Anda di halaman 1dari 12

LK 1.

3 Penentuan Akar Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa: Rosumina Daeli, S.Pd
Asal Institusi: UPTD SD Negeri No. 071177 Onolimbu
Petunjuk: Setelah mengeksplorasi penyebab-penyebab masalah, langkah
selanjutnya adalah menentukan akar penyebab masalah yang paling
mendekati konteks yang dihadapi guru di kelas/sekolahnya. Gunakan
petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam penentuan akar penyebab
masalah:

1. Berkonsultasi dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas


Sekolah/Rekan Sejawat dan pakar/pihak terkait:
o Diskusikan temuan Anda mengenai penyebab masalah
o Bagikan informasi tentang penyebab masalah yang telah Anda
identifikasi dan jelaskan konteks spesifik yang Anda hadapi.
o Tanyakan pendapat, saran, dan rekomendasi mereka dalam
menentukan akar penyebab masalah yang paling relevan.
2. Analisis dan Pertimbangan:
o Tinjau kembali data dan informasi yang telah Anda kumpulkan
selama eksplorasi penyebab masalah.
o Pertimbangkan konteks kelas/sekolah yang Anda hadapi dan
evaluasi akar penyebab masalah yang paling relevan untuk
situasi tersebut.
o Identifikasi akar penyebab masalah yang memiliki dampak
signifikan terhadap hasil pembelajaran atau tantangan yang
dihadapi oleh guru dalam tugas sehari-hari.
3. Penentuan Masalah dan Akar Penyebab:
o Pilih minimal 2 (dua) masalah yang paling sesuai dengan tugas
keseharian guru.
o Jelaskan akar penyebab dari setiap masalah yang dipilih secara
rinci.
o Tinjau kembali penelitian dan analisis Anda untuk memastikan
akar penyebab tersebut relevan dan memiliki potensi untuk
diatasi.

Pastikan untuk mencatat informasi yang diperoleh dalam lembar kerja dan
gunakan sebagai panduan dalam langkah-langkah berikutnya untuk
menemukan solusi bagi masalah yang telah diidentifikasi
Analisis akar
akar penyebab Masalah terpilih yang
No Hasil eksplorasi penyebab masalah penyebab masalah
masalah akan diselesaikan
(data pendukung)

