Anda di halaman 1dari 9

NAMA : R.

AKMAD FIRMAN SISWANTORO


NPM : 229031495481
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
1 Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel: Lebih lanjut setelah
a. Peserta dilakukan analisis
didik  Erna Fatmawati, Erik Aditia Ismaya dan terhadap rendahnya
memiliki Deka Setiawan (2021) mengatakan semangat/motivasi
motivasi Motivasi belajar merupakan dorongan dari belajar siswa disebabkan:
belajar yang dalam maupun luar untuk tetap belajar 1. Peserta didik tidak
rendah sehingga seseorang atau khususnya siswa mendapat perhatian
sekolah dasar dapat memperoleh hasil belajar dari kedua orang tua
yang maksimal berkat dorongan semangat yang sibuk bekerja.
atau motivasi belajar yang tinggi. Pola asuh 2. Kondisi siswa dan
yang positif akan memberikan dorongan lingkungan siswa
motivasi belajar yang tinggi terhadap anak kurang mendukung.
3. Disiplin belajar siswa
 Euis pipieh Rubiana dan Dadi, (2020) masih rendah.
menyatakan motivasi belajar IPA siswa SMP 4. Antusiasme guru
berbasis pesantren terdiri dari faktor intrinsik yang masih kurang
dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik terdiri dalam mengunakan
dari kebutuhan, harapan dan cita-cita, faktor TIK dalam
ekstrinsik terdiri dari penghargaan dan kondisi pembelajaran
lingkungan. 5. Metode pembelajaran
yang monoton (
 Luluatuz Zahiroh (2021) dalam artikelnya ceramah ).
mengatakan motivasi belajar siswa tergolong 6. Guru belum
rendah disebabkan beberapa faktor internal merancang
atau eksternal. Faktor Internal, berasal dari diri pembelajaran yang
sendiri (keinginan, kemampuan, kondisi dari aktif dan
siswa), faktor Eksternal, berasal dari menyenangkan.
lingkungan belajar, lingkungan sekitar
(keluarga, masyarakat, dll. dari siswa
tersebut).

b. Peserta  Utami Dian Pertiwi, Rina Dwik dan Riva Peserta didik kurang
didik kurang Ismawati(2018) menyatakan memiliki semangat
memiliki 1. Keberhasilan pembelajaran ditunjukkan literasi membaca
semangat apabila peserta didik memahami apa yang dikarenakan :
literasi dipelajari serta dapat mengaplikasikannya 1. Kurangnya buku
membaca dalam menyelesaikan berbagai masalah dalam pendukung materi
kehidupan sehari hari. pelajaran di sekolah.
2. Buku pegangan
2. Pembelajaran literasi sains penting bagi peserta didik hanya
peserta didik untuk memahami apa yang LKS.
dipelajari. Literasi sains dapat dijadikan acuan 3. Peserta didik kurang
sebagai pengembangan pembelajaran IPA senang membaca.
karena literasi sains dinilai efektif dalam 4. Guru kurang
mengembangkan pembelajaran IPA SMP abad memberikan arahan
21. kepada peserta didik
untuk meresume
 Arum Nisma Wulanjani dan Candra Dewi materi pelajaran.
Wahyu Anggraeni 5. Tidak ada pojok baca
Kegiatan 15 menit membaca dengan berbagai
metode peningkatan minat baca dan pojok baca
merupakan program peningkatan minat baca
untuk mendukung Gerakan Literasi Membaca.
c. Kemampuan  Yuli, dkk. (2018) mengatakan kemampuan Setelah dianalisis lebih
numerasi dasar matematika siswa rendah karena lanjut penyebab
peserta didik pembelajaran yang diberikan masih berbasis kemampuan dasar
masih teacher center matematis siswa rendah:
rendah 1. Pembelajaran di kelas
 Nanda Novita, Muliani dan Mellyzar (2022) masih belum
menyatakan pelatihan penyusunan dan melibatkan keaktifan
pengembangan soal matematika dan sains peserta didik
berbasis numerasi berhasil memberikan 2. Peserta didik tidak
informasi kepada guru tentang cara diberikan bimbingan
penyusunan dan pengembangan soal secara khusus untuk
matematika dan sains berbasis numerasi meningkatkan
kemampuan dasar
. matematis siswa.
 Mellyzar dkk (2021), menyatakan semakin 3. Guru tidak
tinggi keyakinan akan kemampuan diri (self- memberikan cara-
efficacy) siswa semakin tinggi kemampuan cara hitung yang
literasi numerasi siswa serta self-efficacy siswa lebih sederhana
sangat berpengaruh terhadap kemampuan 4. Wali murid kurang
literasi numerasi siswa peduli terhadap
kemampuan hitung
 Artikel detik.com (2019) mengatakan anaknya
pelajaran matematika masih menjadi mata 5. Hafalan hitungan
pelajaran yang sulit yang dihadapi oleh setiap matematika dasar
siswa. sudah jarang
diterapkan
 Wawancara dengan Bapak Khoirun Nasikhin,
S.TH.I. selaku teman sejawat, wawancara
dilakukan pada hari selasa, 30 Agustus 2022
pukul 09.00 WIB mengenai permasalahan pada
pembelajaran di sekolah. Hasil wawancara
mengenai permasalahan pada pembelajaran di
sekolah adalah:
1. guru masih menggunakan metode clsikal dalam
KBM
2. Peserta didik mengantuk boring dalam proses
KBM.
3. Minat belajar peserta didik masih rendah.
4. Perhatian orang tua terhadap belajar anak
masih kurang.

