Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 1/ KETERAMPILAN MENULIS/ PDGK 4305

1. Menulis adalah sebuah kegiatan dalam berbahasa, menulis memiliki fungsi dan tujuan.
Sebutkan dan jelaskan fungsi dan tujuan menulis
2. Wawasan , sikap , prilaku dan kemampuan guru dalam mengajarkan menulis pada
akhirnya dapat mendorong terciptanya mitos atau pendapat yang keliru tentang menulis
dan pengajarannya. Dari sejumlah mitos tersebut bahwa menulis itu mudah, jelaskan
bagaimana menururt pendapat anda!
3. Berdasarkan beberapa karangan terdapat karangan ilmiah dan karangan sastra.
Rumuskanlah pengertian karangan ilmiah dan karangan sastra!
4. Jelaskan tentang pendekatan menulis sebagai proses!
5. Apakah yang diperlukan oleh seorang penulis untuk memiliki kemampuan memahami
keadaan pembaca serta merasakan ketersampaian pesan yang dikemukakannya.
Bagaimanakah cara yang ditempuh untuk memperoleh kemampuan itu?
6. Jelaskan bahwa kalimat efektif dibangun oleh kepaduan dan kevariasian!
NAMA : Finkhan Mayasari
NIM : 836298807
SEMESTER / KELAS : 7 - C
POKJAR : UT CIKOKOL
UPBJJ : SERANG

Jawaban Nomor 1 :

Sebagai sebuah kegiatan berbahasa, menulis memiliki sejumlah fungsi dan tujuan berikut.

1. Fungsi personal, yaitu mengekspresikan pikiran, sikap, atau perasaan


pelakunya, yang diungkapkan melalui misalnya surat atau buku harian.
2. Fungsi instrumental (direktif), yaitu mempengaruhi sikap dan pendapat
orang lain.
3. Fungsi interaksional, yaitu menjalin hubungan sosial.
4. Fungsi informatif, yaitu menyampaikan informasi, termasuk ilmu
pengetahuan.
5. Fungsi estetis, yaitu untuk mengungkapkan atau memenuhi rasa
keindahan.

Sebagai fungsi dan tujuan tersebut tidak selalu hadir satu-satu.


Maksudnya, dalam suatu kegiatan menulis dapat terkandung lebih dari satu
fungsi. Misalnya, ketika kita menulis sebuah artikel tentang ”pengaruh donor
darah bagi pemeliharaan kesehatan pendonor”, maka tulisan tersebut akan
menjelaskan fungsi donor darah bagi si pendonor (fungsi informatif), pesan
agar mendonorkan darah secara rutin (fungsi instrumental), serta sikap dan
pandangan positif penulis terhadap perilaku donor darah (fungsi personal).

Jawaban Nomor 2 :

Dari sejumlah mitos tersebut bahwa menulis itu mudah, jelaskan bagaimana menururt
pendapat anda.

Kata sebagian orang, menulis itu mudah. Memang betul gampang jika sekedar
pengetahuan atau teori tentang menulis. Tetapi, mengarang tidak semata teori. Ia adalah
akumulasi kemampuan yang terdiri dari berbagai daya (daya pikir, daya nalar, dan daya
rasa) yang berkaitan dengan penguasaan persoalan kebahasaan, psikososial, tata tulis, dan
pengetahuan tentang isi tulisan. Teori mengarang hanyalah alat agar orang dapat menata
tulisan dengan baik sehingga dapat dipahami dan dinikmati oleh pembacanya.
Mengarang juga merupakan sebuah kemahiran. Layaknya sebuah keterampilan, ia
hanya akan dapat dikuasai melalui membaca atau menyerap berbagai informasi, belajar
dan berlatih menulis secara sungguh-sungguh, serta mendapatkan masukan dari orang
lain yang digunakan untuk memperbaiki cara dan kemampuan seorang penulis.

Jawaban Nomor 3 :

Rumuskanlah pengertian karangan ilmiah dan karangan sastra

Pada dasarnya karangan ilmiah (scientific paper) dapat didefinisikan sebagai


tulisan atau karangan yang menyajikan hasil riset atau pemikiran keilmuan (Derntl,
2009). Dengan demikian, karangan ilmiah berisi sajian tentang gagasan atau pemikiran
yang didasarkan pada bukti-bukti empirik atau kajian teoretis yang dapat dilacak dan/atau
dibuktikan kebenarannya.
Sementara itu, karya atau karangan sastra dapat didefinisikan sebagai tulisan atau
karangan kreatif yang merefleksikan kehidupan nyata dan mengandung keindahan. Ciri
keduanya dapat ditinjau dari beberapa aspek, seperti tercantum dalam tabel berikut
(Meyer, 1997; Derntl, 2009).