1 1. Kurangnya interaksi 1. Guru belum 1. Guru masih kurang


aktif antara guru dan menguasai model- dalam menerapkan model
siswa dalam proses model pembelajaran. pembelajaran.
pembelajaran: Ini bisa 2. Guru belum
disebabkan oleh mendapatkan
kurangnya keterlibatan pelatihan mengenai 2. Siswa kurang aktif
siswa dalam proses pemanfaatan dalam proses
pembelajaran, metode teknologi inovasi pembelajaran.
pengajaran yang pembelajaran
kurang menarik, atau 3. Kurangnya
kurangnya perhatian dukungan orangtua
individu terhadap 4. Guru tidak
kebutuhan siswa memberikan
2. Guru belum tahu cara motivasi kepada
menggunakan dan siswa
membuat media
pembelajaran yang
berbasis teknologi dan
inovasi: Akar masalah
ini bisa berasal dari
guru yang belum
mendapatkan pelatihan
secara langsung
mengenai pemanfaatan
teknologi dan inovasi
pembelajaran
3. Kurangnya perhatian
orang tua terhadap
proses belajar siswa:
Ini bisa menjadi
hambatan dalam
individualisasi
pembelajaran, karena
dukungan dan
keterlibatan orang tua
sangat penting dalam
proses belajar siswa
4. Guru kurang
memberikan motivasi
terhadap siswa: Siswa
mungkin tidak
menyukai cara
mengajar guru, atau
guru mungkin
mengajar dengan cara
ceramah saja (tidak
bervariasi) dan tidak
menggunakan media
2 1. Kurangnya 1. Kurangnya interaksi
interaksi aktif antara guru aktif antara guru
dan siswa dalam proses dan siswa dalam
pembelajaran: Guru
cenderung menjadi pusat proses
perhatian dan siswa pembelajaran
kurang terlibat secara aktif 2. Guru kurang
dalam proses memahami metode
pembelajaran1. mengajar yang
2. Penggunaan sesuai dengan gaya
metode pengajaran yang belajar siswa
tidak sesuai dengan gaya 3. Guru kurang focus
belajar siswa: Setiap siswa mengajar kepada
memiliki preferensi dan siswa.
gaya belajar yang berbeda, 4. Guru belum
tetapi metode pengajaran mendapatkan
yang digunakan mungkin pelatihan untuk
tidak mempertimbangkan mengembangkan
perbedaan tersebut1. pemikiran kritis.
3. Terlalu fokus pada 5. Kondisi sosial siswa
pendekatan pengajaran yang kurang
satu arah: Banyak mendukung.
pengajaran masih berpusat
pada guru, dengan siswa
menjadi penerima pasif
informasi1.
4. Kurangnya
penerapan pendekatan
yang mendorong
pemecahan masalah,
kurangnya pelatihan guru
dalam mengembangkan
keterampilan kritis
berpikir, atau kurikulum
yang tidak memberikan
penekanan pada
keterampilan ini1.
5. Faktor eksternal
meliputi kondisi sosial
siswa, seperti lingkungan,
ekonomi keluarga, sekolah
dan masyarakat sekitar
3 1. Herman Anis ; 2023, 1. Kurangnya 1. Guru kurang
“Permasalahan Disiplin Positif di penekanan pada memperhatikan
Sekolah dan Cara Mengatasinya” penghargaan terhadap pentingnya proses
(https://hermananis.com/permasalah proses belajar siswa: belajar, namun fokus
an-disiplin-positif-di-sekolah-dan- Sistem penghargaan yang pada hasil belajar
cara-mengatasinya/) Kurangnya hanya berfokus pada hasil siswa.
pemahaman tentang disiplin positif: akhir dapat mengabaikan 2. guru masih kurang
Disiplin positif adalah pendekatan pentingnya proses belajar memberikan penilaian
dalam pengelolaan perilaku yang itu sendiri1. formatif yang
bertujuan untuk mendidik siswa, 2. Kurangnya memberikan umpan
membangun keterampilan sosial penilaian formatif yang balik sepanjang proses
mereka, dan menciptakan lingkungan memberikan umpan balik pembelajaran.
pembelajaran yang positif1. Jika guru sepanjang proses 3. Guru kurang
atau orang tua tidak memahami pembelajaran: Tanpa memahami pentingnya
konsep ini dengan baik, mereka umpan balik yang tepat, pembelajaran yang
mungkin mengalami kesulitan dalam siswa mungkin tidak berkelanjutan.
menerapkannya mengetahui apa yang perlu
mereka perbaiki dan
2. Herman Anis; 2023, bagaimana mereka bisa
Permasalahan Disiplin Positif di mencapai tujuan
Sekolah dan Cara Mengatasinya pembelajaran mereka1.
(https://hermananis.com/permasalah 3. Kurangnya
an-disiplin-positif-di-sekolah-dan- pemahaman tentang
cara-mengatasinya/ ) Sistem pentingnya pembelajaran
penghargaan adalah salah satu cara yang berkelanjutan:
untuk menerapkan disiplin positif Sistem penghargaan yang
pada siswa. Sistem penghargaan hanya berfokus pada
adalah cara memberikan pujian, pencapaian jangka pendek
apresiasi, atau insentif kepada siswa dapat mengabaikan
yang menunjukkan perilaku positif pentingnya pembelajaran
sesuai dengan aturan atau jangka panjang dan
kesepakatan kelas. perkembangan
berkelanjutan
3. Mauliyana Puspa Adityasari;
2023, “Mengenal Disiplin Positif dan
Cara Menerapkannya pada Anak”
(https://www.nutriclub.co.id/artikel/
kesehatan/2-tahun/disiplin-positif-
anak ) Sistem penghargaan harus di
desain dengan baik agar efektif dan
tidak menimbulkan efek negatif.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam merancang sistem penghargaan
adalah: menetapkan tujuan yang jelas
dan spesifik, menyesuaikan dengan
kebutuhan dan minat siswa,
memberikan umpan balik yang
konstruktif, menghindari iming-iming
atau manipulasi, dan mengevaluasi
secara berkala

