Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ-UT) BANDUNG
2020

TUGAS TUTORIAL TUWEB [TT I]

MATA KULIAH : PEMBELAJARAN PKn DI SD (PDGK 4201)


TUTOR : MIMING KARMILAH, Dra., M.M., Dr.
MASA UJIAN : SEMESTER I 2020.2

PETUNJUK
 Tuliskan identitas dan tanda tangan anda pada lembar jawab uraian dengan
tepat dan benar
 Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas
 Dahulukan jawaban yang dianggap paling mudah

1. Sejak tahun 1946 hingga sekarang nama mata pelajaran Pendidikan


Kewarganegaraan mengalami perubahan, coba uraikan hakekat, fungsi
dan tujuan PKn menurut Permendiknas No. 22 tahun 2006 ?
2. Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi
bebarapa aspek coba uraikan ruang lingkup muatan materi persatuan
dan kesatuan bangsa?
3. Pendidikan Kewarganegaraan sarat dengan pendidikan nilai dan moral
coba uraikan alasan bahwa pendidikan nilai di Indonesia tidak bersifat
sekuler ?
4. Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan paradigma baru di
Indoensia sebagai wahana utama serta pendidikan demokrasi,
bagaimana pelaksaannya ?
5. Berdasarkan kompetensi dasar kelas I semester 1 “ Menjelaskan
perbedaan jenis kelamin, agama dan suku bangsa “ coba berikan contoh
keterkaitan antara PKn dengan IPS ?
6. Dengan derasnya arus globalisasi maka masuknya budaya asing
memiliki dampak positif dan negatif, bagaimana sikap kita dalam
rangka melestarikan kebudayaan daerah bagi generasi muda ?
7. Dengan banyaknya kasus kriminal , tawuran massal dan
penyalahgunaan narkotika, coba uraikan bentuk partisipasi warga
masyarakat untuk meminimalisir kasus tersebut?

Skor soal no : 1 = 20, 2=16 , 3 = 10, 4= 14 , 5 = 10 , 6= 15 , 7 = 15


Jumlah skor = 100
Oleh sebab itu jawab selengkap mungkin
TUGAS TUTORIAL TUWEB (TT I)

NAMA : YUSNIZAR HILMAN NUGRAHA


NIM : 857442888
MATA KULIAH/KODE : PEMBELAJARAN PKn DI SD (PDGK 4201)
TUTOR : MIMING KARMILAH, Dra., M.M., Dr.
MASA UJIAN : SEMESTER I 2020.2
POKJAR : KATAPANG

1. Hakekat, Fungsi dan Tujuan PKn dalam Permendikbud No. 22 Tahun 2006
 Hakekat
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukkan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarekter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD
1945
 Fungsi
membantu generasi muda memperoleh pemahaman cita-cita nasional atau tujuan
negara, dapat mengambil keputusan-kepputusan yang bertanggung jawab dalam
menyelesaikan masalah pribadi, masyarakat dan negara, dapat mengapresiasikan
cita-cita nasional dan dapat membuat keputusan-keputusan yang cerdas, wahana
untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia
kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan
berfikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD NKRI 1945.
 Tujuan
a) Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
b) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta anti-korupsi.
c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar hidup bersama dengan bangsa-
bangsa lainnya.
d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.

keempat tujuan tersebut maksudnya berfikir kritis adalah proses psikologis untuk
memberi penilaian terhadap suatu objek atau fenomena dengan informasi yang
akurat dan otentik. Bertindak rasional adalah proses psikologis untuk memahami
suatu objek dengan logika. Berfikir kreatif adalah proses psikologis untuk
menghasilkan suatu cara atau proses baru yang berkualitas atas dasar pemikiran
terbaik. Partisipasi aktif dan bertanggung jawab proses perlibatan sosial kultural
seseorang atas dasar inisiatif sendiri dengan penuh perhatian dan kesediaan
memikul resiko. Hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain adalah sikap dan cara
hidup dengan individu yang berasal dari masyarakat bangsa lain dengan prinsip
saling menghormati dan hidup berdampingan secara damai.

