NIM : 857690754 KELAS :B PRODI : PGSD BI 1. Jika anda sebagai seorang guru di dalam sebuah kelas dan menjadi nahkoda bagi kapal yang berisi penumpangnya adalah murid anda. Anda harus mengajarkan metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan pendekatan kognitif. Rancanglah dan berilan contoh terkait metode pembelajaran IPS SD dengan berlandaskan pendekatan kognitif digunakan untuk mengajarkan materi pendidikan IPS SD dengan berlandaskan pendekatan kognitif digunakan untuk mengajarkan materi pendidikan IPS di SD kepada peserta didik anda sesuai dengan pengalaman anda sebagai seorang guru professional ! Jawab - Pendekatan kognitif adalah pendekatan yang menekankan pada bagimana cara individu memberi respon yang datang dari sebuah masalah dengan cara mengorganisasikan data, memformulasikan masalah, membangun konsep dan rencana pemecahan masalah. - Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan kognitif adalah latihan inkuiri (inquiry section). Menurut Syaiful Sagala (2011:196), Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa yang berperan sebagai subjek belajar, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. - Jadi menurut saya metode pembelajaran inkuiri adalah suatu metode pembelajaran yang menekankan siswa dalam memperoleh informasi dengan cara proses berpikir logis dan analitis untuk memecahkan suatu masalah. - Contoh metode pembelajaran IPS SD dengan berlandaskan pendekatan kognitif digunakan untuk mengajarkan materi pendidikan IPS SD dengan berlandaskan pendekatan kognitif yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri di Sekolah Dasar Kelas 6 Semester II: a. Kompetensi Dasar Kemampuan memahami gejala alam dan sosial negara Indonesia dan negara tetangga. b. Materi Pokok Gejala alam dan sosil negara Indonesia dan negara tetangga. c. Hasil Belajar 1) Membandingkan gejala alam negara Indonesia dengan negara-negara tetangga. 2) Mendeskripsikan gejala sosial Indonesia dan negara-negara tetangga. d. Indikator 1) Menunjukkan pada peta letak dan nama negara-negara tetangga Indonesia. 2) Membandingkan ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan negara-negara tetangga. 3) Membandingkan ciri-ciri gejala sosial di Indonesia dengan negara tetangga. 4) Memberi contoh sikap waspada terhadap gejala sosial di Indonesia. - Setelah memahami hal di atas, maka langkah selanjutnya adalah sebagai berikut: a. Menyajikan masalah Guru mengajukan masalah dengan pertanyaan sebagai berikut: Bagaimana gejala alam dan sosial di Indonesia jika dibandingkan dengan negara tetangganya? b. Mengumpulkan data dan verifikasi data Siswa mengumpulkan data melalui buku-buku sumber yang berkaitan dengan masalah yang dirumuskan. c. Mengumpulkan unsur baru Guru dan siswa mencocokkan secara langsung antara infomasi dengan rumusan masalah yang dirumuskan dan menemukan unsur-unsur baru yang dapat digunakan untuk menjawab masalah. d. Merumuskan penjelasan Guru membantu siswa dalam merumuskan penjelasan untuk mnjawab atas masalah secara mendetail, rapi, dan sistematis. e. Menganilisis proses inkuri Siswa menganalisis pola-pola penemuannya dan siswa menilai efektivitas proses inkuiri yang dilakukan. Kemudian memperbaiki kekurangan yang ada 2. Terdapat banyak metode pembelajaran dengan pendekatan apapun di dalam mengajarkan kegiatan belajar mengajar pendidikan IPS di SD salah satunya yaitu metode pembelajaran melalui pendekatan social. Analisislah penggunaan metode pembelajaran IPS SD kelas tinggi berdasarkan pendekatan social ! Jawab Pendekatan social dalam pembelajaran IPS memiliki tiga aspek utama yang menjadi fokus yaitu, emosi, nilai dan sikap, perilaku social. Penggunaan metode pembelajaran IPS SD kelas tinggi sangat diperlukan. Karena siswa kelas tinggi sudah mulai berpikir kritis dan keinginan bersosialisasi lebih besar, mereka juga sudah mengenal kelompok-kelompok pertemanan yang memiliki hobi atau kesamaan. Sehingga guru bisa menggunakan metode kelompok dalam pembelajaran, supaya mereka bisa saling berinteraksi dengan teman satu kelas. Karena dengan menggunakan system kelompok siswa yang cerdas juga bisa membantu temannya yang lain. Walaupun biasanya ada kecenderungan siswa cerdas memiliki ego yang cukup tinggi tapi dengan melakukan kegiatan pembelajaran melalui kelompok, ego tersebut akan bisa berkuran dan emosinya bisa lebih terkontrol. Kemudian dengan melakukan pembelajaran berkelompok siswa juga bisa mengambil nilai positif seperti setiap orang itu saling bergantung satu sama lain, menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama, dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. 