Anda di halaman 1dari 6

LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah


Abdul Rasyad
SMAN 1 Lambu
No. Hasil eksplorasi
masalah
penyebab Akar penyebab
masalah
Analisis akar penyebab
masalah
1 Masalah motivasi belajar 1. Metode mengajar Berdasarkan hasil diskusi dan
siswa yang rendah guru yang monoton analisis serta observasi di SMA
disebabkan oleh : Negeri 1 Lambu, ditentukan
1. Metode mengajar guru bahwa akar penyebab masalah
yang monoton /kurang adalah Metode mengajar guru
inovatif yang monoton
2. Sarana prasarana
terbatas Ini adalah faktor umum utama
3. Minat belajar kimia yang dialami siswa sehingga
siswa rendah motivasi belajarmya rendah.
4. Menganggap belajar kebanyakan guru di sekolah
kimia tidak penting saat ini masih menggunakan
5. Siswa tidak menyukai metode yang monoton dan
kimia karena dianggap membosankan dalam proses
sulit pembelajaran. Sehingga hal ini
6. Tidak punya cita – cita menyebabkan siswa sekolah
yang jelas kurang berminat dan lemahnya
7. Rata – rata siswa ingin mottivasi dalam diri untuk
menjadi abdi negara belajar dan menghabiskan 3
dan memandang kimia tahun di sekolah dengan
tidak perlu untuk sia-sia.
dipelajari
8. Tidak percaya diri dan Guru memiliki peranan yang
mudah putus asa penting bagi siswanya. Guru di
9. Pengaruh buruk sekolah bukan hanya berfungsi
Handphone. sebagai pengajar, tetapi juga
10. Pergaulan/ pengaruh sebagai motivator bagi
teman yang buruk siswanya. Peran guru dalam
11. Tidak ada dukungan memotivasi siswa sangatlah
dari orang tua penting, khususnya bagi siswa
12. Tidak percaya diri yang memiliki motivasi lemah
hanya mengandalkan dan siswa yang bermasalah.
teman
Kurangnya motivasi siswa
dalam belajar di dalam kelas
disebabkan karena gaya dan
cara penyampaian materi oleh
guru. Siswa pastinya akan
merasa bosan dengan metode
pengajaran yang monoton,
penyampaian materi yang sulit
dipahami, kurangnya
melibatkan media belajar, dan
lain-lain. Jika sudah demikian,
motivasi siswa untuk tetap
memperhatikan materi akan
semakin melemah. Jika
pembelajaran bervariasi
menggunakan berbagai motode
dan media maka
pembelajarannya akan
menyenangkan bagi siswa
sehingga termotivasi untuk
belajar.
2 Peserta didik belum 1. Tidak tersedianya Berdasarkan hasil diskusi dan
memiliki kemampuan buku bacaan yang analisis serta observasi di SMA
literasi dengan baik menarik minat baca Negeri 1 Lambu, ditentukan
disebabkan oleh: siswa bahwa akar penyebab masalah
1. Tidak tersedianya adalah tidak tersedianya buku
buku bacaan yang bacaan yang menarik minat
menarik minat baca baca siswa
siswa
2. Siswa lebih suka
bermain media sosial Tidak tersedianya buku yang
dengan gadget menarik menyebabkan
3. Siswa tidak punya kurangnya minat baca siswa.
minat baca Siswa akhirnya lebih suka
4. Program gerakan menonton gadget dan bermain
literasi sekolah tidak game. Gerakan literasi sekolah
berjalan baik yang diprogramkan harus
5. keadaan sosial dijalankan dengan baik,
ekonomi keluarga; menyediakan buku bacaan
6. komunikasi dan harus sesuai dengan
bimbingan terhadap perkembangan jaman dan
anak pada usia dini; menarik siswa, pemanfaatan
7. komunikasi dan mading serta diadakan lomba
bimbingan belajar literasi sehingga menarik siswa
pada masa sekolah; untuk giat berliterasi. Solusi
8. fasilitas/koleksi buku yang dilakukan juga yakni
bacaan di rumah; memperbaiki pojok baca agar
9. fasilitas HP, komputer, lebih menarik, membuat buku
televisi; hadir perpustakaan, membuat
10. gender; pohon literasi, dan adanya
11. hubungan antara program majalah dinding kelas.
keluarga, sekolah, dan
masyarakat; dan
12. penggunaan
strategi/model dalam
pembelajaran
membaca
13. Lebih Senang bermain
dan berolahraga
14. Hp hanya digunakan
untuk main game
15. Sekolah belum
mengoptimalkan
fungsi mading
16. Siswa Tidak suka ke
perpustakaan.
17. Lebih senang
menonton dan
bermain medsos
seperti Tiktok,
Instagram dan
Facebook
18. Program Gerakan
Literasi Sekolah tidak
dijalankan

3 Peserta didik belum 1. Siswa kurang dalam Berdasarkan hasil diskusi dan
memiliki kemampuan kemampuan dasar analisis serta observasi di SMA
numerasi dengan baik matematis Negeri 1 Lambu, ditentukan
disebabkan oleh: bahwa akar penyebab masalah
1. Siswa kurang dalam adalah Siswa kurang dalam
kemampuan dasar kemampuan dasar matematis.
matematis
2. Siswa kesulitan Kemampuan numerasi siswa
memahami soal dikatakan baik dengan
3. Siswa lebih suka indikator yang sering muncul
berpikir praktis adalah indikator melakukan
4. Terbiasa dengan analisis terhadap informasi
cara hitung yang yang disajikan baik berupa
instan dengan tabel, grafik, maupun diagram.
menggunakan Sedangkan indikator yang
kalkulator jarang muncul adalah indikator
memberikan penafsiran
terhadap hasil analisis dan
memberikan kesimpulan atau
prediksi.
Kemampuan dasar matematika
siswa bisa ditingkatkan dengan
cara menagajar guru
matematikanya yang tepat.
Aktivitas siswa terhadap
keterlaksanaan pembelajaran
dengan implementasi bahan
ajar matematika berbasis
Problem Based Learning sangat
baik, serta respon siswa baik
terhadap proses pembelajaran.
4 hubungan komunikasi 1. Guru kurang Berdasarkan hasil diskusi dan
antar guru dan orang tua mengunjungi orang analisis serta observasi di SMA
peserta didik terkait tua dan melaporkan Negeri 1 Lambu, ditentukan
pembelajaran masih perkembangan bahwa akar penyebab masalah
kurang disebabkan oleh : anaknya adalah guru kurang
1. Tempat tinggal orang mengunjungi orang tua dan
tua yang jauh melaporkan perkembangan
2. Orang tua anaknya.
menyerahkan anak
sepenuhnya kepada Kurangnya mengunjungi
guru dan sekolah (komunikasi) guru dengan
3. Guru kurang orang tua terkait pembelajaran
mengunjungi orang menjadi penyebab lemahnya
tua dan melaporkan hubungan guru dan orang tua
perkembangan siswa. Walaupun orang tua
anaknya jarang diundang dan atau
diundang tetapi tidak hadir,
4. Kesibukan orang tua ketika guru berkomunikasi
mencari nafkah dengan menyampaikan
5. Kurangnya informasi perkembangan
komunikasi antara belajar siswa maka hubungan
guru dengan orang orang tua siswa dan guru akan
tua terkait semakin baik da erat.
pembelajaran Hubungan yang baik antara
6. Sulit mencari orang orang tua dan guru juga bisa
tua dan rumah jauh memudahkan guru untuk
7. Orang tua tidak mengetahui masalah belajar
perhatian siswa. Sehingga nantinya guru
8. Kesibukan orang tua bisa menentukan dan
melakukan metode pendekatan
9. Kemampuan orang yang sesuai dengan kebutuhan
tua anak didiknya.
10. Faktor ekonomi
11. Orang tua yang over
12. Kurangnya motivasi
guru untuk
melakukan
kunjungan kepada
wali murid (home
visit)
13. Kurangnya respon
dari orang tua dalam
proses komunikasi
14. Sulit menyesuaikan
waktu
15. kurang adanya
kerjasama antara
guru dan wali