4 1. Lenovo Edvision, Penggunaan 1. Kurangnya 1. Proses belajar siswa


Umpan Balik (Feedback) yang Efektif penekanan pada kurang dihargai
dalam Pembelajaran (Penggunaan- penghargaan terhadap oleh guru.
Umpan-Balik-Feedback-yang-Efektif- proses belajar siswa: 2. Penilaian formatif
dalam-Pembelajaran-1.pdf Sistem penghargaan yang yang memberikan
(lenovoedvision.com)) Keterlibatan hanya berfokus pada hasil umpan balik
Siswa: Siswa mungkin tidak akhir dapat mengabaikan sepanjang proses
sepenuhnya memahami, menjelaskan, pentingnya proses belajar pembelajaran masih
atau mengaplikasikan konsep materi itu sendiri1. kurang.
yang diajarkan meskipun metode dan 2. Kurangnya 3. Guru masih kurang
strategi yang digunakan sudah penilaian formatif yang memahami
dirancang dengan baik1. Hal ini bisa memberikan umpan balik pentingnya
disebabkan oleh kurangnya sepanjang proses pembelajaran yang
komunikasi dan umpan balik antara pembelajaran: Tanpa berkelanjutan.
guru dengan para murid. umpan balik yang tepat, 4. Guru kurang
siswa mungkin tidak memahami
2. Vina Serevina; 2022, mengetahui apa yang perlu pendekatan
“Penggunaan Umpan Balik (Feedback) mereka perbaiki dan pembelajaran yang
yang Efektif dalam Pembelajaran“ bagaimana mereka bisa inovatif.
(https://www.kompasiana.com/vina8 mencapai tujuan 5. Guru kurang
9515/6256366b92cb5a799f17e562/p pembelajaran mereka1. menghargai
emberian-umpan-balik-feedback-yang- 3. Kurangnya pendapat dari siswa.
efektif-dalam-pembelajaran-fisika) pemahaman tentang
Umpan balik yang efektif dapat pentingnya pembelajaran
meningkatkan motivasi, keterlibatan, yang berkelanjutan:
dan prestasi belajar siswa, serta Sistem penghargaan yang
membantu mereka memahami hanya berfokus pada
kekuatan dan kelemahan mereka, pencapaian jangka pendek
serta cara memperbaiki kesalahan dapat mengabaikan
mereka. pentingnya pembelajaran
jangka panjang dan
3. Syahrial; 2023, “5 Tips perkembangan
Memberikan Umpan Balik Konstruktif berkelanjutan1.
dan Positif pada Siswa” 4. Ketidakfleksibelan
(https://www.kompasiana.com/syahri dalam metode pengajaran,
alsyahrial0585/645b6a314addee10f16 kurangnya pemahaman
8ac72/5-tips-memberikan-umpan- tentang pendekatan
balik-konstruktif-dan-positif-pada- inovatif, atau keterbatasan
siswa) Beberapa tips untuk sumber daya yang
memberikan umpan balik konstruktif membatasi penerapan
pada siswa adalah: menetapkan tujuan inovasi1.
dan kriteria yang jelas, memberikan 5. Ketika
umpan balik secara tepat waktu dan memberikan umpan balik,
konsisten, menggunakan bahasa yang guru mungkin
ramah dan menghargai, memberikan menghakimi atau
contoh atau model yang baik, dan mengecam siswa secara
mengikutsertakan siswa dalam proses keseluruhan, yang dapat
umpan balik membuat siswa merasa
tidak dihargai dan
kehilangan motivasi
5 1. Natasya Arieni; 2021, 1. Kurangnya 1. Siswa kurang aktif
“Permasalahan dalam Kurangnya keterlibatan aktif siswa dalam proses
Motivasi Belajar Peserta Didik di dalam proses pembalajaran.
Sekolah Dasar” pembelajaran: Siswa 2. Guru kurang
(https://www.kompasiana.com/natas dalam kelompok mungkin memahami tentang
yaarieni1835/61926808c26b7711dc6 kurang dapat bekerja pentingnya
7e462/permasalahan-dalam- sendiri dan selalu ingin pembelajaran
kurangnya-motivasi-belajar-peserta- diarahkan. Hanya satu atau berkelanjutan.
didik-di-sekolah-dasar ) Masalah dua orang dalam 3. Guru kurang
motivasi adalah masalah yang kelompok yang aktif memahami
berkaitan dengan kurangnya bekerja, dan mereka pendekatan
dorongan, minat, atau keinginan siswa mungkin tidak dapat pembelajaran yang
untuk belajar sesuatu menyelesaikan proyek inovatif.
tepat waktu1. 4. Guru kurang
2. Edukasi; 2023, “7 Contoh 2. Kurangnya mampu untuk
Problematika Pembelajaran dalam pemahaman tentang mendesain
Kelas” (7 Contoh Problematika pentingnya pembelajaran pembelajaran yang
Pembelajaran dalam Kelas berkelanjutan: Sistem sederhana.
(kejarcita.id)) Masalah motivasi dapat penghargaan yang hanya
dipengaruhi oleh berbagai faktor, berfokus pada pencapaian
seperti kurikulum, metode jangka pendek dapat
pembelajaran, lingkungan kelas, mengabaikan pentingnya
karakteristik siswa, dan faktor lainnya. pembelajaran jangka
panjang dan
3. Eric Kunto Ariwibowo; 2023, perkembangan
“Panduan Komprehensif: Identifikasi berkelanjutan2.
hingga Penentuan Penyebab Masalah 3. Kurangnya
dalam PPG Daljab Tahun 2023” pemahaman tentang
(https://www.erickunto.com/2023/10 pendekatan inovatif, atau
/panduan-komprehensif-identifikasi- keterbatasan sumber daya
hingga-penentuan-penyebab-masalah- yang membatasi
ppg-daljab-2023.html) Kesulitan dalam penerapan inovasi2.
Memilih Topik Proyek: Siswa mungkin 4. Proyek berbasis
mengalami kesulitan dalam memilih minat siswa didesain
topik proyek yang sesuai dengan minat untuk persoalan yang
mereka. Hal ini bisa disebabkan oleh kompleks di mana siswa
kurangnya pemahaman siswa tentang melakukan investigasi
minat dan bakat mereka sendiri untuk memahaminya,
menekankan pembelajaran
dengan aktivitas yang
lama, tugas yang diberikan
pada siswa bersifat multi
disiplin, berorientasi pada
produk

