Anda di halaman 1dari 9

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa: Rosumina Daeli, S.Pd
Asal Institusi: UPTD SD NEGERI NO. 071177 Onolimbu
Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-
penyebab masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk
berikut untuk membantu Anda dalam eksplorasi penyebab masalah:

1. Kajian Literatur
o Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
o Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang
relevan dengan topik masalah.
o Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah
tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan
Sejawat di Sekolah:
o Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas
sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait
masalah yang diidentifikasi.
o Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka
mengenai penyebab masalah tersebut.
o Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi
untuk menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
o Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian
atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
o Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan
wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab
masalah.
o Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-
langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
o Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk
membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih
mendalam.

Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda


dapat menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis
dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya,
langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan tindakan yang tepat
untuk mengatasi masalah tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab Analisis


telah masalah eksplorasi
diidentifikasi penyebab
masalah

1 1. Individualisasi 1. Munawir S.; 2023,


Pembelajaran (https://www.kompasiana.com/muna
wir70426/647cf7da4addee7d9d2595
82/menangani-tantangan-perilaku-
pada-siswa-strategi-efektif-bagi-
guru) Pendekatan individualisasi:
Setiap siswa memiliki kebutuhan dan
karakteristik yang berbeda. Guru
perlu mengadopsi pendekatan
individualisasi dalam menangani
tantangan perilaku siswa. Memahami
siswa secara personal,
mengakomodasi perbedaan, dan
menyediakan dukungan yang sesuai
dapat membantu dalam mengatasi
perilaku bermasalah.
2. Ghaziya.; 2023, (Langkah-Langkah
Model Pembelajaran Problem
Solving Menurut Para Ahli: Mengurai
Masalah dengan Gaya Santai -
PerpusTeknik.com) Identifikasi
Masalah: Pertama-tama, siswa perlu
mengidentifikasi masalah yang ingin
mereka pecahkan. Masalah tersebut
bisa berupa situasi realita dalam
kehidupan sehari-hari atau masalah
dalam konteks pembelajaran di kelas.
3. Ghaziya.; 2023, (Langkah-Langkah
Model Pembelajaran Problem
Solving Menurut Para Ahli: Mengurai
Masalah dengan Gaya Santai -
PerpusTeknik.com)Analisis Masalah:
Setelah masalah teridentifikasi,
langkah selanjutnya adalah
menganalisis masalah tersebut secara
mendalam
Hasil wawancara dengan

1. Kepala Sekolah UPTD SD Negeri


No. 071177 Onolimbu :
Menurut Bapak Barnabas Berkat
Gulo, S.Ag, Individualisasi
Pembelajaran sangat diperlukan,
karena setiap siswa (individu)
memiliki kebutuhan yang berbeda-
beda. Dengan Individualisasi
pembelajaran, diharapkan kebutuhan
masing-masing siswa dapat dipenuhi.
2. Teman Sejawat :
Menurut Ibu Salome Daeli, S.Pd
bahwa dalam individualisasi
pembelajaran, perlu diinventarisir
apa yang menjadi kebutuhan setiap
siswa, sehingga memudahkan guru
untuk melaksanakan individualisasi
pembelajaran.

2 1. Aktivitas 1. Nita Oktifa ; 2023 ;


sosial, (https://akupintar.id/info-pintar/-
/blogs/membangun-kedekatan-dan-
hubungan-baik-antara-guru-dengan-
siswa ) Kurangnya aktivitas sosial
yang melibatkan siswa dalam
pembelajaran. Aktivitas sosial dapat
membantu siswa mengembangkan
keterampilan komunikasi, kerjasama,
dan pemecahan masalah yang
penting untuk keberhasilan belajar.
Namun, artikel ini tidak memberikan
contoh atau saran tentang aktivitas
sosial yang dapat dilakukan oleh
guru dan siswa.
2. Herman Anis ; 2023,
(https://hermananis.com/membangun
-relasi-dengan-siswa/ ) Relasi yang
baik antara guru dan siswa dapat
memengaruhi motivasi, keterlibatan,
dan hasil belajar siswa
3. Anjelia Tarigan; 2021; (Relasi Sosial
Guru, Orang Tua dan Siswa Dalam
Proses Belajar Siswa pada Masa
Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 3
Lubuk Pakam - Digital Repository
Universitas Negeri Medan
(unimed.ac.id)) Hasil penelitian
menunjukan bahwa perubahan sistem
pembelajaran dari sistem
pembelajaran tatap muka menjadi
sistem pembelajaran daring nyatanya
memunculkan permasalahan yang
dialami oleh guru, orang tua dan
siswa dalam membangun relasi
sosial, hal ini dikarenakan adanya
faktor penghambat dari pada
terbentuknya relasi sosial tersebut
yang dimana sistem pembelajaran
daring mengakibatkan pembatasan
terhadap segala aktivitas belajar
mengajar

Hasil wawancara dengan

3. Kepala Sekolah UPTD SD Negeri


No. 071177 Onolimbu :
Menurut Bapak Barnabas Berkat
Gulo, S.Ag, Aktivitas Sosial bagi
siswa perlu ditingkatkan, mengingat
interaksi antar siswa sangat
mendukung untuk membentuk
karakter siswa-siswi itu sendiri
4. Teman Sejawat :
Menurut Ibu Salome Daeli, S.Pd
bahwa dalam kehidupan sehari-hari,
siswa-siswi saling berhubungan,
sehingga aktivitas sosial perlu
ditingkatkan di antara mereka,
terutama dalam kelas dimana mereka
setiap hari selalu bertemu

3 1. Sistem 1. Herman Anis ; 2023 ;


Penghargaan (https://hermananis.com/permasalaha
n-disiplin-positif-di-sekolah-dan-
cara-mengatasinya/) Kurangnya
pemahaman tentang disiplin positif:
Disiplin positif adalah pendekatan
dalam pengelolaan perilaku yang
bertujuan untuk mendidik siswa,
membangun keterampilan sosial
mereka, dan menciptakan lingkungan
pembelajaran yang positif1. Jika guru
atau orang tua tidak memahami
konsep ini dengan baik, mereka
mungkin mengalami kesulitan dalam
menerapkannya
2. Herman Anis; 2023 (Permasalahan
Disiplin Positif di Sekolah dan Cara
Mengatasinya (hermananis.com) )
Sistem penghargaan adalah salah satu
cara untuk menerapkan disiplin
positif pada siswa. Sistem
penghargaan adalah cara
memberikan pujian, apresiasi, atau
insentif kepada siswa yang
menunjukkan perilaku positif sesuai
dengan aturan atau kesepakatan
kelas.
3. Mauliyana Puspa Adityasari; 2023
(Mengenal Disiplin Positif dan Cara
Menerapkan pada Anak
(nutriclub.co.id)) Sistem
penghargaan harus di desain dengan
baik agar efektif dan tidak
menimbulkan efek negatif. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam
merancang sistem penghargaan
adalah: menetapkan tujuan yang jelas
dan spesifik, menyesuaikan dengan
kebutuhan dan minat siswa,
memberikan umpan balik yang
konstruktif, menghindari iming-
iming atau manipulasi, dan
mengevaluasi secara berkala

Hasil wawancara dengan

1. Kepala Sekolah UPTD SD Negeri


No. 071177 Onolimbu :
Menurut Bapak Barnabas Berkat
Gulo, S.Ag, Pemberian penghargaan
atas prestasi siswa akan sangat
mendukung perkembangan
Pendidikan siswa. Pemberian
penghargaan akan meningkatkan
motivasi siswa untuk belajar lebih
giat lagi.
2. Teman Sejawat :
Menurut Ibu Salome Daeli, S.Pd
pemberian penghargaan akan
meningkatkan rasa percaya diri
siswa, sehingga dapat meningkatkan
suasana belajar yang menyenangkan.

4 Umpan Balik 1. Lenovo Edvision (Penggunaan-


Konstruktif Umpan-Balik-Feedback-yang-Efektif-
dalam-Pembelajaran-1.pdf
(lenovoedvision.com)) Keterlibatan
Siswa: Siswa mungkin tidak
sepenuhnya memahami,
menjelaskan, atau mengaplikasikan
konsep materi yang diajarkan
meskipun metode dan strategi yang
digunakan sudah dirancang dengan
baik1. Hal ini bisa disebabkan oleh
kurangnya komunikasi dan umpan
balik antara guru dengan para murid.
2. Vina Serevina; 2022 (Pemberian
Umpan Balik (Feedback) yang Efektif
dalam Pembelajaran Fisika -
Kompasiana.com) Umpan balik yang
efektif dapat meningkatkan motivasi,
keterlibatan, dan prestasi belajar
siswa, serta membantu mereka
memahami kekuatan dan kelemahan
mereka, serta cara memperbaiki
kesalahan mereka.
3. Syahrial; 2023 (5 Tips Memberikan
Umpan Balik Konstruktif dan Positif
pada Siswa Halaman 1 -
Kompasiana.com) Beberapa tips
untuk memberikan umpan balik
konstruktif pada siswa adalah:
menetapkan tujuan dan kriteria yang
jelas, memberikan umpan balik
secara tepat waktu dan konsisten,
menggunakan bahasa yang ramah
dan menghargai, memberikan contoh
atau model yang baik, dan
mengikutsertakan siswa dalam proses
umpan balik

Hasil wawancara dengan

1. Kepala Sekolah UPTD SD Negeri


No. 071177 Onolimbu :
Menurut Bapak Barnabas Berkat
Gulo, S.Ag, Umpan Balik konstruktif
dapat meningkatkan komunikasi
antara guru dan siswa, sehingga
siswa dapat mendorong untuk
mencari tahu lebih banyak akan hal
yang sedang ia pelajari
2. Teman Sejawat :

Menurut Ibu Salome Daeli, S.Pd umpan


balik konstruktif dapat membuat siswa
merasa lebih terlibat dalam pembelajaran
yang sedang ia ikuti

5 Proyek berbasis 1. Eric Kunto Ariwibowo; 2023,


minat. (Panduan Komprehensif: Identifikasi
hingga Penentuan Penyebab Masalah
dalam PPG Daljab Tahun 2023
(erickunto.com)) Kesulitan dalam
Memilih Topik Proyek: Siswa
mungkin mengalami kesulitan dalam
memilih topik proyek yang sesuai
dengan minat mereka. Hal ini bisa
disebabkan oleh kurangnya
pemahaman siswa tentang minat dan
bakat mereka sendiri
2. Natasya Arieni; 2021,
(https://www.kompasiana.com/natasy
aarieni1835/61926808c26b7711dc67
e462/permasalahan-dalam-
kurangnya-motivasi-belajar-peserta-
didik-di-sekolah-dasar ) Masalah
motivasi adalah masalah yang
berkaitan dengan kurangnya
dorongan, minat, atau keinginan
siswa untuk belajar sesuatu
3. Edukasi; 2023, (7 Contoh
Problematika Pembelajaran dalam
Kelas (kejarcita.id)) Masalah motivasi
dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, seperti kurikulum, metode
pembelajaran, lingkungan kelas,
karakteristik siswa, dan faktor
lainnya.

Hasil wawancara dengan

1. Kepala Sekolah UPTD SD Negeri


No. 071177 Onolimbu :
Menurut Bapak Barnabas Berkat
Gulo, S.Ag, Proyek berbasis minat
dapat meningkatkan partisipasi siswa
dalam pembelajaran, karena proyek
berbasis minat dapat mengakomodir
minat dan bakat siswa itu sendiri.
2. Teman Sejawat :
Menurut Ibu Salome Daeli, S.Pd
bahwa Proyek berbasis minat akan
sangat disukai oleh siswa, karena
proyek ini disesuaikan dengan
keinginan masing-masing siswa.

6 Menyusun 1. Naila Dewi Amanati (Materi Berbasis


pertanyaan berpikir HOTS Contoh LK 1.1 Identifikasi
tingkat tinggi. Masalah untuk PPG Daljab 2022, Klik
Link Download di Sini! - Smol Id)
Kurangnya Pemahaman tentang
HOTS: Siswa mungkin belum
memahami sepenuhnya apa itu HOTS
dan bagaimana cara menyusun
pertanyaan berpikir tingkat tinggi.
2. Fatkhan Amirul Huda ; 2020,
(Pembelajaran Berorientasi Higher
Order Thinking Skills (HOTS) ~
Fatkhan.web.id) Materi HOTS
meliputi kemampuan menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta, yang
membutuhkan siswa untuk
menggunakan penalaran logis,
pengambilan keputusan, berpikir
kritis, pemecahan masalah, dan
kreativitas.
3. Rijal; 2018, (Model-Model
Pembelajaran HOTS (Higher Order
Thinking Skill) - BERBAGI ILMU
(rijal09.com)) Menyusun pertanyaan
berpikir tingkat tinggi memerlukan
beberapa langkah, seperti
menentukan tujuan dan indikator
pembelajaran, menyesuaikan dengan
karakteristik siswa dan materi
pelajaran, menggunakan kata tanya
yang sesuai dengan tingkatan HOTS,
dan memberikan pilihan jawaban
atau petunjuk yang bervariasi

Hasil wawancara dengan

1. Kepala Sekolah UPTD SD Negeri


No. 071177 Onolimbu :
Menurut Bapak Barnabas Berkat
Gulo, S.Ag, Menyusun pertanyaan
berpikir tingkat tinggi dapat memacu
kemampuan berpikir siswa, dan juga
kemampuannya untuk menalar.
2. Teman Sejawat :
Menurut Ibu Salome Daeli, S.Pd
bahwa Menyusun pertanyaan
berpikir tingkat tinggi dapat
merangsang siswa untuk menjadi
pemikir-pemikir yang kreatif untuk
menyelesaikan masalah

Anda mungkin juga menyukai