Anda di halaman 1dari 10

RESUME PENDIDIKAN IPS DI SD

MODUL 4 - 6

Disusun Oleh :
Kelompok 3 dan 4 Kelas 1A:
1. Maryono Lukman Hakim
2. Erma Hermawati
3. Atin Rohayati
4. Dewi Setiawati
5. Mameh Susanti
6. Ilah Karmilah
7. Enok Mutiah
8. Aam Nurlela
9. Mamah Suryamah
10. Nurhasanah

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ JAKARTA – POKJAR SERANG BARU
2020
MODUL 4
ISU DAN MASALAH SOSIAL BUDAYA DALAM
PENGAJARAN IPS
Kegiatan belajar 1
Tren globalisasi dan keragaman budaya

A. GLOBALISASI
Globalisasi artinya suatu keadaan atau kondisi dimana isu dan masalah-masalah yang
ada menyangkut berbagai bangsa dan Negara atau bahkan seluruh dunia. Pendidikan
global mengangkat persamaan daripada perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh
berbagai bangsa. Memberikan penekanan berpikir tentang kesetiaan kepada bumi tempat
kita semua hidup.

Masalah-masalah dan isu-isu yang sifatnya global, seperti berikut:


1. Krisis energy: kandungan minyak bumi yang tersisa, masalah harga sumber energy
pengganti.
2. Jarang antara Negara kaya dan miskin, yang melatarbelakangi lahirnya beberapa
organisasi kerja sama bilateral dan regional.
3. Kepadatan penduduk yang mendorong urbanisasi serta kemiskinan
4. Populasi seluruh lingkungan bumi, seperti kerusakan hutan dan pencemaran.
5. Perang nuklir
6. Perdagangan internasional, siap dengan persaingan harga dan kualitas
7. Komunikasi. Perkembangan media komunikasi menghilangkan batas-batas Negara.
Penggunaan internet bisa memperoleh informasi tanpa ada batasan
8. Perdagangan obat terlarang.

Hidup bersama haruslah disadari oleh kesadaran di samping ada kesamaan, ada pula
perbedaan. Pendidikan global menonjolkan persamaan daripada perbedaan yang menuju
suatu konflik ataupun ketidakharmonisan di muka bumi.

B. KERAGAMAN BUDAYA
Keanekaragaman budaya sebagai suatu keadaan dimana suatu masyarakat memiliki
lebih dari satu perangkat gagasan, tindakan, dan hasil karya (Koentjaraningrat, 1980: 193).
Menurut Koentjaraningrat pembauran adalah proses sosial yang timbul apabila ada hal-hal
berikut ini:
1. Golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda.
2. Saling bergaul secara intensif untuk waktu yang lama
3. Kebudayaan-kebudayaan golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas
dan unsur-unsurnya berubah wujud menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.

Faktor-faktor yang menghambat proses pembauran:


1. Kurang pengetahuan terhadap kebudayaan yang dihadapi
2. Sifat takut terhadap kekuatan dari kebudayaan lain atau inferioritas
3. Memandang terlalu tinggi terhadap kebudayaan sendiri dan memandang rendah
terhadap kebudayaan lain atau perasaan superioritas

C. GLOBALISASI DAN KERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA


Derasnya arus informasi ke Indonesia memberikan keuntungan-keuntungan, misalnya
penyerapan Ilmu pengetahuan lebih cepat. Peristiwa penting diseluruh dunia bisa
diketahui dengan cepat. Trend globalisasi terakhir yang melanda Indonesia adalah
penggunaan jaringan Internet dalam telekomunikasi. Media global memberikan manfaat
bagi Indonesia sekaligus dampak negatifnya terutama dikalangan generasi muda.
Dampak negative yang bisa dilihat, diantaranya meningkatnya penggunaan obat terlarang
dikalangan muda.

D. PEMBELAJARAN IPS DALAM GLOBALISASI DAN KERAGAMAN BUDAYA


Pelajaran IPS dalam proses pembelajarannya harus mampu mengembangkan sikap
hormat dan menghargai akan tanggung jawab sebagai warga Negara sekaligus menerima
keanekaragaman budaya di dalamnya.
Pengajaran keanekaragaman dalam IPS mengandung tujuan sebagai berikut:
1. Mentranformasikan bahwa sekolah memberikan pengalaman dna kesempatan yang
sama kepada semua siswa
2. Membimbing siswa mengembangkan sikap positif dalam nedekati masalah perbedaan
budaya, ras, etnik, dan kelompok agama
3. Mendorong siswa untuk tidak jadi kelompok yang dirugikan dengan cara memberikan
keterampilan dalam mengambil keputusan dan mengembangkan sikap-sikap social
4. Membimbing siswa mengembangkan kemampuan memahami keterhubungan dan
ketergantungan budaya

Pengajaran globalisasi dalam IPS mengandung tujuan:


1. Menanamkan pengertian bahwa mereka berbeda tetapi memiliki kesamaan-kesamaan.
2. Membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan pemahaman bahwa bumi dihuni
oleh manusia yang memiliki saling ketergantungan
3. Membantu siswa memahami kenyataan bahwa ada masalah-masalah yang dihadapi
bersama
4. Membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis terhadap masalah-
masalah dunia

Kegiatan Belajar 2
Masalah – masalah Lingkungan dan Pendidikan Lingkungan
Lingkungan hidup (environment) menurut UU RI no 4 tahun 1982 tentang ketentuan-
ketentuan pokok lingkungan hidup dapat didefinisikan sebagai kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan prilaku yang
mempengaruhi kelangsungan prikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
 Aspek-aspek yang termasuk ke dalam konsep lingkungan hidup, meliputi 5 hal yaitu:
1. Lingkungan abiotik, yaitu segala sesuatu yang ada disekitar makhluk hidup yang
bukan berupa organisme hidup. Misalnya tanah, mineral, udara dan gas, air dll
2. Lingkungan biotik yaitu: segala sesuatu yang ada disekitar makhluk hidup yang
berupa organisme hidup. Misalnya mikroorganisme, binatang, tumbuhan, manusia dll.
3. Lingkungan alam, yaitu: kondisi alamiah baik secara biotik amupun abiotic yang
belum banyak dipengaruhi oleh tangan tangan manusia.
4. Lingkungan social, yaitu: manusia baik secara individu maupun kelompok yang ada
diluar dirinya
5. Lingkungan budaya, yaitu: segala sesuatu baik secara materi maupun non materi yang
dihasilkan oleh manunsia melalui proses penciptaan rasa, karsa dan karyanya.
Menurut Nursid Sumaatmaja (1989:46-65), seorang ilmuwan yang geografi dari FPIPS
Bandung, setidaknya ada empat masalah yang berkaitan dengan lingkungan hidup manusia,
yaitu:
1. Perkembangan populasi manusia yang cepat
2. Daya dukung lingkungannya yang tidak memadai
3. Keterbatasan daya dukung lingkungan hidup dan kemampuan manusia
4. Ketimpangan hidup itu sendiri
Langkah-langkah menangani masalah tersebut dapat berupa pikiran yang konsepsional
dan tindakan praktis yang professional sehingga kelestarian dan keselarasan lingkungan
dalam hubungannya dengan lingkungan hidup manusia dapat terjaga.
Pendidikan Ekologi yaitu pendidikan yang mengkaji dan memfokuskan dirinya pada masalah
lingkungan hidup. Dengan pendidikan ekologi diharapkan tumbuh kesadaran, pengetahuan,
pemahaman, sikap, perilaku yang lebih mencintai, mewarisi, memelihara dan memanfaatkan
lingkungan hidup manusia secara professional dan wajar. Tujuan Pendidikan Ekologi yaitu
untuk mengembangkan disiplin ilmu itu sendiri, dan aktualisasi yaitu lingkungan untuk
kepentingan bersama dalam hubungannya dengan lingkungan alam sekitar.

