LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah

Nama : I Komang Nopa Dedy Putra,S.Pd

Hasil eksplorasi Akar penyebab Analisis akar

No.
penyebab masalah masalah penyebab masalah
1 Motivasi Belajar PPKn Dari hasil eksplorasi Pengelolaan kelas yang
Siswa Rendah penyebab masalah masih monoton yang
1. Guru yang kurang ditemukan akar penyebab diterapkan oleh guru
inovatif/monoton dalam masalahnya yaitu: menjadi faktor
mengajar di kelas Guru yang kurang penyebab motivasi
2. Penanaman konsep inovatif/monoton belajar siswa menjadi
yang kurang di dalam mengajar di rendah. Cara mengajar
pendidikan dasar kelas (manajemen guru yang masih
3. Tujuan siswa yang kelas yang kurang menerapkan metode
berfokus di pariwisata baik) klasikal (Ceramah) dan
sehingga menyebabkan tidak menggunakan
siswa kurang minat di metode yang inovatif
pembelajaran bahasa dan variatif dikelas
bali sangat mempengaruhi
4. Peserta didik enggan hal ini terjadi.
menyampaikan Disamping itu juga guru
pendapat memegang jam kelas
terlalu banyak dan
rombongan belajar yang
gemuk. Sehingga
keberlangsungan
pembelajaran yang
monoton ini akan terus
menerus berlanjut.

2 Pemanfaatan Teknologi Dari hasil eksplorasi Guru kurang

dalam Pembelajaran penyebab masalah membiasakan diri untuk
Inovatif masih rendah ditemukan akar penyebabmenggunakan berbagai
1. fasilitas yang tidak masalahnya yaitu: TIK dalam
mendukung di pembelajaran
sekolah Guru kurang menjadi akar penyebab
2. Pengadaan
membiasakan diri untuk masalah ” Guru belum
fasulitas yang
menggunakan berbagai mengoptimalkan
terencana
pertahun TIK dalam pembelajaran penggunaan teknologi
3. Kemampuan guru sebagai media
yang rendah pembelajaran”.
dalam membuat
media Jika guru membiasakan
pembelajaran diri untuk menggunakan
4. Guru kurang berbagai TIK dalam
membiasakan diri pembelajaran maka guru
untuk menggunakan menjadi lebih percaya
berbagai TIK dalam diri dalam memodifikasi
pembelajaran pemanfaatan media
pembelajaran berbasis
 TIK. Langkah awal
pembiasaan bisa
dilakukan dengan
memanfaatkan media
teknologi modern yang
sederhana yaitu dengan
Whatsaap, youtobe dan
telegram yang ada di hp
dalam pembelajaran.
Jika dilakukan secara
berkelanjutan, maka
diyakini guru bisa
mengembangkan lebih
jauh dirinya untuk
mengoptimalkan
teknologi yang lebih
kompleks dalam
pembelajaran
3 Referensi Sumber Dari hasil eksplorasi Jumlah referensi
Belajar siswa dan penyebab masalah yang minim di
referensi sumber ajar ditemukan akar penyebab sekolah menjadi
guru masih rendah masalahnya yaitu: penyebab siswa sulit
1. Jumlah referensi Jumlah referensi yang mendapatkan
yang minim di minim di sekolah sumber belajar di
sekolah (jumlah (jumlah buku di sekolah, 1 Buku
buku di perpustakaan yang paket di gunakan
perpustakaan kurang) oleh 2 siswa, hal ini
yang kurang) sangat bisa
2. Tidak semua siswa mempengaruhi siswa
memiliki akses ke sehingga
sumber belajar menyebabkan
online motivasi belajar siswa
(Smartphone dan menjadi menurun.
Internet) Minimnya sumber
ajar juga didukung
oleh guru yang tidak
menerapkan
pembelajaran yang
inovatif di kelas.
4 Membangun Dari hasil eksplorasi Jika adanya relasi dan
relasi/hubungan dengan penyebab masalah kerjasama, guru dan
siswa dan orang tua siswa. ditemukan akar penyebab orangtua akan bersinergi
masalahnya yaitu: untuk menjalin
1. Orangtua yang sibuk komunikasi yang baik
mencari nafkah Kurangnya komunikasi tentang kemajuan
2. Orang tua jarang antara guru dengan orang pendidikan peserta
untuk ikut pertemuan tua terkait pembelajaran didik. Dominan guru
di sekolah dengan di sekolah dan orangtua siswa
alasan tertentu berkomunikasi ketika si
3. Tugas/PR siswa anak mengalami
jarang melibatkan masalah di sekolah
 oranggtua
4. Kurangnya
komunikasi antara
guru dan orang tua

5 Hasil evaluasi belajar Dari hasil eksplorasi Belum diterapkannya

masih belum optimal penyebab masalah model evaluasi inovatif
ditemukan akar penyebab kepada siswa menjadi
 Evaluasi selalu masalahnya yaitu: akar permasalahan dari
dilakukan dengan tes Hasil evaluasi belajar
formal Belum diterapkannya siswa belum optimal.
 Belum diterapkannya model evaluasi inovatif Jika guru bisa
model evaluasi kepada siswa menerapkan model
inovatif kepada evaluasi yang lebih
siswa inovatif misalnya
 Lebih sering soal dengan memodifikasi
yang muncul bersifat jenis evaluasi, cara
hafalan dan sedikit pelaksanaan evaluasi
penalaran siswa yang tidak
 Evaluasi menjadi menegangkan maka
beban yang evaluasi akan menjadi
menakutkan bagi menyenangkan dan
siswa memberikan dampak
positif pada peningkatan
hasil evaluasi. Salah
satunya dengan
menerapkan sistem
evaluasi seperti game
menyebabkan siswa
lebih fokus, tidak ada
kesempatan untuk
mencontek, hasilnya
langsung bisa di lihat
oleh siswa dan
meningkatkan
ketertarikan perserta
didik meningkuti
evaluasi pembelajaran

6 Masih banyak guru Dari hasil eksplorasi Kurangnya pemahaman

yang belum mampu penyebab masalah guru terkait model-
untuk membuat ditemukan akar penyebab model pembelajaran
pembelajaran inovatif masalahnya yaitu: inovatif menjadi akar
1. Kurangnya penyebab masalah
pemahaman guru Kurangnya pemahaman guru ”Masih banyak guru
terkait model-model terkait model-model yang belum mampu
pembelajaran inovatif
pembelajaran untuk membuat
inovatif pembelajaran inovatif”.
2. Kurang percaya diri
guru untuk Selama ini, guru lebih
 melakukan banyak hanya
perubahan gaya menggunakan model
mengajar pembelajaran ceramah
3. Guru terfokus pada yang monoton. Padahal
ketuntasan materi posisi pendidik adalah
4. Sarana dan prasarana agen pembelajaran yang
sekolah yang belum mampu memahami
memadai konsep model
pembelajaran inovatif
untuk pencapaian tujuan
pembelajaran. Karena
itu, posisi guru sebagai
fasilitator, motivator,
perekayasa
pembelajaran dan
inspirasi peserta didik
memerlukan model
pembelajaran inovatif
yang terfokus pada
peserta didik.

Pemahaman model
pembelajaran inovatif
melalui kegiatan
workshop, webinar,
pelatihan,
pendampingan diyakini
menambah rasa percaya
diri guru dalam
berinovasi. Inovasi bisa
dilakukan dengan
mengemas
pembelajaran yang
inovatif menyenangkan
meskipun dengan sarana
dan prasarana yang
sederhana.
7