Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH MODUL 2 PRAKTIKUM IPA DI SD

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA


( EKOSISTEM )

Disusun oleh

Kelompok 6 Kelas 1A :

1. Silvianita Retnaningtyas (858786333)


2. Lilik Indarti (858786365)
3. Luluk Indrawati (858688573)
4. Nanik Lianah (858788684)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS TERBUKA
2019
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
A. Pengertian Ekosistem ............................................................................. 3
B. Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem .............................................. 5
C. Komponen-komponen Ekosistem ......................................................... 6
D. Macam-macam Ekosistem .................................................................... 8
E. Rantai Makanan ................................................................................... 13
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 17

A. Kesimpulan .......................................................................................... 17
B. Saran .................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 19

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Satuan Makhluk hidup dalam ekosistem ..................................... 5


2.2. Struktur tingkat trofik dalam rantai makanan ............................. 16
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Bioma padang gurun................................................................... 8


2.2. Padang rumput............................................................................ 8
2.3. Kehidupan di bioma sabana........................................................ 9
2.4. Bioma stepa................................................................................. 9
2.5. Bioma Hutan Tropis.................................................................... 10
2.6. Bioma Hutan Gugur.................................................................... 10
2.7. Bioma taiga (homogen)................................................................10
2.8. Bioma Tundra (Alpine)............................................................... 11
2.9. Rantai makanan........................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makhluk hidup dalam perkembangan dan pertumbuhannya tidak
dapat hidup sendiri, selalu memerlukan makhluk lainnya dalam menjalani
hidup dan kehidupannya. Antara makhluk yang satu dengan makhluk yang
lain selalu berhubungan dan mengadakan kontak yang saling
menguntungkan. Tetapi ada juga sebagian kecil mahkluk hidup yang
selalu merugikan makhluk lain, biasanya makhluk ini disebut sebagai
parasit.
Ekologi adalah kajian mengenai interaksi timbal-balik jasad
individu, di antara dan di dalam populasi spesies yang sama, atau di antara
komunitas populasi yag berbeda-beda dan berbagai faktor non hidup
(abiotik) yang banyak jumlahnya yang merupakan lingkungan yang efektif
tempat hidup jasad, populasi atau komunitas itu. Lingkungan efektif itu
mencakup kesaling terikatan pada interaksi antara jasad hidup itu sendiri.
Kaji ekologi itu memungkinkan kita memahami komunitas itu secara
keseluruhan. Guna memastikan kenyataan ini, perlu kiranya diadakan
berbagai percobaan di lapangan, di laboratorium atau di kedua lingkungan
itu sekaligus.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru
muncul pada tahun 70-an. Ekologi sendiri mencakup suatu keterkaitan
antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi, seperti
tumbuhan dan sinar matahari, tanah dengan air, yang pada umumnya
dikatakan sebagai hukum alam yang berimbang dan biasa disebut
ekosistem. Komponen-komponen dalam ekosistem telah dikelolah oleh
alam dan mereka saling berinteraksi. Ada komponen yang bersifat netral,
bekerjasama, menyesuaikan diri, bertentangan bahkan saling menguasai.
Akan tetapi pada akhirnya antara kekuatan-kekuatan tersebut terjadi
keseimbangan.

1
Satu ciri mendasar pada ekosistem adalah bahwa ekosistem itu
bukahlah suatu sistem yang tertutup, tetapi terbuka dan daripadanya energi
dan zat terus-menerus keluar dan digantikan agar sistem itu terus berjalan.
Sejauh yang berkenaan dengan struktur, ekosistem secara khas mempunyai
tiga komponen biologi, yaitu; produsen (jasad autotrof) atau tumbuhan
hijau yang mampu menambat energi cahaya; hewan (jasad heterotrof) atau
kosumen makro yang menggunakan bahan organik; dan pengurai, yang
terdiri dari jasad renik yang menguraikan bahan organik dan
membebaskan zat hara terlarut.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah :
1. Apakah yang dimaksud ekosistem?
2. Siapa saja satuan makhluk hidup dalam ekosistem?
3. Apa saja komponen-komponen dalam ekosistem?
4. Apa sajakah macam-macam ekosistem?
5. Bagaimana rantai makanan dalam ekosistem?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian ekosistem.
2. Mengetahui satuan makhluk hidupdalam ekosistem.
3. Mengetahui komponen-komponen dalam ekosistem.
4. Mengetahui macam-macam ekosistem.
5. Mengetahui rantai makanan dalam ekosistem.

