Anda di halaman 1dari 7

Nama : Yuliana

No. UKG : 201900856283


Unit Kerja : SDN Pejambuan 1
Kelas : SD 002
LPTK : Universitas Palangka Raya

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah


Hasil eksplorasi Akar
Analisis akar penyebab
No. penyebab penyebab Masalah terpilih yang
masalah
masalah masalah akan diselesaikan
1 40% Peserta didik Metode Berdasarkan hasil diskusi dan 1. 40% Peserta didik
kelas IV SDN mengajar guru analisis ditentukan akar kelas IV SDN
Pejambuan 1 masih bersifat penyebab masalah adalah Pejambuan 1 masih
masih motivasi monoton metode mengajar guru masih memliki hasil belajar
belajar yang bersifat monoton. Hal ini yang rendah pada
rendah pada dikarenakan pada proses mata pelajaran IPA
mata pelajaran pembelajaran guru masih materi perubahan
IPA materi menempatkan siswa sebagai energi.
perubahan pendengar, guru hanya
energi. menyampaikan materi tanpa 2. 60% kemampuan
adanya timbal balik dari dasar berhitung
siswa, guru hanya perkalian dan
1. Peserta didik menerapkan metode ceramah, pembagian peserta
kurang serta guru belum menerapkan didik kelas IV SDN
memperhatikan model dan media Pejambuan 1 pada
penjelasan pembelajaran inovatif. materi operasi hitung
guru. campuran bilangan
2. Guru belum Tika Nurti Sartika (2021) cacah masih rendah
melibatkan menyatakan bahwa
peserta didik Pembelajaran yang monoton
secara aktif memiliki dampak yang tidak
dalam proses baik untuk perkembangan
pembelajaran belajar siswa, karena jika
3. Metode siswa sudah merasa bosan
mengajar guru atau tidak tertarik lagi dengan
masih bersifat pembelajaran ia akan semakin
monoton malas dengan pembelajaran.
4. Guru kesulitan
untuk Aktivitas belajar mengajar
menentukan tidak hanya terletak pada guru
metode/model saja tetapi siswa juga ikut
pembelajaran campur dalam proses belajar
yang sesuai mengajar. Motivasi belajar
dengan materi. dianggap penting dalam
5. Guru hanya proses belajar siswa karena
menguasai berfungsi mendorong,
beberapa menggerakkan dan
metode/model mengarahkan. Untuk
pembelajaran meningkatkan motivasi ini
bisa didapatkan dari dalam
diri maupun dari luar diri
siswa.
Salah satu faktor untuk
meningkatkan motivasi belajar
siswa adalah upaya guru
dalam pembelajaran yang
tidak terlepas dari kualitas
guru yang mengajar dan
metode atau gaya mengajar
guru tersebut. Kreativitas gaya
mengajar guru yang
menyenangkan secara tidak
langsung dapat
menumbuhkan semangat dan
motivasi belajar siswa. Oleh
karena itu, guru perlu
menyusun desain
pembelajaran yang inovatif
serta menerapkannya dalam
pembelajaran.

2 60% kemampuan Guru belum Berdasarkan hasil diskusi dan


dasar berhitung menggunakan analisis ditentukan akar
perkalian dan berbagai penyebab masalah adalah
pembagian peserta pendekatan guru belum menggunakan
didik kelas IV SDN dan model berbagai pendekatan dan
Pejambuan 1 pada pembelajaran model pembelajaran yang
materi operasi yang inovatif inovatif di kelas. Hal tersebut
hitung campuran di kelas dikarenakan pembelajaran
bilangan cacah yang dilakukan guru masih
masih rendah bersifat konvensional, guru
belum menggunakan media
1. Peserta didik pembelajaran, pengetahuan
beranggapan guru terhadap model-model
bahwa pembelajaran inovatif masih
matematika terbatas.
adalah
pelajaran yang Wardhani Risda Septia
sulit karena (2018) menyatakan bahwa
banyak peserta dalam proses belajar
didik yang mengajar, kreatifitas dan
lambat dalam inovasi dalam pembelajaran
memahami
merupakan bagian dari
materi-materi
dalam suatu sistem yang tak
matematika terpisahkan dengan
khususnya pendidik dan peserta didik.
operasi hitung Pembelajaran inovatif
campuran. didesain oleh guru atau
2. Kurangnya instruktur merupakan
konsentrasi metode yang baru agar
siswa pada mampu memfasilitasi
pembelajaran peserta didik mendapat
matematika kemajuan dalam setiap
dikarenakan proses dan hasil belajar
pembelajaran dengan tujuan mewujudkan
yang pembelajaran
dilaksanakan
guru hanya Pembelajaran inovatif
menggunakan merupakan pembelajaran
buku sebagai yang memberikan
satu-satunya kesempatan pada peserta
sumber belajar. didik untuk membangun
3. Rendahnya pengetahuan itu sendiri atau
minat peserta secara mandiri. Dalam
didik terhadap mewujudkan pembelajaran
mata pelajaran inovasi diperlukan adanya
matematika model pembelajaran, media
4. Kurangnya pembelajaran, dan yang
kedisiplinan paling utama yaitu strategi
peserta didik pembelajaran.
dalam belajar
5. Pengetahuan
peserta didik
terhadap
konsep
penjumlahan
dan
pengurangan
masih sangat
rendah.
6. Guru hanya
menempatkan
peserta didik
sebagai
pendengar
7. Guru kurang
memberikan
latihan-latihan
soal
8. Guru belum
menggunakan
berbagai
pendekatan
dan model
pembelajaran
yang inovatif di
kelas

3 Guru belum Guru terbiasa Berdasarkan hasil diskusi dan


optimal dalam menggunakan analisis ditentukan akar
menerapkan metode penyebab masalah adalah
model ceramah guru terbiasa menggunakan
pembelajaran /pembelajaran metode ceramah
inovatif sesuai masih bersifat /pembelajaran masih bersifat
dengan monoton monoton. Hal tersebut terjadi
dikarenakan guru kesulitan
karakteristik menentukan model
materi pembelajaran yang sesuai
dengan materi.
1. Guru belum
memahami Abdullah (2018) menyatakan
karakteristik bahwa metode ceramah
dari tiap-tiap merupakan metode
model pembelajaran yang berpusat
pembelajaran pada guru. Pembelajaran yang
inovatif. berpusat pada guru inilah
2. Guru terbiasa yang sering kali
menggunakan mengakibatkan siswa kurang
metode berpartisipasi dalam kegiatan
ceramah pembelajaran, kurang
/pembelajaran partisipasi tersebut membuat
masih bersifat kegiatan pembelajaran
monoton bersifat monoton sehingga
3. Pengetahuan motivasi belajar siswa
guru tentang menurun.
model-model
pembelajaran Oleh karena itu, guru perlu
inovatif masih menyusun desain
sangat kurang pembelajaran yang inovatif
4. Guru masih serta menerapkannya dalam
kurang pembelajaran.
mendapat
pelatihan
dalam
penggunaan
model
pembelajaran
5. Guru tidak
memahami
karakter siswa

4 Pembelajaran di Guru belum Berdasarkan hasil diskusi dan


kelas IV SDN memahami analisis ditentukan akar
Pejambuan 1 secara utuh penyebab masalah adalah
masih belum pembelajaran guru belum memahami secara
berbasis HOTS berbasis HOTS utuh pembelajaran berbasis
HOTS. Hal tersebut terjadi
1. Peserta didik dikarenakan guru belum
kesulitan optimal untuk meningkatkan
menyelesaikan kualitas dirinya dalam
mempelajari pembelajaran
soal-soal HOTS
berbasis HOTS.
2. Siswa tidak
memahami Anas Arfandi, dkk (2021)
materi dan menyatakan bahwa salah satu
perintah soal faktor penyebab pembelajaran
3. Guru belum di kelas masih berbasis HOTS
memahami adalah kemampuan guru yang
secara utuh masih kurang dalam
pembelajaran mengembangkan
berbasis HOTS pembelajaran dan
4. Rencana pengukuran hasil belajar
pembelajaran berbasis HOTS.
belum
sistematis
5. Kemampuan
berpikir kritis
peserta didik
masih rendah

5 Guru masih belum Belum Berdasarkan hasil diskusi dan


optimal dalam optimalnya analisis ditentukan akar
pemanfaatan penggunaan penyebab masalah adalah
teknologi media belum optimalnya
informasi (TIK) pembelajaran penggunaan media
pada kegiatan berbasis TIK pembelajaran berbasis TIK
pembelajaran oleh guru pada oleh guru pada kegiatan
kegiatan pembelajaran. Hal tersebut
1. Pemahaman pembelajaran dikarenakan penguasaan guru
guru terhadap terhadap TIK masih sangat
penerapan TIK rendah, serta sarana dan
di dalam prasarana yang masih
pembelajaran terbatas.
masih terbatas.
2. Belum Zakaria Siregar, dkk (2020)
optimalnya menyatakan bahwa untuk
penggunaan dapat memanfaatkan TIK
media dalam memperbaiki mutu
pembelajaran pembelajaran, ada tiga hal
berbasis TIK yang harus diwujudkan, yaitu:
oleh guru pada 1. Peserta didik dan guru
kegiatan harus memiliki akses
pembelajaran teknologi digital di dalam
3. Guru belum lingkungan lembaga
memiliki pendidikan. 2. Adanya materi
kemauan yang yang berkualitas dan
tinggi untuk bermanfaat bagi guru dan
mempelajari peserta didik. 3. Guru harus
pemanfaatan memiliki pengetahuan dan
teknologi keterampilan dalam
informasi (TIK) menggunakan media-media
dalam pembelajaran digital untuk
pembelajaran membantu siswa agar
4. Sarana dan mencapai standar akademik
prasarana yang dan mengembangkan
terbatas potensinya
5. Akses internet (Siregar, Z., & Marpaung, T. B.
yang tidak (2020). Pemanfaatan Teknologi
stabil Informasi dan Komunikasi
(TIK) Dalam Pembelajaran di
Sekolah. BEST Journal
(Biology Education, Sains and
Technology), 3(1), 61-69.)
DAFTAR PUSTAKA

Sartika, Tika Nurti (2021). Pembelajaran yang monoton sebabkan siswa menjadi
bosan dan malas. Jurnal Pendidikan. Diakses dari

http://news.upmk.ac.id/home/post/pembelajaran.yang.monoton.sebabkan.siswa.menjadi.
bosan.dan.malas.html

Abdullah (2018) Analisis Kesulitan Guru Bahasa Indonesia Menerapkan Pembelajaran


Inovatif di SMK Negeri 2 Medan. Diakses dari
http://digilib.unimed.ac.id/31363/2/9.%20NIM%202142111018%20CHAPTER%20I.pdf

Septia, Wardhani Risda (2018). Konsep & Pengembangan Pembelajaran Inovatif. Diakses
dari
http://eprints.umsida.ac.id/1526/1/KONSEP%20PEMBELAJARAN%20INOVATIF.pdf

Anda mungkin juga menyukai