6 1. Naila Dewi Amanati, 2022, 1. Kurangnya 1. Guru masih kurang


“Materi Berbasis HOTS Contoh LK 1.1 pemahaman tentang memahami tentang
Identifikasi Masalah untuk PPG Daljab konsep HOTS (Higher konsep HOTS
2022” (Materi Berbasis HOTS Contoh Order Thinking Skills): 2. Sumber belajar bagi
LK 1.1 Identifikasi Masalah untuk PPG Guru mungkin belum siswa untuk
Daljab 2022, Klik Link Download di sepenuhnya memahami mengembangkan
Sini! - Smol Id) Kurangnya Pemahaman konsep dan penerapan kemampuan
tentang HOTS: Siswa mungkin belum HOTS dalam berpikir kritis masih
memahami sepenuhnya apa itu HOTS pembelajaran1. kurang.
2. Kurangnya sumber 3. Guru masih kurang
belajar yang mendukung mampu
dan bagaimana cara menyusun pengembangan menyesuaikan soal
pertanyaan berpikir tingkat tinggi. kemampuan berpikir kritis dengan kemampuan
siswa: Siswa mungkin siswa.
2. Fatkhan Amirul Huda ; 2020, tidak memiliki cukup 4. Pelatihan bagi guru
“Pembelajaran Berorientasi Higher sumber belajar yang dapat dalam Menyusun
Order Thinking Skills (HOTS)” membantu mereka soal-soal HOTS
(https://fatkhan.web.id/pembelajaran mengembangkan masih kurang
-berorientasi-higher-order-thinking- kemampuan berpikir
skills-hots/) Materi HOTS meliputi tingkat tinggi2.
kemampuan menganalisis, 3. Kesulitan dalam
mengevaluasi, dan mencipta, yang menyesuaikan soal dengan
membutuhkan siswa untuk kemampuan siswa: Soal
menggunakan penalaran logis, yang disusun harus sesuai
pengambilan keputusan, berpikir dengan kemampuan siswa,
kritis, pemecahan masalah, dan termasuk mereka yang
kreativitas. sudah melampaui KKM.
4. Kurangnya
3. Rijal; 2018, “Model-Model
pelatihan dan dukungan
Pembelajaran HOTS (Higher Order
bagi guru dalam
Thinking Skill)”
menyusun soal HOTS:
(https://www.rijal09.com/2018/11/m Guru mungkin
odel-model-pembelajaran-hots-higher- memerlukan lebih banyak
order-thinking-skill.html) Menyusun pelatihan dan dukungan
pertanyaan berpikir tingkat tinggi dalam menyusun soal
memerlukan beberapa langkah, seperti berpikir tingkat tinggi1.
menentukan tujuan dan indikator 5. Siswa belum
pembelajaran, menyesuaikan dengan terbiasa mengerjakan soal
karakteristik siswa dan materi menggunakan HOTS:
pelajaran, menggunakan kata tanya Salah satu penyebab
yang sesuai dengan tingkatan HOTS, rendahnya penguasaan
dan memberikan pilihan jawaban atau materi dinilai karena siswa
petunjuk yang bervariasi Indonesia belum terbiasa
mengerjakan soal
menggunakan HOTS

Anda mungkin juga menyukai