Jawaban Nomor 4 :

Pendekatan Menulis sebagai Proses.

Pendekatan ini memandang bahwa kemampuan dan kegiatan menulis atau


mengarang merupakan sebuah proses. Sebagai sebuah proses, kemampuan menulis
berkembang dan diperoleh secara bertahap melalui belajar, berlatih, serta pemberian
balikan, yang terus menerus. Sebagai sebuah aktivitas, menulis terdiri serangkaian
kegiatan utuh yang memiliki hubungan yang interaktif. Rangkaian kegiatan itu terdiri atas
fase: (a) prapenulisan, persiapan, atau perancangan penulisan, (b) penulisan, serta (c)
pascapenulisan berupa penyuntingan dan perbaikan.
Ketiga fase menulis tersebut hendaknya tidak dipahami sebagai langkahlangkah
yang sekuensial, berurut, dan kaku dengan batas yang sangat tegas. Melainkan harus
lebih dipahami sebagai komponen yang ada, yang dilalui oleh seorang penulis dalam
sebuah kegiatan menulis. Dalam praktiknya, urutan dan batas antarfase tersebut sangatlah
luwes, tumpang tindih, dan bahkan ketiga fase itu dilakukan secara bersamaan. Sebagai
contoh, ketika seorang penulis sedang menyelesaikan satu bagian tulisannya (fase
penulisan), dibacanya terlebih dahulu apa yang ia tulis (fase pasca penulisan:
penyuntingan). Ketika dirasakan tulisannya ada yang tidak nyaman, ia memperbaikinya
terlebih dahulu sebelum melanjutkan kegiatan menulisnya (fase pasca penulisan:
perbaikan). Atau, ketika dilihat ternyata kerangka karangannya kurang baik, ia
memperbaiki dulu kerangka karangannya tersebut (fase perencanaan). Karena sifat proses
menulis seperti itu, maka disebut pula bahwa hubungan antarfase itu bersifat sirkuler.

Jawaban Nomor 5 :

Seorang penulis untuk memiliki kemampuan memahami keadaan pembaca serta


merasakan ketersampaian pesan yang dikemukakannya. cara yang ditempuh untuk
memperoleh kemampuan itu.
Untuk dapat menulis seperti itu, maka seorang calon penulis di antaranya
memerlukan kemauan dan kemampuan:
a. mendengar, melihat, dan membaca yang baik;
b. memilah, memilih, mengolah, mengorganisasikan, dan menyimpan informasi
yang diperolehnya secara kritis dan sistematis;
c. menganalisis sebuah persoalan dari berbagai perspektif;
d. memprediksi karakter dan kemampuan pembaca; serta
e. menata tulisan secara logis, runtut, dan mudah dipahami.

Jawaban Nomor 6 :

Kalimat efektif dibangun oleh kepaduan dan kevariasian


1. Kepaduan
Kepaduan adalah keterkaitan antarberbagai unsur kalimat yang membentuk satu
kesatuan bentuk dan arti. Kepaduan kalimat dibangun oleh kelogisan, kehematan,
dan kesejajaran.
a. Kelogisan
Kelogisan berhubungan denagn dua hal, yaitu ketepatan penggunaan kaidah
bahasa, kesesuaian diksi, dan keselarasan hubungan antarunsur bahasa itu
sendiri.
b. Kehematan
Kehematan berkaitan dengan efisiensi penggunaan unsur bahasa dalam
mengungkapkan pikiran dan perasaan penulis. Penulsi menghindarkan dari
penggunaaan unsur bahasa yang berlebihan dan tidak diperlukan (kata, frsae,
atau klausa).
c. Kesejajaran
Kesejajaran bertalian dengan penggunaan unsur-unsur bahasa (kata atau
frase) yang mencerminkan kesamaan/keserupaan jenisa dan bentuk untuk
mengungkapkan sesuatu bersifat serial atau sederajat.
2. Kevariasian
Kevariasian diperlukan umtuk menjaga selera pembaca dan menghindarkannya
dari kebosanan. Kevariasian unsur kalimat dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Diantaranya penggunaan berbagai pola kalimat, jenis atau bentuk kalimat, dan
diksi, kelompok kata, atau bahkan kalusa.Penggunaan variasi dalam kalimat juga
dapat menimbulkan efek tertentu, seperti penekanan (emphasizing) bagian
kalimat yang ditonjolkan dalam kalimat. Penekanan untuk menarik pembaca
akan bagian informais tertentu yang ingin dikemukakan penulis.

Anda mungkin juga menyukai