3. Terdapat beberapa aspek kognitif dalam merancang dan menyusun alat evaluasi hasil belajar IPS di SD. Terkait hal tersebut, telaah dan berilah contoh 2 tingkatan aspek kognitif dalam evaluasi hasil belajar IPS SD ! Jawab - Aspek kognitif dalam merancang dan menyusun alat evaluasi hasil belajar IPS di SD : a. Pengetahuan (knowledge) Penilaian ini hanya mengungkap tentang fakta, definisi, pengertian dan sejenisnya. Jadi, siswa hanya dituntut untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajari. b. Pemahaman (comprehension) Penilaian ini menuntut siswa untuk memahami atau mengerti apa yang telah dipelajari. Siswa dituntut dapat menjelaskan apa yang telah dipelajari dengan kalimatnya sendiri. Siswa tidak dapat sekedar mengingat dan menghafal informasi yang telah diperoleh, tetapi dapat memilih dan mengorganisasikan informasi tersebut. c. Penerapan (Application) Jika pada pertanyaan yang mengungkapkan pengetahuan siswa diminta mengingat menghafal dan mendefenisikan sesuatu. Selanjutnya dapat menjelaskan dan mengungkapkan informasi yang diterima maka pada penerapan siswa dapat menggunakan informasi yang diterima untuk memecahkan sesuatu masalah. Dengan menggunakan konsep, prinsip, aturan, hukum atau proses yang telah dipelajari sebelumnya, siswa diharapkan dapat menentukan jawaban yang benar terhadap pertanyaan yang diajukan. d. Analisis (Analysis) Pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berpikir secara mendalam, kritis bahkan menciptakan sesuatu yang baru. Untuk menjawab pertanyaan analisis, siswa harus mampu menguraikan sebab, motif atau mampu mengadakan deduktif. Oleh karena itu, pertanyaan analisis tidak hanya mempunyai satu jawaban yang benar, melainkan berbagai alternatif. Pertanyaan analisis menuntut siswa terlibat dalam proses kognitif, yaitu berikut ini. 1) Menguraikan alasan atau sebab-sebab suatu kejadian. 2) Mempertimbangkan dan menganalisis informasi agar dapat menyimpulkan informasi yang diterima. 3) Menganalisis kesimpulan untuk menemukan bukti yang menunjang. e. Sintesis (Synthesis) Pertanyaan yang mengungkap sintesis menuntut siswa berpikir original dan kreatif. Siswa dituntut berpikir induktif. Jenis pertanyaan sintesis dapat berbentuk seperti berikut ini: 1) Pertanyaan yang menuntut siswa membuat peramalan atau perkiraan. 2) Pertanyaan yang menuntut siswa mengungkapkan ide dan menghasilkan pemikiran yang original. 3) Pertanyaan yang menuntut siswa untuk memecahkan masalah. f. Penilaian (evaluation) Evaluasi yang mengungkap penilaian menuntut siswa untuk melakukan kegiatan berpikir yang paling tinggi. Siswa dapat melakukan itu apabila pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis dan sisntesis dapat dikuasai dengan baik. Kemungkinan jawaban yang diberikan siswa berbeda-beda. Adanya perbedaan itu justru memperluas segi penalaran siswa sehingga mereka mempunyai cakrawala yang luas. Pertanyaan yang mengungkap evaluasi dapat dikategorikan sebagai berikut: 1) Pertanyaan yang meminta siswa memberikan pendapat. 2) Pertanyaan yang memberikan penilaian terhadap suatu ide. 3) Pertanyaan yang meminta siswa untuk memecahkan masalah. 