Anda di halaman 1dari 14

NAMA : ASRIANTI

NIM : 229031495876

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
1 Motivasi belajar siswa Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian
masih kurang 1. Menurut Valjeaner B. Ford bersama Associate Professor of literatur dan hasil wawancara dapat diketahui
Professional Pedagogy and Research University of North bahwa penyebab munculnya masalah motivasi
Carolina hasil penelitian mereka menyatakan bahwa motivasi belajar masih kurang yaitu:
belajar siswa dapat dipengaruhi oleh: 1. Kurangnya penumbuhan aspek afektif
peserta didik seperti kurangnya
a. Gaya mengajar guru
kepedulian siswa terhadap diri dan
b. Memanfaatkan model-model pembelajaran yang tepat. tujuan yang ingin dicapai.
c. Struktur tugas yang diberikan guru 2. Kurangnya minat siswa terhadap
d. Hubungan guru dengan siswa pelajaran
2. Menurut Mehmet Akif SOZER (2013) dalam jurnal 3. Proses pembelajaran yang tidak
internasional penelitian tentang ‘‘A phenomenological study membuat siswa merasa senang dalam
on lack of motivation’’ mengatakan bahwa motivasi menerima pelajaran
dipengaruhi oleh: 4. Model pembelajaran yang digunakan
a. Kurangnya kemauan cenderung membuat siswa tidak
b. Kurangnya tujuan hidup termotivasi.
c. Pesimisme terhadap massa depan 5. Media pelajaran yang digunakan masih
belum mampu membuat siswa
3. Menurut Putri Aulia(2020) dalam penelitiannya faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa yaitu: termotivasi dalam pembelajaran .
6. Pembelajran yang masih menoton
a. Faktor ekspektasi belajar
b. Lingkungan sekolah 7. Tidak adanya penguatan tentang tujuan
pembalajaran siswa sehingga siswa
c. Lingkungan keluarga
d. Tujuan belajar tidak antusias dalam meraih prestasi
8. Kurangnya variatif dalam melakukan
e. Minat belajar
f. Tujuan meraih prestasi pembelajaran seperti pemilihan metode
yang kurang variatif.
g. Kemampuan guru dalam memberikan pembelajaran
h. Rasa senang dalam belajar 9. Kondisi lingkungan siswa yang tidak
memberikan dampak positif terhadap
4. Menurut Wahyuningsih (dalam Rike, 2020),mengatakan bahwa proses yang akan dilalui siswa baik
lingkungan keluarga dan lingkungan
peserta didik mengalami rendahnya motivasi belajar karena bosan
dengan cara pembelajaran yang menoton, yaitu peserta didik sekolah.
peserta didik hanya mendengarkan dan mencatat selain itu juga
dengan adanya indikator yang mempengaruhi rendahnya motivasi
belajar peserta didik seperti rendahnya kemampuan peserta didik
dalam menangkap materi pelajaran,konsentrasi peserta didik dalam
kelas, keaktifan peserta didik di 2 dalam kelas, sikap peserta didik
dalam kelas, dan kebiasaan belajar peserta didik

5. Menurut Putri Wahyuningsi (2011) dalam penilitiannya salah satu


faktor kurangnya motivasi belajar siswa yaitu guru kurang variatif
dalam melakukan pembelajaran seperti pemilihan metode yang
kurang variatif.

6. Menurut Dwi dan Tawardjono ( 2016 ) dalam penelitinnya


beberapa penyebab rendahnya motivasi belajar siswa yaitu :
a. Faktor Intrinsik meliputi,
- kondisi siswa dalam hal ini adalah kesiapan fisik siswa dalam
menerima pelajaran.
- Kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran
- Cita-cita siswa
b. Faktor ekstrinsik meliputi,
- Kondisi lingkungan siswa
- Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
- Upaya guru dalam membelajarkan siswa.

7. Bigss dan Tefler(dalam Gullham dan Lisa,2011) mengungkapkan


motivasi belajar siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi
atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan, sehingga
mutu prestasi belajar akan renadah. Oleh karena itu mutu prestasi
belajar siswa perlu diperkuat terus-menerus. Dengan tujuan agar
siswa memilki motivasi belajar yang kuat, sehingga prestasi yang
diraihnya dapat optimal.

