Anda di halaman 1dari 7

Emi Indra Mulyati

Masalah dalam
Penyebab Masalah Kategorisasi Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitigasi
Pembelajaran

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Motivasi belajar Penggunaan Hasil wawancara : Kekuatannya: Kelemahannya: Menurut


siswa rendah metode mater Me metode/ lai Anda, apakah
pembelajaran dia Kelebihan pembelajaran Kelemahan model
i strategi nn Wawancara dengan Kepala Sekolah: kelemahan
kurang menarik Anak diajak aktif dalam kooperatif adalah sebagai pembelajaran
bagi siswa ya pembelajaran, missal dengan game berikut: kooperatif adalah tersebut dapat
yang menarik atau kuis sebagai berikut diantisipasi?
1. Saling ketergantungan
  yang positif 1. Guru harus Jika bisa,
Guru harus berinovasi dalam mempersiapkan bagaimana
2. Adanya pengakuan dalam
menggunakan berbagai model pembelajaran secara caranya?
merespon perbedaan
pembelajaran matang, disamping itu
individu
memerlukan lebih Guru harus
Menggunakan benda kongkrit di 3. Siswa dilibatkan dalam banyak tenaga, lebih aktif
sekitar perencanaan dan pemikiran, dan waktu. mengajak
pengelolaan kelas 2. Agar proses
siswa agar
Kajian Literasi: 4. Suasana kelas yang rileks pembelajaran berjalan
lancar maka dibutuhkan lebih aktif,
dan menyenangkan k.
Didik Suhardi, Ph.D. Terjalinya hubungan yang dukungan fasilitas, alat misalnya
Direktur PSMP Kemdiknas (2008– hangat dan bersahabat antara dan biaya yang cukup dengan
2015) dan Sekretaris Jenderal siswa dengan guru memadai. menggunakan
Kemdikbud (2015–2019) 5. Memiliki banyak 3. Selama kegiatan kuis
Cooperative learning adalah model kesempatan untuk diskusi kelompok
pembelajaran dengan memberikan mengekspresikan berlangsung, ada Guru
tugas kepada siswa yang lebih pengalaman emosi yang kecenderungan topik sebaiknya
pandai dalam sebuah kelompok permasalahan yang
kecil yang hasilnya akan menyenangkan. sedang dibahas meluas memperhatika
dipresentasikan kepada kelompok sehingga banyak yang n waktu agar
lain di dalam kelas. Hasil kelompok tidak sesuai dengan bisa terlaksana
tersebut kemudian didalami dan waktu yang telah
pembelajaran
ditanggapi sehingga terjadi proses ditentukan
belajar yang aktif dan dinamis. 4. Saat diskusi kelas, dengan
terkadang didominasi maksimal
seseorang, hal ini
Muhammad Thobroni, Belajar mengakibatkan siswa Guru bisa
dan Pembelajaran, (Yogyakarta: yang lain menjadi pasif membuat
Ar-Ruzz Media, 2013), hal. 286 kelompok
kerja dalam
Pembelajaran kooperatif merupakan menyelesaikan
salah satu model pembelajaran yang tugas
terstruktur dan sistematis, dimana
kelompok-kelompok kecil bekerja
sama untuk mencapai tujuan-tujuan
bersama.