2. Ruang lingkup muatan materi persatuan dan kesatuan bangsa


Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi :
a) Hidup rukun dalam perbedaan
b) Cinta lingkungan
c) Kebanggan sebagai bangsa Indonesia
d) Sumpah pemuda
e) Keutuhan NKRI
f) Partisipasi dalam pembelaan negara
g) Sikap positif terhadap NKRI

3. Alasan bahwa pendidikan nilai di Indonesia tidak bersifat sekuler


Karena negara tidak melepaskan pendidikan nilai keagamaan dari tanggung jawabnya,
maka pendidikan nilai moral di indonesia mencakup nilai moral keagamaan dan nilai
moral sosial dan nilai sosioestetika

4. Bagaimana pelaksanaan karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan paradigma baru di


Indoensia sebagai wahana utama serta pendidikan demokrasi
untuk mencapai tujuan PKn dengan paradigma baru perlu disusun materi dan model
pembelajaran yang sejalan dengan tuntutan dan harapan PKn, yakni mengembangkan
kecerdasan warga negara dalam dimensi spiritual, rasional, emosional dan sosial,
mengembangakn tanggung jawab warga negara, serta mengembangkan peserta didik
berpartisipasi sebagai warga negara guna menopang tumbuh dan berkembangnya warga
negara yang baik. Secara tidak langsung dapat dikemukakan bahwa paradigma baru
PKn merupakan paradigma demokrasi yang perlu dikembangkan dalam lingkungan
sekolah yang bersifat multidimensional atau berisi jamak.
Dalam wujud program pendidikan, paradigma baru ini menuntut hal-hal sebagai
berikut:
a) Memberikan perhatian yang cermat dan usaha yang sungguh-sungguh pada
pengembangan pengertian tentang hakikat dan karakteristik aneka ragam demokrasi,
bukan hanya yang berkembang di Indonesia.
b) Mengembangkan kurikulum dan pembelajaran yang sengaja dirancang untuk
memfasilitasi siswa agar mampu mengeksplorasi bagaimana cita-cita demokrasi
telah diterjemahkan kedalam kelembagaan dan praktek diberbagai belahan bumi dan
dalam berbagai kurun waktu.
c) Tersedianya sumber belajar yang dapat memfasilitasi siswa untuk memahami
penerapan demokrasi di negara lain sehingga mereka memiliki wawasan yang luas
tentang ragam ide dan sistem demokrasi dalam berbagai konteks
Pembelajaran PKn selayaknya dapat membekali siswa dengan pengetahuan dan
keterampilan intelektual yang memadai serta pengalaman praktis agar memiliki
kompetensi dan efektivitas dalam berpartisipasi. Maka untuk mengatasi masalah
tersebut dari paradigma baru itu muncul suatu model pembelajaran yang efektif dan
efisien sebagai alternatif pendekatan, yaitu model pembelajaran berbasis portofolio
(portfolio based learning) atau Proyek Belajar Kewarganegaraan Kami Bangsa
Indonesia (PKKBI). Porotofolio adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan
vfrmaksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang
ditentukan. Portofolio dalam pembelajaran PKn merupakan kumpulan informasi yang
tersusun dengan baik yang menggambarkan rencana kelas siswa berkenaan dengan
suatu isu kebijakan publik yang telah diputuskan untuk dikaji mereka, baik dalam
kelompok kecil maupun kelas secara keseluruhan. Hal-hal yang telah dipelajari siswa
berkenaan dengan suatu masalah yang mereka pilih.

