Anda di halaman 1dari 13

NAMA : MUHAMMAD ERDIANSYAH

SEKOLAH DASAR/KELAS : SD N 1 KARANG PUCUNG


NO.UKG : 202000811455
LPTK : UNIVERSITAS LAMPUNG

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
No telah
masalah penyebab masalah
diidentifikasi
1. Kemampuan Sumber Kajian Literatur : Setelah dilakukan Analisis
literasi Berdasarkan hasil survei yang masalah terhadap faktor
matematika pada dilakukan oleh Programme for penyebab kemampuan
kelas VI masih International Student literasi
rendah. Assessment (OECD, 2018), matematika masih rendah:
kemampuan literasi
matematika Peserta didik di  Media dan strategi
Indonesia masih rendah. pembelajaran yang
Indonesia berada di bawah digunakan pendidik
rata-rata internasional. masih kurang tepat
Tidak hanya itu, mayoritas sehingga Peserta didik
Peserta didik hanya dapat belum mampu
menyelesaikan masalah melakukan penalaran
dibawah level 2. Melihat fakta secara matematis
terebut, kemampuan literasi dalam memahami soal
matematika Peserta didik di cerita matematika.
Indonesia masih perlu untuk
ditingkatkan.  Pendidik masih
https://journal.unnes.ac.id/ kurang maksimal
sju/index.php/prisma/articl dalam memberikan
e/download/37679/15521/ latihan-latihan soal
cerita matematika,
Menurut Kuswidi (2017)
literasi matematika adalah
kemampuan seseorang untuk
merumuskan, menerapkan
dan menafsirkan matematika
dalam berbagai konteks,
termasuk kemampuan
melakukan penalaran secara
matematis dan menggunakan
konsep, prosedur, dan fakta
untuk menggambarkan,
menjelaskan atau
memperkirakan
fenomena/kejadian.
Seseorang yang memiliki
kemampuan literasi
matematika yang baik pasti
memiliki kepekaan terhadap
konsep-konsep matematika
yang relevan dengan masalah
yang dihadapinya (Andes et
al, 2017).

Hasil wawancara Kepala


Sekolah (Bapak Mifftahul
Munir, S.Pd.) : Penyebab
rendahnya Kemampuan
literasi matematika?
Jawaban responden:

 Peserta didik belum


menyelesaikan tugas
dengan baik, padahal
jawaban sudah ada dalam
bacaan atau buku.

 Peserta didik
beranggapan bahwa
matematika itu sulit.

Hasil wawancara Pendidik


penggerak (Bapak
Mahmulidin, S.Pd.) :
Penyebab rendahnya
Kemampuan literasi
matematika?
Jawaban responden:

 Media dan strategi


pembelajaran yang
digunakan masih kurang
tepat sehingga Peserta
didik belum tertarik
dalam memahami soal
cerita matematika.
 Kurangnya diberikan
latihan-latihan soal cerita
matematika,

2. Motivasi dan Hasil kajian literatur: Setelah dilakukan Analisis


hasil belajar 1. Menurut : masalah terhadap
peserta didik (Pranomo, 2014). faktor penyebab rendahnya
kelas VI pada Perubahan tingkah laku motivasi dan hasil belajar
pembelajaran dalam kegiatan belajar Peserta didik:
IPS masih berhubungan dengan
rendah.  Pendidik masih kurang
motivasi. Faktor terpenting
tepat dalam memilih
yang dapat meningkatkan
media dan strategi
hasil belajar Peserta didik
pembelajaran yang
adalah motivasi belajar digunakan sehingga
Peserta didik itu sendiri. peserta didik belum
termotivasi dalam
2. Menurut Winkel (dalam Aina mengikuti pembelajaran
Mulyana, 2018) dan berdampak pada
mengartikan motivasi rendahnya hasil belajar
belajar adalah segala usaha peserta didik itu sendiri.
di dalam diri sendiri yang
menimbulkan kegiatan belajar,  Pendidik masih belum
dan menjamin kelangsungan dari maksimal dalam
kegiatan belajar serta memberi membuat suasana kelas
arah pada kegiatan yang nyaman dan
kegiatan belajar sehingga tujuan menyenagkan bagi
yang dikehendaki tercapai peserta didik.