Hasil Wawancara:
1. Guru dan Rekan Sejawat
a. Menurut Ibu Kurniati faktor penyebab motivasi siswa rendah
yaitu:
- Kurangnya minat belajar
- Kurangnya kepedulian siswa
- Model yang digunakan guru
- Kondisi psikologis siswa
- Keluarga
- lingkungan
b. Menurut Ibu Hamriah faktor penyebab motivasi belajar siswa
yaitu:
- Suasana proses pembelajaran yang kurang menyenangkan
- Kurangnya semangat belajar
- Pemilihan metode pembelajaran yang tidak sesuai
- Faktor lingkungan siswa
c. Menurut Pak Ikhsan motivasi belajar siswa rendah karena
siswa hanya fokus pada penggunaan gedget.
2. Kepala Sekolah
Menurut Ibu Nurahayah selaku kepala sekolah berpendapat bahwa
beberapa penyebab motivai belajar siswa yaitu:
- Kurangnya kekompokan guru dan siswa
- Metode pelajaran yang kurang efektif
- Perasaan bosan siswa
- Minat belajar yang kurang
- Kurangya kemauan siswa untuk belajar
- Kondisi lingkungan siswa dalam pergaulanKurangnya
perhatian orang tua
- Guru tidak konsisten dalam proses evaluasi
- Kurangnya penyampaian guru terhadap hasil pencapaian
siswa.
3. Pakar Pendidikan (Ibu Nurul Hidayah,S.Pd,M.Psi)
Penyebab motivasi belajar siswa rendah yaitu:
a. Faktor eksternal:
- Kurangnya dukungan dari keluarga
- Kurangnya dukungan masyarakat
- Kurangnya pemanfaatan metode yang tepat digunakan dalam
menyesuaikan gaya belajar siswa.
b. Faktor intrinsik
- Kurangnya pemahaman dalam diri siswa tentang tujuan
pendidikan yang siswa tempuh
- Gaya belajar siswa
- Kurangnya minat belajar siswa karena siswa tidak nyaman
dalam proses pembelajaran
4.Pengawas Sekolah (Algazali,M.Pd)
Penyebab inovasi belajar siswa rendah yaitu:
- Siswa kurang menyadari dari tujuan pembelajaran itu sendiri
- Penggunaan model- model pembelajaran yang tidak mampu
menarik perhatian siswa
- Materi yang disampaikan tidak diminati siswa
- Pembelajaran yang masih menoton
2 Siswa kesulitan dalam Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis dari hasil kajian
memahami atau literatur dan wawancara didapatkan bahwa siswa
menyerap materi 1. Haqiqi (dalam Marisa Amaliyah, Nyoman Suardana dan Kompyang kesulitan dalam memahami atau menyerap
pembelajaran yang Selamet, 2021) menyatakan bahwa kesulitan belajar pada siswa pembelajaran yang diberikan sebagai berikut:
diberikan guru. disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. 1. Kurangnya motivasi siswa yang
Faktor internal yang menyebabkan terjadinya kesulitan belajar yaitu: disebabkan kurangnya minat terhadap
- aspek bakat materi yang diberikan
- minat 2. Kurangnya apersepsi yang dilakukan
- motivasi diawal pembelajaran yang juga
- intelegensi pada siswa. Sedangkan, berdampak pada fokus siswa dalam
Faktor eksternal yaitu: manerima materi pelajaran
- berupa fasilitas sekolah 3. Kurangnya pengetahuan awal siswa
- guru terhadap materi yang diberikan guru
- sarana prasarana 4. Guru mendominasi proses
- aktivitas siswa. pembelajaran sehingga siswa tidak
diiberi ruang untuk aktif dalam
2. Dari hasil penelitian Erni Suryani,dkk (2021), mengatakan bahwa pembelajaran
faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar yaitu faktor sarana dan 5. Kurangnya fokus siswa terhadap materi
prasarana merupakan faktor eksternal utama, sedangkan metode dikarenakan siswa lebih fokus ke
pembelajaran, motivasi, minat dan materi pelajaran dan media gedget.
belajar menjadi factor pedukung kesulitan belajar. 6. Kurangnya daya tarik siswa terhadap
materi disebabkan penyajian materi
3. Ristiyani & Bahriah (dalam Holidatus Saadah dkk,2019) pembelajaran tidak kreatif dan terkesan
mengatakan bahwa faktor lain kesulitan belajar siswa meliputi faktor menoton
eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi faktor 7. Adanya miskonsepsi materi yang
lingkungan baik sosial atau pun alami serta faktor instrumental yang disebabkan materi yang diterima siswa
meliputi kurikulum, program, sarana dan prasarana, dan guru. Faktor belum dikaitkan dengan kehidupan
yang kedua adalah faktor internal meliputi aspek fisiologis, panca sehari-hari
indera, dan minat Dari faktorfaktor tersebut terdapat faktor 8. Pemilihan metode dan media
instrumental yaitu terkait sarana dan prasarana. Salah satu contoh pembelajaran belum mendukung
sarana dan prasarana adalah media pembelajaran penyajian materi yang mudah dan
menarik perhatian siswa.
Hasil Wawancara:
1. Guru dan Rekan Sejawat
a. Ibu Kurniati
Penyebab siswa kesulitan dalam memahami pembelajaran
yaitu:
- Kurangnya rasa ingin tahu siswa
- Kurangnya pemanfaatan model yang inovatif untung
merangsang siswa
b. Ibu Hamriah
Penyebab siswa kesulitan dalam memahami pembelajaran
yaitu:
- Tidak adanya kemampuan menjawab dan bertanya oleh siswa
- Kurang minat dan bakat siswa terhadap pelajaran
- Tidaknya adanya motivasi siswa
- Kurangnya pemnafaaatan model pembelajaran
c. Pak Ikhsan mengatakan kesulitan belajar siwa dipengaruhi
karena kurang fokus terhadap pembelajran.
2. Kepala Sekolah
Penyebab siswa kesulitan dalam memahami pembelajaran
yaitu:
- Kurangnya apersepsi diawal pembelajaran yang menjadi
dasar siswa menerima materi-materi baru.
- Cara guru dalam menyampaikan materi
- Kurangnya daya tarik siswa karena penggunaan model
pembelajran yang tidak tepat
- Pemilihan bahasa yang digunakan guru dalam pembelajaran
sulit dipahami siswa.
- Guru belum maksimal dalam memanfaatkan media
pembelajaran,diman media yang digunakan cenderung hanya
bentuk LKPD yang diadopsi dari buru paket.
3. Pakar Pendidikan (Ibu Nurul Hidayah,S.Pd,M.Psi)
Penyebab kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
yaitu:
- Kurangnya motivasi siswa
- Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran
- Proses pembelajaran yang membosankan bagi siswa
- Cara guru dalam menyajikan materi
- kurangnya penggunaan pendekatan - pendekatan yang
merangsang siswa untuk tertarik pada pelajaran tersebut
- Metode yang digunakan masih menggunakan metode
ceramah
- Penggunaan metode pembelajaran yang sama padahal gaya
belajar setiap siswa ada yang berbeda.
4. Pengawas Sekolah
Penyebab kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
yaitu:
- Kurangnya pengetahuan dasar siswa diawal pembelajaran
- Materi tidak dihubungkan dengan kehidupan sehari-sehari
siswa
- Penggunaan media pembelajaran dalam menyampaikan
materi belum tepat
- Kurangnya penguatan penguatan yang dilakukan terhadap
materi yang telah disajikam
- Guru terlalu mendominasi proses penyajian materi

3 Hubungan komunikatif Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap kajian literasi
guru terhadap siswa dan hasil wawancara didapatkan penyebab
masih terbatas. 1. Lane D (2015) mengatakan bahwa Guru sebagai komunikator tentu hubungan komunikatif guru terhadap siswa
mengharapkan komunikasi pembelajaran berlangsung efektif, artinya masih terbatas yaitu:
terjadi intraksi antara guru dan siswa dalam pembelajara dimana guru 1. Penyampaian materi hanya secara lisan
menaruh ke pedulian terhadap siswanya . Ada tiga pengelompokkan sehingga belum mampu menarik
guru menaruh kepeduliannya terhadap siswa , yaitu : perhatian siswa
- Guru yang peduli pada dirinya 2. Kurangnya sikap saling peduli antara
- Guru yang peduli pada tugasnya sebagai pendidik; siswa dan guru terkait dalam
- Guru yang peduli pada dampak pembelajarannya pada siswa menciptakan pembelajaran yang aktif
3. Kurangnya respon aktif dari siswa
2. Asnawi dan Basyiruddin Usman (dalam Luqman Haqi,2015) terhadap apa yang disampaikan guru
Mengatakan bahwa hambatan-hambatan komunikasi yang ditemui mengakibatkan tidak terbentuknya
dalam proses belajar mengajar yaitu: sikap yang diperlukan dalam proses
1) Verbalistik, dimana guru menerangkan pelajaran hanya melalui pembelajaran.
katakata atau secara lisan. Di sini yang aktif hanya guru, sedangkan 4. Kurangnya fokus siswa disebabkan
murid lebih banyak bersifat pasif, dan komunikasi bersifat satu arah. prosedur dan metode pengajaran kurang
2) Perhatian yang bercabang, yaitu perhatian murid yang tidak bervariasi
terpusat pada informasi yang disampaikan guru, tetapi bercabang 5. Kurangnya penumbuhan aspek afektif
perhatian lain. seperti sikap kepercayaan diri siswa
3) Tidak ada tanggapan, yaitu murid-murid tidak merespon secara mengungkapkan pendapat atau
aktif apa yang disampaikan oleh guru, sehingga tidak terbentuk mengajukan pertanyaan serta sikap
sikap yang diperlukan. mandiri siswa dalam menggali
4) Kurang perhatian, disebabkan prosedur dan metode pengajaran pengetahuan.
kurang bervariasi, sehingga penyampaian informasi yang monoton 6. kurangnya pemberian apresiasi dari
menyebabkan kebosanan murid. hasil belajar atau proses yang telah
5) Sikap pasif anak didik, yaitu tidak bergairahnya siswa dalam dilakukan siswa dalam bentuk lisan atau
mengikuti pelajaran disebabkan kesalahan memilih tehnik fisik.
komunikasi. 7. Melalui metode yang diterapkan belum
mampu melatih siswa untuk aktif dalam
3. Yosal Iriantara (dalam Lukman Haqi,2015) menyatakan bahwa Ciri- dalam bertanya dan menjawab
ciri adanya komunikasi positif antara Guru dengan siswa yaitu: pertanyaan.
1) Mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
2) Hubungan baik antara guru dengan siswa
3) Mampu mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa mendalami
sendiri materi belajar
4) Menggunakan pertanyaan yang mendorong penalaran tingkat tinggi
5) Mampu memfasilitasi berbagai pertanyaan dan komentar siswa
6) Guru berperan sebagai pembimbing dan pendamping siswa.
7) Terampil dalam berbagai teknik interaksi guna mencegah kebosanan
8) Guru mampu memecahkan konflik dan bentuk-bentuk masalah
pribadi lainnya yang mungkin muncul.

