2.
3.
dst
2 Siswa kesulitan dalam Kajian Literatur
memahami atau menyerap
pembelajaran IPA yang 1. Haqiqi (dalam Marisa Amaliyah, Nyoman
diberikan guru. Suardana dan Kompyang Selamet, 2021)
menyatakan bahwa kesulitan belajar pada siswa
disebabkan oleh faktor internal dan faktor
eksternal.
Faktor internal yang menyebabkan terjadinya
kesulitan belajar yaitu:
- aspek bakat
- minat
- motivasi
- intelegensi pada siswa. Sedangkan,
Faktor eksternal yaitu:
- berupa fasilitas sekolah
- guru
- sarana prasarana
- aktivitas siswa.
2.
3.
dst
3 Hubungan komunikatif Kajian Literatur
guru terhadap siswa siswa
masih terbatas. 1. Lane D (dalam Ety Nur Inah 2015) mengatakan
bahwa Guru sebagai komunikator tentu
mengharapkan komunikasi pembelajaran
berlangsung efektif, artinya terjadi intraksi antara
guru dan siswa dalam pembelajara dimana guru
menaruh ke pedulian terhadap siswanya . Ada tiga
pengelompokkan guru menaruh kepeduliannya
terhadap siswa , yaitu :
- Guru yang peduli pada dirinya
- Guru yang peduli pada tugasnya sebagai
pendidik;
- Guru yang peduli pada dampak
pembelajarannya pada siswa
2.
3.
dst
4 Pemanfaatan model – Kajian Literatur
model pembelajaran belum
maksimal. 1. Menurut Wundari dan Siti Quratul(2022)
mengatakan bahwa ada beberapa kusilatan
yang dialami guru dalam penerapan model-
model pembelajaran pada kurikulum 2013
diantaranya adalah:
- Guru kesulitan mengalokasikan waktu
dengan baik saat penggunaan model-model
pembelajaran
- Guru kesulitan menentukan model yang
tepat sesusi materi
Dalam hasil penelitian menggunakan model
PBL guru kesulitan dalam menentukan materi
dan pemilhan waktu yang tepat.
2. Oemar Hamalik (dalam Syamsuddin dan Laeli
Nugraheni Kustina,2018 ) menyatakan bahwa
untuk mewujudkan situasi dan kondisi proses
belajar mengajar kondusif maka pengelolaan
kelas harus secara sistematis, mulai dari
penyiapan bahan pengajaran, penyiapan
sarana dan alat peraga, pengaturan ruang
belajar dan lain sebagainya. Kemampuan
mengelola kelas antara lain: 1) mengatur tata
ruang kelas untuk pengajaran; 2) Menciptakan
iklim belajar mengajar yang serasi.
3. Menurut Rusman (dalam Kiswaro dkk,2017 )
Penerapan pendekatan terpadu sangat
berimplikasi terhadap ketersediaan berbagai
sarana dan prasarana belajar yang memadai.
Pendekatan pembelajaran terpadu
membutuhkan sumber belajar yang lengkap
dengan pengelolaan yang profesional. Sumber
belajar tersebut berupa sumber belajar yang
didesain secara khusus untuk pembelajaran,
maupun yang tersedia di lingkungan tanpa
didesain untuk kepentingan pembelajaran
namun dapat dimanfaatkan