Kegiatan Belajar 3 :
Masalah – masalah Hukum Ketertiban  dan Kesadaran Hukum
Masalah Hukum yaitu masalah yang timbul akibat terganggunya kepentingan atau hak
salah satu individu atau kelompok lain sehingga diperlukan jalur keluar (solusi) yang bersifat
mengikat kedua belah pihak.
Ketertiban yaitu suatu keadaan yang menunjukan adanya patokan, aturan atau
pedoman maupun petunjuk yang berlaku dan ditaati oleh setiap individu didalam pergaulan
antara pribadi atau golongan (masyarakat).
Kesadaran Hukum yaitu suatu sikap individu untuk menerima dengan rela dan
bertanggung jawab terhadap konsekuensi dari peristiwa hokum yang
terjadi. Peristiwa hukum disini yaitu peristiwa yang dapat menimbulkan akibat hukum.
Hubungan masalah hukum, ketertiban, dan kesadaran hukum dengan pendidikan IPS yaitu
sangat berhubungan karena diantaranya memberikan kontribusi yang besar terhadap
pembentukan warga Negara yang baik karena pada hakikatnya IPS bertujuan membentuk
warga Negara yang baik, melalui pemahaman terhadap pengetahuan dan kemampuannya
didalam berinteraksi secara positif dan akti dengan lingkungannya. Didalam interaksi dengan
lingkungan itulah aspek-aspek tentang hukum, ketertiban dan kesadaran hukum penting
dimiliki oleh siswa sebagai anggota masyarakat.
Kegiatan Belajar 4 :
Masalah-masalah Kesadaran Hukum dan Pendidikan Kesadaran Hukum Warga
Negara
Manusia merupakan makhluk social artinya makhluk yang senantiasa berhubungan
dengan yang lainnya. Kedudukan manusia sebagai makhluk social berimplikasi bahwa
manusia tidak dapat hidup menyendiri. Dalam interaksi dengan sesama, manusia akan
terbentuk menjadi sebuah kelompok yaitu masyarakat.
Dalam berinteraksi dengan lingkungan fisik maupun social, manusia senantiasa ada aturan
tersebut. Hukum ini perlu diterapkan agar tercapai kehidupan yang tertib, aman, adil, serasi,
seimbang dll.
Penanaman kesadaran hukum Negara dapat dilakukan melalui proses pendidikan.
Dalam proses pendidikan dilakukan dengan mengintegrasi atara pengetahuan nilai dan skill
pada diri siswa.
Apabila dikaitkan dengan pendidikan IPS, penanaman kesadaran hukum dapat
dilakukan dengan pendekatan multidisipliner. Kurikulum yang diterapkan yaitu dengan
pendekatan integrase dan korilasi terhadap permasalahan-permasalahan sehari-hari yang
dianggap oleh siswa. Dengan demikian guru IPS harus memiliki pengetahuan yang luas.

 
MODUL 5
PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN IPS DI
SEKOLAH DASAR
Kegiatan Belajar 1
(Pendekatan kognitif dalam pembelajaran IPS SD

A. TUJUAN
Memperkenalkan dan melatih anak cara berfikir ilmu social.

B. PROSES PENELITIAN
Proses dan produk ilmu pengetahuan selalu bersifat interaktif. Metode ilmiah
memungkinkan para ilmuwan merevisi dan menyempurnakan teorinya. Bagi siswa SD proses
penelitian berfungsi sebagai media untuk mengenal gejala-gejala sosial dan perkembangan
masyarakat dengan menggunakan kaca mata atau cara kerja ilmu sosial.

C. MODEL-MODEL PENELITIAN SOSIAL


Model Banks (1977):
 Masalah
 Hipotesis
 Data
 Kesimpulan

D. KONSEP
Suatu kata atau pertanyaan abstrak yang berguna untuk mengelompokkan benda, ide atau
peristiwa (Banks, 1977:85)

E. GENERALISASI
Pertanyaan mengenai keterkaitan dua konsep atau lebih.

F. TEORI/KONSTRUK
Bentuk pengetahuan tertinggi yang dapat digunakan untuk menerangkan dan
memperkirakan perilaku manusia.

Kegiatan Belajar 2
(Pendekatan sosial, personal dan perilaku dalam pembelajaran IPS SD)
A. Emosi
Setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang
hebat
atau meluap-luap.
B. Nilai dan Sikap
 NilaiSuatu jenis kepercayaan yang ada dalam keseluruhan sistem kepercayaan
seseorang, mengenai bagaimana seseorang seharusnya atau tidak seharusnya
berperilaku atau perlu tidak sesuatu dicapai.
 SikapSuatu kondisi kesiapan mental dan syarat yang terbentuk melalui pengalaman
yang memancarkan arah atau pengarah yang dinamis terhadap respon atau tanggapan
individu terhadap objek atau situasi yang dihadapinya.

C. Perilaku Sosial
1. Pendekatan ekspositori berorientasi nilai dan sikap
Tujuannya menyampaikan nilai/sikap secara dialogis melalui ceramah, peragaan dan tanya
jawab
Langkah-langkah:
- Guru memilih suatu nilai yang bias diterima semua siswa
- Guru menyiapkan bahan peragaan
- Guru menyajikan konsep nilai
- Menguasai peserta didik untuk menerapkan nilai-nilai yang telah dikaji dalam
kehidupan sehari-hari
- Pada kesempatan selanjutnya, guru meminta laporan penerapan nilai
2. Pendekatan analitik keteladanan
Tujuannya menerapkan nilai/sikap melalui analisis sampelketeladanan dalam masyarakat
dalam berbagai bidang, di berbagai tempat dan dalam berbagai era/kurun waktu, dan
memotivasi peseta didik untuk mengadaptasi keteladanan itu.
Langkah-langkah:
- Guru memilih sample keteladanan dalam berbagai bidang
- Guru membaca dan menyediakan sumber informasi
- Guru menyajikan pertanyaan mengapa
- Secara kelompok peserta didik mencari jawaban
- Guru memimpin diskusi
- Bersama peserta didik, guru mengidentifikasi ciri-ciri keteladanan
- Bersama peserta didik, guru memilih ciri yang akan diterapkan
- Guru menugaskan peserta didik untuk mencoba menerapkan ciri-ciri keteladanan
yang dipilih
- Pada kesempatan berikutnya, guru meminta kesan-kesan penerapan ciri keteladanan
itu
dari setiap peserta didik
3. Pendekatan kajian nilai
Tujuannya menangkap nilai melalui kajian nilai secara sistematis dan mendasar
Langkah-langkah (Hunt and Metcalf’s Decision):
- Membahas apa hakikat dari objek peristiwa atau kebijaksanaan yang dinilai
- Membahas konsekuensi penerapan kriteria
- Menguji keberlakuan kriteria
- Memberi justifikasi kriteria
4. Pendekatan integrative konsep dan nilai
Tujuannya menangkap nilai yang melekat pada atau merupakan implikasi dan suatu konsep
melalui kajian akademis
Langkah-langkah:
- Guru menerapkan suatu konsep
- Guru bersama peserta didik membahas sebab dan akibat
- Memusatkan perhatian pada sebab dan akibat
- Mengangkat isu nilai/sikap/moril
- Membahas secara analitis
- Memusatkan perhatian pada faktor
- Memberi penguasaan

MODUL 6
METODE, MEDIA DAN PEMANFAATAN SUMBER
BELAJAR IPS SD KELAS RENDAH
Kegiatan Belajar 1
(Perencanaan pembelajaran IPS serta ranah dan tingkatannya)
A. Perencanaan pengajaran IPS
B. Ranah dan tingkatannya dalam pendidikan IPS SD
- Ranah kognitif
- Ranah afektif
C. Unit pelajaran dalam IPS
Bagian dari persiapan pembelajaran dalam unit yang terkecil.
Rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pelajaran:
1. Identitas mata pelajaran
2. Kompetensi dasar dan indikator
3. Materi pokok
4. Media
5. Strategi
Tahapan kegiatan pembelajaran:
6. Menentukan jenis penilaian dan tindak lanjut
7. Sumber bahan

Kegiatan Belajar 2
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Model Ropes (Review, overview, presentation, exercise, summary)
Langkah-langkah :
1. Review
Kegiatan ini dilakukan dalam waktu 1-5 menit, yakni mencoba mengukur kesiapan
siswa untuk mempelajari bahan ajar dengan melihat pengalaman sebelumnya yang
sudah dimiliki oleh siswa dan diperlukan sebagai prerequisite untuk memahami bahan
yang disampaikan.
2. Overview
Dilakukan 2-5 menit. Guru menjelaskan program pembelajaran dan strategi dengan
menyampaikan isi secara singkat.
3. Presentation
Tahap ini merupakan inti dari proses kegiatan belajar mengajar, karena disini guru
sudah tidak lagi memberikan penjelasan-penjelasan singkat, akan tetapi sudah masuk
pada proses telling, showing dan doing.
4. Exercise
Suatu proses untuk memberikan kesempatan kepada siswa mempraktekan apa yang
telah mereka alami.
5. Summary
Untuk memperkuat apa yang telah mereka pahami dalam proses pembelajaran.
Proses perencanaan yang sistematis dalam proses pembelajaran memiliki keuntungan:
- Guru akan terhindar dari keberhasilan untung-untungan
- Setiap guru dapat menggambarkan berbagai hambatan yang mungkin akan dihadapi
- Guru dapat menentukan berbagai langkah dalam memanfaatkan berbagai sumber dan
fasilitas yang aada untuk ketercapaian tujuan
Kegiatan belajar 3
(Pembelajaran tematik)
A. Pengertian dan ciri pembelajaran tematik.
Pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata
pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna.
Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik adalah:
1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan anak usia sekolah dasar
2. Kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran ini bertolak dari minat dan
kebutuhan siswa
3. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan
4. Membantu mengembangkan kemampuan berfikir siswa
5. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatik
6. Mengembangkan keterampilan sosial
B. Karakteristik pembelajaran tematik
1. Berpusat pada siswa
2. Memberi pengalaman langsung
3. Pemisah mata pelajaran tidak begitu jelas
4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
5. Bersifat fleksible
6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
C. Implikasi pembelajaran tematik
1. Bagi guru: memerlukan guru yang kreatif
2. Bagi siswa: siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam
pelaksanaannya dimungkinkan untuk berbeda baik secara individual, pasangan,
kelompok kecil ataupun klasikal dan harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran
yang bervariasi aktif
3. Terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media: dalam pelaksanaanya
memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar, pemanfaatan sumber belajar dari
berbagai bidang, perlu mengoptimalkan penggunaan media dan masih dapat
menggunakan buku ajar.
4. Terhadap pengaturan ruangan: ruang perlu ditata dan disesuaikan, susunan bangku
berubah-ubah, peserta didik tidak selalu duduk dibangku, kegiatan yang bervariasi,
dinding dimanfaatkan dalam pembelajaran dan alat, sarana, sumber belajar
hendaknya dikelola.
5. Terhadap pemilihan metode: perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan
menggunakan multi metode.
D. Tahap persiapan pembelajaran tematik
1. Pemetaan kompetensi dasar
2. Menetapkan jaringan tema
3. Penyusunan silabus
4. Penyusunan rencana pembelajaran
E. Tahap pelaksanaan pembelajaran tematik
Tahapan kegiatan
- Kegiatan pendahuluan/awal/pembukaan
- Kegiatan inti
- Kegiatan penutup/akhir dan tindak lanjut

Anda mungkin juga menyukai