Anda di halaman 1dari 9

Nama Mahasiswa : Uun Wardhani

NIM : 2398010311
Prodi : PPKn

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan

No Hasil eksplorasi Akar penyebab Masalah terpilih yang


Analisis akar penyebab masalah
. penyebab masalah masalah akan diselesaikan
1. Berdasarkan kajian Metode Berdasarkan analisa yang dilakukan, akar penyebab 1.
literatur dan pembelajaran masalah rendahnya minat belajar peserta didik disebabkan
wawancara dapat yang dilakukan oleh metode pembelajaran yang dilakukan guru kurang
ditarik kesimpulan guru kurang menarik.
bahwa rendahnya menarik.
minat belajar peserta Metode pembelajaran merupakan merupakan unsur yang
didik disebabkan sangat penting untuk meningkatkan minat belajar peserta
oleh: didik. pembelajaran yang monoton mengakibatkan peserta
1) Faktor Internal didik merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran di 2.
• Peserta didik dalam kelas. Sehingga dalam hal ini guru harus kreatif dan
tidak memiliki berusaha untuk menerapkan model pembelajaran yang
cita-cita yang bervariatif setiap melaksanakan pembelajaran.
jelas
• Sifat malas Penelitian Yang Relevan
yang dimiliki Hasil penelitian berikut dapat dijadikan bahan
peserta didik pertimbangan serta referensi untuk pemecahannya.
2) Faktor Eksternal Penelitian tersebut dilakukan (Yahya, 2014) yang berjudul
• Kurang tertarik ”Variasi Metode Mengajar Guru Dalam Menumbuhkan
dengan materi Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak
pelajaran di MTs Ni’matul Aziz Kabupaten Barito Kuala” bahwa:
• Guru kurang Pada penelitian tersebut dijelaskan bahwa faktor yang
berinteraksi menyebabkan kebosanan peserta didik dalam
dengan siswa pembelajaran karena metode pembelajaran yang dilakukan
• Kurang kurang menarik sehingga mengakibatkan perhatian,
perhatian dari motivasi dan minat belajar peserta didik menurun.
orang tua Berkaitan dengan hal tersebut pada penelitian ini, guru
menggunakan beberapa metode pembelajaran diantaranya
• Pergaulan yang adalah; metode ceramah, metode tanya jawab, metode
tidak baik. kisah, metode tamtsil, dan metode pemberian tugas apabila
• Sarana dan pembahasan materi sudah selesai disampaikan oleh guru.
prasarana
pembelajaran Hasil penelitan tersebut menunjukkan adanya peningkatan
terbatas. minat belajar peserta didik yang dapat dilihat dari indikator
• Metode minat: 1) kesukaan siswa ditunjukkan dengan bergairah
pembelajaran dan bermuka cerah saat pembelajaran berlangsung, 2)
yang kurang ketertarikan siswa ditunjukkan dengan perhatian dan
menarik konsentrasi saat mengikuti mata pelajaran, tidak bercanda
dengan teman di kelas, 3) perhatian siswa ditunjukkan
dengan selalu mengikutinya saat pembelajaran di kelas
dengan bervariasinya metode mengajar yang digunakan
guru. Siswa selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru
dan mengumpulnya, 4) keterlibatan siswa ditunjukkan
dengan sering bertanya bahkan saling berebut untuk
bertanya mengenai materi yang disampaikan. Siswa selalu
hadir di dalam kelas jika bel tanda masuk kelas sudah
berbunyi tidak ada lagi yang di luar kelas.

Sumber:
https://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/tiftk/article/
view/1838

Kesimpulan:
Berdasarkan analisa dan penelitian yang relevan dapat
disimpulkan bahwa akar penyebab masalah rendahnya
minat belajar peserta didik adalah metode pembelajaran
yang dilakukan kurang menarik, sehingga giru harus
menerapkan metode pembelajaran yang bervariatif.

2. Berdasarkan kajian Metode Berdasarkan analisa yang dilakukan, akar penyebab


literatur dan hasil mengajar yang masalah peserta didik lambat belajar disebabkan oleh
wawancara dapat belum metode mengajar yang belum disesuaikan dengan
diambil kesimpulan disesuaikan kondisi/karakter Peserta didik.
bahwa penyebab dengan
peserta didik lambat kondisi/karakter Setiap peserta didik memiliki gaya belajar dan kemampuan
belajar karena: Peserta didik. berpikir yang berbeda-beda, oleh sebab itu guru harus
1) Adanya faktor mampu mengenali karakteristik dari peserta didiknya
Internal yaitu untuk menentukan metode pembelajaran yang sesuai.
konsentrasi dan Metode pembelajaran yang tidak sesuai mengakibatkan
motivasi belajar peserta didik tidak bersemangat mengikuti pelajaran,
Peserta didik malas-malasan, tidak memperhatikan dan akibatnya
yang kurang. lambat menyerap ilmu yang disampaikan guru.
2) Faktor eksternal
yaitu materi yang Penelitian Yang Relevan
tidak disukai, Hasil penelitian berikut dapat dijadikan bahan
sikap guru yang pertimbangan serta referensi untuk pemecahannya.
acuh dan metode Penelitian tersebut dilakukan (Nasution, 2017) yang
mengajar yang berjudul ” Penggunaan Metode Pembelajaran Dalam
belum Peningkatan Hasil Belajar Siswa” bahwa:
disesuaikan
dengan Metode pembelajaran yang tepat akan memudahkan siswa
kondisi/karakter dalam menerima dan memahami materi yang akan
Peserta didik. disampaikan. Dengan metode yang tepat pun, kesulitan
guru dalam menyampaikan materi bisa diminimalisasikan.
Metode pembelajaran yang efektif memiliki keterkaitan
dengan tingkat pemahaman guru terhadap perkembangan
kondisi siswa-siswa di kelas, untuk itu seorang guru
diharapkan mampu mengembangkan kreativitas untuk
menerapkan dan mengembangkan berbagai macam bentuk
metode pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan
kemampuan berfikir, daya analsis dan hasil belajar siswa
di sekolah.

Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai


dengan kebutuhan siswa di sekolah dalam proses
pembelajaran dapat memberikan kemampuan pemahaman
konsep yang baik pada siswa, serta terhadap materi-materi
pembelajaran, sehingga akan dapat melatih siswa dan
dapat mengembangkan skill belajar siswa di sekolah, serta
sikap ilmiah para siswa.

Sumber :
https://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/studiadidaktika/
article/view/515

Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan penelitian yang relevan dapat
disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam menyerap pelajaran harus
menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristiknya.

3. Berdasarkan kajian Tidak ada


literatur dan wadah
wawancara dapat kumunikasi
disimpulkan bahwa antara orang tua
sudah ada kerjasama peserta didik
antara pihak sekolah dengan pihak
dan orang tua dalam sekolah
memantau
perkembangan
peserta didik. Namun
upaya tersebut
belum berjalan
maksimal karena :
1) Sebagian orang
tua peserta didik
tidak memiliki
alat komunikasi
sehingga
menyulitkan
untuk
menghubunginya.
2) Berbagai
kesibukan orang
tua yang menjadi
kendala
terjalinnya
komunikasi.
3) Tidak ada grup
WA sebagai media
komunikasi
antara pihak
sekolah dengan
orang tua peserta
didik.
4) Pihak sekolah
hanya menjalin
komunikasi
kepada orang tua
peserta didik
yang bermasalah

4. Berdasarkan kajian Belum Analisis


litaratur dan diterapkannya Keaktifan siswa dalam belajar merupakan persoalan
wawancara yang metode penting dan mendasar yang harus dipahami, disadari dan
telah dilaksanakan pembelajaran dikembangkan oleh setiap guru dalam keberhasilan proses
dapat diperoleh yang variatif pembelajaran. Selain itu belajar aktif juga menuntut
kesimpulan bahwa yang adanya interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan
terdapat beberapa mengakomodir siswa, maupun siswa dengan sumber atau media belajar.
faktor yang komunikasi dua Dengan demikian tujuan pembelajaran dapat tercapai
mempengaruhi arah. dengan optimal.
rendahnya keaktifan Berdasarkan permasalahan rendahnya keaktifan siswa
peserta didik pada pada pembelajaran PPKn, ditemukan beberapa akar
pembelajaran PPKn. penyebab masalah diantaranya guru belum menerapkan
Faktor tersebut metode pembelajaran yang variatif yang mengakomodir
diantaranya: komunikasi dua arah serta adanya indikasi ketidakaktifan
1) Kurangnya rasa siswa.
percaya diri
2) Kurangnya Penelitian Yang Relevan
motivasi dan Hasil penelitian berikut dapat dijadikan bahan
apresiasi dari pertimbangan serta referensi untuk pemecahannya.
guru agar peserta Penelitian tersebut dilakukan oleh (Cipto Ulomo, 2021)
didik mau yang berjudul ”Upaya Peningkatan Minat Dan Hasil
bertanya Belajar Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas V SD I Kuwukan
3) Belum Menggunakan Metode Role Playing” didapatkan akar
diterapkannya permasalahan yang sama yakni:
metode Dalam pembelajaran PKn di kelas V SD 1 Kuwukan, mata
pembelajaran pelajaran PKn dianggap sebagai suatu mata pelajaran yang
yang variatif yang membosankan. Dalam pembelajaran, peserta didik kurang
mengakomodir antusias dan menganggap seolah pelajaran tersebut tidak
komunikasi dua penting. Hal tersebut dapat dapat dibuktikan dengan,
arah. masih siswa yang bicara sendiri dengan temannya ketika
4) Gangguan yang proses pembelajaran sedang berlangsung, ada yang
berasal dari mengantuk, ada yang asyik mengobrol dengan teman,
dalam diri peserta bahkan ada pula yang terangterangan mengerjakan soal-
didik misalnya soal atau tugas mata pelajaran selain PKn.
tidak konsentrasi, Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa guru masih
mengantuk, menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu
sering ijin pada saat menyampaikan pembelajaran PKn Kompetensi
kebelakang, tidak Menghargai Keputusan bersama dengan metode ceramah,
membawa buku tanya jawab dan penugasan. Kemudian hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan metode role playing
dapat meningkatkan minat dan hasil belajar PKn pada
Kompetensi Menghargai Keputusan Bersama bagi siswa
kelas V SD 1 Kuwukan, Semester II tahun pelajaran
2016/2017. Dengan meningkatnya minat belajar siswa
membawa dampak positif pada meningkatnya hasil belajar
siswa. Dimana metode tersebut menuntut siswa untuk
aktif dengan cara berperan dalam kegiatan pembelajaran.

Sumber:
http://journal.upy.ac.id/index.php/es/article/view/1209

Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan penelitian yang relevan dapat
disimpulkan bahwa untuk meningkatkan keaktifan siswa
dalam pembelajaran PPKn harus didukung oleh guru
dengan menerapkan metode yang variatif yang
mengakomodasi komunikasi dua arah serta partisipasi
aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran.

5. Berdasarkan kajian Pembelajaran Analisis


litaratur, hasil dan pembiasaan Dalam pembelajaran di era kurikulum merdeka siswa
eksplorasi penyebab penyelesaian dihadapkan pada dua tingkat pemikiran yaitu berpikir
masalah, dan soal HOTS berpikir tingkat rendah (LOTS) dan berpikir tingkat tinggi
wawancara yang belum optimal. HOTS. Berdasarkan analisa yang dilakukan, terdapat akar
telah dilaksanakan penyebab masalah sebagian siswa tidak dapat menjawab
dapat diperoleh soal kontekstual dan HOTS, ialah: Pembelajaran dan
kesimpulan bahwa pembiasaan penyelesaian soal HOTs belum optimal.
sebagian peserta dilakukan
didik tidak dapat
menjawab soal Penelitian Yang Relevan
kontekstual dan Berdasarkan akar penyebab masalah yang telah
HOTS disebabkan dipaparkan, terdapat berbagai penelitian relevan, yang
oleh: dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menguatkan
1) Soal HOTS (soal serta memecahkan permasalahan yang dihadapi,
yang diantaranya:
membutuhkan Dalam penelitian (Nuraini & Julianto, Analisis Faktor
pendalaman Penyebab Kesulitan Siswa Sekolah Dasar Kelas IV Dalam
analisa dalam Menyelesaikan Soal HOTS Pada Mata Pelajaran IPA, 2022)
pengerjaannya) Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan peserta didik
2) Kurang tidak dapat menyelesaikan soal berbasis HOTS, yaitu :
memahami 1) tidak terbiasa dalam menyelesaikan soal HOTS,
materi 2) kurangnya pemahaman materi,
3) Daya ingat 3) kurang memahami kalimat dalam soal,
kurang 4) serta kurang teliti dalam membaca dan memahami
4) Kesulitan soal.
memahami
pertanyaan Sumber:
5) Terbatasnya https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-penelitian-
sumber belajar pgsd/article/view/44430
6) Peserta didik
tidak suka Kesimpulan
membaca Berdasarkan pembelajaran dengan tuntutan siswa dapat
sehingga kurang berpikir tingkat tinggi HOTS maka perlu adanya
memiliki pembiasaan baik kegiatan pembelajaran maupun pelatihan
referensi untuk penyelesaian soal HOTS.
menjawab
pertanyaan
7) Peserta didik
kadang terburu-
buru dalam
mengerjakan
soal
8) Pembelajaran
dan pembiasaan
penyelesaian
soal HOTS
sudah
diterapkan,
namun belum
optimal. Guru
kurang
memberikan
pendalaman
terhadap soal
HOTS

6. Berdasarkan kajian Fasilitas sekolah


literatur dan kurang
wawancara maka memadahi
dapat disimpulkan untuk
bahwa ICT memang melaksanakan
dibutuhkan untuk pembelajaran
menunjang berbasis ICT
pembelajaran peserta
didik namun dalam
pemanfaatannya di
sekolah terdapat
kendala yaitu
karena:
1) Fasilitas sekolah
kurang
memadahi
2) Larangan
membawa gadget
bagi peserta
didik.
3) Waktu
pembelajaran
berkurang untuk
menyiapkan
media
pembelajaran

Yahya, Muhammad Daud. (2014). Variasi Metode Mengajar Guru Dalam Menumbuhkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Akidah Akhlak di MTs Ni’matul Aziz Kabupaten Barito Kuala. Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam. Vol 4, No. 1

Anda mungkin juga menyukai