Hasil wawancara Kepala


 Pendidik masih Kurang
Sekolah (Bapak Miftahul
dalam memberikan
Munir, M.Pd.) :
penguatan dan
Faktor penyebab rendahnya
penghargaan kepada
motivasi dan hasil belajar
peserta didik .
peserta didik ?
Jawaban responden:
 Bahan ajar yang  Faktor kurangnya
digunakan Pendidik inovasi Pendidik dan
kurang menarik. belum maksimal
dalam menggunakan
 Kurangnya penguatan TPACK dalam
dan penghargaan dari melaksanakan
Pendidik. pembelajaran

 Kurangnya dukungan dari


pihak keluarga
Hasil wawancara Teman
Sejawat (Bapak Turimin,
S.Pd) :
Faktor penyebab rendahnya
motivasi dan hasil belajar
peserta didik ?
Jawaban responden:

 Kondisi lingkungan
belajar yang tidak
mendukung.
 Belum terbentuk cita-cita
di dalam diri peserta didik.
 Kurang tepatnya
pemilihan media dan
strategi pembelajaran
yang digunakan.

3. Peserta didik Hasil kajian literatur: Setelah dilakukan Analisis


sulit untuk 1. Menurut (Aprilia, masalah terhadap
memusatkan Suranata & Dharsana, kesulitan peserta didik
perhatian 2014)Konsentrasi belajar memusatkan
(konsentrasi) adalah suatu perilaku perhatian(konsentrasi),
dalam yang mengarah pada ternyata:
pembelajaran upaya untuk memusatkan
PPKN. perhatian atau pikiran  Pendidik belum
serta dapat memahami menyajikan
setiap materi pelajaran. pembelajaran yang
menarik menyebabkan
2. Menurut Ramadhani, Peserta didik lebih banyak
Lestiawati & Wahyuningsih mengobrol dengan teman
(2016) Gangguan dan bermain saat
konsentrasi belajar pada pembelajaran
anak menjadi cukup serius berlangsung.
terutama ketika anak
memasuki usia sekolah
karena problem ini bisa
menurunkan hasil belajar
anak di sekolah
Ramadhani, Lestiawati &
Wahyuningsih (2016)
dalam
http://eprints.ums.ac.id/
72148/14/BAB%20I.pdf
Hasil wawancara Pendidik
penggerak (Bapak
Mahmulidin, S.Pd.) :
Penyebab peserta didik sulit
untuk memusatkan perhatian
(konsentrasi) dalam
pembelajaran?
 Peserta didik mengobrol
dengan teman.
 Bermain dengan barang
yang ada di sekitar
tempat duduk.
 Pendidik belum
memberikan
pembelajaran yang
menarik.

Hasil wawancara Teman


Sejawat (Bapak Turimin,
S.Pd.)
Penyebab peserta didik sulit
untuk memusatkan perhatian
(konsentrasi) dalam
pembelajaran?
Jawaban responden:

 Peserta didik asik dengan


dunianya sendiri.
 Kecendrungan
Peserta didik
bermain saat
pembelajaran
berlangsung.
4. Pendidik belum Hasil kajian literatur: Setelah dilakukan Analisis
maksimal dalam 1. Mulyono (2018) mengatakan masalah terhadap masalah
mengimplement bahwa manfaat model belum maksimalnya
asikan model- pembelajaran adalah sebagai Pendidik dalam
model pedoman perancangan dan mengimplementasikan
pembelajaran pelaksanaan pembelajaran. model-model pembelajaran:
inovatif pada Karena itu, pemilihan model
pembelajaran IPS sangat dipengaruhi oleh sifat  Kurangnya keterampilan
materi yang akan dibelajarkan, Pendidik dalam
tujuan (kompetensi) yang akan mengimplementasikan
dicapai dalam pembelajaran model pembelajaran
tersebut, serta tingkat inovatif
kemampuan siswa.
2. Ponidi, dkk (2021)  Kurangnya inovasi pendidik
menyampaikan bahwa model untuk membuat atau
pembelajaran merupakan salah menyediakan media dan
satu bentuk pendekatan yang alat peraga yang
digunakan dalam rangka menunjang model - model
membentuk perubahan perilaku pembelajaran inovatif
peserta didik agar dapat  Pendidik masih berfokus
meningkatkan motivasi dalam pada materi yang banyak
proses pembelajaran. Konsep dan banyaknya jam
model pembelajaran sangat erat mengajar
sekali kaitannya dengan gaya  Pendidik sudah merasa
belajar peserta didik dalam puas dengan apa yang
meningkatkan prestasi belajar. dipahami saat ini.

Hasil wawancara Kepala


Sekolah (Bapak Miftahul
Munir, M.Pd.) : Penyebab
Pendidik belum maksimal
mengimplementasikan
model-model pembelajaran
inovatif?
Jawaban responden:

 Kurangnya pemahaman
Pendidik terkait model-
model pembelajaran yang
inovatif.
 Merasa puas dengan apa
yang dipahami saat ini.

 Kurang inisiatif untuk


mengembangkan diri.

5. Pembelajaran Hasil kajian literatur: Setelah dilakukan Analisis


berpusat pada 1. Menurut Duckworth (2013) masalah terhadap masalah
Pendidik yang menegaskan bahwa pembelajaran berpusat
mengakibatkan pengajaran berpusat pada pada Pendidik dan peserta
peserta didik Pendidik sebenarnya didik pasif:
menjadi pasif. mencegah perkembangan
pendidikan Peserta didik,
dimana Peserta didik tidak  Pendidik terbiasa
diberi kebebasan dan menyamapaikan materi
tanggung jawab dalam pembelajaran dengan
mengembangkan srategi ceramah
pengetahuan. sehingga peserta didik
cendrung pasif.
2. Peserta didik yang pasif  Kurangnya rasa percaya
adalah Peserta didik yang diri pada peserta didik.
memiliki sikap diam,
pasrah terhadap apa yang  Pendidik menjadi satu
terjadi. Peserta didik pasif satunya sumber belajar
dapat dipengaruhi karena yang diterima Peserta
perkembangan emosi yang didik.
terhambat. Baik  Kurangnya komunikasi
disebabkan oleh faktor yang baik antara
dalam dirinya atau Pendidik dan peserta
pengaruh lingkungan didik
berdasarkan
pengalamannya atau faktor
kematangan dan faktor
belajar yang telah ia
terima.
https://resiskapradita.blogs
pot.com/2019/04/Peserta
didik- pasif.html

Hasil wawancara Kepala


Sekolah (Bapak Miftahul
Munir, M.Pd.) : Penyebab
pembelajaran berpusat
pada Pendidik dan Peserta
didik pasif?
Jawaban responden:

 Pendidik cendrung
menyamapaikan materi
pembelajaran dengan
srategi ceramah sehingga
peserta didik cendrung
pasif.
 Jalannya proses
pembelajaran didominasi
oleh Pendidik

Hasil wawancara Teman


Sejawat (Bapak Turimin,
S.Pd:
Penyebab pembelajaran
berpusat pada Pendidik
dan Peserta didik pasif?
Jawaban responden:

 Peserta didik
cenderung
mendengarkan,
memperhatikan dan
didikte cara belajarnya
oleh sang Pendidik.
 Pendidik menjadi satu
satunya sumber belajar
yang diterima Peserta
didik.
 Peserta didik kurang percaya
diri

