MODUL 1 - 9
Disusun Oleh :
Nama : Erma Hermawati
NIM : 857091169
Kelas : IA
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ JAKARTA – POKJAR SERANG BARU
2020
MODUL 1
HAKIKAT, LANDASAN DAN KURIKULUM PENDIDIKAN
IPS SD
Kegiatan belajar 1
Hakikat dan tujuan Pendidikan IPS
Hakikat IPS, adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai
makhluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dengan kemajuan
teknologi pula sekarang ini orang dapat berkomunikasi dengan cepat di manapun
mereka berada melalui handphone dan internet. Kemajuan Iptek menyebabkan
cepatnya komunikasi antara orang yang satu dengan lainnya, antara negara satu
dengan negara lainnya. Dengan demikian maka arus informasi akan semakin cepat
pula mengalirnya. Oleh karena itu diyakini bahwa orang yang menguasai informasi
itulah yang akan menguasai dunia.
Suatu tempat atau ruang dipermukaan bumi, secara alamiah dicirikan oleh
kondisi alamnya yang meliputi iklim dan cuaca, sumber daya air, ketinggian dari
permukaan laut, dan sifat-sifat alamiah lainnya. Jadi bentuk muka bumi seperti
daerah pantai, dataran rendah, dataran tinggi, dan daerah pegunungan akan
mempengaruhi terhadap pola kehidupan penduduk yang menempatinya.
Lebih jelasnya anda dapat mencermati contoh berikut ini:
Corak kehidupan masyarakat di tepi pantai utara Jawa yang bentuknya landai
dengan laut yang tenang dan tidak begitu tinggi serta arus angin yang tidak
begitu kencang, sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk mencari ikan.
Hal ini disebabkan ikan banyak berkumpul di kawasan laut yang dangkal yang
masih tertembus sinar matahari. Oleh karena itu mayoritas masyarakatnya
bermata pencaharian sebagai nelayan. Hampir semua pelabuhan-pelabuhan
besar di pulau Jawa sebagian besar terletak di pantai utara Jawa.
Dataran rendah yang meliputi daerah pantai sampai ketinggian 700 meter di
atas permukaan laut merupakan kawasan yang cadangan airnya cukup,
didukung oleh iklimnya yang cocok, merupakan potensi alam yang cocokuntuk
dikembangkan sebagai areal pertanian, misalnya Karawang, Bekasi,
Indramayu, Subang dan sebagainya. Dataran tinggi yang beriklim sejuk,
dengan cadangan air yang sudah semakin berkurang maka sistem pertanian
yang dikembangkan adalah pertanian lahan kering dan holtikultura seperti
sayuran, buah-buahan, dan tanaman hias.
Lain dengan daerah pegunungan yang memiliki corak tersendiri. Karena
sedikitnya persediaan air tanah, mengakibatkan pemukiman penduduk
terpusat di lembah-lembah atau mendekati alur sungai. Hal ini dikarenakan
mereka berusaha untuk mendapatkan sumber air yang relatif mudah. Ladang
yang mereka usahakan biasanya terletak di
lembah pegunungan.
Aspek pengaturan dan kebijakan ini termasuk aspek politik
Marilah kita cermati kembali apa yang sudah kita pelajari di atas. Setelah kita pelajari
ternyata kehidupan itu banyak aspeknya, meliputi aspek-aspek:
A. Hubungan social, semua hal yang berhubungan dengan interaksi manusia
tentang proses, faktor-faktor, perkembangan, dan permasalahannya
dipelajari dalam ilmu sosiologi.
B. Ekonomi, berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan manusia,
perkembangan, dan
permasalahannya dipelajari dalam ilmu ekonomi.
C. Psikologi, dibahas dalam ilmu psikologi.
D. Budaya, dipelajari dalam ilmu antropologi.
E. Sejarah, berhubungan dengan waktu dan perkembangan kehidupan manusia
dipelajari dalam ilmu sejarah.
F. Geografi, hubungan ruang dan tempat yang sangat berpengaruh terhadap
kehidupan manusia dipelajari dalam ilmu geografi.
G. Politik, berhubungan dengan norma, nilai, dan kepemimpinan untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat dipelajari dalam ilmu politik
4. Nilai Filsafat
Pembahasan ruang lingkup IPS secara bertahap dan keseluruhan sesuai dengan
perkembangan kemampuan peserta didik, dapat mengembangkan kesadaran
mereka selaku anggota masyarakat atau sebagai makhluk sosial. Melalui proses
yang demikian, peserta didik dikembangkan kesadaran dan penghayatannya
terhadap keberadaannya di tengah-tengah masyarakat, bahkan juga di tengah-
tengah alam raya ini. Dari kesadaran terhadap keberadaannya tadi, mereka
disadarkan pula tentang peranannya masing-masing terhadap masyarakat, bahkan
terhadap alam lingkungan secara keseluruhan. Dengan kata lain, kemampuan
mereka merenungkan keberadaan dan peranannya di masyarakat ini, makin
dikembangkan. Atas kemampuan mereka berfilsafat, tidak luput dari jangkauan
pendidikan IPS. Dengan demikian, nilai filsafat yang demikian sangat berfaedah
dalam kehidupan
bermasyrakat, tidak luput dari perhatian pendidikan IPS ini.
5. Nilai Ketuhanan
Pendidikan IPS dengan ruang lingkup dan aspek kehidupan sosial yang demikian luas
cakupannya, menjadi landasan kuat bagi penanaman dan pengembangan nilai
ketuhanan yang menjadi kunci kebahagiaan kita baik lahir maupun batin. Nilai
ketuhanan ini menjadi landasan moralitas Sumber Daya Manusia (SDM) hari ini dan
terutama masa yang akan datang. Hal ini wajib menjadi perhatian Anda dan semua
selaku guru IPS bahwa materi dan proses pembelajaran apa pun pada pendidikan
IPS, wajib berlandaskan pada nilai-nilai
ketuhanan.
d. Keterampilan dasar IPS
Anak belajar menggunakan keterampilan dan alat-alat studi sosial, misalnya
mencari bukti dengan berpikir ilmiah, keterampilan mempelajari data masyarakat,
mempertimbangkan validitas dan relevansi data, mengklasifikasikan dan
menafsirkan data-data sosial, dan merumuskan kesimpulan.
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan kurikulum Pendidikan IPS SD
Ruang Lingkup
Pada ruang lingkup mata pelajaran IPS SD meliputi aspek-aspek sebagai
berikut:
1. Manusia, tempat dan lingkungan
2. Waktu, berkelanjutan dan perubahan
3. Sistem Sosian dan Budaya
4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
MODUL 2
ESENSI KURIKULUM IPS SD TAHUN 2006 KELAS 3 DAN
4
Kegiatan Belajar 1
Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi Ilmu-ilmu Sosial dalam kurikulum SD 2006
kelas
3 dan 4
Adapun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh mata pelajaran IPS agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungan
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuilir, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan kompetensi dalam
masyarakat yang majemuk, baik ditingkat local, nasional, dan global.
Ruang Lingkup esensi materi dari Mata Pelajaran IPS menjadi aspek-aspek:
Geografi meliputi manusia, tempat, dan lingkungan
Sejarah meliputi waktu, keberanjuran, dan perubahan
Sosiologi meliputi sistem sosial dan budaya
Ekonomi meliputi perilaku ekonomi dan kesejahteraan
Secara lebih umum bahwa pelajaran IPS berkenaan dengan pengenalan dan
pemahaman anak tehadap berbagai peristiwa yang terjadi pada masa kini, yaitu yang
terkenal dengan isu sosial.
Istilah isu sosial dapat diartikan sebagai kabar atau berita suatu peristiwa yang
terjadi dan menyangkut pada aktivitas kehidupan manusia dimasyarakat serta tidak
jelas asal usulnya, masih berupa desas-desus atau kabar angin. Fakta berkaitan
erat data. Ada pebedaan antara fakta dan data.
Data-data itu bersifat objektif sedangkan fakta mengandung arti penafsiran
seseorang. Perkembangan ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu pengetahuan alam didasri
oleh pengungkapan fakta dan data untuk selanjutnya sampai kepada konsep,
generalisasi, teori, dan hukum.
Jika digambarkan skematikanya sebagai berikut:
1. Peristiwa
2. Fakta/data
3. Konsep
4. Generalisasi
5. Teori
6. Hukum
1. PERISTIWA
Pengertian peristiwa dalam IPS secara sederhana adalah hal-hal
yang pernah terjadi. Peristiwa atau kejadian ada yang bersifat alamiah seperti
gunung meletus, tsunami, gempa bumi, gerhana matahari.
Peristiwa bersifat insaniah yakni peristiwa yang berkaitan dengan aktivitas umat
manusia seperti pembangunan jembatan, skandal korupsi, pemilu, krisis moneter
inflasi, reformasi dsb. Peristiwa yang telah diuji kebenarannya itulah yang disebut
fakta.
2. FAKTA
Secara harfiah kata - fakta‖ berarti sesuatu yang telah diketahui atau
telah terjadi benar dan merupakan kenyataan, realitas yang real, benar dan juga
merupakan kenyataan yang nyata.
Fakta dapat menyebabkan lahirnya teori baru, fakta juga merupakan alasan untuk
mempertajam rumus teori baru yang ada bahkan fakta dapat mendorong untuk
mempertajam rumusan teori
yang telah ada.fakta bukan tujuan akhir dari pelajaran IPS.
Pengetahuan yang hanya bertumpu kepada fakta akan sangat terbatas sebab:
Kemampuan kita untuk mengingatkan sangat terbatas
Fakta itu bias berubah sesuai waktu misalnya tentang perubahan iklim
suatu kota,dsb
Fakta hanya berkenaan dengan situasi khusus
3. KONSEP
Konsep adalah suatu istilah pengungkapan abstrak yang digunakan untuk
tujuan mengklasifikasikan atau mengkatagorikan suatu kelompok dari suatu benda,
gagasan atau peristiwa. Konseptualisasi adalah proses meningkatkan,
mengiklasifikasi durian memberi nama pada sekelompok objek.
4. GENERALISASI
Schuneke (1988 : 16) mengemukankan bahwa generalisasi merupakan
abstraksi dan sangat terikt konsep. Cara mempermudah memahami generalisasi
dalam hubungannya dengan konsep adalah dengan cara menelusuri proses
terbentuknya generalisai 2 konsep bias dari disiplin ilmu social atau disiplin dari
ilmu-ilmu sosial yang berbeda.
Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa generalisasi menunjukn adanya
hubungn antara
konsep dan berisi pernyataan bersifat umu, tidak terkait pda situasi khusus.
Ruang lingkup pelajaran IPS adalah sebagai berikut:
Pengajaran ilmu Ilmu Pengetahuan Sosial TPS yang tercakup dalam kurikulum
mengikuti konsep : kekspanding Communities of man (Hana dalam Banks,1985:11).
Kepada siswa diajarkan lingkungan kehidupan dari yang terdekat dengan dirinya
yaitu keluarga, rumah, kemudian berkembangan kelingkungan kehidupan yang lebih
luas, sekolah RT/RW, desa, kota dan propinsi sendiri melalui aspek sosiologi,
geografis, ekonomi dan sejarah.
B. Ekonomi
a. Kelangkaan keinginan manusia terbatas
b. Produksi hasil proses pembuatan barang
c. Saling ketergantungan ada situasi saling memerlukan
d. Pembagian kerja berkenaan dengan pembagian garapan.
C. Geografi
a. Lokasi indentifikasi ruang dan tempat
b. Interaksi spasi hubungan antara suatu tempat dengan lainnya
c. Pola special kota kedudukan kota sebagai pusat layanan
d. Difusi kebudayaan berkaitan dengan penyebab pengaruh kebudayaan,
Bahasa, pendidikan, etnik, agama, teknologi dll
D. Sejarah
a. Kontinuitas dan prubahan kejadian secara kronologis
b. Waktu lampau peristiwa sejarah terjadi di masa lalu
c. Kerjasama dan konflik proses proses timbulnya kerjasama manusia dalam
usaha mencapai tujuan
d. Nasionalisme wujud kepedulian masyarakat suatu Negara.
Kegiatan belajar 2
Nilai dan sikap serta keterampilan intelektual/ kemampuan analisa, personal dan
sosial dalam kurikulum ips sd 2006 kelas rendah
Kaitan nilai dengan sikap terkait dengan aspek-aspek yang terkandung di dalamnya.
Dari kajian para ahli dapat itegaskan sebagai berikut:
a. Ada hubungan timbale balik antara nilai dengan kognitif
b. Ada hubungan timbale balik antara afektif dengan kognitif
c. Nilai mempengaruhi kesiapn seseorang untuk terwujudnya perilaku yang
sesuai dengan tingkat pemahamannya.
Keterampilan Sosial
Keterampilan ini meliputi kehidupan dan kerjasama, belajar member dan menerima
tanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain, membina kesadaran sosial.
Dengan ini siswa diharapkan mampu berkomnikasi dengan sesame manusia,
lingkungannya di masyarakat secara baik, hal ini merupakan realisasi dari penerapan
IPS dalam kehidupan bermasyarakat.
Kegiatan Belajar 3
Contoh keterkaitan antara peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi, Nilai, Sikap dan
Keterampilan intelektual, personal, sosial dalam konteks Pendidikan IPS SD kelas
Rendah
Kegiatan Belajar 1
Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi Ilmu-Ilmu Sosial Dalam Kurikulum SD 2005
Kelas Tinggi
Peristiwa dan fakta harus diletakkan dalam hubungannya dengan konsep dan
generalisasi. Peristiwa dan fakta memberikan bahan baku utama bagi pembentukkan
konsep dan generalisasi.
Konsep dan generalisasi membantu kita untuk memperoleh pemahaman yang
komprehensif tentang kerangka berfikir IPS, agar kita memiliki cara yang teratur
untuk menerjemahkan apa yang terjadi didunia kita ini, didalam kehidupan manusia
ini.
Dari gambaran diatas jelas bahwa suatu peristiwa merupakan dasar dari
kegiatan belajar mengajar IPS dimulai. Guru dan siswa harus aktif menjemput
peristiwa ini dan mengolahnya menjadi content, isi bahan pengajaran. Dalam proses
pengolahan menjadi bahan pengajaran itulah berfungsinya fakta, konsep, dan
generalisasi sehingga guru dapat mengorganisasikan bahan pengajaran IPS. Jadi
skenario dari alur pengembangan peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi sehingga
guru dapat mengorganisasikan bahan pengajaran IPS. Jadi skenario dari alur
pengembangan fakta, konsep, dan generalisasi, sesungguhnya sudah ditangan guru,
dan dijadikan sebahai bahan dalam perencanaan kegiatan belajar mengajar dikelas.
Kegiatan Belajar 3
Contoh keterkaitan antara Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi, Nilai, Sikap dan
Keterampilan Intelektual/Kemampuan Analisis, Personal, Sosial dalam Konteks
Pendidikan IPS SD kelas 5 dan 6
Peristiwa, fakta,konsep dan generalisasi itu ada keterkaitan hubungan yang tidak
mungkin dipisahkan. Kesempatannya terpadu didalam struiktur IPS. Melalui proses
belajar mengajar IPS yang demilkian itu, juga dikembangkan kemampuan siswa
dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik (keterampilan) dalam KBM secara
jelas kemampuan guru sebagai pengembangan kurikulum di lapangan direalisasikan
dan dapat diamati seara faktual.
Contoh KBM yang dapat mmenunjukan adanya keterkaitan antara peristiwa,
fakta, konsep, generalisasi, nilai, dan keterampilan siswa.
Topik 1 : Perjuangan para pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.
KD : mendeskripsikan perjuang penjajahan Belanda dan Jepang.
Indikator : siswa mengenal arti pergerakan nasional dan arti Sumpah Pemuda
bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Ranah afektif
1. Menghayati jasa para pelopor pergerakkan nasional.
2. Mengapresiasi jiwa sumpah pemuda.
Ranah psikomotor
1. Mencoba melakukan wawancara untuk memahami makna zaman pergerakkan
nasional dan tokoh-tokoh tertentu.
2. Memahami makna sumpah pemuda melalui proses diskusi kelas.
Peristiwa sebagai bahan kajian adalah peristiwa hari kebangkitan nasional dan
sumpah pemuda.
Fakta-fakta sebagai bahan kajian:
1. Gambar-gambardari tokoh-tokoh bersejarah
2. Naskah sumpah pemuda
3. Gambar gedung-gedung bersejarah bagi pergerakkan nasional
4. Gambaran suasana kota Jakarta pada zaman penjajahan.
Konsep:
1. Nasionalisme, imperialism, dan konolialisme
2. Kaum pergerakan, persatuan bangsa, kemerdekaan, dominasi asing,
patriotism, organisasi politik, HAM, dan seterusnya.
Generalisasi:
1. Setiap masyarakat manusia pasti mengalami perubahan
2. Penjajahan selalu menimbulkan konflik dan kesengsaraan.
Nilai:
- Nilai material, siswa merasa telah menikmati hasil kemerdekaan.
- Nilai Vital:
1. Cermat dalam meneliti ulasan sejarah
2. Objektif dalam menilai informasi
3. Kreatif dalam memprediksi
- Nilai Kerohanian
1. Bersyukur kepada Tuhan YME atas rahmat-Nya dan seterusnya
2. Rasional dalam berargumentasi.
3. Memiliki empati terhadap pengorbanan para pahlawan
4. Rasa tanggung jawab atas nikmat kemerdekaan dan seterusnya.
Sikap:
1. Bersyukur kepada Tuhan YME disertai rasa tanggung jawab
2. Tanggap terhadap perkembangan zaman
3. Bersikap terbuka dan toleransi terhadap pendapat orang lain
4. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan mencintai bangsa dan tanah airnyadan
seterusnya
Keterampilan Intelektual/Kemampuan Analisis:
1. Melukiskan, menyimpulkan, menganalisis informasi, konseptualisasi,
generalisasi dan membuat keputusan.
2. Memperoleh informasi, membentuk konsep, generalisasi,
mengorganisasikan informasi, mengkritik informasi, mengambil keputusan,
menafsirkan fakta, menyusun laporan.
Keterampilan personal:
1. Membaca peta, membuat denah, membuat peta, mengenal waktu, dan
kronologis, menterjemahkan konsep waktu, bekerja dalam kelompok
2. Keterampilan praktis (membuat peta dan lain-lain), belajar mandiri,
memimpin dalam diskusi, mengendalikan emosi dan lain-lain
Keterampilan sosial:
Berkontribusi memberikan gagasan, menjadi pendengar yang baik, mampu
menjelaskan, mampu mengadakan wawancara, mampu berperan dengan baik,
mampu bertanya dengan baik, dll.
MODUL 4
ISU DAN MASALAH SOSIAL BUDAYA DALAM
PENGAJARAN IPS
Kegiatan belajar 1
Tren globalisasi dan keragaman budaya
A. GLOBALISASI
Globalisasi artinya suatu keadaan atau kondisi dimana isu dan masalah-
masalah yang ada menyangkut berbagai bangsa dan Negara atau bahkan seluruh
dunia. Pendidikan global mengangkat persamaan daripada perbedaan-
perbedaan yang dimiliki oleh berbagai bangsa. Memberikan penekanan berpikir
tentang kesetiaan kepada bumi tempat kita semua hidup.
Hidup bersama haruslah disadari oleh kesadaran di samping ada kesamaan, ada
pula perbedaan. Pendidikan global menonjolkan persamaan daripada perbedaan
yang menuju suatu konflik ataupun ketidakharmonisan di muka bumi.
B. KERAGAMAN BUDAYA
Keanekaragaman budaya sebagai suatu keadaan dimana suatu masyarakat
memiliki lebih dari satu perangkat gagasan, tindakan, dan hasil karya
(Koentjaraningrat, 1980: 193). Menurut Koentjaraningrat pembauran adalah proses
sosial yang timbul apabila ada hal-hal berikut ini:
1. Golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang
berbeda.
2. Saling bergaul secara intensif untuk waktu yang lama
3. Kebudayaan-kebudayaan golongan tadi masing-masing berubah sifatnya
yang khas dan unsur-unsurnya berubah wujud menjadi unsur-unsur
kebudayaan campuran.
Faktor-faktor yang menghambat proses pembauran:
1. Kurang pengetahuan terhadap kebudayaan yang dihadapi
2. Sifat takut terhadap kekuatan dari kebudayaan lain atau inferioritas
3. Memandang terlalu tinggi terhadap kebudayaan sendiri dan memandang
rendah terhadap kebudayaan lain atau perasaan superioritas
Kegiatan Belajar 4 :
Masalah-masalah Kesadaran Hukum dan Pendidikan Kesadaran Hukum Warga
Negara
A. TUJUAN
Memperkenalkan dan melatih anak cara berfikir ilmu social.
B. PROSES PENELITIAN
Proses dan produk ilmu pengetahuan selalu bersifat interaktif. Metode ilmiah
memungkinkan para ilmuwan merevisi dan menyempurnakan teorinya. Bagi siswa
SD proses penelitian berfungsi sebagai media untuk mengenal gejala-gejala sosial
dan perkembangan masyarakat dengan menggunakan kaca mata atau cara kerja
ilmu sosial.
D. KONSEP
Suatu kata atau pertanyaan abstrak yang berguna untuk mengelompokkan
benda, ide atau peristiwa (Banks, 1977:85)
E. GENERALISASI
Pertanyaan mengenai keterkaitan dua konsep atau lebih.
F. TEORI/KONSTRUK
Bentuk pengetahuan tertinggi yang dapat digunakan untuk menerangkan dan
memperkirakan perilaku manusia.
Kegiatan Belajar 2
(Pendekatan sosial, personal dan perilaku dalam pembelajaran IPS SD)
A. Emosi
Setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental
yang hebat
atau meluap-luap.
B. Nilai dan Sikap
NilaiSuatu jenis kepercayaan yang ada dalam keseluruhan sistem
kepercayaan seseorang, mengenai bagaimana seseorang seharusnya atau
tidak seharusnya berperilaku atau perlu tidak sesuatu dicapai.
SikapSuatu kondisi kesiapan mental dan syarat yang terbentuk melalui
pengalaman yang memancarkan arah atau pengarah yang dinamis terhadap
respon atau tanggapan
individu terhadap objek atau situasi yang dihadapinya.
C. Perilaku Sosial
1. Pendekatan ekspositori berorientasi nilai dan sikap
Tujuannya menyampaikan nilai/sikap secara dialogis melalui ceramah, peragaan dan
tanya jawab
Langkah-langkah:
- Guru memilih suatu nilai yang bias diterima semua siswa
- Guru menyiapkan bahan peragaan
- Guru menyajikan konsep nilai
- Menguasai peserta didik untuk menerapkan nilai-nilai yang telah dikaji dalam
kehidupan sehari-hari
- Pada kesempatan selanjutnya, guru meminta laporan penerapan nilai
2. Pendekatan analitik keteladanan
Tujuannya menerapkan nilai/sikap melalui analisis sampelketeladanan dalam
masyarakat dalam berbagai bidang, di berbagai tempat dan dalam berbagai
era/kurun waktu, dan memotivasi peseta didik untuk mengadaptasi keteladanan itu.
Langkah-langkah:
- Guru memilih sample keteladanan dalam berbagai bidang
- Guru membaca dan menyediakan sumber informasi
- Guru menyajikan pertanyaan mengapa
- Secara kelompok peserta didik mencari jawaban
- Guru memimpin diskusi
- Bersama peserta didik, guru mengidentifikasi ciri-ciri keteladanan
- Bersama peserta didik, guru memilih ciri yang akan diterapkan
- Guru menugaskan peserta didik untuk mencoba menerapkan ciri-ciri
keteladanan yang dipilih
- Pada kesempatan berikutnya, guru meminta kesan-kesan penerapan ciri
keteladanan itu
dari setiap peserta didik
3. Pendekatan kajian nilai
Tujuannya menangkap nilai melalui kajian nilai secara sistematis dan mendasar
Langkah-langkah (Hunt and Metcalf’s Decision):
- Membahas apa hakikat dari objek peristiwa atau kebijaksanaan yang dinilai
- Membahas konsekuensi penerapan kriteria
- Menguji keberlakuan kriteria
- Memberi justifikasi kriteria
4. Pendekatan integrative konsep dan nilai
Tujuannya menangkap nilai yang melekat pada atau merupakan implikasi dan suatu
konsep melalui kajian akademis
Langkah-langkah:
- Guru menerapkan suatu konsep
- Guru bersama peserta didik membahas sebab dan akibat
- Memusatkan perhatian pada sebab dan akibat
- Mengangkat isu nilai/sikap/moril
- Membahas secara analitis
- Memusatkan perhatian pada faktor
- Memberi penguasaan
MODUL 6
METODE, MEDIA DAN PEMANFAATAN SUMBER
BELAJAR IPS SD KELAS RENDAH
Kegiatan Belajar 1
(Perencanaan pembelajaran IPS serta ranah dan tingkatannya)
A. Perencanaan pengajaran IPS
B. Ranah dan tingkatannya dalam pendidikan IPS SD
- Ranah kognitif
- Ranah afektif
C. Unit pelajaran dalam IPS
Bagian dari persiapan pembelajaran dalam unit yang terkecil.
Rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pelajaran:
1. Identitas mata pelajaran
2. Kompetensi dasar dan indikator
3. Materi pokok
4. Media
5. Strategi
Tahapan kegiatan pembelajaran:
6. Menentukan jenis penilaian dan tindak lanjut
7. Sumber bahan
Kegiatan Belajar 2
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Model Ropes (Review, overview, presentation, exercise, summary)
Langkah-langkah :
1. Review
Kegiatan ini dilakukan dalam waktu 1-5 menit, yakni mencoba mengukur
kesiapan siswa untuk mempelajari bahan ajar dengan melihat pengalaman
sebelumnya yang sudah dimiliki oleh siswa dan diperlukan sebagai
prerequisite untuk memahami bahan yang disampaikan.
2. Overview
Dilakukan 2-5 menit. Guru menjelaskan program pembelajaran dan strategi
dengan menyampaikan isi secara singkat.
3. Presentation
Tahap ini merupakan inti dari proses kegiatan belajar mengajar, karena disini
guru sudah tidak lagi memberikan penjelasan-penjelasan singkat, akan tetapi
sudah masuk pada proses telling, showing dan doing.
4. Exercise
Suatu proses untuk memberikan kesempatan kepada siswa mempraktekan
apa yang telah mereka alami.
5. Summary
Untuk memperkuat apa yang telah mereka pahami dalam proses
pembelajaran.
Proses perencanaan yang sistematis dalam proses pembelajaran memiliki
keuntungan:
- Guru akan terhindar dari keberhasilan untung-untungan
- Setiap guru dapat menggambarkan berbagai hambatan yang mungkin akan
dihadapi
- Guru dapat menentukan berbagai langkah dalam memanfaatkan berbagai
sumber dan fasilitas yang aada untuk ketercapaian tujuan
Kegiatan belajar 3
(Pembelajaran tematik)
A. Pengertian dan ciri pembelajaran tematik.
Pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa
mata
pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna.
Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik adalah:
1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar
2. Kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran ini bertolak dari
minat dan kebutuhan siswa
3. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan
4. Membantu mengembangkan kemampuan berfikir siswa
5. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatik
6. Mengembangkan keterampilan sosial
B. Karakteristik pembelajaran tematik
1. Berpusat pada siswa
2. Memberi pengalaman langsung
3. Pemisah mata pelajaran tidak begitu jelas
4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
5. Bersifat fleksible
6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
C. Implikasi pembelajaran tematik
1. Bagi guru: memerlukan guru yang kreatif
2. Bagi siswa: siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam
pelaksanaannya dimungkinkan untuk berbeda baik secara individual,
pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal dan harus siap mengikuti
kegiatan pembelajaran yang bervariasi aktif
3. Terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media: dalam
pelaksanaanya memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar,
pemanfaatan sumber belajar dari berbagai bidang, perlu mengoptimalkan
penggunaan media dan masih dapat menggunakan buku ajar.
4. Terhadap pengaturan ruangan: ruang perlu ditata dan disesuaikan, susunan
bangku berubah-ubah, peserta didik tidak selalu duduk dibangku, kegiatan
yang bervariasi, dinding dimanfaatkan dalam pembelajaran dan alat, sarana,
sumber belajar hendaknya dikelola.
5. Terhadap pemilihan metode: perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan
dengan menggunakan multi metode.
D. Tahap persiapan pembelajaran tematik
1. Pemetaan kompetensi dasar
2. Menetapkan jaringan tema
3. Penyusunan silabus
4. Penyusunan rencana pembelajaran
E. Tahap pelaksanaan pembelajaran tematik
Tahapan kegiatan
- Kegiatan pendahuluan/awal/pembukaan
- Kegiatan inti
- Kegiatan penutup/akhir dan tindak lanjut
MODUL 7
METODE, MEDIA, DAN PEMANFAATAN SUMBER
BELAJAR IPS KELAS TINGGI
Kegiatan belajar 1
Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode, Media, dan Sumber Belajar IPS SD
Kelas tinggi Berdasarkan Pendekatan Kognitif.
Materi ini berisi pokok-pokok bahasan sebagai berikut:
1. Pengertian metode, media, dan sumber belajar.
2. Pengertian pendekatam kognitif.
3. Cara merancang penggunaan metode Pembelajaran IPS SD yang berlandaskan
pendekatan kognitif.
4. Menerapkan penggunaan metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan
pendekatam kognitif.
Dibawah ini akan diberikan beberapa penjelasan metode beserta kekurangan dan
kelebihannya.
a. Metode Ceramah
Ceramah adalah pidato yang disampaikan oleh seseorang pembicara di depan
kelompok pengunjung (siswa).
Kelebihannya:
- Bisa digunakan dengan jumlah siswa yang banyak.
- Baik untuk menjelaskan materi yang banyak dengan waktu yang sedikit.
- Penambah bahan yang sudah pernah di baca.
Kekurangannya:
- Kurang baik jika guru kurang menguasai materi pelajaran.
- Kurang baik jika guru kurang menarik apabila berbicara.
- Akan lebih kurang baik jika guru tidak memberikan ringkasan.
c. Panel
Panel adalah pembicaraan yang sudah direncanakan didepan pengunjung tentang
sebuah topik.
Kelebihannya:
Dapat membangkitkan pemikiran bagi para peserta dan mendorong memberikan
analisis. Dalam diskusi panel harus diperlukan panelis yang benar-benar
menguasai masalahnya agar dapat menghasilkan yang bermanfaat bagi peserta.
Kekurangannya:
Mudah tersesat kemasalah lain. Oleh sebab itu diperlukan moderator yang
terampil dan diskusi panel memerlukan persiapan yang cukup lama.
d. Studi kasus
Studi kasus ialah sekumpulan situasi masalah, termasuk detai-detail yang
memungkinkan kelompok menganalisa masalah itu.
Kelebihannya:
Dapat disajikan secara tertulis, lisan, difilmkan, direkam atau diceritakan.
Kekurangannya:
Membutuhkan keterampilan untuk menuliskan masalah, memerlukan waktu yang
lama, sulit mencari pemimpin (moderator) yang benar-benar terampil.
e. Metode brainstorming
Brainstroming adalah semacam cara pemecahan masalah, di mana anggota
mengusulkan dengan cepat semua kemungkinan pemecahan yang terpikirkan.
Kelebihannya:
1. Dapat membangkitkan pendapat baru dan merangsang semua anggota ambil
bagian.
2. Membangkitkan reaksi berangkai dalam mengeluarkan pendapat.
3. Menghemat waktu.
4. Bisa dipakai dikelompok besar dan kecil.
5. Tidak memerlukan pemimpin diskusi yang terlalu hebat.
6. Tidak membutuhkan peralatan yang banyak.
Kekurangannya:
1. Mudah terlepas dari kontrol.
2. Harus segera membuat evaluasi setelah pendapat diajukan.
3. Tidak semua anggota dapat menerima pendapat.
f. Diskusi formal
Diskusi formal ialah metode pemecahan masalah yang sistematis mencakup:
- Penyampaian masalah
- Pengumpulan data
- Mempertimbangkan pemecahan yang mungkin
- Memilih cara pemecahan yang terbaik.
Kelebihannya:
1. Membangkitkan pemikiran yang logis
2. Mendorong analisis secara menyeluruh
3. Prosedur yang dipakai bisa bermacam-macam
4. Dapat membangkitkan pemusatan pikiran
5. Dapat meningkatkan keterampilan dalam mengenali problema.
Kekurangannya:
1. Membutuhkan banyak waktu dan sulit
2. Memerlukan moderator yang benar-benar terampil
3. Kadang-kadang sulit memperoleh hasil yang tuntas sehingga perlu
dilanjutkan.
Media
Media adalah suatu bahan/alat yang dapat memudahkan siswa untuk memahami
materi.
Media dapat diklasifikasi menjadi 3 golongan, yaitu:
a. Media visual , yang terdiri atas:
1) Media visual yang tidak diproyeksikan
2) Media visual yang proyeksikan
b. Media audio
c. Media Audiovisual
A. Media visual
Media yang hanya dapat dilihat, media ini dibagi menjadi 2 bagian:
1) Media visual yang tidak dapat diproyeksikan
Adalah media yang tidak dapat dipantulkan pada layar.
Beberapa media yang termasuk jenis ini, antara lain sebagai berikut:
a. Gambar mati atau gambar diam (photo, surat kabar, majalah dll).
Kelebihannya:
1. Mudah di cari
2. Harganya murah
3. Mudah dipakai
4. Dapat menjelaskan hal-hal yang abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata.
5. Dapat dipakai untuk berbagai jenjang sekolah dan bidaang studi.
Kelemahannya:
1. Kurang baik untuk kelas besar
2. Sukar menggambarkan isi/ketebalan
3. Tidak dapat menunjukan gerakan
4. Kadang-kadang ada gambar yang sukar diinterprestasikan.
b. Ilustrasi
Ilustrasi adalah gambar atau wujud lain yang menyertai teks. Tujuannya untuk
memperjelas teks atau buku cetakan.
c. Karikatur
Karikatur adalah gambar yang disederhanakan bentuknya dan biasanya berisi
sindiran,
bisa digunakan sebagai alat komunikasi semua tingkatan sosial.
d. Foster
Foster adalah gambar yang dipadukan dengan unsur-unsur visual lain seperti
garis, gambar dan kata-kata singkat dengan maksud menarik perhatian dan
mengkomunikasikan pesan secara efektif.
e. Bagan
Bagan adalah gambaran sesuatu yang dilukiskan dengan garis, gambar, dan
kata-kata.
Tujuannya untuk memeragakan adanya hubungan, perkembangan atau
perbandingan.
Contoh-contoh bagan antara lain:
1. Bagan organisasi
2. Bagan lulusan
3. Bagan waktu
4. Bagan skematik
5. Bagan Perbandingan
6. Bagan pandangan tembus
7. Bagan petunjuk
f. Diagram
Diagram adalah suatu gambaran dari suatu objek atau proses. Contoh gambar
irisan
gigi geraham.
g. Grafik
Grafik adalah pemakaian lambang-lambang visual seperti garis-garis, titik-
titik, gambar atau bentuk-bentuk sehingga mudah dipahami.
Jenis-jenis grafik diantaranya:
1. Grafik garis atau kurva
2. Grafik batang ( diagram batang )
3. Grafik lingkaran ( diagram lingkaran )
4. Grafik gambar
h. Peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi jika dilihat dari atas dengan skala
tertentu.
Beberapa macam bentuk peta, antara lain sebagai berikut:
1. Peta Umum karena memberi gambaran umum meliputi gunung, sungai dll.
2. Peta khusus karena memberi gambaran khusus.
3. Peta timbul karena memberi gambaran tinggi rendahnya permukaan bumi
4. Atlas, kumpulan berbagai macam peta yang dibukukan.
5. Bola bumi/globe, gambaran keadaan bumi yang sebenarnya.
Media visual yang tidak diproyeksikan dapat dipilih untuk mengajar kelas 3,4,5 dan
6 dan pemilihan media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran,
kemampuan siswa, jumlah
siswa, situasi dan kondisi saat belajar.
2) Media visual yang diproyeksikan.
Media ini dapat diproyeksikan pada berbagai jenis proyektor, antara lain pada
OHP, slide proyektor, film strif proyektor, sedangkan yang diproyeksikan pada
layar dapat berupa tulisan, grafik , gambar, peta, diagram dll.
B. Media audio
Media ini merupakan jenis media yang hanya dapat didengar
C. Media audiovisual
Media ini selain dapat dilihat juga dapat di dengar, contohnya slide suara dan
televisi.
Sumber belajar
Sumber belajar adalah segala bentuk penyajian bahan atau materi yang dapat
dijadikan untuk sumber belajar. Contohnya: buku-buku, majalah, surat kabar,
peta, rekaman suara,
radio, televisi, youtube.
B. PENGERTIAN PENDEKATAN KOGNITIF
Aspek-aspek yang termasuk kognitif adalah pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Pendekatan kognitif adalah suatu
pendekatan yang menekankan pada kecakapan intelektual.
Kegiatan belajar 2
Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan
Pendekatan Sosial.
Kegiatan belajar 2 ini berisi pokok-pokok bahasan berikut:
1. Pengertian Pendekatan Sosial
2. Cara merancang penggunaan metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan
pendekatan sosial.
3. Menerapkan penggunaan metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan
pendekatan sosial.
Kegiatan belajar 3
Merancang dan Menerapkan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan Pendekatan
Personal.
Beberapa pedoman guru dalam menetapkan metode pertemuan kelas, antara lain:
1) Guru mengarahkan interaksi
2) Guru sebagai penengah
3) Guru mendorong peserta didik untuk berinisiatif
4) Guru mengembangkan hubungan yang sangat menarik dan sensitif
5) Guru mendorong peserta didik untuk bertanggung jawab mendiagnosa
perilakunya sendiri.
6) Guru mengidentifikasi, memilih dan mengamati alternatif perilaku.
7) Guru menciptakan iklim terbuka dan mengendalikan kelompok untuk menilai
perilaku, mengambil kesepakatan dan menilai tindak lanjut.
Kegiatan belajar 4
Merancang dan Menerapkan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan Pendekatan
Modifikasi Perilaku
Kegiatan Belajar 1
Merancang dan menyusun alat evaluasi dalam pembelajaran IPS SD
Pengertian evaluasi
Suatu proses sistematik untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan efisiensi suatu
program
1. Prinsip penilaian : Valid, Objektif, Terpadu, Menyeluruh, Sistematis, Andal, Adil,
Terbuka, Akuntable, Beracu kriteria
2. Merancang alat evaluasi atau tes : Tujuan tes dan Penyusunan kisi-kisi tes
3. Menyusun alat evaluasi atau tes:
- Membuat indicator test atau TIK
- Kriteria indicator yang baik (membuat ciri dari KD/TIU, membuat satu kata
kerja operasional)
- Kriteria pokok penulisan soal (sesuai dengan indicator, dirumuskan dengan
jelas, petunjuk arahan yang jelas)
Kegiatan Belajar 2
Merancang dan menyusun alat evaluasi hasil belajar IPS aspek kognitif
Kegiatan Belajar 4
Merancang dan menyusun alat evaluasi keterampilan IPS
A. Pengertian keterampilan IPS
Beberapa kemampuan baik fisik maupun mental di bidang Ilmu Pengetahuan
Sosial. Adapun beberapa keterampilan IPS adalah:
1. Mengobservasi (menghitung, mengukur, mengklasifikasikan dan mencari
hubungan ruang/waktu)
2. Membuat hipotesis
3. Merencanakan penelitian/eksperimen
4. Mengendalikan variable
5. Menginterprestasi atau mentafsirkan data
6. Menyusun kesimpulan sementara
7. Meramalkan, menerapkan dan mengkomunikasikan
Kegiatan Belajar 1
Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan
Pendekatan Berorientasi Pemecahan Masalah
Materi tentang kegiatan belajar 1 ini adalah tentang
1. Pengertian Pendekatan Masalah
2. Merancang Model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan
berorientasi pemecahan masalah
3. Menerapkan model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan
berorientasi pemecahan masalah
Kegiatan Belajar 2
Merancang dan Menerapkan Mdel Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan
Pendekatan Humanistik (Wawasan Bidang Interkeilmuan)
Kegiatan Belajar 3
Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD denan Menggunakan
Pendekatan Wilayah
Materi pada kegiatan belajar 3 yaitu tentang:
1. Pengertian Wilayah (geografi)
2. Merancang model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendektan
wilayah geografi
3. Menerapkan model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan
wilayah (geografi)
Oleh karena itu guru harus pandai mengendalikan jalannya proses pembelajaran IPS
dengan memperhatikan tujuan, materi, fasilitas yang ada serta kondisi guru dan
peserta didik.
Kegiatan Belajar 4
Merancang dan menerapkan model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan
pendekatan metode proyek
Materi kegiatan belajar 4 yaitu tentang:
1. Pengertian metode proyek
2. Merancang model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan
metode proyek
3. Menerapkan model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan metode proyek
2. Tahap pelaksanaan
a. Guru mengemukakan tema pokok
b. Guru mengajak peserta didik untuk mengaitkan tema proyek dengan
berbagai mata pelajaran (guru membingbing jalannya diskusi)
c. Sesudah diagram kaitan tema pokok dengan mata pelajaran lain itu
terbentuk, guru membagi kelas dalam beberapa kelompok sebanyak mata
pelajaran yang tergabung dalam tema pokok tersebut
d. Tiap kelompok merencanakan bagaimana melakukan kegiatan pembelajaran
yang berhubungan dengan materi yang terkait dengan tema pokok.
e. Apabila tiap kelompok memmerlukan kunjungan ke tempat-tempat tetentu
agar lebih menghayati materi pelajaran guru memberitahukan hal-hal yang
perlu diamati
f. Data atau informasi yang terkumpul didiskusikan diolah dan ditulis serta siap
dilaporkan
g. Sesudah siap semuakelompok untuk melaporkna maka di tunjukklah salah
satu peserta didik yang memimpin pelaporan. Peserta didik lainnya
memberikan komentar dan saran guru juga memberikan bantuan berupa
saran seperlunya.
h. Berdasrkan komentar dan saran kelompok mendiskusikan dan bersepakat
untuk menambah dan mengurangi serta menyempurnakan laporan
i. Guru membantu peserta didik untuk memahami hubungan tema pokok
dengan mata pelajaran lain.
4. Tahap Penilaian
Penilaian dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki proses
pembelajaran IPS dengan metode proyek. Penilaian dapat dilakuka dengan cara
berikut:
a. Secara verbal, misalnya tanya jawab dan diskusi
b. Secara tertulis, misalnya berupa laporan, karangan, puisi, dan tes
c. Hasil karya peserta didik, seperti gambar, model,maket peta.
1. Waktu Keruangan
Waktu erat kaitannya dengan ruang atau tempat. Jika diperluas lagi berkaitan
dengan tempat dan jarak
2. Waktu Matematis
Kalender di dinding mewujudkan sistematika waktu khas untuk diingat
manusia.misalnya seminggu ada 7 hari, sebulan ada 30-31 hari.
3. Waktu Asosiasi
Mendengar atau membaca tahun searah tertentu kita ingat peristiwa tertentu
pula. Misalnya tahun 1492 berlayarnya columbus menuju benua baru, tahun 1602
berdirinya voc dan tahun 1945 berdirinya kemerdekaan Republik Indonesia.
Dengan memahami kejadian masa lampau kita dapat engambil banyak pelajaran
kemudian kita jadikan sebagai guru untuk menghadapi masa depan. Dengan berbekal
pengalaman masa lampau kita diharapkan lebih bijaksana dalam mengambil
keputusan dan tidak mengulang kesalahan atau kegagalan yang pernah kita alami.