Anda di halaman 1dari 4

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama Mahasiswa : Sutrisno Wahdiyat


No. UKG : 201500457645
Prodi : IPS
Asal Institusi : SDIT Daarul Fikri

N Masalah yang
Analisis eksplorasi
o telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi

1 Guru kurang 1. Guru tidak membuat kegiatan Peserta didik memiliki


mengemas pembelajaran yang menarik perhatian minat belajar yang rendah
pembelajaran siswa misalnya media pembelajaran terlihat dalam kegiatan
dengan baik sehingga kegiatan belajar kurang belajar selalu menyenderkan
sehingga minat menyenangkan. kepalanya dimeja,
belajar peserta mengerjakan soal latihan
didik rendah. 2. Guru kurang memberikan paling terakhir ataupun
motivasi dalam membaca adakalanya enggan
pemahaman berangkat ke sekolah hal ini
Huda, Muhalimul. 2012. di akibatkan oleh guru yang
Indikator Motivasi Belajar. kurang memberi perhatian
(online) atau motivasi belajar kepada
siswa sehingga siswa tidak
(https://www.banjirembun.com/ bersemangat sekolah. Selain
2012/10/indikator- itu kegiatan pembelajaran
motivasibelajar.html diakses tidak menggunakan metode
2 Juli 2022) ataupun media yang
menarik perhatian siswa
sehingga siswa merasa
pembelajaranya monoton.
Selain itu orang tua
cenderung membiarkan
anaknya ketika tidak mau
berangkat sekolah, jadi
orangtua kurang
memberikan motivasi
belajar bahwa pentingnya
sekolah.
2 Peserta didik 1. Metode pembelajaran yang digunakan Ada beberapa peserta didik
kesulitan dalam tidak sesuai sehingga tujuan yang masih kesulitan dalam
mengurutkan pembelajaran tidak tercapai. mengurutkan bilangan hal
bilangan. ini disebabkan oleh
2. Peserta didik tidak mengulangi kegiatan kurangnya penananman
pembelajarann dirumah. konsep dasar terhadap
peserta didik sehingga
dalam mengerjakan soal
matematika yang berkaitan
dengan mengurutkan
bilangan dari
terkecil ke terbesar
ataupun sebaliknya siswa
masih merasa
3 Beberapa Kajian literatur : Setelah dianalisis,
peserta didik rendahnya pemahaman
masih memiliki Pemahaman adalah suatu proses aktif peserta didik karena :
pemahaman yang terjadi pada individu dalam 1. Kurangnya pendekatan
yang rendah menghubungkan informasi yang baru personal terhadap peserta
dalam dengan pengetahuan yang lama melalui didik dalam pembelajaran.
pembelajaran koneksi fakta bahwa mutu pendidikan
dapat ditentukan oleh pendekatan- 2. Kurangnya konsentrasi
pendekatan yang digunakan para guru peserta didik selama
dalam proses belajar mengajar untuk proses pembelajaran.
mencapai tujuan pendidikan. Ketepatan
dalam menggunakan pendekatan 3. Rendahnya pemahaman
pembelajaran yang dilakukan oleh guru konsep dan kurangnya
akan dapat membangkitkan motivasi dan kedisiplinan peserta didik.
minat siswa terhadap materi pelajaran
yang diberikan, serta terhadap proses dan
hasil belajar peserta didik.

Wawancara dengan Kepala Sekolah:

1. Pembelajaran yang cenderung


didominasi oleh guru, sehingga proses
pembelajaran hanya berjalan satu arah
saja.

2. Tingkat keaktifan peserta didik dalam


pembelajaran rendah.

3. Peserta didik jarang mengajukan


pertanyaan, sehingga siswa sulit
memahami materi yang mereka pelajari.

4 Beberapa Kajian literatur : Setelah dianalisis, kesulitan


peserta didik meraih nilai yang baik
kesulitan meraih dalam pembelajaran yaitu:
nilai yang baik
dalam Faktor yang mempengaruhi belajar siswa 1. Faktor kondisi
pembelajaran yaitu: lingkungan keluarga peserta
didik yang tidak terlalu
1. Faktor internal merupakan faktor- mendukung proses belajar
faktor yang mempengaruhi proses peserta didik
belajar siswa yang bersumber dari
dalam diri individu atau siswa yang 2. Minat dan bakat serta
belajar. motivasi belajar yang
https://www.researchgate.net/journal/J rendah, sehingga peserta
URNAL-EDUKASI-Jurnal-Bimbingan- didik
Konseling-2460-4917

2. Faktor eksternal merupakan faktor-


faktor yang mempengaruhi proses
belajar siswa

3. Literasi dan Numerasi


literasi
merupakan kebutuhan utama bagi setiap
manusia untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya (Dantes, 2021)

(https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/t
rihayu/article/view/11137/4404

Literasi merupakan salah satu prasyarat


kecakapan hidup di abad ke-21. World
Economic Forum, pada tahun 2015 telah
menyepakati enam literasi dasar,
diantaranya; literasi baca tulis, literasi
numerasi, literasi sains, literasi digital,
literasi finansial, dan literasi budaya dan
kewargaan (Ibrahim, 2017:5).

Numerasi
adalah kemampuan, kepercayaan diri
dan kesediaan untuk terlibat dengan
informasi kuantitatif atau spasial untuk
membuat keputusan berdasarkan
informasi dalam semua aspek kehidupan
sehari-hari (Alberta, 2018)
http://kalamatika.matematika-
uhamka.com/index.php/kmk/article/view
/331/75)
Literasi numerasi berarti pengetahuan dan
kecakapan untuk (1) memperoleh,
menafsirkan, menggunakan, dan
mengomunikasikan berbagai macam
angka dan simbol matematika untuk
memecahkan masalah praktis dalam
berbagai konteks kehidupan; (2)
menganalisis informasi yang ditampilkan
dalam berbagai bentuk (grafik, tabel,
bagan, dsb.) untuk mengambil keputusan.
(Tim GLN, 2017a). Tim GLN. 2017a.
Panduan Gerakan Literasi Nasional.
Jakarta: Kemdikbud.

Kesimpulan hasil wawancara :

Berdasarkan hasil wawancara melalui


tanya jawab langsung dapat disimpulkan
beberapa masalah yang dihadapi siswa
1. Pengetahuan siswa sangat minim
terkait materi pembelajaran
2. Peserta didik malu atau minder
3. Siswa dalam kondisi kurang sehat
atau kurang tertarik dengan materi yang
disampaikan
4. Siswa kurang fokus dalam
pembelajaran, terkadang suka bermain
dalam kelas sehingga tidak memahami
materi yang disampaikan

Anda mungkin juga menyukai