6. Peserta didik Hasil kajian literatur: Setelah dilakukan Analisis


mengalami 1. Sepeng P dan Suthembile masalah terhadap masalah
kesulitan dalam Sigola (2013: 331) peserta didik
menggambarkan bahwa
pemecahan mengalami kesulitan dalam
Peserta didik mengalami
masalah soal kesulitan dalam membaca pemecahan masalah soal
cerita dan memahami masalah cerita matematika:
matematika. dengan bahasa matematis.
 Pendidik belum maksimal
2. Jatmiko, (2018) mengatakan dalam memberikan
untuk mengatasi kesulitan motivasi pada Peserta
siswa dalam memahami didik yang mengalami
masalah matematika antara
kesulitan dalam membaca
lain (1) guru harus mengubah
cara mengajar serta dan memahami masalah
mempelajari cara memberi dengan bahasa
motivasi kepada siswa; (2) matematis.
siswa harus meningkatkan
kemampuan literasi  Pendidik belum
matematika; (3) guru harus
menjalankan model
belajar dari guru lain yang
pembelajaran yang tepat
telah berhasil melaksanakan
pemecahan masalah sehingga peserta didik
matematika; (4) keterlibatan masih bingung d al a m
siswa sangat penting untuk menentukan operasi
pemecahan masalah yang hitung yang sesuai
sukses; serta (5) guru dengan soal cerita serta
diharapkan untuk mempelajari
belum bisa menentukan
model pembelajaran dan
kemudian membawa mereka apa yang ditanyakan dan
untuk mengelola kegiatan di bagaimana langkah
kelas. penyelesaiannya.
https://www.researchgate.net/
publication/
332903474_ANALISIS_KESALAHAN_D
ALAM_MENYELESAIKAN_SOAL_CERIT
A_MATEMATIKA_BERDASARKAN_NE
WMAN
Hasil wawancara Kepala  Pendidik masih kurang
Sekolah (Bapak Miftahul dalam memberikan
Munir, M.Pd.) : literasi kepada peserta
Apa penyebab peserta didik didik sehingga
mengalami kesulitan dalam pembelajaran
pemecahan masalah soal matematika dianggap
cerita matematika? sulit bahkan seakan-
Jawaban responden: akan menakutkan bagi
mereka.
 Matematika kurang
diminati oleh para Peserta  Pendidik belum maksimal
didik, karena dianggap dalam mengeksplor
sulit. kemampuan peserta
didik dalam berfikir atau
 Peserta didik sulit dalam bernalar yang logis dan
memahami isi bacaan soal kritis dalam pemecahan
cerita. masalah

Hasil wawancara Teman


Sejawat (Bapak Turimin,
S.Pd.)
Apa penyebab peserta didik
mengalami kesulitan dalam
pemecahan masalah soal
cerita matematika?
Jawaban responden:

 Setelah membaca soal


cerita, Peserta didik
bingung dalam
menentukan oprasi hitung
matematika.
 Sulit dalam
mengidentifikasi masalah
yang ditanyakan dalam
soal
7. Pendidik belum Hasil kajian literatur: Setelah dilakukan
optimal dalam 1.Amalia (2016) menyatakan analisis terhadap faktor
memanfaatan bahwa: penyebab Pendidik
TIK dalam proses a. Pendidik kurang memiliki belum mengoptimalkan
pembelajaran. motivasi untuk pemanfaatan TIK dalam
mempelajari teknologi yang proses pembelajaran.
berkembang.
b. Pendidik kurang  Pendidik masih minim
menerapkan hal-hal baru pengetahuan dan
dalam pembelajaran kurang percaya diri
c. Fasilitas pribadi Pendidik dalam penggunaan TIK
yang tidak memadai dalam pembelajaran.
d. Faktor usia membuat
Pendidik tidak memiliki  Pendidik belum maksimal
motivasi untuk dalam melakukan
menggunakan dan perubahan dengan
mempelajari TIK. mengintegrasikan
pemanfaatan TIK dalam
2. Nikolopoulou dan pembelajaran di kelas.
Gialamas (2016)
mengelompokkan tantangan
penggunaan TIK dalam
proses pembelajaran dari tiga
aspek, yaitu
a. Kurangnya dukungan
(lack of support),
b. Kurangnya kepercayaan
(lack of confidence),
c. Kurangnya perlengkapan
(lack of equipment).

Hasil wawancara Kepala


Sekolah (Bapak Miftahul
Munir,M.Pd.) : Penyebab
Pendidik belum
mengoptimalkan
pemanfaatan TIK dalam
proses pembelajaran?
Jawaban responden:
 Pendidik masih jarang
menggunakan teknologi.
 Pendidik jarang
mengajar menggunakan
aplikasi TIK sebagai
pendukung
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai