2 Menentukan Solusi
Nama : Firman
No
Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi
.
Masalah Berdasarkan hasil analisis kajian literatur, wawancara diskusi dengan Alasan mendasar pemilihan solusi model
1 Motivasi belajar peserta didik yang rendah Kepala Sekolah, Pengawas, dan teman sejawat maka solusi yang paling problem based learning (PBL) dengan bantuan
relevan untuk menyelsaikan masalah tentang Motivasi belajar peserta media interaktif berbasis Information
didik yang rendah yang disebabkan oleh Model Pembelajaran Kurang Communication Technology ICT. Untuk
Penyebab Menarik atau Menoton. menyelsaikan masalah tentang Motivasi belajar
Model Pembelajaran Kurang Menarik atau peserta didik yang rendah adalah sebagai
Menoton. Dalam Jurnal berikut:
“Sunarti Rahman” Pentingnya Motivasi Belajar Dalam Meningkatkan 1. Model problem based learning (PBL)
Maka berdasarkan kajian literatur dan hasil Hasil Belajar metode yang sesuai dengan materi yang
wawancara dapat disimpulkan bahwa ada beberapa file:///C:/Users/Dede%20Supardi/Downloads/1076-2520-1- diajarkan
alternatif solusi yang diperoleh dari permasalahan 2. Model problem based learning (PBL)
Motivasi belajar peserta didik yang rendah yang SM.pdf metode yang sesuai dengan karakteristik
disebakan oleh Model Pembelajaran Kurang Menarik siswa
atau Menoton, yaitu dengan: Motivasi Belajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar 3. Media interaktif berbasis Information
1. Menerapkan model problem based a. Definisi Motivasi Belajar Communication Technology ICT. Dapat
learning (PBL) Keberhasilan belajar siswa dapat ditentukan oleh menciptakan suasana pembelajaran yang
motivasi yang dimilikinya. Siswa yang memiliki motivasi menyenangkan.
2. Menggunakan model pembelajaran Contextual
belajar tinggi cenderung prestasinya pun akan tinggi pula, Oleh karena itu apabila model pembelajaran
Teaching and Learning CTL.
sebaliknya motivasi belajarnya rendah, akan rendah pula problem based learning (PBL) dengan bantuan
3. Menggunakan media audio visual
prestasi belajarnya.Tinggi rendahnya motivasi dapat media interaktif berbasis Information
menetukan tinggi rendahnya usaha atau semangat Communication Technology ICT.
seseorang untuk beraktivitas, dan tentu saja tinggi Diimplementasikan pada mata pelajaran PPKn
maka motivasi belajar siswa akan meningkat.
rendahnya semangat akan menentukan hasil yang
diperoleh.
Wina Sanjaya (2010:249) mengatakan bahwa proses pembelajaran
motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting.
Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan oleh
kemampuannya yang kurang, akan tetapi dikarenakan tidak adanya
motivasi untuk belajar sehingga ia tidak berusaha untuk
mengarahkan segala kemampuannya.
Dalam Jurnal
“Yayinta Maharani, Puspita Putri, Yogi Nugraha , Tridays
Repelita”
Penerapan model problem based learning (PBL) untuk menumbuhkan
kreativitas belajar dalam mata pelajaran PPKn
file:///C:/Users/Dede%20Supardi/Downloads/1336-Article
%20Text-3054-2-10-20210819.pdf
Dalam Jurnal
“Daneiza Anggelina Budiarti”
Pengembangan Perangkat Pembelajaran PjBL Berbantuan
Software
file:///C:/Users/Dede%20Supardi/Downloads/31254-Article
%20Text-37281-1-10-20191217.pdf
Dalam Kurikulum 2013 peran seorang guru bukan sebagai penyaji atau
narasumber utama, melainkan sebagai seorang fasilitator dalam proses
pembelajaran yang dapat membangkitkan ketertarikan siswa pada materi
belajar dan menyediakan keanekaragaman pendekatan cara belajar yang
sesuai. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
materi yang diajarkan merupakan faktor penting dalam mencapai
kompetensi siswa yang baik, dengan demikian maka seorang guru harus
merencanakan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan
sangat matang.
Menurut Yunus (2014: 167) model PjBL adalah model yang secara
langsung melibatkan siswa dalam proses pembelajaran melalui kegiatan
penelitian untuk mengerjakan dan menyelesaikan suatu proyek
pembelajaran tertentu. PjBL merupakan salah satu model pembelajaran
yang menggunakan masalah sebagai langkah awal untuk mengumpulkan
dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman
beraktifitas secara nyata. Kemudian masalah tersebut dipecahkan secara
berkelompok dimana penyelesaian dari tugas atau pertanyaan yang
diberikan adalah sebuah produk. Untuk itu pengembangan perangkat
yang dipadukan dengan model PjBL diharapkan mampu membuat siswa
aktif dalam mengembangkan pemahaman dan keterampilannya.