2
BAB II
ISI

A. Pengertian Ekosistem
Pengertian ekosistem pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli
ekologi berkebangsaan Inggris bernama A.G. Tansley pada tahun 1935,
walaupun konsep itu bukan merupakan konsep yang baru. Sebelum akhir
tahun 1800-an, pernyataan-pernyataan resmi tentang istilah dan konsep yang
berkaitan dengan ekosistem mulai terbit cukup menarik dalam literatur-
literatur ekologi di Amerika, Eropa, dan Rusia (Odum, 1993).
Beberapa definisi tentang ekosistem dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat hubungan
antara struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi
ekosistem tersebut adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies
(species diversity). Ekosistem yang mempunyai struktur yang kompleks,
memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi. Sedangkan istilah fungsi
dalam definisi ekosistem menurut A.G. Tansley berhubungan dengan
siklus materi dan arus energi melalui komponen komponen ekosistem.
2. Ekosistem atau sistem ekologi adalah merupakan pertukaran bahan-
bahan antara bagian-bagian yang hidup dan yang tak hidup di dalam
suatu sistem. Ekosistem dicirikan dengan berlangsungnya pertukaran
materi dan transformasi energi yang sepenuhnya berlangsung diantara
berbagai komponen dalam sistem itu sendiri atau dengan sistem lain di
luarnya.
3. Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan
kehidupan (biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang
saling mempengaruhi dan saling tergantung satu dengan yang lainnya.
Ekosistem mengandung keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas
dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan interaksi
kehidupan dalam alam (Dephut, 1997).
4. Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat
habitat, tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit

3
kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata
rantai siklus materi dan aliran energi (Woodbury, 1954 dalam Setiadi,
1983).
5. Ekosistem, yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya
tercakup organisme dan lingkungannya (lingkungan biotik dan abiotik)
dan di antara keduanya saling mempengaruhi (Odum, 1993). Ekosistem
dikatakan sebagai suatu unit fungsional dasar dalam ekologi karena
merupakan satuan terkecil yang memiliki komponen secara lengkap,
memiliki relung ekologi secara lengkap, serta terdapat proses ekologi
secara lengkap, sehingga di dalam unit ini siklus materi dan arus energi
terjadi sesuai dengan kondisi ekosistemnya.
6. Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi (UU Lingkungan
Hidup Tahun 1997). Unsur-unsur lingkungan hidup baik unsur biotik
maupun abiotik, baik makhluk hidup maupun benda mati, semuanya
tersusun sebagai satu kesatuan dalam ekosistem yang masing-masing
tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa hidup sendiri, melainkan saling
berhubungan, saling mempengaruhi, saling berinteraksi, sehingga tidak
dapat dipisah-pisahkan.
7. Ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya (Soemarwoto,
1983). Tingkatan organisasi ini dikatakan sebagai suatu sistem karena
memiliki komponen-komponen dengan fungsi berbeda yang
terkoordinasi secara baik sehingga masing-masing komponen terjadi
hubungan timbal balik. Hubungan timbal balik terwujudkan dalam rantai
makanan dan jaring makanan yang pada setiap proses ini terjadi aliran
energi dan siklus materi.

Ekosistem adalah suatu unit fungsional antara komunitas dengan


lingkungannya. Komponen-komponen lingkungan yang bekerja melalui
toleransi, memilih macam-macam organisme yang dapat hidup di suatu
tempat tertentu. Keadaan inilah yang dpat menyebabkan terbentuknya suatu
ekosistem.

4
Ekosistem dapat besar dapat juga kecil. Ladang, hutan, kolam, laut,
akuarium adalah contoh ekosistem. Bahkan pohon jeruk pun merupakan suatu
ekosistem. Di mana ada kehidupan dan lingkungan abiotik yang saling
berinteraksi, itulah ekosistem. Kumpulan seluruh ekosistem yang ada di dunia
ini disebut biosfera. Biosfera terbesar adalah bumi yang kita tempati ini.