4) Pertanyaan yang meminta siswa menetapkan karya terbaik. - contoh 2 tingkatan aspek kognitif dalam evaluasi hasil belajar IPS SD kelas VI semester 2 1) Kompetensi Dasar : Memahami makna proklamasi kemerdekaan, upaya mempertahankan kemerdekaan, dan upaya mengembangkan kehidupan kebangsaan yang sejahtera 2) Materi Pokok : Proklamasi kemerdekaan Indonesia 3) Hasil Belajar : Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan dalam upaya membangun masyarakat Indonesia yang sejahtera 4) Indikator : a) Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan dengan tepat b) Menunjukkan makna proklamasi kemerdekaan dengan tepat c) Menyebutkan perilaku positif yang merupakan wujud makna proklamasi kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari 5) Aspek Pengetahuan : a) Guru memberikan rangsangan kepada siswa mengenai apa itu makna proklamasi kemerdekaan b) Guru memberikan rangsangan kepada siswa mengenai bagaimana menyebutkan perilaku positif yang merupakan wujud makna proklamasi kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari 6) Aspek Pemahaman : a) Siswa mampu memahami makna proklamasi kemerdekaan b) Siswa mampu menyebutkan perilaku positif yang merupakan wujud makna proklamasi kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari 7) Aspek Penerapan a) Guru memberikan masalah untuk didiskusikan mengenai makna proklamasi b) Guru memberikan masalah untuk didiskusikan mengenai perilaku positif yang merupakan wujud makna proklamasi dalam kehidupan sehari-hari 4. Sebelum menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakannya sehingga alat evaluasi yang disusun betul-betul baik. Analisislah rancangan alat evaluasi tentang nilai dan sikap social ! Jawab Sebelum menyusun alat evaluasi, kita hendaknya perlu merencanakannya sehingga alat evaluasi yang disusun benar-benar baik. Dalam merancang alat evaluasi tentang nilai dan sikap perlu diperhatikan mengenai hal-hal berikut ini : - Kompetensi Dasar (KD), merupakan sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusun indikator kompetensi. - Materi Pokok, merupakan bentuk bahan atau seperangkat substansi pembelajaran untuk membantu guru/instruktur dalam kegiatan belajar mengajar yang disusun secara sistematis dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. - Hasil Belajar, merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. - Indikator materi, merupakan kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan tolak ukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan atau mata pelajaran tertentu. - Kisi-kisi tes, merupakan rambu-rambu ruang lingkup da nisi soal yang akan diujikan Materi pelajaran yang ada pada kurikulum sekolah perlu dikembangkan lebih terperinci. Hal tersebut akan mempermudah dalam menyusun kisi-kisi soal. Setelah materi dijabarkan kemudian disusun indikator untuk kisi-kisi soal yang akan dibuat. 5. Model yang dikemukakan oleh David Jhonson dan Frank Jhonson dalam Udin S. Winataputra (2003) menjelaskan bahwa model pemecahan masalah menitik beratkan masalah secara kelompok yaitu pada kemampuan mengambil keputusan. Analisislah penerapan model pembelajaran IPS SD dengan pendekatan pemecahan masalah menurut para ahli di atas ! Jawab Dalam menerapkan model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah kita dapat memilih model pemecahan masalah secara sama, yaitu dari merumuskan masalah sampai pada pemecahan masalah dengan menggunakan strategi yang cocok. Pada dasarnya kita tidak akan pernah dapat menyelesaikan masalah dengan tuntas dan permanen, namun kita lebih menekankan pada prosesnya. Makna pengalaman belajar dengan metode pemecahan masalah bagi siswa adalah merangsang mereka untuk berfikir secara ilmiah dan mengembangkan daya nalar mereka menghadapi berbagai masalah kehidupan yang menghadang di depannya. Pendekatan pemecahan masalah sangat cocok diterapkan di pembelajaran IPS SD, karena : a. siswa memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimilikinya. b. Dapat memperkaya, memperdalam, dan memperluas kemampuan siswa. c. Siswa lebih kreatif, aktif, berpikir logis dalam menyusun rencana penyelesaian suatu masalah. d. Dapat menimbulkan kegairahan belajar siswa. e. Memberi kesempatan pada siswa maju terus dalam belajar f. Memperkuat konsep diri pada siswa dengan latihan percaya diri. g. Pendekatan ini kegiatan pembelajarannya lebih berpusat pada siswa