5. Contoh keterkaitan antara PKn dengan IPS Berdasarkan kompetensi dasar kelas I
semester 1 “ Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama dan suku bangsa”
Seperti yang kita ketahui Keterkaitan PKn dengan IPS sangat kuat. Hal ini dikarenakan
sebelum menjadi Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan yang menurut Kurikulum
tahun 1994 diberi nama Bidang Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(sebagai upaya mewujudkan pesan UU sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989
khususnya Pasal 39 Ayat (2) dan (3)), Bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan
adalah bagian dari bidang studi IPS. Bidang studi IPS mencakup aspek Geografi,
Ekonomi, dan Sejarah, Pancasila serta UUD 1945 yang menyangkut warga negara serta
pemerintahan. Kemudian terjadi pemisahan menjadi bidang studi IPS yang mencakup
aspek Geografi, Ekonomi, dan Sejarah.
Dalam hal keterakaitan antara PKn dengan IPS dalam Kompetensi Dasar “ Menjelaskan
perbedaan jenis kelamin, agama dan suku bangsa”. Dalam PKn menjelaskan materi
perbedaan jenis kelamin, agama dan suku bangsa tentang bagaimana menjaga hubungan
baik manusia dengan manusia lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, agama dan
suku bangsa ini berhubungan materi IPS yang didalam materi perbedaan jenis kelamin
dibahas jenis kelamin ayah, jenis kelamin ibu dan anggota keluarga yang lainnya.
Dalam materi perbedaan agama di IPS pun berkaitan dengan bagaimana sejarah asal
muasal macam-macam agama ada di negara Indonesia ini dari mulai zaman kerjaan.
Lalu tentang suku bangsa pun di IPS pun dijelaskan tentang ragam budaya dan suku
bangsa dari mulai bahasanya, pakaian adatnya hingga seni tradisonal yang ada di
berbagai daerah. Dari pernyataan tersebut dapat sisimpulkan bahwa keterkaitan PKn
dengan IPS itu adalah PKn sebagai nilai moral yang dilaksanakannya sedangkan IPS
sebagai nilai sejarah dan pengetahuannya, aspek moral dan sejarah tersebut tidak bisa
dipisahkan melainkan harus selalu berkolaborasi dengan adanya pembelajaran terpadu.

6. Dalam menjaga dan melestarikan budaya daerah yang ada dalam masyarakat dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang
anggota masyarakat khususnya generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya
dan ikut menjaga budaya daerah diantaranya adalah :
a) Mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga
dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita.
b) Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan,
misalnya :
 Mengikuti kompetisi tentang kebudayaan, misalnya tari tradisi atau teater daerah.
 Ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisonal pada acara ataupun
kegiatan tertentu, seperti pada saat perayaan hari ulang tahun kemerdekaan
bangsa, mengadakan pementasan ketoprak yang berbau perjuangan, dan lain-lain.
c) Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak
musnah dan tetap dapat bertahan.
d) Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.
e) Mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
budaya berbahasa.
f) Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki.
g) Menghindari sikap primordialisme dan etnosentrisme

7. Bentuk partisipasi warga masyarakat untuk meminimalisir kasus kriminal , tawuran


massal dan penyalahgunaan narkotika
Untuk meminimalisir kasus kriminal dapat dilakukan cara adanya keterjaminan
keamanan bagi warga, ini bisa dilakukan dengan kegiatan Ronda atau siskamling,
dengan adanya kegiatan tersebut selain adanya rasa aman bagi warga, kita sebagai
masyarakatpun akan lebih mengenal satu sama lain.
Untuk meminimalisir kasus tawuran kita sebagai warga harus lebih peduli akan
berita/informasi yang beredar tidak semua berita/informasi yang beredar adalah benar,
dengan kita peduli terhadap informasi maka akan meminimalisir berita hoax yang
menjadi sumber kesalahpahaman antar warga sehingga terjadinya tawuran. Selain
mencari informasi yang berimbang dan benar untuk meminimalisir taawuran pun kita
bisa meningkatkan rasa saling menghargai perbedaan di tengah masyarakat dengan cara
mengadakan kegiatan kegiatan yang bersifat positif dan menyatukan antar warga yang
beragam.
Untuk meminimalisir penyalahgunaan Narkoba kita sebagai masyarakat mengingatkan
kepada masyarakat lainnya akan pentingnya membangun hubungan baik antar keluarga
karena dengan suasana keluarga yang hangat seseorang tidak akan mencari pelarian
terhadap narkotika. Selain itu dalam meminimalisir hal tersebut selalu adakan kegiatan
yang positif sambal diselipi sosialisasi tentang bahaya Narkotika sehingga kesadaran
akan bahaya narkotika tersebut akan semakin tinggi.

Anda mungkin juga menyukai