B. Satuan Makhluk Hidup Dalam Ekosistem


Kesatuan dari makhluk hidup disuatu tempat dengan lingkungan tempat
tinggalnya membentuk suatu kesatuan fungsional yang disebut Ekosistem.
Organisasi makhluk hidup dalam ekosistem:
Tabel 2.1. Satuan Makhluk hidup dalam ekosistem.
Individu

Populasi

Komunitas

Ekosistem

Bioma

Biosfer

1. Individu adalah satu makhluk hidup tunggal yang berdiri sendiri.


Contohnya: seekor ayam, seekor kambing, sebatang pisang.
2. Populasi adalah sekumpulan individu sejenis yang tinggal pada waktu dan
tempat tertentu.
Contohnya: sepuluh pohon mangga di kebun, dua puluh ekor itik di
kandang.
3. Komunitas adalah sekumpulan populasi yang berbeda-beda yang tinggal
disuatu tempat tertentu secara alami atau buatan. Komunitas meliputi
komunitas air dan komunitas darat.
a. Contoh komunitas air alami : sungai, danau, laut.
b. Contoh komunitas air buatan : akuarium, waduk, kolam.

5
c. Contoh komunitas darat alami : hutan, padang pasir, sabana.
d. Contoh komunitas darat buatan : sawah, ladang, kebun.
4. Lingkungan adalah semua yang terdapat diluar atau disekitar makhluk.
a. Lingkungan biotik : terdiri dari makhluk hidup
b. Lingkungan abiotik : terdiri dari benda mati
5. Habitat adalah tempat suatu organisme mempertahankan dan melakukan
aktifitas kehidupan.
Contoh : habitat teratai di air, habitat katak di darat dan di air.
6. Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang
membentuk hubungan timbal balik.
7. Bioma adalah beberapa komunitas yang membentuk ekosistem yang khas.
Contoh : hutan cemara, hutan jati.
8. Biosfer adalah lapisan permukaan bumi yang digunakan makhluk hidup
untuk melangsungkan kehidupannya

C. Komponen-komponen Ekosistem
Komponen ekosistem dapat dilihat dari susunan yang terdapat dalam
komponen, yaitu: sistem dengan ekosistem yang tersusun atas makhluk hidup
disebut dengan komponen biotik; dan faktor lingkungan yang tak hidup dalam
ekosistem disebut dengan komponen abiotik.
1. Komponen Biotik
Komponen biotik yang menyusun ekosistem mencakup seluruh
makhluk hidup, baik yang sejenis ataupun berbeda jenis, yang hidup di
tempat tertentu.
1. Produsen: organisme autotrof, terutama tumbuhan-tumbuhan hijau
yang dapat menghasilkan bahan makanan dari bahan organik
sederhana.
2. Konsumen: organisme heterotrof ( tidak dapat membuat makanan
sendiri ) yang sebagian besar berupa binatang yang makan organisme
lain. Terutama herbivora dan karnivora.

6
3. Pengurai atau dekomposer: organisme heterotrof seperti bakteri dan
jamur (cendawan) yang menguraikan dan memanfaatkan organisme
mati.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan aspek tak hidup yang ada dalam
ekosistem. Misalnya :
a. Cahaya
Matahari merupakan sumber energi yang ada di muka bumi ini.
Cahaya matahari yang sampai ke bumi sangat diperlukan oleh
makhluk hidup.
b. Udara
Udara terdiri atas berbagai macam gas yaitu nitrogen, oksigen,
karbon dioksida, dan gas-gas lainnya. Oksigen dibutuhkan oleh
banyak makhluk hidup untuk bernafas. Karbon dioksida dalam udara
dibutuhkan oleh tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis.
Angin dapat membantu proses penyerbukan dan penyebaran biji.
c. Air
Air sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup baik yang
berhabitat di darat maupun perairan. Air dapat berbentuk padat, cair,
dan gas.
d. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi beragam makhluk hidup mulai
dari yang berukuran renik, seperti bakteri dan protozoa, hingga yang
berukuran besar, seperti gajah.
e. Suhu
Suhu lingkungan merupakan faktor penting bagi makhluk hidup.
Suhu merupakan faktor penting dalam proses metabolisme makhluk
hidup, suhu tubuh optimal untuk metabolisme tubuh adalah 37°C.
Untuk dapat menjaga suhu tubuh tetap stabil, manusia tidak bisa
berada di lingkungan dengan suhu ekstrim dingin atau panas tanpa
perlindungan.