Model Discovey Learning


Kekurangan
Kelebihan a.Model ini
Dalam model pembelajaran
menimbulkan asumsi
discovery learning, siswa dituntut a. Membantu siswa untuk bahwa ada kesiapan
memperbaiki dan
lebih berperan aktif untuk mencari pikiran untuk belajar
meningkatkan
informasi. Menurut Borthick dan keterampilanketerampilan bagi siswa yang
Jones (2017) dalam Widyastuti dan proses-proses kognitif. mempunyai hambatan
(2016:23) menyatakan bahwa dalam b. Pengetahuan yang akademik akan
pembelajaran discovery, peserta diperoleh melalui metode ini mengalami kesulitan
abstrak atau berpikir,
belajar untuk mengenali masalah, sangat pribadi dan ampuh
mengungkapkan
solusi, mencari informasi yang karena menguatkan hubungan antara
relevan, mengembangkan strategi pengertian, ingatan dan konsep-konsep yang
solusi, dan melaksanakan strategi transfer. tertulis atau lisan,
yang dipilih. Dalam kolaborasi c. Menimbulkan rasa senang b. Model ini tidak
pembelajaran penemuan, peserta pada siswa, karena efisien untuk mengajar
jumlah siswa yang
tenggelam dalam komunitas tumbuhnya rasa menyelidiki
banyak, karena
praktek, memecahkan masalah dan berhasil. d. Metode ini membutuhkan waktu
memungkinkan siswa
bersama-sama. Pada dasarnya, yang lama untuk
berkembang dengan cepat
setiap guru menginginkan materi dan sesuai dengan membantu mereka
yang disampaikannya dapat diterima kecepatannya sendiri menemukan teori atau
secara keseluruhan. Guru harus e. Menyebabkan siswa pemecahan masalah
paham bahwa karakteristik siswa mengarahkan kegiatan lainnya.
c. Harapan-harapan
berbeda-beda, baik dari segi minat, belajarnya sendiri dengan
yang terkandung dalam
potensi, kecerdasan, dan usaha melibatkan akalnya dan model ini akan kacau
siswa tersebut. motivasi sendiri.
jika berhadapan dengan
f. Metode ini dapat siswa dan guru yang
membantu siswa telah terbiasa dengan
memperkuat konsep dirinya, cara-cara belajar yang
karena memperoleh lama.
kepercayaan bekerja sama d. Lebih cocok untuk
dengan yang lainnya. mengembangkan
pemahaman, sedangkan
mengembangkan aspek
konsep masih kurang

Minat baca siswa Guru belum  Kajian Literasi: Kelebihannya: Kekurangannya:


masih rendah maksimal dalam 1. CTL (Contextual Teaching
a. Memberikan kesempatan a. Dalam pemilihan Guru harus sering
And Learning), Muslich, (2009),
mengkolaborasikan pada siswa untuk dapat maju informasi atau materi belajar dari
menyampaikan pembelajaran
model pembelajaran kontekstual atau contextual terus sesuai dengan potensi dikelas didasarkan pada berbagai sumber
yang dimiliki siswa sehingga kebutuhan siswa, untuk mencari
dengan cara teaching and learning adalah siswa terlibat aktif dalam padahal dalam kelas itu ide-ide yang
mengintegrasikan konsep belajar yang membantu proses belajar mengajar. tingkat kemampuan menarik untuk
guru mengkaitkan antara materi siswanya berbeda-beda diterapkan
media atau alat b. Siswa dapat berfikir kritis sehingga guru akan
pembelajaran dengan situasi dunia dikelas.
bantu nyata siswa , dan mendorong dan kreatif dalam kesulitan dalam
siswa membuat hubungan antara mengumpulkan data. menentukan materi
pengetahuan yang dimilikinya Memahami suatu isu dan pelajaran karena tingkat
dengan penerapannya dalam memecahkan masalah dan kecapaiannya siswa tadi
kehidupan mereka sehari-hari. guru dapat lebih kreatif. tidak sama. Guru harus
(Edunomic: Vol. 7, No. 2, Tahun c. Menyadarkan siswa melibatkan siswa
2019) Pengetahuan dan b. Tidak efisien karena untuk aktif dalam
tentang apa yang mereka membutuhkan waktu pembelajaran
keterampilan siswa diperoleh pelajari.
dari usaha siswa mengkonstruksi yang agak lama dalam
sendiri pengetahuan dan d. Pemilihan informasi proses belajar
keterampilan baru ketika ia belajar berdasarkan kebutuhan siswa mengajar. c. Dalam
tidak ditentukan oleh guru. proses pembelajaran
dengan model
2. Amalia (2019) melakukan
e. Pembelajaran lebih pembelajaran
penelitian tentang Pengaruh
menyenangkan tidak kontekstual nampak
Model CTL (Contextual
membosankan. jelas antara siswa yang
Teaching and Learning) dengan
Media Pohon Hitung Terhadap memiliki kemampuan
Hasil Belajar Matematika. Dengan tinggi dan siswa yang
adanya media pohon matematika memiliki kemampuan
dapat digunakan untuk kurang
mengembangkan kreativitas dan
meningkatkan kemampuan
berfikir kritis siswa seperti yang
dikemukakan oleh (Herawati,
2013:18).
Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar Vol.
4, No. 2, Tahun 2020, pp. 248-256