Hasil Wawancara
1. Guru dan Rekan Sejawat
Hubungan komunikatif siswa dan guru masih terbatas
dikarenakan
- Sulitnya memahami karakter siswa
- Metode pengajaran yang kurang bervariasi
- Siswa sulit dalam memahami pembelajaran
2. Kepala Sekolah
Hubungan komunikatif guru dengan siswa disebabkan oleh:
- Kurangnya kenyamanan siswa terhadap guru
- Kurangnya tanggup jawab guru dan siswa dalam proses
pembelajaran
- Kurangnya komunikasi guru dan siswa
- Kurangnya pemanfaatan metode yang memicu umpan balik
dan siswa dalam pembelajaran yang diberikan guru.

3. Pakar Pendidikan(Ibu Nurul Hidayah,S.Pd,M.Psi)


Penyebab hubungan siswa dengan guru masih terbatas yaitu:
- Guru masih menempatkan diri sebagai pihak yang harus
ditakuti siswa
- Penggunaann strategi yang konvensional
- Terjadinya pembulian terhadap anak yang mengatakan siswa
bodoh, atau siswa malas didepan umum.
- Rasa takut anak untuk bertanya atau mengungkapkan
pendapat .
- Kurangnya apresiasi saat siswa memberi jawaban atau
bertanya
- Kurangnya percaya diri siswa.
4. Pengawas Sekolah
Penyebab hubungan siswa dengan guru masih terbatas yaitu:
- Siswa kurang aktif
- Kemandirian siswa untuk menggali pengetahuannya masih
rendah
- Strategi pembelajaran yang dirancang masih berpusat pada
guru.
- Siswa kurang dilatih untuk mengungkapkan pendapat
- Kurangnya motivasi siswa untuk terlibat dalam pembelajaran
Proses pembelajaran yang tidak kondusif

4 Pemanfaatan model – Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap kajian


model pembelajaran literatur dan hasil wawancara didapatkan
belum maksimal. 1. Menurut Wundari dan Siti Quratul(2022) mengatakan bahwa ada penyebab pemanfaatan model-model
beberapa kusilatan yang dialami guru dalam penerapan model- pembelajaran belum maksimal yaitu:
model pembelajaran pada kurikulum 2013 diantaranya adalah:
- Guru kesulitan mengalokasikan waktu dengan baik saat 1. Sulitnya mengalokasikan waktu dengan
penggunaan model-model pembelajaran baik saat penggunaan moddel-model
- Guru kesulitan menentukan model yang tepat sesusi materi pembelajaran.
Dalam hasil penelitian menggunakan model PBL guru kesulitan 2. Sulitnya menentukan model-model
dalam menentukan materi dan pemilhan waktu yang tepat. yang tepat yang sesui dengan materi
2. Oemar Hamalik (dalam Syamsuddin dan Laeli Nugraheni peljaran
Kustina,2018 ) menyatakan bahwa untuk mewujudkan situasi dan 3. Kurangnya persiapan untuk melakukan
kondisi proses belajar mengajar kondusif maka pengelolaan kelas proses pembelajaran dari segi metode
harus secara sistematis, mulai dari penyiapan bahan pengajaran, maupun media pembelajaran
penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar dan 4. Kurangnya pemanfaatan model-model
lain sebagainya. Kemampuan mengelola kelas antara lain: 1) pembelajran yang vriatif sehingga
mengatur tata ruang kelas untuk pengajaran; 2) Menciptakan iklim membuat siswa kurang aktif