7
f. Topografi
Topografi adalah keadaan tinggi atau rendahnya permukaan bumi
pada suatu tempat. Semakin tinggi suatu tempat, maka suhu
lingkungannya akan semakin rendah.

D. Macam-macam Ekosistem
1. Ekosistem Alami
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat
(terestrial) dan ekosistem perairan (aquatik). Ekosistem perairan
dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
a. Ekosistem darat (terestrial)
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa
daratan. Perbedaan iklim menyebabkan terbentuknya tipe-tipe vegetasi
yang khas. Iklim atau vegetasi dan hewannya merupakan suatu
ekosistem skala besar, disebut bioma atau daerah habitat.
1) Bioma Padang Gurun
Beberapa bioma padang gurun terdapat di daerah tropika
(sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput.

Gambar 2.1. Bioma padang gurun.

2) Bioma Padang Rumput


Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik
ke subtropik.

Gambar 2.2. Padang rumput.

8
3) Bioma Savana/Sabana
Bioma sabana adalah padang rumput yang diselingi oleh
gerombolan semak dan pohon. Berdasarkan jenis tumbuhan yang
menyusunnya sabana dibagi menjadi dua jenis yaitu:
a) Sabana murni, yaitu sabana yang pepohonan penyusunnya
hanya terdiri dari satu jenis tumbuhan saja.
b) Sabana campuran, yaitu sabana yang pepohonan penyusunnya
terdiri dari berbagai jenis tumbuhan.

Gambar 2.3. Kehidupan di bioma sabana


4) Bioma Stepa
Stepa merupakan sebuah padang rumput biasanya terbentang
dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika yang curah
hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan. Stepa adalah
dataran tanpa pohon (kecuali yang berada di dekat sungai atau
danau) yang umumnya ditumbuhi rumput pendek.
Stepa tidak dikelilingi oleh kumpulan-kumpulan pepohonan.
Kalaupun ada mungkin hanya sedikit saja. Berbeda dengan sabana
yang meskipun merupakan padang rumput tapi diselingi oleh
kumpulan pepohonan besar.

Gambar 2.4. Bioma stepa

9
5) Bioma Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis merupakan bioma darat yang paling baik
iklimnya. Bioma ini banyak dijumpai di lembah Amazon, Amerika
Selatan, Indonesia, India Barat, Muangthai, Malaysia, dan di lembah
Kongo, Afrika.

Gambar 2.5. Bioma Hutan Tropis.


6) Bioma Hutan Gugur
Pada bioma ini juga sering terdapat padang rumput, gurun, dan
yang khas adalah adanya hutan gugur. Bioma ini dijumpai di
Amerika Serikat bagian timur, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili,
yang umumnya beriklim sedang.

Gambar 2.6. Bioma Hutan Gugur


7) Bioma Hutan Taiga (Homogen)
Kebanyakan terdapat di antara daerah tropis dan kutub, dan juga
di pegunungan daerah tropis. Merupakan bioma yang biasanya hanya
terdiri atas satu spesies pohon.

Gambar 2.7. Bioma taiga (homogen)

10
8) Bioma Tundra (Alpine)
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam
lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi,
sehingga iklimnya merupakan iklim kutub.

Gambar 2.8. Bioma Tundra (Alpine)


b. Ekosistem Perairan (Aquatik)
1) Danau
Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan
luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter
persegi.
2) Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air
sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan
makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan
oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan
garis lintang.
3) Lautan (Oseanik)
Habitat lautan (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam)
yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut
tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik,
suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah
tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air
yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.
4) Pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat,
laut, dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh
siklus harian pasang surut laut. Daerah paling atas pantai hanya
terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa

11
jenis ganggang, molusca, dan remis yang menjadi konsumsi bagi
kepiting dan burung pantai.
Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang
rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut,
remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak
laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil.
Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut.
Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput
laut.
5) Terumbu karang
Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas
yang khusus yang terdiri dari karang batu dan organisme-
organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah
komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga
fotosintesis dapat berlangsung.

