengajar yang sebenarnya.
Guru belum memahami dan menguasai
sepenuhnya tentang model pembelajaran
yang tepat sesuai dengan tujuan
pembelajaran.

2. Guru Penggerak
Kurangnya literatur tentang model- model
pembelajaran.
Guru kesulitan dalam memilih pendekatan,
metode, dan strategi yang sesuai dan
relevan dengan tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai.
Cara dan model mengajar guru di kelas,
pada umumnya dipengaruhi oleh persepsi
guru itu sendiri tentang mengajar dan
pembelajaran.

6 Guru belum menggunakan Setelah dilakukan Analisis akar penyebab


TIK dalam proses pembelajaran. eksplorasi masalah, masalahnya adalah:
maka akar 1. Kurangnya
Kajian literatur : penyebab masalah kepercayaan pada
➢ Penyelenggaraan workshop TIK dapat nya adalah: diri guru sendiri
meningkatkan kompetensi guru dalam hal ➢ Tidak adanya untuk
penggunaan TIK sebagai media mengajar. sikap innovatif menggunakan TIK
atau kreatif dalam pengajaran
http://www.jurnal.lp3mkil.or.id/index.php/
mereka.
ljse/article/view/452 guru dalam
2. Guru kurang
Rasyid, Al. 2023. Pembinaan Kepala melaksanakan mengikuti
Sekolah Dalam Rangka Meningkatkan tugas. pelatihan
Kemampuan Guru Mengaplikasikan
TIK/workshop
Teknologi Informasi Dan Komunikasi
mengenai tata cara
Dalam Proses Belajar Mengajar SD Negeri
mengajar
64 Lubuklinggau.
yang baik dan
➢ Pelatihan pengembangan evaluasi
kreatif.
pembelajaran sistem digital menggunakan 3. Guru tidak punya
quizizz bagi guru. Pelatihan pengembangan waktu untuk
sistem evaluasi digital bermanfaat untuk merencanakan
digunakan pada proses pembelajaran di era pembelajaran
digital saat ini. teknologi.
https://doi.org/10.37640/japd.v3i1.1540 4. Guru tidak
menggunakan
media yang
disesuaikan
Mahardika, dkk. 2023. Pelatihan dengan
Pengembangan Evaluasi Pembelajaran karakteristik
Digital Menggunakan Quizizz bagi Guru materi pelajaran.
di Kota Banjarmasin. 5. Adanya penolakan
lingkungan
Hasil wawancara : terhadap inovasi
➢ Guru/Teman Sejawat guru.
➢ Sikap yang sekedar melaksanakan tugas
yang diberikan pimpinan sekolah.
➢ Belum adanya tingkat keterbukaan
pemikiran dan sikap di kalangan para
guru dan Kepala Sekolah terhadap
gagasan pembaharuan termasuk
pemanfaatan TIK dalam kegiatan
pembelajaran.
➢ Sebagian guru tidak mau repot atau
merasa puas dengan hasil pekerjaan
yang telah dicapai.

➢ Guru Penggerak
➢ Tidak adanya sikap inovatif atau kreatif
guru dalam melaksanakan tugas.
➢ Sikap yang sekedar melaksanakan tugas
yang diberikan pimpinan sekolah.
➢ Sikap pamrih dalam melaksanakan hal-
hal yang baru.

Anda mungkin juga menyukai