Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH PPABK

MODUL 4: PENDIDIKAN TUNA NETRA

NAMA KELOMPOK: KELOMPOK 3


ANGGOTA:
1. MARYONO LUKMAN HAKIM (857091359)
2. ATIN ROHAYATI (857090848)
3. DEWI SETIAWATI (857090887)
4. ERMA HERMAWATI (857091169)
5. MAMEH SUSANTI (857091327)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA
BEKASI
2020
Jawaban Modul 4
 Latihan KB 1 halaman 4.24
1. Definisi tunanetra adalah kondisi seseorang yang mengalami gangguan atau hambatan
dalam indra penglihatannya. Berdasarkan tingkat gangguannya tunanetra dibagi dua
yaitu buta total (total blind) dan masih mempunyai sisa penglihatan (low visioan).

2. Ya benar, semua orang yang mengalami gangguan penglihatan disebut tunanetra karena
kata tunanetra adalah rusak penglihatan, sedangkan orang yang buta adalah orang yang
rusak penglihatannya secara total. Jadi orang yang tunanetra belum tentu mengalami
kebutaan total tetapi orang yang buta sudah pasti tunanetra.

3. Perbedaan penggunaan istilah:


 Gangguan penglihatan: hilangnya ketajaman penglihatan dan ketidakmampuan
untuk melihat suatu benda secara mendetail. Mata kabur merupakan keluhan
visual yang paling umum terjadi.
 Tunanetra: istilah umum yang digunakan untuk kondisi seseorang yang
mengalami gangguan atau hambatan dalam indra penglihatannya.
 Buta (blind): hilangnya semua atau sebagian kemampuan penglihatan.Banyak
faktor yang menyebabkan kebutaan, termasuk kecelakaan, diabetes, dan
penyakit mata tertentu
 Kurang lihat: mereka yang kehilangan sebagian penglihatannya. Seseorang
dikatakan mempunyai penglihatan low vision atau kurang lihat apabila
ketunanetraannya berhubungan dengan kemampuannya dalam melakukan
kegiatan sehari-hari.

4. Setelah melakukan tes sederhana ditemukan siswa yang mengalami gangguan


penglihatan

5. Setelah saya melihat siswa yang saya suruh duduk di bangku belakang dan siswa
tersebut selalu berjalan ke depan ketika mencatat catatan yang ada di papan tulis, saya
tahu kalua anak tersebut mengalamai gangguan penglihatan, upaya saya adalah dengan
menyuruh siswa tersebut untuk duduk di bangku paling depan, dan saya komunikasikan
dengan orang tua siswa tersebut dan memberikan masukan agar anak tersbut di periksa
matanya
ke dokter mata.

6. Sudah
 Latihan KB 2 halaman 4.42
1. Perbedaan kemampuan antara anak tunanetra yang tergolong kurang lihat (low vision)
dan buta (blind)
 Kurang lihat (low vision): dari segi kemampuan melihat anak ini masih bisa
melihat dengan dibantu alat misalnya kacamata, dari segi orientasi lingkungan
anak ini masih bisa berbaur dengan lingkungan yang normal, mobilitasnya atau
cara berjalannya anak ini masih bisa berjalan normal, dan media baca yang
digunakannya adalah media yang sama dengan anak yang normal
 Buta (blind): dari segi kemampuan melihat anak ini benar-benar tidak bisa
melihat apapun, duninya gelap gulita, dari segi orientasi lingkungan anak ini
akan merasa minder atau rendah diri berada di lingkungan anak-anak normal
karena kekurangannya, mobilitasnya agak terhambat karena dalam berjalan
anak ini membutuhkan bantuan tongkat untuk meraba-raba jalanan, dan media
baca yang digunakan adalah menggunakan huruf Braille, huruf yang timbul
dimana anak ini akan membaca dengan cara meraba huruf tersebut.

2. Mitos adanya indera ke 6 atau kepekaan tunanetra yang diperoleh secara otomatis
adalah tidak benar karena sesungguhnya seorang tunanetra karena merasa dirinya tidak
bisa melihat maka berusaha menggunakan indera yang lain misalkan indera
pendengaran, indera pembau dan lain-lain untuk memperoleh informasi dunia sekitar,
pengembangan kemampuan ini tidak otomatis datang dengan sendirinya tapi
memerlukan latihan dan belajar dengan serius.

3. Banyak orang tunanetra memilih karier dakam bidang musik karena karena pada musik
tidak dibutuhkan penglihatan yang baik, yang sangat dibutuhkan pada seorang pemusik
adalah pendengaran juga perabaan , dan inilah alasan mengapa orang-orang buta
banyak yang mendalami dunia musik.

4. Cara individu tunanetra memanfaatkan indera pendengaran untuk memahami


lingkungannya yaitu dengan cara melatih keterampilan pendengaran supaya lebih peka
terhadap bunyi-bunyi kecil

5. Cara individu tunanetra menggunakan visualisasi untuk mendapatkan kenyamanan di


dalam lingkungannya dan membantunya bergerak secara mandiri yaitu dengan cara
menggunakan ingatan visual (peta mental), ingatan kinestetik serta persepsi objek.
 Latihan KB 3 halaman 4.68 – 4.69
1. Mengembangkan konsep tubuh pada siswa tunanetra adalah dengan cara
mengidentifikasi atau mengenali nama-nama bagian-bagian tubuh serta mengetahui
lokasi, gerakan, hubungannya dengan bagian-bagian tubuh yang lain dan fungsi bagian-
bagian tubuh tersebut. Pengenalan tubuh yang baik merupakan modal dasar untuk
mengembangkan konsep ruang sebagain dasar untuk proses orietasi dirinya terhadap
lingkugan yang diperlukan untuk mencapai mobilitas yang baik.

2. Latihan memahami tulisan Braille

3. Upaya untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa tunanetra adalah dengan


selalu mengajaknya berinteraksi dan mengejarkan keterampilan sosial termasuk
disalamnya bahasa nonverbal kepada anak tunanetra.

4. Kelebihan yang diperoleh anak tunanetra apabila menggunakan objek atau situasi
sebenarnya sebagai alat peraga adalah anak tunanetra akan lebih mudah menangkap
pembelajaran oleh indra perabaan, pendengaran, penciuman, pengecap atau oleh sisa
penglihatan siswa low vision.

5. Contoh alat peraga dari model tiga dimensi yang ukurannya diperkecil dan diperbesar
adalah yang diperkecil contohnya gedung, candi, kompleks perumahan. Yang
diperbesar contohnya adalah model bintang lalat, semut dan lain-lain.
 Kelebihan ukuran yang lebih kecil adalah bermanfaat untuk memperkenalkan
objek-objek yang berukuran terlalu besar.
 Kelebihan ukuran yang lebih besar adalah bermanfaat untuk memperkenalkan
objek-objek yang terlalu kecil.

Anda mungkin juga menyukai