2. Ekosistem Buatan

Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia


untuk memenuhi kebutuhan atau keperluan hidupnya. Contohnya : sawah,
waduk, perkebunan, dan kolam.
a. Ekosistem sawah
Ekosistem sawah termasuk dalam agroekosistem atau ekosistem
pertanian. Pada ekosistem sawah, komponen abiotik disesuaikan oleh
manusia agar menopang pertumbuhan padi yang dalam hal ini
merupakan komponen biotik yang sengaja dibudidayakan oleh
manusia. Pengolahan sedimikian rupa agar memiliki tingkat
kesuburan yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi. Selain itu
pengairan dapat diperoleh dari irigasi atau mengandalakan air hujan.
b. Ekosistem perkebunan
Perkebunan kopi, cokelat, lada, dan lainnya merupakan hasil
budidaya manusia mengingat tanaman – tanaman tersebut memiliki
komoditi yang tinggi di pasar. Meski demikian, gangguan cuaca yang

12
tidak dapat dikendalikan oleh manusia serta kedatangan hama
(vegetasi liar) serta penyakit dapat membuat petani gagal panen.
c. Ekosistem aquarium
Merupakan ekosistem akuatik buatan manusia. Ikan- ikan dan biota
perairan lainnya dapat dinikmati di dalam ruangan dengan teknik ini.
Namun ketika akan menampilkan populasi biota laut yang terpenting
adalah mengatur kadar garamnya. Pembuatan ekosistem aquarium ini
harus sangat diperhatikan mengingat akuarium meupakan air yang
statis tidak mengalir, maka penting adanya aerasi untuk meningkatkan
kandungan oksigennya.
d. Ekosistem hutan buatan
Ekosistem hutan buatan dibuat dengan tujuan tertentu, seperti
karena nilai ekonomi atau perlindungan alam. Hutan produksi sengaja
dibuat karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Ekosistem ini di
dominasi dengan pohon- pohon besar seperti jati, pinus, dan karet.
Namun masa panen pada hutan produksi relatif lama mengingat
pohon- pohon tumbuh memerlukan waktu yang cukup lama.
e. Ekosistem tambak
Udang memiliki nilai ekonomi yang tinggi dalam dunia pangan.
Permintaan yang relatif tinggi dipasar membuat manusia membuat
suatu ekosistem yang membudidayakan udang yang nantinya akan
dijual dipasar. Selain udang, biota perairan yang sering dibudidayakan
ialah kerang, lele, cumi, dan lain sebagainya.

E. Rantai Makanan Dalam Ekosistem


Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara makhluk
hidup dengan urutan tertentu. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang
berperan sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer. Berikut adalah
contoh sebuah rantai makanan.

13
Gambar 2.9. Rantai makanan.

Pada rantai makanan tersebut terjadi proses makan dan dimakan dalam
urutan tertentu yaitu rumput dimakan belalang, belalang dimakan katak, katak
dimakan ular dan jika ular mati akan diuraikan oleh jamur yang berperan
sebagai dekomposer menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan
untuk tumbuh dan berkembang.
Tiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut tingkat
trofik. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu
menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme
autotrof dengan kata lain sering disebut produsen. Organisme yang
menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I).
Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Organisme yang
menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II),
diduduki oleh hewan pemakan daging (carnivora) dan seterusnya. Organisme
yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak.
Dengan demikian, pada rantai makanan tersebut dapat dijelaskan bahwa :
1. Rumput bertindak sebagai Produsen.
2. Belalang bertindak sebagai Konsumen I/konsumen primer (Herbivora).
3. Katak bertindak sebagai Konsumen II/konsumen sekunder (Karnivora).
4. Ular bertindak sebagai Konsumen III/konsumen tersier (Karnivora).
5. Jamur bertindak sebagai Dekomposer (Pengurai).

14
4
Tingkat trofik pertama adalah kelompok organisme autotrof. Organisme
autotrof adalah organisme yang menyusun senyawa organik atau membuat
makanan sendiri disebut juga produsen dengan bantuan cahaya matahari,
yaitu tumbuhan dan fitoplankton.
Tingkat trofik kedua dari struktur trofik suatu ekosistem detempati oleh
berbagai organisme yang tidak dapat membuat makanan sediri. Organisme
yang tergolong organisme heterotrof. Bahan organik diperoleh denga
memakan organisme atau sisa-sisa organisme lain sehingga organisme
heterotrof disebut juga konsumen.
Konsumen teridiri dari konsumen primer pada tingkat trofik kedua,
konsumen sekunder pada tingkat trofik ketiga, dan konsumen tersier pada
tingkat trofik keempat.
1. Konsumen Primer
Konsumen primer adalah organisme pemakan produsen atau
disebut juga herbivora. Contoh konsumen primer di darat yaitu
serangga, siput, burung pemakan biji-bijian dan buah-buahan, serta
berbagai jenis mamalia. Contoh konsumen primer di perairan adalah
zooplankton, seperti Protista heterotrof dan udang-udangan kecil.
2. Konsumen sekunder
Konsumen sekunder merupakan organisme pemakan konsumen
primer (herbivora). Konsumen sekunder disebut juga karnivora karena
makanannya berupa hewan. Hewan yang tergolong konsumen sekunder
di darat, misalnya katak, ayam, burung, singa, harimau, dan laba-laba.
Konsmen sekunder di perairan misalna kerang dan cumi-cumi.
3. Konsumen tersier
Konsumen tersier adalah organisme pemakan konsuen sekunder.
Konsumen tersier disebut juga karnivora besar. Contoh konsumen tersier,
yaitu burung elang, burung hantu, harimau, singa, ikan hiu, ikan paus,
dan gurita.

15
4
Tabel 2.3. Struktur tingkat trofik dalam rantai makanan.
Komponen Biotik Contoh Tingkat Trofik
Produsen I

Konsumen I II
(Primer)

Konsumen II III
(Sekunder)

Konsumen III IV
(Tersier)

16
4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya sangat erat dan
saling ketergantungan, karena makhluk yang satu membutuhkan bantuan
makhluk lain. Makhluk hidup membutuhkan lingkungan untuk membantu
memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya lingkungan juga membutuhkan
makhluk hidup dalam kelangsungan hidupnya.
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang
membentuk hubungan timbal balik. Satuan ekosistem yaitu individu,
komunitas, populasi, ekosistem, dan biosfer.
Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan
komponen abiotik. Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang hidup
yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan dan manusia.
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang tak hidup yang meliputi
tanah, air, udara, cahaya matahari, suhu atau temperature, mineral, topografi
dan gas.
Berdasarkan terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu
ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami terdiri dari darat dan
perairan, ekosistem perairan dibedakan menjadi ekosistem air tawar dan air
laut. Begitu juga dengan ekosistem buatan yang secara garis beras dibedakan
menjadi ekosistem darat dan laut pula. Selain itu, ekosistem juga dapat berubah
karena beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya : gangguan alam,
tindakan manusia, penggunaan pestisida yang berlebihan dan sebagainya.

17
4
B. Saran
1. Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai
tempat tinggal. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat
lingkungan terutama disekitar tempat tinggal kita.
2. Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena
makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya saling ketergantungan
dan tidak dapat hidup sendiri.

18
4
DAFTAR PUSTAKA

Abdulchalek, B. (2010, 02). http://al-izhar.blogspot.co.id/. Dipetik 06 03, 2016, dari


http://al-izhar.blogspot.co.id/2010/02/ekosistem.html

Cepat, F. (2013, 03). http://fastrans22.blogspot.co.id/. Dipetik 03 06, 2016, dari


http://fastrans22.blogspot.co.id//2013/03/bioma.html

Darmodjo, H. (1991). Pedidikan IPA I. Jakarta: Depdikbud.

Diah Aryulina, P. d. (2010). Biologi 1B. Jakarta: PT. Penerbit Erlangga.

H, S. K.& Prabowo (1998). Konsep-konsep Dasar IPA. Jakarta: Depdikbud.

Prawirohartono, S. (1989). Biologi. Jakarta: Erlangga.

Sukardjo, J. (2005). Ilmu Kealaman Dasar. Surakarta: UNS Press.

19
4

Anda mungkin juga menyukai