3. Kadir, ‘Kadir, A. (2013).


Konsep Pembelajaran
Kontekstual Di Sekolah.
Dinamika Ilmu, 13(1).’, Dinamika
Ilmu, 13.1 (2013)

Pembelajaran kontekstual
(Contextual Theaching
Learning)merumuskan dengan
jelas tujuan umum
pembelajarannya.Menguraikan
secara terperinci media dan
sumber pembelajaran yang akan
digunakan untuk mendukung
kegiatan pembelajaran yang
diharapkan. Merumuskan skenario
tahap demi tahap kegiatan yang
harus dilakukan siswa dalam
melakukan proses
pembelajarannya. Merumuskan
dan lakukan sistem penilaian
dengan memfokuskan pada
kemampuan sebenarnya yang
dimiliki oleh siswa baik pada saat
berlangsungnya proses maupun
setelah siswa tersebut selesai
belajar.

Metode Pembelajaran Cooperative


Integrated Reading and Kelebihan: Kelemahan:
Composition (CIRC)
Menurut Sutarno, dkk (2010:1), (1) Pengalaman dan kegiatan 1) Pada saat presentasi
pembelajaran kooperatif tipe belajar siswa akan selalu hanya siswa yang aktif
CIRC adalah suatu model relevan dengan tingkat tampil didepan kelas 2)
pembelajaran kooperatif yang perkembangan anak. 2) Tidak semua siswa
mengintegrasikan suatu bacaan Kegiatan yang dipilih sesuai bisa mengerjakan soal
secara menyeluruh kemudian dengan dan bertolak dari dengan teliti
mengkomposisikannya menjadi minat dan kebutuhan siswa .
bagian-bagian yang penting 3) Seluruh kegiatan belajar 3) Model ini kurang
(Slavin, 1995) mengatakan bahwa lebih bermakna bagi siswa tepat jika diterapkan
model pembelajaran CIRC adalah sehingga hasil belajar siswa pada siswa yang
akan dapat bertahan lebih belum bisa membaca
model pembelajaran yang dapat
lama. dan akan kesulitan
membantu para siswa untuk
mengembangkan kemampuan serta 4) Jika diterapkan
kapasitasnya. Sebab dalam model 4) Pembelajaran terpadu
dapat terlalu sering siswa
pembelajaran ini siswa akan mampu
menumbuhkembangkan akan merasa bosan
mengembangkan dasar pemikiran,
pengembangan, dan evaluasi dari keterampilan berpikir siswa 5) Siswa merasa
materi yang telah disampaikan. . jenuh dan lelah jika
Wawancara dengan Kepala diminta untuk
Sekolah: 5) Pembelajaran terpadu
menyajikan kegiatan yang membaca.
Guru sebaiknya sering menggali bersifat pragmatis
ilmu dari berbagai media atau (bermanfaat) sesuai dengan
pelatihan-pelatihan permasalahan yang sering
ditemui dalam lingkungan
Guru juga harus faham karakteristik
siswa .
siswa di kelas itu sendiri seperti apa
6) Pembelajaran terpadu
Wawancara dengan guru :
dapat menumbuhkan
Guru media kongkrit atau nyata motivasi belajar siswa ke
arah belajar yang dinamis,
Siswa sering diajak belajar diluar optimal, dan tepat guna.
ruang agar tidak bosan
7) Pembelajaran terpadu
Guru bisa mengkaitkan materi dapat
pembelajaran dengan kehidupan menumbuhkembangkan
nyata interaksi sosial siswa ,
Guru menggunakan strategi seperti kerja sama, toleransi,
mengajar yang inovatif dan komunikasi, dan respek
menyenangkan terhadap gagasan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai