Anda di halaman 1dari 12

Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraanuntuk Membangun

Kompetensi Warga Negaral


Samsni2

Abstract
Civic education as s subject matter has to develop civic competencies such as knowledge, disposition, and
skills in order to develop good citizen. Its goal of civic education. One of effort to reqlize ihat goat is develop
model of learning. hs very important because model of learning has to stimulatefor studebt to active, creative and
innovative in order to not emphasize interest that formally and rigit.
Kqtword: civic Education, civic Knowledge, civic skilts and Civic Disposition.

Pendidikqn Kewarganegaraan sebagai salqh satu mat(t pelajaran di persekolahan hqrus mengembangkan
kompetensi-kompetensi wqrga negarq; baik knowtedge, skills, dan disposition agar dapat menciptakan "good
citizen" sebagaimanatujuan dari Pendidikan Ka,uarganegarqanitu sendiri. Salsh satu usaha untuk mewujudkan
I taiuan tersebut yaitu dengan men gambangkan model pembelajaran PKn yang efekttf kreatif dan inovaiif agar
model pembelaiaran Pendidikan Kewarganegaraan tidak lagi menonjolkan kepentingan-kepentingan tertentu
yang bersifat kaku danformal.

Kata Kunci: Pendidikan Kewarganegaraan, Pengetahuan Warga negara, Keterampilan Warga Negara dan
Watak Warga Negara.

Pendahuluan dimanfaatkan sebagai alat mempertahankan


eorang sosiolog ternama, Ralf kepentingankekuasaansuaturejim politik.
ahrendorf (dinukil dari Gillborn, Kedua, "kerasnya" konsep kajian
1992: 57), dalam satu kesempatan kewarganegaraan karena dimensi-dimensi
menyebutkanbahwa "Citizenship ... is a very k{ iannyatidak cukupsennta.rnatamengajarkan
hard concept; not one of moral exhortation, bagaimanamenjadi warganegarayangbaik di
but one of the realities of peopleb lives. dalam sistem kehidupan bernegara(dimensi
P emyataantersebuttidaklah berlebihan,j ika politik). Namun, atribut "baik" dari seorang
mengingat betapa kajian pendidikan warga negarajuga berarti mengandaikan
kewarganegarcan untuk membentuk warga perlunyawilayah kajian etika (filsafat moral)
negara y angbaikmemiliki kerumitantersendiri. kenegaraanagarafribut "baik" tersebuttercapai.
Pertama, selain kajian pendidikan
kewarganegaraanselalu bersentuhan dengan Ketiga, kajianpendidikankewarganegaraan
kepentinganpolitik kenegaraan,juga karena tidak hanyamengajarkanhak-hakdankewajiban
sentuhan itu menjadikan pendidikan warga negaraterhadapnegara(urusanpublik).
kewarganegaraan selalu rentan untuk Namun, pendidikan kewarganegaraanperlu

t BahankajianKuliah Umum
di ProgramStudiPendidikanPancasiladanKewarganegaraan (PPKn)FKIp Universitas
AhmadDahlan,Yogyakarta, pKn,
9 Mei 201L Bagiandalammakalahini tentangbist practicespembelajaran
pernahdisajikanpenulisdalamkajianmandirikewargane garaarrdiProgramStudiPIPSSetotatrPascasarjana
UniversitasPendidikanIndonesiaBandung,Semester Genap200g,/2009.
2Dosentetapdi JurusanPendidikan
KewarganegaraandanHukumFakultasIlmu SosialdanEKonomi,Universitas
NegeriYog,akarta.e-mail:samswilggS@yatroo.com,
Hp.0g562g90412,0g1g0595033g

Samsuri, Model Pembelajaran pendidikan Kewarganegaraan CIVICUS 37


|
membangun seorang warga negara yang matapelajaranini lebih banyakmenimbulkan
"pengalaman kejenuhan.Problemsesungguhnyayang dihadapi
berpartisipasiaktif dan memiliki
otentik" dalampembelajarannyasehinggatidak mata pelajaran PPKn lebih banyak karena
"warga negarayangb atk('(good kejenuhan terhadap materi yang diajarkan
hanyamenjadi
"warga negarayang cenderungmonoton, teoretik, kognitif, bahkan
cit izen) tetapij ugamenjadi
aktif' (activecitizen) (Qualificationsand Cur- verbalistik (Samsuri,2010: 130). Dalampraktek
riculumAuthority, I 998). di lapangantampaksekalidi lapanganadagejala
keinginan untuk menolak pembelajaranPPKn
Untuk keperluan diskusi dalam Kuliah
yangsemata-matamenampilkannilai moral. Di
Umum ini, maka Perlu diajukan
pertanyaan-pertanyaan:Mengapa perlu sisilain baik PMP maupunPPKnkehilanganakar
pembelajaranaktif, kreatif dan inovatif dalam akademisnya karena tidak ada teori-teori
pendidikan kewarganegaraan?Bagaimana keilmuannyayang memadaisebagaimanaakar
pembelajaranpendidikankewarganegarrarLyarry keilmuan pendidikan kewarganegarainseperti
aktif. kreatif dan inovatif harus dilakukan, ilmupolitik.
terutamauntuk lingkup persekolahan? PenelitianAzisWahab(1999:49) terhadap
guru-guru PPKn di Kabupaten Sukabumi,
Kilas Balik Model PedagogisPendidikan Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota
Kewarganegaraan di Indonesia Bandungmemperjelaskondisi tersebut.Para
guru dalam penelitian tersebut umumnya
Kritik terhadap model pembelajaran
pendidikankewarganegaraan dalamnomenklatur berpendapatbahwamateri PPKn begitupadat
seperti Pendidikan Moral Pancasila (PMP) atauluasdanku:angpraktisdenganalokasiwakhr
yangterbatas.Selain itu, dominasi kajian P4
maupun Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) di erasebelumrejim dalamPPKn menjadipertanyaanbesmparaguru
standar isi PKn sekarang diberlakukanselalu terhadapmateriPPKn.Hal terburukyangdialami
menjadi alasanperlunya meninggalkanmodel dalampembelajaranPPKnialahbahwapamguru
lama.PembelajaranPMPIPPKn sebagaimodel umunnya menggunakanmetode ceramahdan
pendidikankewarganegaraan dinilai menonfolkan tanya jawab dengan pemberian tugas.
kepentingantafsir rezim dengansajian sangat Penggunaanalat peftga sangat minim dan
tidak menarik, dan fomalistik. Proses terbatas pada pembelajaranmodel talk dan
pembelajaran tidak banyak melahirkan chalk (hanya ceramahdan menulis di papan
kemampuansiswauntuk berpikir kritis terhadap tulis). Akibatnya jelas, mata pelajaranPPKn
sistempolitik pemerintahnya.Hal ini disebabkan direndahkan(Wahab,1999: 5 l, 53),meskipun
karena "(1) materi-materi yang diajarkan mengembanamanatpembentukanwarganegara
cenderungverbalistik atas nilai-nilai moral yangbaik. Dari kajian terhadapmatapelajaran
Pancasilasebagaicivic virtues yang dij abarkan PPKn tersebut, menjadi jelas bahwa ada
persoalan-persoalan yangbertaliandenganaspek
dari P41"dan (2) model pembelajarannya
cenderungberbentuk hafalanlkognitif, seperti materi (konten) yang dominan denganmuatan
hapalanbutir-butir tafsir PancasiladalamP4." kepentingan politik rezim. Di lapangan,
Pengakuanterhadapkesanbahwamatapelajaran kelemahanmodel dan metode pembelajaran
PPKn (uga PMP) merupakanmatapelajaran PPKn oleh sebagianbesarguru-gurumenjadi
yangcenderungbersifat hafalanlkognitif antam faktor berikutnya yang menjadikan misi
pendidikankewarganegaraan untuk membenhrk
lain dapat dilihat pada harapan atas
penyempumaan/penyesuaian GBPPPPKn 1994 warganegamyang demokratis,partisipatif dan
untuk SD, SLIP dan SMA (SM[) @epartemen kritis masihjauh dari harapan.
PendidikandanKebudayaan,1999). "paradigmabaru"
PengenalanPKn dengan
Kritik senadayang ditujukan kepadaMata dalam kurikulum sekarang bukan berarti
PelajaranPPItu (Kurikulurn 1994)ialah bahwa persoalan-persolan sebelumnyatidak terulang

38 | CIVICUS Samsuri, Model Pembelaiaran Pendidikan Kewarganegarasn


kembali. Meskipun dalam amatanpenulis dari d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsalain
keluhan guru-guru PKn di SMP dan SMA dalampercaturanduniasecaralangsungatau
maupun guru SD dalam beberapa forum tidak langsung dengan memanfaatkan
kegiatan,padaumum ketika mengajarkanPKn teknologi informasi dan komunikasi
relatif samamasalahnya,bahwa PKn Sekarang (Lampiran PermendiknasRI No. 22 Tahwt
cenderungmengedepankankajian politik, sulit 2006, pp. 272, 280, 287).
mengembangkan materi pembelajarannya, Rumusanh{uantersebutmemiliki kemiripan
materinyasangatpadat,dst.Dari sini tampak dengan tuj uan pendidikan kewarganegarcan
bahwakonseptualisasiPKn yang ideal untuk dalam dokumen National Standardsfor Civ-
membangun warga negara yang baik akan ics and Governmentyangdikembangkanoleh
bertumpukepadagardapelaksanakurikulum di Centerfor Civic Education(1994) Calabasas,
dalamkelas,yakni guru. Amerika Serikat.National StandardsforCiv-
Penulismenduga,paradigmapembelajaran ics and Governmenl merumuskan tujuan
pendidikankewarganegaraandalampola PMF pembelajarancivics dalam tiga bentuk
atauPPKn yang "tidak menganggappenting" komponenkompetensikewargaan,yait; civic
dimensi materi keilmuan dan menekankan knowledge,civic skills yangmemuatkecakapan
kepadaaspekbudi pekerti, menimbulkankesan intelektualdanpartisipatori,dan civi c disp osi -
bahwamateri PMP atauPPKn dapatdiajarkan tions. Hanya saja, konteks ke-Indonesia-an
oleh siapapun,meski bukan lulusanprogram seperti dalam hal pendidikan anti-korupsi
studi PMP-KN/PPKn ataupun PKn suatu tampaknyasejalandenganpolitik nasionaluntuk
LPTK. Sayangnya, ketika kondisi perpolitikan melawan korupsi sebagai perwujudan dari
nasionalmengalamikegagapanuntuk merespon gerakanreformasi nasional. Hal tersebut
laisis nasional,korupsiyangmassif,dananarkhi menjadikancrvlcspersekolahanmodel Indone-
sosialyang meruyak kebhinekaanIndonesia, siamemiliki kekhasannyatersendiri.
pembelajaranPMP atau PPKn di masa lalu Untuk mencapaitujuan pembelajaranPKn
dianggapsebagaipenyebabnya.Tentusajaini tersebut,delapanmateri pokok standarisi mata
tidak adil,karenakesalahankolektif seakan-akan pelajaran PKn di Indonesia untuk satuan
menjadi tanggung jawab guru/pendidik pendidikan dasar dan menengah memuat
pendidikankewarganegaraansaja. komponen sebagaiberikut: (1) Persatuandan
Kesatuan Bangsa; (2) Norma, Hukum dan
Dimensi Pembelajaran PKn Peraturan; (3) Hak Asasi Manusia; (4)
Kebutuhan Warga Negara; (5) Konstitusi
Tujuan pembelajaranFKn semestinya
Negara;(6) KekuasandanPolitik; (7) Pancasila;
berusahamewujudkanparasiswaunflrkmemiliki
dan, (8) Globalisasi.Jika dipilah-pilah dari
kemampuan:
kedelapan materi pokok ke dalam standar
a. Berpikir secarakritis, rasional,dankreatif kompetensi dan kompetensi dasarnya,maka
dalammenanggapiisu kewarganega.'aan dimensi pembelajar annya mencakup aspek
b. Berpartisipasisecaraaktifdanbertanggung kajian ( 1) Politik Ketatanegaffiarr;(2)Hukum dan
jawab, danbertindaksecaracerdasdalam Konstitusi; dan,(3) Nilai Moral Pancasila.
kegiatan bermasyarakat,berbangsa,dan Jika mencermati serangkaianproses
bemegara,sertaanti-korupsi. perumusanstandarisi matapelajaranPKn, mulai
c. Berkembangsecarapositifdandemokratis dari konsep Pusat Kurikulum Balitbang
untuk membentuk diri berdasarkan Depdiknashinggafinalisasi di BadanStandar
karakter-karaktermasyarakat Indonesia Nasional Pendidikan(BSNP), tampakbahwa
agardapathidup bersamadenganbangsa- pembelajaran PKn mengedepankan"praktek
bangsalainnya. kewarganegaraarr." Indikasinya ialah bahwa
pembelajaran PKn menekankan kepada

samsuri, Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegqraan crvICUS | 39


"pengalarqan belqagar,
pe4galaryan qifap {an dokumen itu berkaitan erat dqngaRkehidupan
keterampilan yang baru'?(Puskur Balitbang merekasendirisebagaiwargan€gaa Jikadalam
Depdiknas,2005 : I 42) sebagaiw arga nega"ra pembelajaranProject Citizen, strategi yang
muda. Untuk itu, pembelaiaran PKn yang ditonjolkan lebih kepadaupayamemaharnkan
kontekstualdanpenuhmakna(meaningfulness) siswa dengan dasar-dasarpengetahuan
harapannyaagardapatmembangunkecerdasan, bagaimanawarga negara harus mengambil
keterampilan dan karakter warga negaraIndo- tanggungjawab kewarganegaraan, makadalam
"Praktek Belajar We the People strategi pembelajaran yang
nesiayang ideal. Untuk itu,
Kewarganegaraandianggap sebagaiinovasi dilakukan ialah bagaimanasiswa mengambil
pembelajaranyang dirancanguntuk membantu peran aktif dalam ruang kelas dengan
siswamemahamiteori kewarganegaraan melalui berkolaborasidalampembelajarandan dalam
pengalamanbelajar praktik-empirik (Puskur the mock congressionalhearing (simulasi
BalitbangDepdiknas,2005: I 43-1 44). dengarpendapatsepertidi KongreslParlemen).
Konsep ini menurut Haas (2001: l7l-172)
sejalandenganide R. FreemanButts (1988)
Pembelajaran PKn: Model CPI, LRE dan tentangtujuan pembelajaranPKn, yaitu ( I ) agar
Project
siswa dapat mengetahuitentangpemerintah,
Arthur K. Ellis ( I 998: 225) menyebutkan sejaraluryanilai-nilai,prinsipprinsipdaninstitusi-
bahwa kata kunci pembelajaran PKn ialah institusipemerintah;dntQ) agarsiswamampu
partisipasi.Partisipasiini termuatdalamberagam berpartisipasidalammasyarakat,negar4bangsa
bentukpembelajaransepertimodel community dandunia.Untuk tuj uanpertamabersrfatlwtow-
service(pelayananmasyarakat),rnodelkonflik, ing, sedangkantujuan kedua bersifat doing.
modelpembuatankeputusan(decisi on making) Dalam aras praktis, pembelajaranPKn
danmodelriset.Dari model-modelpernbel{aran seharusnyamerefleksikansecaraimbangupaya
tersebut tampak bahwa pembelajaran PKn pembentukan kewarganegaraanyang aktif
memerlukankemampuanseorangguru . melalui proses lcnowledgedan participation
BerdasarkanpengalamanpengajaranPKn (Haas,2001:172).
denganrnodelprograrnProject CitizendanWe Padabagianlain, CitizenshipFoundation
the People, Nancy Haas (2001: 168) (2006: 103) menyebutkanbeberapamodel
memperolehsejumlah temuan implementasi strategipengajarandanpembelajaranPKn unhrk
stategi pengalarancivics. Dalam mo delProj ect membentukwarganegarayangbaik. Model itu
Citizen, program pengajaranPKn dirancang ialah (1) Learning climate, (2) Tbpical ttnd
untuk siswa-siswadi sekolahmenengahdari controversial issues,(3) Active learning, (4)
kelas enam hingga kelas sembilan yang Group discussionsand debates,(5) Develop-
memperkenalkan siswa dengan lapangan ing di scussi on ski IIs, (6) Proj ect wor k, dan(7)
kebijakanpublik. Model ini memperkenalkan Writtenactiwhes.Ketujuh model iftr"meminjam
siswadenganpersoalanperanpemerintahdalam kategori Butts (1988), tergolong dalam
kebijakan publik. Selain itu, PKn sebagai kelompokpembelajaranyangbersifatpartisipasi
pendidikandemokrasimembuatsiswabelajar kewarganegariun.
perandantanggungjawabmerekasebagaiwarga
negara dalam proses pembuatan dan Model-model pembelajaran tersebut
implementasikebijakanpublik tersebut(llaas, merupakanhasil eksplorasiterhadapinovasi
pembelajaran yang telah dikembangkan/
2001:168).
dilaksanakandi lapangarqterutamadari sejumlatt
Dalam model We the People, program pengalamandi dalam pembelajaranPKn di
pengajaranPKn memperkenalkansiswakepada sejumlahnegarakhususnyadi Amerika Serikat.
kajianKonstitusi (Amerika Serikat)dengancara Dari hasileksplorasi,di sini disajikantigamodel
membantumerekauntuk memahamibasaimana yang dapat dianggap memadai untuk