Link wawancara :
https://youtu.be/-4Bk6KoxcVI

 Wawancara dengan Ibu Isma Rahmawati,


S.Pd selaku teman sejawat guru mapel IPA,
wawancara dilakukan pada hari Kamis 01
September 2022 pukul 12.30 WIB mengenai
permasalahan pada pembelajaran di sekolah.
Hasil wawancara mengenai permasalahan pada
pembelajaran di sekolah adalah:
1. Peserta didik masih mengalami hambatan
dalam menghitung.
2. Peserta didik masih banyak yang belum
memahami rumus pada materi pelajaran.
3. Budaya membaca peserta didik yang masih
sangat rendah terhadap materi pelajaran.
4. Peserta didik kurang aktif dalam
pembelajaran
Link wawancara :
https://youtu.be/R8UeWKBeHR8

 Wawancara dengan Bapak Zaki In’ami S.Pd.I


selaku Kepala Madrasah MTs Sunan
Kalijaga , wawancara dilakukan pada hari
Rabu 31 September 2022 pukul 12.00 WIB
mengenai permasalahan pada pembelajaran di
sekolah. Hasil wawancara mengenai
permasalahan pada pembelajaran di sekolah
adalah:
1. Peserta didik masih memiliki motivasi belajar
yang kurang.
2. Buku referensi masih belum variatif.
3. Guru kurang inovatif dalam mengemas
pembelajaran.
4. Kemampuan hitungan dasar siswa masih
kurang.

Link Wawancara
https://youtu.be/32ZRHi2RFaE

 Wawancara dengan Pakar Pendidikan UPGRIS


Semarang Bapak Henry Januar Saputra
S.Pd,. M.Pd. Hasil wawancara mengenai
permasalahan pada pembelajaran di sekolah
adalah:
.
1. Perhatian orang tua terhadap anaknya sangat
kurang.
2. Pembelajaran yang diberikan guru kurang
menarik.dan inovatif
3. Penampilan guru kurang menarik.
4. Kebiasaan (habit) membaca siswa rendah
5. Siswa kurang mengasah kemampuan dasar
numerasi.

Link Wawancara
https://youtu.be/WJIF0vHcydE

 Wawancara dengan Pakar Pendidikan Bapak


H. Robiun S.Ag,. M.Pd, Pengawas Madrasah
dari Kantor Depag Brebes dan Dosen di STIT
Brebes. Hasil wawancara mengenai
permasalahan pada pembelajaran di sekolah
adalah:
1. Motivasi belajar peserta didik masih rendah
2. Bahan bacaan untuk siswa kurang menarik
3. Bahan bacaan siswa perlu di kemas dalam
bentuk digital berbasis internet
4. Kemampuan dasar hitung peserta didik masih
rendah
5. Perhatian orang tua siswa terhadap pendidikan
siswa kurang
6. Guru masih menjadi sentral dan siswa hanya
sebagai objek saja.
7. Guru kurang kreatif dan inovatif dalam
menggunakan media pembelajaran.
8. Guru belum memanfaatkan potensi diri.
9. Kedekatan guru dengan wali murid masih
terbatas.
Link Wawancara
https://youtu.be/hPJUhPX3IIc

