Anda di halaman 1dari 6

Nama : MARHUMIATI

NIM : 239022495650
ASAL SEKOLAH : SDN 11 UMPUNGENG
LK 2.3 Penentuan Penyebab Masalah
Hasil Akar
No. eksplorasi penyebab Analisis akar penyebab masalah Masalah yang telah
penyebab di selesaikan
masalah
masalah
1. 1. Guru tidak membuat guru belum optimal Peserta didik memiliki minat belajar yang rendah 1. Rendahnya
kegiatan pembelajaran menggunakan metode terlihat dalam kegiatan belajar selalu minat belajar
yang menarik perhatian pembelajaran dengan menyenderkan kepalanya dimeja, mengerjakan peserta didik.
siswa misalnya media baik Sehingga minat soal latihan paling terakhir ataupun adakalanya 2. Rendahnya
pembelajaran sehingga belajar peserta didik engganberangkat ke sekolah hal ini di akibatkan konsep
kegiatan belajar rendah. oleh guru yang kurang memberi perhatian atau pemahaman
kurang motivasi belajar kepada siswa sehingga siswa matematika di
menyenangkan. tidak bersemangat sekolah. Selain itu kegiatan kelas dua
2. Guru kurang pembelajaran tidak menggunakan metode
memberikan motivasi ataupun media yang menarik perhatian siswa
dalam membaca sehingga siswa merasa pembelajaranya monoton.
pemahaman. Selain itu orang tua cenderung membiarkan
anaknya ketika tidak mau berangkat sekolah, jadi
orangtua kurang memberikan motivasi belajar
bahwa pentingnya
Hal ini diperkuat dari jurnal milik Prasetya, S.
(2014). Berjudul Memfasiltasi pembelajaran
berpusat pada siswa. Menjelaskan bahwa
pembelajaran berpusat pada siswa mempunyai
pendekatan yang mengharuskan berbagaipengetahuan
dibangun melaluikegiatan aktif siswa dalam beragam
aktivitas. Pendekatan pembelajaran berpusat pada
siswa bertujuan untuk mengembangkan program dan
materi pembelajaran yang dibangun dengan
mengumpulkan pengalaman dan pengetahuan siswa,
baik diperoleh secara individu maupun bersama.

2. 1. Metode pembelajaran Kurang menanamkan Ada beberapa peserta didik yang masih kesulitan
yang digunakan tidak konsep pembelajaran dalam mengurutkan bilangan hal ini disebabkan
sesuai sehingga tujuan matematika dalam oleh kurangnya penananman konsep dasar
pembelajaran tidak bilangan terhadap peserta didik sehingga dalam
tercapai. mengerjakan soal matematika yang berkaitan
2. Peserta didik tidak dengan mengurutkan bilangan dari
mengulangi
terkecil ke terbesar ataupun sebaliknya
kegiatan pembelajarann siswa masih merasa
dirumah.
3. Lingkungan pembelajaran yang kebingungan, selain itu guru tidak menggunakan media
tidakmendukung. pembelajaran yang menunjang keberhasilan tujuan
4. Kurangnya guru dalam pembelajaran. Setelah dianalisis lebih dalam ternyata peserta
menanamkan konsep-konsep didik tidak pernah mengulang kegiatan pembelajaranya di
pembelajaran matematika rumah. Orangtua cenderung membiarkann anaknya bermain
mengenai bilangan kepada siswa. selepas pulang sekolah. Hal ini diperkuat dengan hasil analisis
5. Guru kurang mengembangkan sebagai berikut: Interpersonal skill atau pendekatamperindividu
bahan
memang sangat penting dimiliki oleh guru karena
ajar matematika. keterampilan ini mencakup beberapa kemampuan seperti
menghangatkan hubungan,membuat pendekatan yang lebih mudah
terhadap siswa, membangun hubungan secara konstruktif,
menggunakan diplomasi, serta teknik untuk mencairkansituasi
pembelajaran di kelas
3. 1. Guru tidak mengunakan media peserta didik belum bisa Peserta didik mempunyai motivasi belajar yang rendah
pembelajaran yang menarik mengikuti pembelajaran sehingga menyebabkan hasil kegiatan belajarnya pun
perhatian siswa. dengan baik dibawah rata-rata. Hampir setiap hari tidak bisa mengikuti
2. Kecerdasan siswa dibawah rata-rata. pembelajaran karena ketika mengerjakan soal latihan ataupun
3. Motivasi belajar siswa rendah. tugas disekolah cenderungjawabanya tidak nyambung dengan
4. Kurangnya konsentrasi peserta soal yang ditanyakan. Ada beberapa penyebab diantaranya
didikdalam belajar. yaitu guru tidak membuat model pembelajarn yang sesuai
dengan gaya belajar peserta didik. Guru tidak membuat
kegiatan pembelajaran yang menarik perhatin peserta didik.
Peserta didik mempunyai minat dalam bidang kesenian
misalnya dalam pelajaran SBdP selalu bersemangat jika
menggambar atau bernyanyi. Sehingga dalam kegiatan
pembelajaran yang tidak
berkaitan dengan kesenian cenderung rendah.
4. 1. Kurang optimalnya guru dalam kegiatan pembelajaran Bebrapa penyebab guru belum menggunakan model pembelajaran
menggunakan media pembelajaran belum menggunakan yang inovatif diantaranya yaitu guru kurang memahami dan
yang menyenangkan madel atau metode mengingat langkah- langkah pembelajaran sesuai sintak yang ada,
2. Guru kurang memberikan motivasi pembelajaran yang guru merasa ribet ketika harus menyediakan alat dan bahan jika
kepada siswa inovatif. diperlukan dalam melakukan kegiatan dengan menggunakan media.
3. Guru kurang menguasai strategi atau guru kurang menyiasati waktu yang tersedia, sehingga merasa ketika
model pembelajaran yang inovatif menggiunakan model pembelajaran membutuhkan waktu yang
dan kreatif. cukup lama. Serta guru kurang mampu dalam menguasai teknologi,
4. Metode pembelajaran masih pengelolaan dan pengawasan kelas yang tidak dapat berjalan dengan
konvensional (metode tidak maksimal dan ketidakaktifannya siswa dalam proses pembelajaran.
bervariasi)

5. Guru belum maksimal dalam pemanfaatkan Guru belum mengoptimalkan Pemahaman guru terhadap pembelajaran inovatif masih kurang merupakan
model-model pembelajaran yang inovatif
pembelajaran yang inovatif akar penyebab Guru belum maksimal dalam pemanfaatkan model-
berdasarkan karakteristik kondisi dan
perkembangan pisikologia peserta didik. model pembelajaran yang inovatif berdasarkan karakteristik materi
1. Guru kurangmemahami RPP
pelajaran. Hal ini diperkuat berdasarkan jurnal milik Muhali, M.
2. Guru kurang menstimulus siswa untuk
menemukan masalah sendiri yang ada (2019).Berjudul Pembelajaran inovatif abad ke-21. Pembelajaran
pada materi pembelajaran
inovatif di abad 21 berorientasi padakegiatan untuk melatih keterampilan
3. Guru memerlukan pendampingan
penerapan model pembelajaran esensial sesuaikerangka keterampilan abad 21, yaitu keterampilan hidupdan
inovatif.
karir, keterampilan inovasi dan pembelajaran, serta keterampilan
4. Terbatasnya waktu guru dalam
merancang model pembelajaran informasi, media, dan TIK.
inovatif.
5. Pemahaman guru terhadap
pembelajaran inovatif yang masih
kurang.
6. Guru sudah terbiasa dan nyaman
dengan metode pembelajaran
konvensional (ceramah)
6 Guru masih belum mengoptimalkan guru belum mengoptimalkan Kurangnya Pemahaman guru tentang penggunaan teknologi dalam media
pemanfaatan Teknologi Informasi (TIK) pembelajaran. merupakan akar penyebab Guru masih belum
pemanfaatan teknologi
dalam pembelajaran. mengoptimalkan pemanfaatan Teknologi Informasi (TIK) dalam
1. Kemampuan dasar guru dalam bidang TIK imformatika (TIK) dalam pembelajaran.
yang memang masih rendah Hal ini diperkuat menurut Rahmadhani, (2021). Media pembelajaran
pembelajaran
2. Ketersedian fasilitas TIK yang masih belum dirancang sesuai denganperkembangan teknologi, seperti penggunaan
memadai internet, gadget dan alat-alat elektronik pun sudah menjadi menjadi faktor
Sekolah belum mengharuskan guru keberhasilan dalam mengembangkan
menggunakan TIK dalam proses pendidikan, sehingga sudah menjadi keharusan sebagai seorang pendidik
pembelajaran, sehingga guru untuk mengembangkan media pembelajaran dengan memanfaatkan
kurang terangsang untuk teknologiinformasi dan komunikasi.
mengembangkan diri.
4. Keterbatasan waktu dalam menyiapkan
media pembelajaran berbasis TIK.
5. Kurangnya Pemahaman
guru tentang penggunaan teknologi
dalam pembelajaran.
6. Guru sudah terbiasa dengan
pembelajaran konvensional.
3. Kurangnya pelatihan - pelatihan yang
mendukung tentang pemahaman
teknologi.

Anda mungkin juga menyukai