belajar mengajar yang serasi. 5. Model pembelajran yang digunakan
3. Menurut Rusman (dalam Kiswaro dkk,2017 ) Penerapan terkesan masih menoton dan tidak
pendekatan terpadu sangat berimplikasi terhadap ketersediaan mendukung suasana belajar yang
berbagai sarana dan prasarana belajar yang memadai. Pendekatan menyenangkan
pembelajaran terpadu membutuhkan sumber belajar yang lengkap 6. Kurangnya pemanfaatan teknologi
dengan pengelolaan yang profesional. Sumber belajar tersebut dalam penerapan model-model
berupa sumber belajar yang didesain secara khusus untuk pembelajaran
pembelajaran, maupun yang tersedia di lingkungan tanpa didesain 7. Sumber belajara belum didesain untuk
untuk kepentingan pembelajaran namun dapat dimanfaatkan kepentingan pembelajaran dengan
Hasil Wawancara penerapan pendekatan terpadu
1. Guru dan Rekan Sejawat 8. Kurangnya konsisten guru dalam
a. Ibu kurni mengatakan pemanfaatan model-model menerapkan model-model pembelajaran
pembelajaran belum maksimal dipengaruhi oleh pemanfaatan yang variatif
teknologi yang belum maksimal, serta pemilihan model- 9. LKPD yang digunakan masih kurang
model pembelajaran yang belum tepat. variatif
b. Ibu Hamriah mengatakan penyebab dari pemanfaatan model
yang belum maksimal yaitu:
- Sulitnya menciptakan pembelajaran yang aktif
- Guru belum memilih model-model pembelajran yang tepat
c. Pak Ikhsan mengatakan penyebab kurangnya pemanfaatan
model pembelaran yaitu kondisi siswa dalam menerima
pelajaran.
2. Kepala Sekolah
Penyebab pemanfaatan model belum maksimal yaitu:
- Kurangnya pemanfaatan fasilitas yang ada
- Guru kesulitan dalam memilih model pembelajaran yang
tepat
Kepala sekolah juga mengatakan bahwa apabila pemanfaatan
model belum maksimal akan berdampak pada motivasi belajar
siswa, hasil belajar dan keaktifan siswa.
3. Pakar Pendidikan (Ibu Nurul Hidayah,S.Pd,M.Psi)
Penyabab pemanfaatan model-model pembelajaran yang kurang
optimal yaitu:
- Pengelolaan pembelajaran belum tepat
- Kurangnya persiapan guru dalam menyiapkan dari segi
metode maupun media pembelajan.
- Kurangnya pemanfaatan teknologi dalam penerapan model-
model pembelajaran
- Kurangnya motivasi guru dalam belajar tentang model-model
pembelajaran yang terbaru.
- Kurangnya inovasi dalam penerapan model pembelajaran
- Mindset guru yang tidak menuju perubahan yang kreatif.
- Kurangnya evaluasi terhadap model yang telah diterapkan.
4. Pengawas sekolah
Penyabab pemanfaatan model-model pembelajaran yang kurang
optimal yaitu:
- Pemilihan metode yang belum tepat
- Tidak adanya inovasi dalam mengembangkan media
pembelajaran.
- Model- model pembeljaran diterapkan cenderung menoton
- Apersepsi yang kurang tepat diawal pembelajaran.
- Kurangnya konsistensi guru dalam menerapkan model-model
pembelajaran disetiap pertemuan
- Pemilihan strategi yang kurang tepat.

5 Kemampuan siswa Kajian Literatur Dafri hasil analisis kajian literatur dan hasil
dalam pembelajaran hots wawancara didapatkan penyebab kemampuan
masih rendah. 1. Menurut Widiawati (dalam Suryanah,2020) pembelajaran yang siswa dalam pembelajaran HOTS masih rendah
dipilih oleh pendidik akan memengaruhi seberapa tinggi dan yaitu:
rendahnya keterampilan berpikir siswa. sebab itu, dibutuhkan 1. Kurangnya penerapan model
pembelajaran yang bisa memberi efek positif pada keterampilan pembelajaran yang melibatkan siswa
berpikir siswa. Diperlukan penerapan model pembelajaran yang dalam implementasi
tepat dalam mengatasi masalah yang menyebabkan keterampilan menaganalisis,mengevaluasi, dan
berpikit tingkat rendah akan lebih tinggi, yaitu model menciptakan.
pembelajaran yang melibatkan implementasi menganalisis, 2. Kurangnya pembiasaan siswa dalam
mengevaluasi, dan menciptakan. penyelesaian soal-soal HOTS
2. Menurut Tajularipin (dalam Suryanah,2020) guru dapat 3. Kurangnya Analisis kesalahan
meningkatkan HOTS pada siswa melalui pengajaran dan dilakukan untuk mengetahui kesalahan
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Salah satu kegiatan siswa dan faktor penyebab kesalahan
pembelajaran IPA yaitu percobaan atau praktikum. Proses siswa
praktikum atau percobaan merupakan proses keterampilan 4. Kurangnya aspek kognitif siswa
berpikir tingkat tinggi dalam hal analisis, sintesis, dan evaluasi. 5. Kurangnya rasa ingin tahhu siswa
Pertanyaan percobaan melibatkan pembangunan berbagai terhadap materi pelajaran disebabkan
hipotesis tentang fenomena fisik atau psikologis, membuat literasi dan numerasi siswa yang rendah
berbagai percobaan, dan menganalisis hasil. Investigasi mirip 6. Mindset siswa / guru yang mengatakan
dengan pertanyaan percobaan tetapi melibatkan berbagai kejadian bahwa siswa tidak akan mampu
masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. melakukan pembelajaran HOTS
3. Lena Rahmawati Agustina dan Rita Pramujiyanti Khotimah sehingga pembelajaran yang dilakukan
(2018) dalam jurnalya menyatakan bahwa salah satu penyebab hanya pembelajaran LOTS
rendahnya kemampuan berpikir siswa yaitu siswa belum terbiasa 7. Dalam merancang metode pembelajaran
menyelesaikan soal pada tingkat berpikir tinggi atau yang dikenal HOTS belum bisa meningkatkan rasa
dengan HOTS. Akibatnya banyak kesalahan yang dilakukan siswa ingin tahu siswa
dalam menyelesaikan soal HOTS. Untuk menindaklanjuti 8. Alat evaluasi yang dirancang belum
kesalahan siswa, perlu dilakukan analisis kesalahan. Analisis mampu merangsang kemampuan siswa
kesalahan dilakukan untuk mengetahui kesalahan siswa dan faktor dalam berfikir kritis
penyebab kesalahan siswa, sehingga dapat meningkatkan prestasi
belajar.
Hasil Wawancara
1. Guru dan Rekan Sejawat
Kemampuan siswa dalam pembelajaran HOTS masih rendah
disebabkan karena:
- Siswa tidak terbiasa menerima materi-materi berbasis HOTS
- Kurangnya literasi
- Siswa kurang kritis dalam memecahkan masalah
- Kurang termotivasi
- Kurangnya minat dalam pembelajaran HOTS
2. Kepala Sekolah
Kemampuan siswa dalam pembelajaran HOTS masih rendah
disebabkan karena:
- Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
- Kurangnya kebiasaan siswa dalam menjawab soal HOTS
- Kurangnya literasi siswa
- Siswa kurang dilati atau dibekali materi-materi berbasis
HOTS
5. Wawancara Pakar (Ibu Nurul Hidayah,S.Pd,M.Psi)
Penyebab rendahnya pembelajaran HOTS yaitu:
- Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi, dimana tujuan
pembelajaran HOTS itu ada tiga diantaranya, siswa mampu
berfikir kritis, mampu menyelesaikan masalah, mampu
menarik kesimpulan. Bagaimana tujuan tersebut dapat
terlaksana jika pemahaman siswa terhadap materi yang
dipelajari.
- Metode yang digunakan dalam merancang pembelajaran
HOTS
- Kurangnya membangun rasa ingin tahu siswa
- Kurangnya pembiasaan siswa dalam menghadapi soal-soal
HOTS
3. Pengawas Sekolah
Penyebab rendahnya pemahaman pembelajaran HOTS yaitu:
- Kurangnya pemahaman materi dasar
- Pemilihan alat- alat evaluasi yang kurang merangsang siswa
dalam berfikir kritis
- Mindset bahwa berfikir kritis itu hanya dilihat dari cara
menyelesaikan soal HOTS saja
- Metode yang digunakan kurang tepat
- Cara guru dalam merancang pembelajaran HOTS yang
belum tepat.
- Kurangnya literasi dan numerasi siswa.

6 Guru dan siswa belum Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap kajian literasi
mengoptimalkan dan hasil wawancara didapatkan penyebab guru
pemanfaatan teknologi/ 1. Menurut Miarso (dalam Sri Lestari,2015) banyak faktor yang dan siswa belum mengoptimalkan pemanfaatan
inovasi dalam berpengaruh atau mendukung terwujudnya proses pembelajaran teknologi/ inovasi dalam pembelajaran yaitu:
pembelajaran. yang berkualitas dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Salah
satu di antara faktor yang dimaksudkan menurut Yusufhadi 1. Kurangnya pemahaman siswa terhadap
Miarso adalah penggunaan atau pemanfaatan teknologi dalam fungsi teknologi dalam pembelajaran
proses pendidikan dan pembelajaran. yang diakibatkan kurangnya literasi
2. Edy Prayitno1, Deborah Kurniawati2, Ilham Rais Arvianto (2018) digital
dari hasil penelitian mereka menyatakan bahwa pemanfaatan TIK 2. Kurangnya penggunaan media interaktif
dapat mendukung peningkatan kualitas pembelajaran, baik dari yang menggunakan teknologi
peningkatan kemampuan guru dalam menyiapkan media 3. Model-model pmbelajaran yang
pembelajaran; kesadaran dan kemampuan siswa dalam digunakan masih konvensional
menggunakan gadget untuk mendukung belajar; maupun sehingga tidak mendukung pemanfaatan
penerapan sistem informasi perpustakaan untuk meningkatkan tekonologi
kualitas layanan perpustakan sebagai pendukung kegiatan belajar 4. Kurangnya inovasi-inovasi yang
mengajar. mendukung pembelajaran abad 21
3. Menurut Sutrisno ( dalam Sri Lestari,2015) pergeseran paradigma 5. Kurangnya inisiatif dalam penggunaan
dalam pranata pendidikan yang semula terpusat (sentralistis) teknologi, dimana teknologi tidak hanya
menjadi desentralistis membawa konsekuensi dalam pengelolaan berbicara tentang akses internet.
pendidikan, khususnya di tingkat sekolah. Kebijakan tersebut 6. Keterbatasan guru dalam menggunakan
dapat dimaknai sebagai pemberian otonomi yang seluasluasnya teknologi
kepada sekolah dalam mengelola sekolah, termasuk di dalamnya 7. Kurangnya kesadaran tentang
berinovasi dalam pengembangan kurikulum dan model-model pentingnya teknologi dalam
pembelajaran. pembelajaran
Hasil Wawancara: 8. Mindset guru masih mengarah pada
1. Guru dan Rekan Sejawat teknologi hanya dapat dimanfaatkan
Penyebab kurang optimalnya pemanfaatan teknologi/inovasi dengan adanya internet,padahal banyak
belajar yaitu: teknologi lain yang dapat
- Keterbatasan guru dalam memnfaatkan pengguanaan alat TIK dimanfaatkan,akibatnya motivasi dalam
- Kondisi lingkungan menciptakan inovasi media
- Kurangnya pemanfaatan media yang berbasis multimedia pembelajaran berbasis teknologi itu
- Penggunaan gedget yang tidak difungsikan dengan benar oleh kurang.
siswa
- Siswa kurang termotivasi dalam penggunaan teknologi
pembelajaran.
2. Kepala Sekolah
Penyebab dari pemanfaatan teknologi pembelajaran yang terbatas
yaitu:
- Penggunaan gawai dalam pembelajaran tidak difungsikan
dengan tepat oleh siswa
- Pemilihan metode belajar yang belum mendukung
pemanfaatan teknolgi pembelajaran.
3. Wawancara Pakar (Ibu Nurul Hidayah,S.Pd,M.Psi)
Penyebab pemanfaatan teknologi yang kurang maksimal yaitu:
- Kurangnya pembelajaran literasi digital.
- Kurangnya arahan-arahan penggunaan teknologi yang tepat
kepada siswa.
- Kurangnya pengembangan inovasi media pembelajaran yang
menggunakan teknologi yg tepat.
- Kurangnyaa penguasaan teknologi oleh rekan guru.
- Kurangnya inisiatif dalam penggunaan teknologi, dimana
teknologi tidak hanya berbicara tentang akses internet.
4. Pengawas Sekolah
Penyebab pemanfaatan teknologi yang kurang maksimal yaitu:
- Kurangnya kesadaran tentang pentingnya penggunaan
teknologi
- Kurangnya inovasi-inovasi pembelajaran yang melibatkan
pengguanaan teknologi
- Guru dan siswa belum terbiasa untuk merancang media
berbasis teknologi sebagai sumber belajar
- Motivasi untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran
masih kurang.
- Mindset guru masih mengarah pada teknologi hanya dapat
dimanfaatkan dengan adanya internet,padahal banyak
teknologi lain yang dapat dimanfaatkan.

Anda mungkin juga menyukai