2 Peserta didik Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel: Setelah dianalisis lebih


Pasif dalam lanjut penyebab pasif
pembelajaran  Farida Rahmawati dan Idam Ragil dalam proses
Widianto Atmojo (2021) menyatakan pembelajaran yaitu :
,pendidikan di abad 21 berbeda dengan 1. Peserta didik
abad sebelumnya. Pendidikan abad 21 malu untuk
bersifat konstruksional dan memanfaatkan bertanya
teknologi informasi dan komunikasi. 2. Peserta didik
Pembelajaran harus dapat mengembangkan kurang
keterampilan critical thinking and problem konsenterasi
solving, creativity and innovation, 3. Penampilan guru
communication, collaboration. kurang menarik
4. Peserta didik
 Hevida Aulia Yatmi dan Wahyudi, takut pada gutru
Syahrial Ayub (2019) menyatakan
Pendidikan merupakan suatu hal
yang sangat dibutuhkan oleh setiap
individu sebagai bekal di masa depan dan
menciptakan generasi penerus yang dapat
memajukan bangsa. Karakteristik
perkembangan pendidikan abad 21
menuntut peserta didik memiliki
keterampilan berpikir tingkat tinggi, salah
satunya yaitu kemampuan berpikir kritis.

 Eggi G. Ginanjar, dkk. (2019 ) Partisipasi


peserta didik dalam pembelajaran
merupakan keterlibatan peserta didik dalam
proses pembelajaran untuk mencapai
sebuah tujuan yaitu hasil belajar peserta
didik yang memuaskan (Mustajab dan
Sriyono, 2013). (diakses 27-7-2022,11.35
WIB)

3 Hubungan Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel: Setelah dilakukan


komunikasi analisis lebih lanjut
antar guru dan  Arifudin Mahmudi,Joko Sulianto dan diperoleh;
orang tua Ikha Listyarini (2020) menyatakan 1. Orang tua jarang
peserta didik orangtua siswa memiliki latarbelakang dilibatkan pada
terkait pekerjaan yang bermacam macam kepentingan sekolah
pembelajaran sehingga secara tidak langsung waktu dan (rapat atau kemajuan
masih kurang tenaga orangtua sudah terkuras saat sekolah)
bekerja. Jam kerja yang begitu padat 2. Sekolah jarang
serta beban perekonomin keluarga yang melakukan
ditanggung tidak sedikit akan berpengaruh kunjungan ke rumah
terhadap kondisi social serta emosi orang tua siswa.
orangtua. Perhatian orangtua berpengaruh 3. Komunikasi hanya
terhadap hasil belajar siswa. terjadi lewat WA
Siswa dengan perhatian yang sangat cukup grup saja
mempunyai rata rata hasil belajar yang 4. Kunjungan ke rumah
sangat baik. Siswa dengan perhatian yang siswa hanya pada saat
kurang mempunyai rata rata hasil belajar siswa bermasalah saja
yang cukup. Namun tidak sepenuhnya
perhatian orangtua mempengaruhi hasil
belajar siswa melainkan karena ada faktor
lain seperti guru dan suasana belajar di
kelas serta faktor belajar lainnya.
 Sunain (2017) menyatakan tingkat
pendidikan orang tua mempengaruhi
prestasi siswa tetapi tidak mempengaruhi
tingkat keaktifan siswa yang ada di dalam
kelas ketika proses belajar.
4 Model Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel: Setelah dianalisis lebih
pembelajaran  Pratama dan Haryanto (2017), lanjut diperoleh:
inovatif belum menyebutkan teknologi pendidikan 1. Guru tidak memiliki
diterapkan guru. berperan utama sebagai disiplin ilmu waktu yang cukup
yang memfasilitasi pembelajaran agar untuk merancang
terjadi secara efektif dan efisien. pembelajaran yang
inovatif
 Darwin Effendi dan Achmad Wahidy 2. Guru belum
(2019) maksimal dalam
menyatakan model pembelajaran yang mengembangkan
dapat diaplikasikan dalam perkembangan Potensi dirinya
teknologi

 Menurut Wahyuari (2012), bahwa


ciri-ciri pembelajaran inovatif antara
lain:
1. Memiliki prosedur yang sistematik untuk
memodifikasi perilaku siswa;
2. Hasil belajar yang ditetapkan secara
khusus yaitu perubahan perilaku positif
siswa;
3. Penetapan lingkungan belajar secara
khusus dan kondusif;
4. Ukuran keberhasilan siswa setelah
mengikuti pembelajaran sehingga bisa
menetapkan kriteria keberhasilan dalam
proses belajar mengajar
5. Interaksi dengan lingkungan agar
mendorong siswa aktif dalam
lingkungannya.
5 Pembelajaran Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel: Setelah dianalisis lebih
di kelas masih  Maylita Hasyim danFebrika Kusuma lanjut diperoleh:
belum Andreina(2019) menyatakan siswa 1. Guru tidak pernah
berorientasi dengan kemampuan tinggi mampu mendapat pelatihan
HOTS. dalam merancang
memenuhi indikator menganalisis,
pembelajaran
mengevaluasi, hingga mencipta, HOTS berbasis HOTS
siswa dengan kemampuan sedang mampu 2. Sekolah juga belum
memenuhi indikator menganalisis dan memberikan
mengevaluasi dan HOTS siswa dengan pemahaman terhadap
kemampuan rendah mampu hanya pembelajaran
memnuhi indicator, menganalisis dan berbasis HOTS.
belum dapat dikatakan memenuhi
indicator mengevaluasi dan mencipta

 Ikhwan Khairu Sadiqin, Uripto Trisno


Santoso dan Arif Sholahuddin
(2017) menyatakan Peningkatan
pemahaman konsep dipicu oleh
perkembangan kemampuan menalar siswa
dalam membentuk konsep yakni
kemampuan abstaksi dan diskriminasi
yang optimal memudahkan siswa untuk
menghubungkan berbagai pengetahuan
prosedural dan pengetahuan deklaratif
yang diperlukan dalam memecahkan
masalah pembelajaran.

6 Guru masih Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel: Setelah dilakukan


belum analisis lebih lanjut
memanfaatkan  Said alwi (2017) menyatakan diperoleh:
teknologi Problematika yang dihadapi guru dalam 1. Pemahaman guru
informatika terhadap penerapan
pengembangan media yaitu masih
(TIK) dalam TIK di dalam
pembelajaran. kurangnya alat-alat media pembelajaran pembelajaran masih
yang ada disekolah dan kemampuan guru terbatas.
dalam menggunakan alat-alat media 2. Kurangnya pelatihan
pembelajaranmasih kurang. TIK yang didapat
guru.
 M. Ghofar Rohman dan Purnomo Hadi
Susilo (2019) menyatakan, pemanfaatan
TIK dalam media pembelajaran
diharapkan memiliki kontribusi dan
inovasi yang besar pada dunia pendidikan.
Adanya TIK diharapkan dapat
memberikan kemudahan bagi guru dalam
meningkatkan kemampuan mengajarnya
didalam kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Hevida Aulia Yatmi dan Wahyudi, Syahrial Ayub (2019). Pengaruh Model Pembelajaran
Generatif Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Fisika Ditinjau Dari Pengetahuan Awal
Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi. Volume 5 No.2.

Farida Rahmawati, Idam Ragil Widianto Atmojo (2021). Analisis Media Digital Video
Pembelajaran Abad 21 Menggunakan Aplikasi Canva Pada Pembelajaran IPA. Vol. 5, No 6.

Arifudin Mahmudi,Joko Sulianto dan Ikha Listyarini (2020). Hubungan Perhatian orang tua
terhadap hasil belajar kognitif siswa. JP2, Vol. 3 No 1.

Beni Harsono, Soesanto dan Samsudi (2009). Perbedaan hasil belajar antara metode ceramah
konvensional dengan ceramah berbantuan media animasi pada pembelajaran
kompetesni perakitan dan pemasanagn sistem rem. Jurnal PTM Vol. 9, No.2.

Catur Fathonah Djarwo (2020). Analisis faktor internal dan eksternal terhadap motivasi
belajar kimia siswa SMA Kota Jayapura. Jurnal Ilmiah IKIP Mataram Vol.
7. No.1, ISSN:2355-6358

Chusni, Muhammad Minan. (2017). Pengaruh Kemampuan Dasar Matematika dan


Kemampuan Penelaranan Terhadap Hasil Belajar IPA/Fisika pada Peserta Didik
Kelas Vii SMP Muhamadiyah Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Berkala
Fisika Indonesia, 9(1).

Darwin Effendi, Achmad Wahidy (2019). Pemanfaatan teknologi dalam proses


pembelajaran menuju pembelajaran abad 21. Seminar Nasional
Euis Pipieh Rubiana dan Dadi (2020). Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar IPA
siswa SMP berbasis Pesantren. Jurnal Pendidikan Biologi Vol VIII, No.2, pp. 12-17

Fajriyah Nur Hidayah (2012). Hubungan antara dukungan orang tua dengan motivasi belajar
siswa di SD Negeri Bumi I Laweyan Surakarta. Skripsi

Fatmawati, E., Ismaya, E. A. ., & Setiawan, D. . (2021). Pola Asuh Orang Tua Dalam Memotivasi
Belajar Anak Pada Pembelajaran Daring. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 7(1), 104–110.
https://doi.org/10.31949/educatio.v7i1.871

Ginanjar, E. G., Darmawan, B., & Sriyono, S. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya
partisipasi belajar peserta didik smk. Journal of Mechanical Engineering Education, 6(2),
206-219.

Hasmi Syahputra Harahap dkk (2021). Hubungan Motivasi Berprestasi, Minat dan Perhatian
Orang Tua Terhadap Kemandirian Siswa : Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol. 3 Nomor 4,
1133 - 1143

Hurriyati (2020). Peningkatkan Aktivitas Siswa Menggunakan Media Papan Catur tentang
Materi Pewarisan Sifat Kelas IXSMPN4 Kota Solok .JEP ,Vol. 4, No. 1

https://www.kompasiana.com/luluzahiroh9232/61afdb1962a704221740e0a3/motivasi-
belajar-terhadap-hasil-belajar-siswa
Ikhwan Khairu Sadiqin, Uripto Trisno Santoso dan Arif Sholahuddin (2017). Pemahaman
Konsep IPA Siswa SMP Melalui Pembelajaran Problem Solving pada Topik
Perubahan Benda-Benda di Sekitar Kita. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 3 (1), 2017,
52-62

Ivylentine datu Palittin, Wilhelmus wolo dan Ratna Purwanty (2019). Hubungan Motivasi
Belajar dengan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol. 6,
No. 2, (101-109)

Leo Charli, Ahmad Amin dan Desi Agustina (2018). Kesulitan siswa dalam menyelesaikan
soal fisika pada materi suhu dan kalor di kelas X SMA AR-RISALAH Lubuk Linggau
Tahun Pelajaran 2016/2017. Journal of Education and Instruction),Vo. 1, No. 1.

M. Ghofar rohman, purnomo hadi susilo (2019) . Peran Guru Dalam Penggunaan Media
Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Studi Kasus di TK
Muslimat NU Maslakul Huda VoL. 8, No. 1.

Maylita Hasyim dan Febrika Kusuma Andreina (2019). Analisis High Order Thinking Skill
(HOTS) siswa dalam menyelesaikan soal Open ended Matematika. Jurnal Pendidikan
Matematika dan Matematika. Vol. 5 No. 1.

Sunain. 2017. Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Kecerdasan
dan Keaktifan Siswa dari Kelas Satu Sampaidengan Kelas Enam Pada Semester I.
Jurnal Pendidikan Vol. 6 No. 2

Suwastika, I. Wayan Kayun. Pengaruh ELearning Sebagai Salah Satu Media Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Sistem
Dan Informatika (JSI)13.1 (2018):1-5https://jsi.stikom-
bali.ac.id/index.php/jsi/article/view/185

Tohir, M., Susanto, Hobri, Suharto, & Dafik. (2018). Students’ Creative Thinking Skills in
Solving Mathematics Olympiad Problems Based on ProblemSolving Polya and Krulik
Rudnick Model. Advanced Science Letters,24(11), 83618364.
https://doi.org/10.1166/asl.2018.12563

Utami Dian Pertiwi, Rina Dwik dan Riva Ismawati (2018). Pentingnya literasi sains pada
pembelajaran IPA SMP abad 21. Indonesian Journal of Natural Science Education,
Vol. 1, No. 1

Anda mungkin juga menyukai