40 | CIWCUS Samsuri, Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan


pembentukanwarganegarademokratissebagai partisipasidan diskusi CPlmemiliki hubungan
pilihan bentuk bestpractice ,bukdari aspek denganminat dalampartisipasipolitik. Diskusi
civic lcnowledge, civic skil/s, maupuncivic dis- CPl dilihat sebagaisuatucarauntuk membantu
positions (Patrick, Lggg),sebagaimanadikenal siswa merasalebih aktif secarapolitik, suatu
dandikembangkandalamparadigmabaruPKn sikapyangmemiliki korelasisecarapositifdengan
di Indonesia sejak Kurikulim 2004 (KBK) kehendakrakyat untuk berkecimpungdalam
hinggakentudiandikernbangkandalamStandar masalah-masalah politik (Hess.2001: 89).
Isi Mata PelajaranPKn sekarang.Ketiga model Hess (2001: 92) menyebut beberapa
tersebut ialah Model Diskusi Controversial komponenkegiatanpengajaranmodelDiskusi
Public Issues (Isu-isu Publik yang CPI sebagaiberikut:
Kontroversial),Model Zaw-RelatedEducation
(LRE), danModel Proyek. 1. mengidentifikasi kecakapan-kecakapan
partisipasi diskusi untuk mengembangkan
suaturencanadenganseorang'temankritis"
1. Model Diskusi Controversial Public Is-
(Costa& Kallick, lgg3),kemudian secara
szes (Masalah-masalah Publik yang
periodik menguji kemajuan kecakapan
Kontroversial)
tersebutterhadaptujuan-tujuan yangtelah
DianaHess(2001: 87)mendefintsrkanCon- disepakati.
troversial Public Issues(CPD sebagai"unre-
2. berpartisipasidalamsejumlahdiskusiCPl
solvedquestionsofpublic policy that sparksig-
dengan penggunaan ragam format dan
nificant disagreement."Mengutip Lockwood
model-modeldiskusi.
(1996),Hess(2001:87) menyebutkanbahwa
"
Model CPI drperlukan untuk membentuk 3. membangunpemahamankonseptual
kemampuanberpartisipasigura memecahkan diskusi" dan "isu-isu publik yang
masalah-masalahdalam suatu masyarakat kontoversial."
demokratis dengancara berdiskusi. Melalui 4. mempertimbangkanbeberapao'isu-isu
diskusi dikembangkansl.satu rationale dan"in- pedagogiskontroversial"daridiskusi-diskusi
strumentalrationale", berupapengembangan CPI.
nilai, kepastiandan mempertinggi pemahaman 5. mengembangkankurikulum diskusi CPI
terhadapisi (konten) kajian. Dari model ini untuk ketepatankonteks pengajaransiswa
harapannya dapat membantu siswa dan jika memungkinkan menciptakan
mengembangkansuatu pemahaman dan penggunaandari yang telah ada, dengan
komitmen terhadapnilai-nilai demokratis, sumber-sumber CPI lealitas tinggi sebagai
meningkatkan kemauannyauntuk ikut dalam bagianprosesdesainktrikultrm (Fless,2001:
kehidupan politik, dan secara positif 92\.
mempengaruhiisi pemaharnan,kemampuan
Untuk mengidentifikasiapakahModel CPl
berpikir kritis, dankecakapan-kecakapan inter-
efektif dalam pembelajaranPKn, makaperlu
personal(Hess,200I : 88-89).
diajukanpertanyaan-pertanyaan:
Klaim pertamadalamrasionalinstrumental
1 . Apakah materi diskusi CPI ataupertarryaarr
yaitu bahwadiskusi-diskusiCPI mempengaruhi
yang diajukan menjawab dengan tepat
perkembangannilai-nilai demokratis(seperti
secarajelasapayangguruinginkanterhadap
toleran terhadapperbedaan,dan mendukung
siswauntuk membangundanmeyakinkan?
persamaan/kesetaraan).Diskusi CPlyang efektif
membantusiswamembenhrkdanmengikutinilai- 2. Siapa yang harus membuat keputusan
nilai yangmendukungdemokrasi.Diskusi CPl tentangisu-isu(masalah-masalah)yangakan
juga merupakansuatucaraunhrk meningkatkan didiskusikan: guru, siswa, atau guru dan
kemauanparasiswauntuk berpartisipasidi dunia siswabersama-sama? Permasalalrair/isu-isu
politik. Klaim ini beranggapanbahwa antara yangw{ar memfokuskankepadapemilihan

Samsuri, Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegoraan CryICUS | 4t


ftriteria, manakahkriteria yang harus memfasilitasi diskusidiskusi
Cfn I{eruslrah
digunakan unfrk memilihdariantarabanyak guru mendekatipandanga._r-r.pandangan
CP I yaagpalingtepatuntukmasukkedalam siswaselamadiskusiCPl?Jikademikian-
kuikulum? dengancaraapadansudutpandangapa?
3 . Dari banyakmodeldiskusiCPl, manakah 5. Haruskah siswa diperlukan untuk
yangpaling mendekatiuntuk membantu berpartisipasi secaraverbaldalamdiskusi-
siswamencapaitujuanpendidikanyang diskusiCPI'l Apalcahisu-isuyangtepatbagi
diharapkan? partisipasisiswadalamdiskusi-diskusi CPl
4. Apa yangharusmenjadibatas-batas dari secaraformalllarusdiuji dandinilai?([Iess,
perangurudalammenyelenggarakan dan 2001:96) .

Tabel1.Model-modelDiskusiCPlTerpilih

l,*l'ilr hexar p,:lnsuilrilr$nrunteri o.l.eh Keli::l.litratancl.a.l.a.lrL I\,1*rrge:mhang.kan suatu


krmlitas cl.lsk.usi
sj.sru,'a, rlrur siolLrsi percakl4Nrnsuhstansil' p*r:rahamarrdari perspektiii
terhadap mnsaLnhlehih ti.Lrggi." clilrr 5ra.n$rre:mberilfttn ganclartentnngsejarah dan
ti.nplr$nyakernla:rr:lpuan 'tlaP'1i1ndari si*rva irirLr-isukebi.jah:Lm
;rr::,n.g;ambillau
persp*:liliJi. r.[rtu.kmetnbuat kcrnlemporet.
kernajruante,rha{laip
1:letryUsnn i:tnpOs'irii:i
berlrikir terfiadap
pedrury*i,urdlri.
kdbi,iulirurp'uhlilc.

l(elonrpo[; pe,nLlLr:..l.rr.i
nr:anl inopera.tif l,i.clrrnr1:rokk,eoilrlnn 1(r::.lLcrmpok besar, para
dul'i ertlpat $:i.ri1;t' rJu.l.riln-rhesril:,noulil.idiengan
il horpirtirsi.Llas:i pcsertir dir.Ljinlau nremili.h
pr'oi$esefl.ilrillilhnp. ['iuii:l:nFfln- sunturisu, pLn:a*:i.swa $Lralupfiriu:l!nrcrreliti
Apa l,,ungmenjadi p&$i!ngan llelajar clanr:nfl:r.!'aii kim rlr.ixrIrrnrentlislLui;ilk:,irn posi.:iri-pr:rsisihalulir
(li!;.liuriri.'J
str:u.l!',trrir: pihLrJc durritiunlu Kontl'o'!,er'$iskildr::r:ni.ltd.{rlliil.irri
i'fl.|!i:tual
cl.i:r.|:l $e*er:Ili:tn$ hefirda dalam
k*rrlLldianrLlrr,nl,'ujihln pihir.lrlainnl',ir. per:sort.l.i:r.ll.lnrsonliut pe,i:anvtr.ngmemiliki
ch:ur.i.a.
i.-<l.is
setreluurtrnel.illall<nnrl:islli:ru,s li:ll;;i etiriial.aurri.liir:i. isrr llrrr$ebur1,
$iap rLnltft
untuk Inencarl l,l.onsen$lurii. nrcr,r,'akiLiperspektiI or:ang.

Sunltr mi;rln:ri. }iinntrrrversi lr.li:,arjonik priblilc.,


Ihlatu ir;r.r. .[]lirrkusibedbku.s kepuda
drpat nlerjnrli rlr.latui.srrputr.l.i.[;. d.idefini.rtikn:nselraiiJni berhagni nacam ;rerbecllulrt
Konlntvc,rsi nlirrLcft:ruli.li
rda .li:rr:rt.i.ka
icler mat+ri p,Hfi,fitri.a,n. brdi:li yrlng dibalvn rrntrk
Dirikusi. ten.tanl;n3a? id*:, irrltru'r:nali
iu.firLruasi,!;:c.sintpulan. tleflianlil.tenl.ir:ngflpil. ma.saLah
nrenyel.esa.i.trian
ke.ri;irnpulnn, teoti -rerrri rllrnr4rini - ya.ngnn.eniarli yang lebih LLuLs.
r.:'nrini
ilari seorarrgsis'v;r,r. t.irl.alr
se,suiri llefl:e0ttlngand.i:t:n
dLe.nglLn 1'nntrlluinn.liLdan dui,t1ii;,;,,',,;t htr.p:tuinrana
lniinnya.m*ucr:rri rrrr:lm*r*Ltiliann),a,
ke'sepakntzLn/per:setrLj ufifl .

lr,ll:milih .Kontlovels:i.m,emili.hlalar l!1[onLili.h ir;u-i.riru, N,lendl:ihisu, ac.apkirli


belak,nngdtn rr*:nek.an.hnn tl;lhan - rnenriUh [<la!.nr membantu pnra sisrv8.
Apit pr:,rlungufit huhan, rrreng*jark*n lrctrnrnpilnn bclnkorrgbahan hel'le,riadengan para si.'rwa
ihlnrr,l di.srlLusi? ,:lir;kusi,mernonit<rrkelorn;:':k lrtjinn" mengqirrkan untuni:mengernbangkan
kelonrpok dtn hel<erjur.rn.tukmern.ii:q;rn tmlbi:r1ru:i macutt tiub perilrl'peran, menyusun
tugas nrercliil, ur-jinnlnrnluti.ll dan :irnL,ocirpkitrlj.
r;,r.ultl jndividual
pe:nenfuiilrr
surna,df. rr:le,mf nsilitilsi qJ:i.sk
usi, marr:ing-masing sis;n'*.
rujiial frmnatif r1.r:rn nr'imfarsilita;ii.ketrffrlpilfln
sumatil- kerranqrilan cl.isku.si,
qji.a:ntrtrnnatifrlan sumatil-.

Hess(2001:94)
Sumber:

42 I CTVICUS Sanrsuri, Model P embelaj aran P endidikan Kew arganegaraan


dssrrft.k+ffis**.,

"Kontroversi
Dari hasil penelitianuntuk disertasi Akademik Terstruktur,?(Struc-
doktornyadi UniversitasWashington(1998) s!),! tDislps.iIsu.Isu
tured Academig Qp,n1yguff
tentangdisktrsiCPI di ruangkelassekolah Publik" (P'ublie Dtscussion Issues), dan
mpnengahdalam rangka pembelajaran
"MusyawarahKota" (Tawn
Meeting$.
kecakapanparagurusekolahmenengahDiane Perbandingan
masing-masingmodeldiskusi
CP1
Hess(2001: 93-94)memperkenalkan
tigamodel ditampilkan
dalamTabelI .
diskusiCPI. Ketigamodel diskusiitu ialah

Tabel2. EnamAliran ImplementasiPendidikanDemokrasi

Knowledge tiervice , sxiirs Issues Yaluei Participation


Mengembang-ka Bclajar Menirgkat-kar Belajar Vlengembang Pemberian
rengetahuan bagaimana(clan :emikiran, ragaimana (an suatu Suaradan
lemokratis, ingin) unXuk :cnclitian, rntuk lemahamanda rerpartisipasi
rejarah, mcnyecliakan ret1irnbangaq inembenhlkdarpresiasi nilai- lalam bentuk-
Hasil rrinsip- layanansukarelaba1 Jiskusi, nengdvokasi rilai prt> rentuk lain dari
yang rrinsip, prcses- masyarakatuntuk rdvokasi,dan imembela) lemokrasi :ayanandan
diharap :roseg dan pidato/ceramah recakapan :osisi-posisi :indakan
kan ;trukfur-struktur kewargaanatau <ooperatif '.entang/ 'seperti
kewajibar
masalah-masalah celompok :erhadapisuisu ud)
rolitik rolitikclansosia

Demokrasi Dcrnokrasi melipu Demokrasi )emokrasi )emols'asi Demokasi


meliputi re{a individu- meliputi neliputi nelipuri nilai- meliputi
rernberrtukan ndividuuntuk renyelidikandr rernbuatan rilai dan penggunaan
rengetahuan nembantuomng :smeoahan (epurusa11- ragaimanaanda ''Aturan-attran
Fokus
ain nasalah- ceputu$an rertindak ata.s kekuasaan" (codr
nasalah 'public"
Jasarnilai-nilai rf power) untuk
erhadapisrpisu :ersebut. rerpartisipasi
ersebut.

LYethe People CotnrnunityService Pttltlic ?PD Approach Rea"soningwitltKids Yotirtg


ccE, 2001) Leaning(Wade. Lrsaes '2001)
larker& Democratic
1997\ Discttssion 4unleta, Values
Contoh iOliver & I e99) il,ockwood &
Shaver, Flarris,1985)
t97 4)

Hess(2001: 102).
Sumber:

Masalahpublik yangkontoversial di krdo- CPI,misal dalam hal maraknyageng sepeda


nesia dapat menjadi topik penting dalam motor,vandalismeterhadapfasilitaspublik atau
pembelajaranPKn. Persoalanmaraknyakorban merosotnya pemahaman siswa terhadap
'Negara
Islam Indonesia"okasus "teror bom Pancasilasebagaidasarnegara dan falsafah
buku", ataupunpolemikpembubaranAhmadiyah bangsa.Di sini guru akan dihadapkankepada
di satusisi, danmaraknyakorupsi kekuasaandi bagaimanaia mampu menghadirkandilema-
hampir setiaplembagapemerintahdi lain sisi, dilemasecarabersamaandenganpilihan-pilihan
dapatdijadikan sebagai"kasus" analisisdalam tindakankewargaandmi siswa-Penoalanpublik
diskusi CPL Kehandalan guru PKn untuk yangperludigarisbawahiialahbagaimanawarga
menyajikankasus-kasus akfualdalamkehidupan negararesponsifdan memiliki tanggungjawab
kongkretsiswadiuji ketikamenggunakanmodel terhadap urusan-urusanpublik. Demikian

Samsuri, Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan CIVICUS | 43


sebaliknyabagaimananegaftImampumengelola dikutip Barbara Miller dal Laurel $ingleton
otoritasnyauntukmemenuhi umum
kesejahteraan (1997: 20) mendefinisikan LRE sehagai
"...lcnowIedge,ski IIs, and values that students
warga n€garanyaGakyat).
need tofun ct i on effect iv 9ly in aUr plwral is tip,
$p$pg4q wa.lvasanterhadappengembangan
democraticsociety basedon the rule of lm,v."
modeldiskusi CPI, modelini di Amerika Serikat
mengenalmacam-macamalnarlMazhah.Aliran Tuynn LRE dalampembelajaranPKn ialah
yangcukupdikenaladaenamdalamPKn sebagai untuk memberikan pembelajarun secara
pendidikan demokrasi di Amerika Serikat. akademikdanpengembangankecakapn (skill)
Keenam aliran tersebut ialah aliran yang yangakanmemberdayakanparasiswasehingga
menekankanKnowledge, Service, Skills, Is- padasaatyang samamemperbaiki masyarakat
sues, Values, danParticipation . Perbedaandari dan pemahaman kewarganegaraanserta
keenamalirantersebuthanyalahpadahasiVtujuan komitrnenterhadapparawarganya.OlehFlorida
yang diharapkandan fokus model diskusi CP1 Law RelatedEducationAssociation(I99 5: 2),
yangdilalnrkan.Namun, apabiladicermati,YmB model LRE merupakan yang pertama dan
membedakankeenamnyaialah lebih kepada terutamadalam Pendidikan Kewarganegariuill
metodepelibatansiswadalammencapaitujuan (fir st andforemost citi zenship education).
implementasisalahsatubentukmodel diskusi Sebagaimanapengertran LRE menurut
CPI. Secaralengkap perbandingankeenamaliran American Bar Association (1995), maka
tersebutditampilkan dalamT abel2. elemen
DalamkontekspembelajaranPKndi Indo- ZREmeliputiaspek:
nesia, pembelajaranmasing-masing standar
L Subject matter/knowledge : hukum,
kompetensi dan kompetensi dasar Mata
keadilan, kekuasaan, kesetaraan,
PelajaranPKn dapatmenggunakansalahsatu
kepemilikan, dankebebasan,sebagaimana
dari keenam model CPI itu. Pertimbangan
pemahamanterhadapdokumen-dokumen
relevansi dan applicable model terhadap
pokokdari demokrasi.
masing-masing upaya pencapaian standar
kompetensijuga patut diperhatikan,sehingga 2. Skills:keterampilanpenelitiarlketerampilan
targetpembelajaranmodel CPI dapattercapai berpikir, ketermpilanberkomunikasi,dan
sesuairencana. keterampilanpartisipasisosial.
3. Attitudes, beliefs,andvalues: komitrnen
terhadap demokrasi konstitusional clan
2. Model Law -Related Education (LRE) cita-citakeadilan;menilai informasi,aktif,
Model LRE dalam pembelajaranPKn danberpartisipasisecarabertanggrngjawab
memiliki asumsidasarbahwaPKn menyiapkan dalamkehidupankewargaan;mengormati
warganegarayrrgsadar hak dankewajibarurya hak-hak asasi manusia dan martabat
seperti termuat dalam konstitusi, serta manusia;menglresiasinilai-nilai yangabsah
bertanggung jawab untuk melakukan peran untukpemecahanmasalahterhadapkonflik-
konstitusionalnyatersebut.Florida Law Re- konflik dan perbedaan di masyarakafi
lated EducationAssociation (1995: 1) memahamibagaimanahukum mendukrurg
"...educationto
mendefinisikanLRE sebagai kohesi sosial, mempengaruhiperubahan
equipnon-lawyerswith lmowledge,skills and sosial,danmembentuksertadibentukoleh
expectationspertaining to the law, the legal nilai-nilai kolektif, keyakinan dan watak
process,and the legal system,andwith com- (disposisi)kolektif (Miller dan Singleton,
mitment to the fundamental principles and 1997:20).
democratic values upon which theseprin-
Miller dan Singleton (1997: 97)
ciples are based."Dalam bagian lain, Ameri- mencontohkanimplementasiZRE ini ke dalam
can Bar Association (1995) sebagaimana
model Mock Trial (PengadilanSemu),Moot

44 | CIVICUS Samsuri. Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan


Courts (Debat Peradilan Tingkat Banding), keluarataskasushukumtersebutsecaraadildan
Simulasi Legislative Hearing, danTbwnMeet- jujur. Siswa diajak berpikir kritis dengan
mgs(Rapat/Musyawarah Kota). Contoh-contoh menghadirkan semua aspek pemikiran yang
tersebutmerupakanpenampilanpembelajaran berbeda-bedaatas kasus kontroversial yang
PKn dalam bentuk-bentuk kegiatan yang dipilih. Penggunaannarasumberdi kelas
mencerminkanbekerjanya parupejabatpublik dimaksudkan agar terjadi interaksi dengan
yangdipilih, "offi ce of citizen," sertaparapro- berbagaimodelperanorangdewasayangbekerja
fessionalterlatih sepertiparailmuwan sosialdan di dalam sistemhukum menambahlaedibilitas
professionalbidanghukum. Di Inggris Model danrealitasterhadapkurikulum danberpengaruh
Mock Trial dalam pembelajaran PKn kuat terhadappelembagaannilai-nilai positif
dikompetisikanduakali setahununflrkkelompok sikap-sikapsiswaterhadaphukum.Narasumber
umw pesertayangberbeda.Pertam4 kelompok yang tepat seperti hakim, lawyer, polisi, dan
usia 11- 14tahuntergolongdalampesertaThe anggotalegislatif,diharapkanmemperkuatminat
Magistrates' Court Mock Trial Competition. siswadi dalamLRE sertamenggeser perilaku
Kedua,kelompok usia I 5- 19 tahun tergolong kenakalanremaja(Pereira,1988: 2).
dalam pesertaThe Bar National Mock Trial
Efektivitas implementasimodelIR E juga
Competition(CitizenshipFoundation,2003:3).
akantergantungkepadaelemensekolah,yaitu
PerangurudalarnLRE nlahmernbantusiswa kepalasekolahbesertapenyelenggarasekolah
menjadi anggota aktif dari masyarakat yang dan guru itu sendiri. Dukungan yang kuat dari
memahami hukum dan prinsip-prinsip yang kepala sekolah dan administrasinya akan
mendasarinya,mematuhihukum yang berjalan mendorongefektivitas penggrmarmmodel LRE
untuk membetulkan kesalahan, dan di kelas. Sementara itu, pengembangan
mengembangkansecarapositifbagi masyarakat profesionalitasguru secarasistematisdalam
, rnerekasebagaibagian dari masyarakatyang menerapkanmodel LRE adalahfaktor lainnya
lebih pluralistik dandemokratis(Stegengadan yang menentukanefektivitas model tersebut
T
Allen, eds.,1996:1). Dengandemikian,IRE (Pereira,1988:2).
dalamkerangkaPKn ialah agarsiswa sebagai
\!'arganegaraperlumengetahuibagaimanafungsi
hukum dan sistem politik, bagaimanahukum 3. Model Proyek
mempengaruhimerekadan bagaimanamereka TujuanmodelProyekdalampembelajaran
dapatmempengaruhi hukum (Pereir4 1988:1). PKn ialahuntukmemotivasidanmemungkinkan
parasiswasejak dini agarmenyukaihak-hakdan
Agarpenerapanmodel-modelpembelajaran
menerima tanggung j awab kewarganegaraan
LRE dalamPlfu efektif, maka memperhatikan
demokratis.Dari model ini, siswadiharapkan
beberapaaspekseperti interaksi ekstensif di
dapat:
arrtaraparasiswa sertamenghadirkansituasi
materipembelajarandengankasus-kasus yang a. mempelajari bagaimana memonitor
sesungguhnyaterjadi/pernah terjadi, dan (mengawasi)danmempengaruhikebrjakan
menghadirkanmodel individu dari pelaku publik di dalammasyarakatmereka;
penegakanhukum sebagainarasumberdi ruang b. mempelajari proses-prosespembuatan
kelas.Contohinteraksiekstensifdi antarapara kebijakanpublik;
siswadalammodel LRE ialahdenganstrategi c. mengembangkankecakapan-kecakapan
pengajarankerja kelompok kecil, Simulasi, kongkrit dan dasar-dasaryang diperlukan
kegiatanbermainperan,dan simulasi peradilan untuk menjadi warga negaraberpartisipasi
(mock trial). Pada bagian lain, studi kasus secarabertanggungj awab;
kontroversialbidanghukumyangsedangberlalan/
d. berkomunikasi
sudahmendapatkepastianhukum dilakukan
secaraefektif dan kreatif;
dalammodel LKE agarsiswamenemukanjalan

samsuri, Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan crvICUS | 45

I
I
e. mengembangkan konsep diri dan c group-based - bekerja samadeng4ner.
kepercayaaqdiri yang lepi! positif dalam anglain dapatmembantusiswamengatasi
menjalankan hak dan tanggungjawab situasiyangtidak alaabdanmenantangserta
kewarganegaraannya (Vontz dan Nixon, mengembangkanketerampilansosialbaru
1999:150). danberkomunikasi.
Model Proyek dalam beberapaaspek . uction-orientuted-mengintegrasikanke
dikembangkan dengan model portofolio. dalambeberapabentuk tindakanberbasis
Langkah-langkahyang ditempuh meliputi sekolahataumasyarakat,sepertikonsultasi
menjelaskan masalah, menilai kebijakan- tentangmetodepengajaran,transferantara
kebijakanaltematifyangsejalandenganmasalah sekolah
yangdipilih, mengembangkankebijakanpublik " tightly-structured - tujuan proyek
yangdipilih kelasuntuk menyelesaikanmasalah seharusnya dapatdikeloladanjelassejakdi
tenebuf danmengembangkan suaturencanaaksi permulaan, kepatutan dan dapat
yang didukung sebagaikebijakankelas untuk dipraktikannya metodepenelitian, alokasi
dapatditerima pemerintah(Vontz danNixon, tenggatbatasakhir dan individu-individu
T999;I5t). dapatmengidentifikasi peran-peranjika
Mengapa model Proyek penting dalam diperlukan,pemberianpelatihan.
PKn? Sedikitnyaadadua alasan,yaitu sebagai Sebagaisalah satu bentuk pembelajaran
bentukpembelajaranaktifdan suatupeluangbagi Model Proyek,di Indonesiatelahdikembangkan
parasiswauntuk bertanggungjawab atasproses modelpembelajaranberbasisportofolio dalam
pembelajaranmerekasendiri(CitizenshipFoun- pembelajaran PKn secara lebih rinci dan
dation, 2006: II4). Manfaat model Proyekbagi diujicobakan di beberapakota besar.Model
para siswa dalam pembelajaranPKn adalah pembelajaranini dirancanguntuk membantu
membantuparasiswaunfuk mengembangkan siswamemahamiteori secaramendalammelalui
kecakapan-kecakapankewarga negaraan, pengalamanbelajar praktik-empirik. Model
termasukdalamhal riset (meneliti), analisis,dan pembelajaranini kondusif bagi pembentukan
presentasi. Kecakapanmeneliti,misalny4 arfiara kompetensi, tanggungjawab dan partisipasi
lain ditampilkan dalam membuat kuesioner, siswa, belajar menilai dan mempengaruhi
melakukanwawancaradan survey,penggunaan kebijakan urnum, memberanikandiri untuk
perpustakaan,danmencari sumber-sumberdi berpartisipasi dalam kegiatan antarsiswa,
internet. Kecakapanmenganalisis,misalnya, antarsekolahdan antaranggotamasyarakat.
antaralain diwujudkan dalam hal menafsirkan
bukti-bukti (data), penggunaanstatistik, Centerfor Civic Education(1996)sebagai
mengakuibias,menyimpulkantemuan-temuan, penggagas danpengembangmodelpembelajaran
dan pembuatan rekomendasi. Kecakapan portofolio untuk pembelajaran PKn
presentasi(penyajian), misalnya, antaralain mengidentifikasisedikitnyaadaempatprinsip
dalamlaporan-laporan
tefiulis,pidato dasar pembelajarunmodel Portofolio, yaitu
publik, pembuatanhandouts,penyiapansajian prinsip belajar siswa aktif, kelompok belajar
OHP danPowerpoint (Citizenship Foundation, kooperatif, pembelajaran partisipatorik, dan
2006: ll4\. mengajar yang reaktif. Implementasi model
portofolio di kelasdijelaskandenganlangkah-
C i t i z e n s h i pF o u n d a t i o n( 2 0 0 6 : 1 1 5 )
langkahsebagaiberikut:
menyebutkanbahwamodel Proyekakansangat
efektifapabila: a. mengidentifikasimasalah;
. youth-led-memberisiswapilihanterhadap b. memilihmasalahuntukkajiankelas;
topik-topik, metodepenelitian, dan cara- c. mengumpulkaninformasi tentangmasalah
cara menyqikan temuan mereka,pantas yangakandikaji oleh kelas;
untuk tingkat usiadankematangannya. d. mengembangkanportofoliokelas;dan

46 | CIVICUS Samsuri, Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegqraan


e. penyajianportofolio, DAFTARPUSTAKA
Di Indonesi4 model pembelajaranini telah Center for Civic Education, 1994, National
mengalamipilot proj ecrdi sejumlahkota besar Standardsfor Civics and Government,
oleh Depdiknas dan CICED Bandung. Calabasas, Califomia: Centerfor Civic Edu-
Bagaimanaefektivitas model proyek dengan cation
portofoliodalam pembelajarun PKn, perlu
Center for Civic Education, 1996, We The
dilakukankajian intensif. People...Project Citizen"Calabasas,CA:
Centerfor Civic Education.
Penutup CitizenshipFoundation,2003,Runninga Mock
Paparan ringkas tentang model Trial: A Guide and Materials for Teach-
pembelajaranPKn yangperlu dikembangkandi ers,Participants and Organlsers.London:
Indonesi4menur$ukanbahwaupayamembentuk CitizenshipFoundation
warga negara yang baik (demokratis) CitizenshipFoundation,2006,CPD Handbook
sebagaimana diidealkanoleh tujuan pendidikan Section 3. Citizenship in Secondary
kewarganegarium secarauniversal,memerlukan Schools,London:CitizenshipFoundation.
kerja kerasdaripelakuutamapembelajaranpKn Ellis, Arthur K, 1998, Teachingand Learning
itu sendini(guru).Hadimyakualifikasiakademik ElementarySocial Studies.Boston: Ally
dan standarisasi kompetensi guru pKn andBacon.
(Permendiknas No, 16Tahun2007) di satusisi Gillborn,David, 1992,"Citizemhip,,'Raceand
memberikankepastianten{angsiapayangberhak
theHiddenCuniculum," InternationslSud-
mengelola pembelajaranPKn di lingkup.
ies in Sociolog,tof Education,2: I, 57-
persekolahan.Persoalannya,sekali lagi,
t).
konseptualisasiyang ideal dari standarisi
PendidikanKewarganegaraan Haas,Nancy,200l, "Using Wethe People....
danpilihan-pilihan
modelpembelajaranyangbagus-bagus Programsin Social StudiesTeacherEduca-
di atas,
akan tergantung kepada bagaimana inovasi tion," dalamJohn J. Patrick danRobert S.
pembelajaranPKn. Dari sini jelas, bahwagarda Leming, Principles and Practices of De-
terdepanuntuk mencapai keberhasilanmisi rnocracyinthe Education of Social Stud-
pendidikan kewarganegaraanparadigma baru ies Tbachers,Bloomington,IN: ERIC Clear-
terutamaterletakpadakerja kerasguru untuk inghousefor SocialStudies/SocialScience
selalu inovatif dan kreatif melakukan Education, ERIC Clearinghousefor Inter-
pengembangan model national Civic Education,andCivitas,pp.
pendidikan
kewarganegaraanyang bebas indoktrinasi, 167-18s.
dominasi dan hegemoni tafsir pragmatis Fless,Diana, 200l,"Teaching to Public Con-
kekuasaanrejim.Di sisi lain, LpTKpenghasil troversy in a Democtacy." dalam John J.
guruPKn pun dituntut secarainovatifdan laeatif Patrickdan Robert S. Leming (eds.).Prin-
mengembangkan model pembelajaranserupa. ciples and Practices of Democracyin the
Jadi, anehjika pendidikan kewarganegaruan Education of Social Studies Teochers,
untuk membangun karakter warga negara Bloomington, IN: ERIC Clearinghousefor
demokratis, justru guru/pKn atau LpTK Social Studies/SocialScienceEducation,
penghasilcalonguruPKn tidak dibekali/memiliki ERIC Clearinghousefor IntemationalCivic
kompetensi untuk mengenal dan Education,andCivitas,pp. 87-109.
mengembanglencontohdanpengalamanbel{ ar Millea BarbaradanIaurel Singleton,1997,Pre-
yang membentuk perilaku kewargaan yang paring Citizens: Linking Authentic
mojunjung nilai-nilaidemokrasi,ataujustu tidak Assesmentand Instruction in Civic/Law-
membelajarkan penguasaankompetensi RelatedEducation. Colorado:Social Sci-
kewarganegaraan(civic competencies), enceEducationConsortium.

Samsuri, Model Pembelajaran pendidikan Kewarganegaraan


CIWCUS | 47
I

I
I
PeraturanMenteri PendidikanNasisnalRl TheFloridal-awRelatedEducationAssociation,
Nomor22 Tahn2006 tentangStandarIsi 1995,"Essentials of LawRelatedEduca-
SatuanPendidikanDasardanMenengah. tion," ERIC Digest,October.EDO-SO-
Pereira,Carolyn,1988,
"Law-Related
Educa- 95-6,pp. | -2.
andSecondaqy
tionin Elementary Schools." Vontz,ThomasS.danWilliamA. Nixon,1999,
pp. 1- "Reconsidering CivicEdu-
Issue-Centered
ERICDigesf.June,EDO-S0-88-6,
a cationamongEarlyAdolescents': Pioject
pr.rrult
rc*il ,rlum BalitbangDepdiknas,2005, Citizeninthe UnitedStatesandAlroad."
Laporan Akhir Naskah Akademik dalamJohnJ.PatrickdanRobertS.kming
P engembangan Standar Isi P endidikan.
(eds.).Principlesand Practicesof De-
Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang mocrocyin theEducationof SocialStud-
Depdiknas. iesTbacherx Bloomington,IN:ERICClear-
"Transformasi Gagagan inghouse Science
for SocialStudies/Social
Samsuri, 2010,
Education, ERICClearinghouse for lnter-
Masyarakat Kewargaab (Civil Society)
nationalCivic Education,andCivitas,pp.
Melalui Reformasi Pendidikan
141-161.
Kewarganegaraandi Indonesia (Studi
PengembanganKebijakan Pendidikan Wahab, A. Azis, 1999,"KurikulumPPKnTi*run
Kewarganegaraanpadaler{angPendidikan 1994: Isu dan Permasalahan untuk
Dasar dan Menengah Era Reformasi)." Penyempurn aan."JurnalPendidilmndan
Disertasi Tidak Diterbitkan. Bandung: Kebudayaarz. TahunKe-5,No. I 8,pp.49-
Sekolah Pascasarjana Universitas 59.
Pendidikanlndonesia.

48 I CIVICUS Samsuri, Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Anda mungkin juga menyukai