5 Pembelajaran di kelas 1. Guru kurang Berdasarkan hasil diskusi dan


masih belum berbasis memberikan latihan analisis serta observasi di SMA
HOTS adalah disebabkan soal yang dapat Negeri 1 Lambu, ditentukan
oleh: melatih peserta didik bahwa akar penyebab masalah
1. Minat belajar siswa dalam berpikir adalah Guru kurang
rendah tingkat tinggi atau memberikan latihan
2. Intelegensi siswa masih berbasis LOTS soal yang dapat melatih peserta
yang masih rendah didik dalam berpikir tingkat
3. Perhatian dan tinggi atau masih berbasis
keaktifan siswa LOTS.
yang kurang
4. Materi yang Siswa sudah terbiasa dengan
sederhana saja soal LOTS. Sulitnya memotivasi
siswa masih siswa untuk berminat pada
kesulitan dalam mata pelajaran kimia
belajar menjadikan guru dilema dalam
5. Guru kurang penerapan pembelajaran
mengikuti pelatihan HOTS. Fisika sangat dirasa
sulit oleh siswa. Guru masih
tentang kurang melatih siswa dengan
pembelajaran HOTS materi HOTS. Pembelajaran
6. Guru belum berbasis LOTS ini juga
berkompeten disebabkan karena rendahnya
menganalisis soal tingkat pemahaman siswa
HOTS terhadap materi yang
7. kesulitan dalam dipelajari. Guru mau tidak mau
menghitung masih melaksanakan
perbandingan pembelajaran LOTS. Untuk
bilangan bulat lebih bisa menerapkan
berdasarkan Hukum pembelajaran HOTS guru
Dalton; selain berkompeten harus juga
8. penguasaan konsep bisa melatih peserta didik agar
yang kurang karena berpikir level HOTS.
peserta didik hanya
terfokus dari satu
referensi dan tidak
mencari dari
referensi yang lain;
9. kurang
memanajeman
waktu dengan baik
sehingga tidak dapat
menyelesaikan soal
dengan skor
maksimal;
10.guru kurang
memberikan latihan
soal yang dapat
melatih peserta didik
dalam berpikir
tingkat tinggi atau
masih berbasis
LOTS

6 guru masih belum 1. Kurangnya Berdasarkan hasil diskusi dan


mengoptimalkan keterampilan dan analisis serta observasi di SMA
pemanfaatan teknologi kepercayaan diri Negeri 1 Lambu, ditentukan
informasi (TIK) dalam guru dalam bahwa akar penyebab masalah
pembelajaran disebabkan mengintegrasikan adalah Kurangnya
oleh: TIK dalam keterampilan dan kepercayaan
1. kurangnya pembelajaran diri guru dalam
perangkat komputer, mengintegrasikan TIK dalam
2. kurangnya pembelajaran.
perangkat lunak
berkualitas Penggunaan TIK dalam
3. Guru belum bisa pembelajaran tidak dapat
mengoperasikan dipungkiri lagi dapat
komputer meningkatkan kualitas
4. Guru kurang pembelajaran di era informasi
terampil dan ini. Mempelajari hambatan
perrcaya diri untuk penggunaan TIK dalam
5. Guru Gagal pendidikan dapat membantu
Teknologi (Gaptek) pendidik untuk mengatasi
hambatan ini dan menjadi
6. Guru kurang pengadopsi teknologi yang
dibekali pelatihan sukses di masa depan. Guru
pembelajaran ingin mengintegrasikan TIK ke
berbasi TIK dalam pembelajaran; namun,
7. kurangnya banyak hambatan yang saling
perangkat komputer, berkaitan. Hambatan utama
8. kurangnya adalah kurangnya
perangkat lunak keterampilan dan percaya diri
berkualitas, yang kurang besar dalam
9. kurangnya waktu, mengintegrasikan TIK. Oleh
10.masalah teknis, sebab itu sumber daya TIK
11.sikap guru terhadap termasuk perangkat lunak dan
TIK, perangkat keras,
12.pendanaan yang pengembangan profesional
buruk, yang efektif, waktu yang
13.kurangnya cukup, dan dukungan teknis
kepercayaan guru, perlu diberikan kepada guru.
14.resistensi untuk Penggunaan TIK dapat menarik
berubah, minat dan motivasi belajar
15.dukungan siswa. Siswa tidak lagi
administratif yang menghayal untuk materi
buruk, pelajaran yang abstrak dan
16.kurangnya tidak merasa bosan mendengar
keterampilan ceramah guru.
komputer,
17.kesulitan Pembelajaran yang berbasis
penjadwalan, TIK bisa diwujudkan dengan
18.kesempatan perencanaan pembelajaran
pelatihan yang yang tepat dan pelaksanaan
buruk, dan pembelajaran sesuai dengan
19.kurangnya perencanaan yang telah
keterampilan dalam ditetapkan. Oleh karena itu
mengintegrasikan guru harus mampu terampil
TIK dalam dan punya kepercayaan diri
pendidikan. dalam mengintegrasikan TIK
dalam pembelajaran serta
menerapkan dalam
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai