Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Belly Setiadi

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 835664949

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4202/ Pembelajaran IPA di SD

Kode/Nama UPBJJ : 16 / Pekanbaru

Masa Ujian : 2019/20.2 (2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. a. Langkah yang dilakukan untuk meningkatkan nilai hasil belajar siswa,
1. Melakukan identifikasi masalah,
2. Menentukan metode serta model pembelajaran yang cocok bagi siswa,
3. Membuat atau melakukan pembelajaran yang menarik dengan menggunakan alat
peraga/pembelajaran,
4. Membuat kelompok diskusi dan menunjuk tutor sebaya dalam tiap kelompok,
5. Memberikan penghargaan/hadiah kepada murid yang berani tampil kedepan atau
menjawab pertanyaan dengan benar,
6. Mengapresiasi keberanian murid dalam menjawab pertanyaan walau salah serta
meluruskan pemahaman siswa,
7. Selalu memberikan perhatian kepada seluruh siswa tanpa membeda-bedakan agar
siswa merasa ada tempat bertanya dan tenang.

b. Hubungan jawaban dengan teori Piaget, tahap perkembangan kognitif anak


Piaget meyakini bahwa anak-anak secara alami memiliki ketertarikan terhadap dunia
dan secara aktif mencari informasi yang dapat membantu mereka memahami dunia
tersebut. Sebagai seorang pakar yang banyak melakukan penelitian tentang tingkat
perkembangan kemampuan kognitif manusia, Piaget mengemukakan dalam teorinya
bahwa kemampuan kognitif manusia terdiri atas empat tahapan dimulai dari lahir hingga
dewasa. Tahap dan urutan berlaku untuk semua usia tetapi usia pada saat seseorang mulai
memasuki tahap tertentu tidak sama untuk setiap orang.
Teori piaget dalam perkembangan kognitif anak berada pada tahap operasional
kongkret yaitu pengurutan, klasifikasi, decentring, reversibbity, konservasi,penghilangan
sifat egosentrisme.

2. a. Metode praktikum yang dilakukan oleh Bu Hera pada pembelajaran IPA di SD sudah tepat
b. Metode pratikum adalah bagian dari pengajaran yang bertujuan agar siswa mendapat
kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dikeadaan nyata. Dalam strategi
pembelajaran dikenal adanya metode pembelajaran pratikum yang bisa menciptakan
situasi dan kondisi kelas yang terorganisir, sehingga bisa memudahkan guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran.
Serta ibu Hera melakukan pengukuran sebanyak 2 kali dan menggunakan alat ukur yang
sama dengan kondisi yang sama.

3. Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan bagaimana seseorang melakukan sesuatu,


pengetahuan bagaimana performance seseorang dalam menjalankan langkah-langkah dalam
suatu proses. Pengetahuan ini dapat berkisar dari melengkapi latihan-latihan yang cukup rutin
hingga memecahkan masalah-masalah baru. Pengetahuan prosedural sering mengambil
bentuk dari suatu rangkaian langkah-langkah yang akan diikuti. Hal ini meliputi pengetahuan
keahlian-keahlian algoritma-algoritma, teknik-teknik, dan metode-metode secara kolektif
disebut sebagai prosedur-prosedur.

Langkah-langkah pembelajaran

A. Kegiatan Pandahuluan
1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan
terkait dengan materi yang akan dipelajari;
3. Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan
dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
atau KD yang akan dicapai; dan
4. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang
akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.

B. Kegiatan Inti
1. Mengamati,dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi
kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan, melihat,
menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk
melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca,
mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.
2. Menanya,dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca
atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan
pertanyaan, pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada
yang abstra berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih
abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat
hipotetik ,dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari guru,
masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat
dimana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri. Dari kegiatan
kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan
rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu
semakin dapat dikembangkan. Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari
informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai
yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang
beragam.
3. Mengumpulkan dan mengasosiasikan,tindak lanjut dari bertanya adalah menggali
dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau
objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut
terkumpul sejumlah informasi.Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan
berikutnya yaitu memproses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi
dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan
mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
4. Mengkomunikasikan hasil, Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan
apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan
menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai
hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.

C. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau
sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian dan/atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram,
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, merencanakan
kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai
dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.

4. a. 1. Gaya Belajar Visual,


2. Gaya Belajar Auditori,
3. Gaya Belajar Kinestetik,
4. Gaya Belajar Global,
5. Gaya Belajar Analitik,

b. 1. Gaya Belajar Visual,


Bagi siswa yang bergaya visual, yang memegang peranan penting adalah
mata/penglihatan (visual), jadi dalam hal ini metode yang harus digunakan guru sebaiknya
lebih banyak/ dititikberatkan pada peragaan/media, ajak siswa ke objek-objek yang
berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya
langsung pada siswa atau menggambarkannya dipapan tulis. Anak yang mempunyai gaya
belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan eksperisi muka gurunya untuk mengerti
materi pelajarn. Mereka cendrung untuk duduk didepan agar dapat melihat dengan jelas.
Mereka berfikir menggunkan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat
dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran
bergambar, dan vidio, catatan, tabel, garfik serta peta pikiran dan hal-hal lain yang terkait.
2. Gaya Belajar Auditori,
Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui
teliga (alat pendengerannya), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan
siswanya hingga kealat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat
belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru
katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch
(tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis
terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengerkannya. Anak-anak
seperti ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan
mendengerkan kaset. Seperti bunyi, suara, musik nada, irama, cerita, dialog, dan
pemahaman materi dengan menjawab atau mendengarka lagu, syair, dan hal-hal lain yang
terkait.
3. Gaya Belajar Kinestetik,
Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak,
menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam
karena keinginan mereka untuk beraktivitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang
bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan. Seperti segala jenis gerak,
aktifitas tubuh, emosi, koordinasi dan hal-hal yang terkait.
Jadi gaya belajar dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan
strategi yang sesuai dengan gaya belajarny, anak dapat berkembang dengan lebih baik.
Gaya belajar otomatis tergantung dari orang yang belajar. Artinya setiap orang
mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda.

5. a. Kelebihan dan kekuragan teknologi dalam proses pembelajaran,


Kelebihan:
1. Dapat mencari informasi yang dibutuhkan secara cepat untuk kepentingan pendidikan,
2. Dengan adanya e-learning dapat memudahkan proses belajar mengajar,
3. Sistem administrasi secara online di lembaga pendidikan akan semakin mudah dan
lancar karena tidak perlu mengantri dalam melakukan administrasi.
Kekurangan:
1. Dengan adanya televisi, gadged, dan alat elektronik lain, akan mempengaruhi peserta
didik untuk malas belajar karena terlalu asyik bermain dengan alat-alat tersebut,
2. Dengan adanya akses internet, dan isinya sudah ada bermacam informasi yang
dibutuhkan, hal itu akan menyebabkan kita malas untuk membaca buku-buku
pendidikan.

b.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Nama sekolah : SD NEGERI 005 Bukit Kapur


Mata Pelajaran : Tematik Terpadu (IPA)
Kelas/Semester : III/I
Tema : Lingkungan
Waktu : 2 x 30 Menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, tetangga dan Negara.
3. Memahami pengetahuan faktual, Konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
dasar dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam
karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak Sehat, dan tindakan yang
mencerminkan prilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

B. STANDAR KOMPETENSI
➢ Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan, dan upaya
menjaga kesehatan lingkungan.
C. KOMPETENSI DASAR
➢ Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan
D. INDIKATOR
➢ Menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan
➢ Menjelaskan penyebab terjadinya pencemaran lingkungan

E. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan pencemaran lingkungan
2. Siswa dapat menyebutkan 3 macam penyebab terjadinya pencemaran lingkungan
3. Siswa dapat menyebutkan 2 akibat terjadinya pencemaran lingkungan
4. Siswa dapat menyebutkan 3 cara memelihara kesehatan lingkungan
5. Siswa dapat melakukan aksi nyata di lingkungan sekitar
Karakter Siwa yang Diharapkan
✓ Disiplin
✓ Peduli Lingkungan
✓ Tanggung Jawab
✓ Toleransi
F. MATERI POKOK
a). Lingkungan sehat memiliki ciri sebagai berikut:
✓ Udara bersih dan segar
✓ Tanah yang subur
✓ Sumber air yang bersih
✓ Banyak tumbuhan yang tumbuh dengan subur
✓ Tidak ada sampah yang berserakan
✓ Air sungai yang mengalir lancar terlihat bersih dan jernih Udara bersih karena
tumbuhan menghasilkan oksigen, oksigen dihasilkan dari proses fotosintesis,
tumbuhan juga menyerap karbon dioksida
b). Lingkungan tidak sehat Ciri-cirinya yaitu :
✓ Sumber air tidak bersih
✓ Saluran air tidak lancar sehingga air tergenang
✓ Udara kotor
✓ Sampah bertebaran hingga bau
✓ Tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan subur
✓ Air tercemar bahan kimia, limbah dari pabrik, dan industry.
✓ Lingkungan tidak sehat berakibat berjangkitnya berbagai penyakit, bau, pemandangan
buruk.

Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan adalah masuknya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain
ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Akibat pencemaran lingkungan adalah sebagai berikut:
a) Air yang tercemar dapat mengakibatkan tersebarnya bibit penyakit,
misalnya penyakit kulit dan diare. Pencemaran air Disebabkan pembuangan limbah
kesaluran air, air yang tercemar menyebabkan kulit gatal dan panas bila digunakan untuk
mandi, meracuni tubuh bila diminum, ikan dan makhluk yang hidup di air dapat mati
Pencemaran air bisa disebabkan dari limbah pertanian sisa pupuk dan pestisida dan
limbah pabrik yang dibuang ke laut, tumpahan minyak dari kapal tanker.
b) Udara yang tercemar dapat mengakibatkan penyakit pernapasan dan pandangan terganggu
oleh asap atau debu.
Pencemaran udara Disebabkan oleh
✓ Asap kendaraan bermotor, terdapat gas beracun karbon monoksida (co)
✓ Asap pabrik, membuat udara sekitar tidak segar lagi
✓ Asap rokok, dapat menyebabkan rusak paru-paru dan merugikan orang sekitarnya
✓ Asap pembakaran sampah
✓ Letusan gunung berapi
✓ Kebakaran hutan
c) Tanah yang tercemar menjadi tidak subur sehingga tanaman gersang.
pembuangan sampah atau limbah secara sembarangan Sampah organik dapat terurai
secara alami Sampah anorganik tidak dapat terurai secara alami dan dapat menghalangi
udara dan sinar matahari masuk ke dalam tanah sehingga tanah tidak subur.
d) Pencemaran bunyi atau suara disebabkan suara yang sangat keras dan bising biasa terjadi
di daerah perkotaan dan industri,misal suara mesin pabrik, kendaraan bermotor, pesawat.
Terganggunya waktu istirahat mengakibatkan lesu, lemas, tidak semangat karena kurang
tidur
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memelihara kesehatan lingkungan yakni
sebagai berikut:
a) Menciptakan lingkungan sehat, yaitu rumah yang cukup memiliki lubang angina tau
ventilasi udara. Adanya lubang angin menyebabkan pergantuan antara udara yang bersih
dengan yang kotor. Udara yang bersih baik untuk pernapasan sehingga kesehatan kita
dapat terjaga,
b) Menanam pohon-pohon pelindung ditepi jalan raya. Selain itu menambah keindahan,
daun-daun pada pohon tersebut dapat menyerap gas karbon yang ditimbulkan oleh mesin
kendaraan dijalan raya,
c) Mengelola limbah sebelum dibuang ke lingkungan,
d) Membuang sampah ke tempat sampah

G. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode : Discovery Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal (± 10 menit)
a. Mengucapkan salam dan berdoa
b. Mengecek kehadiran siswa
c. Guru melakukan persiapan kegiatan belajar mengajar
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
e. Mengadakan apersepsi dengan mengingatkan kembali materi yang telah diajarkan
2. Kegiatan inti (± 40 menit)
a. Eksplorasi
❖ Siswa melihat dan mengamati video yang telah disiapkan
❖ Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
❖ Siswa bersama guru melaksanakan Tanya jawab
❖ Guru menjelaskan tentang materi udara bersih dan udara tercemar serta pengaruhnya
terhadap kesehatan

b. Elaborasi
❖ Siswa mengerjakan tugas LKS yang telah diberikan oleh guru
❖ Siswa mencatat ulang apa yang telah disampaikan oleh guru
❖ Siswa mempraktekkan cara menjaga dan merawat lingkungan
❖ Siswa membuat portofolio hasil merawat dan menjaga lingkungan
❖ Siswa diberi kesempatan untuk menerapkan konsep yang telah mereka peroleh.
❖ Guru membimbing siswa melakukan aksi nyata dalam mengatasi masalah
pencemaran lingkungan dengan penghijauan di lingkungan sekolah.
❖ Guru memberikan evaluasi kepada siswa
3. Kegiatan Akhir (± 10 menit)
❖ Guru bersama siswa membuat kesimpulan pembelajaran
❖ Guru memberikan motivasi kepada siswa
❖ Guru memberikan tugas PR merawat lingkungan kepada siswa dengan cara di foto
dan dijadikan portofolio
❖ Guru meminta siswa untuk mengikut sertakan dirinya kedalam bersih-bersih
lingkungan
❖ Guru menyampaikan topik pembelajaran pada pertemuan selanjutnya
❖ Guru bersama siswa berdoa bersama untuk mengakhiri pembelajaran

I. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR


1. Media : Lingkungan sekitar sekolah
Alat : Laptop, infokus
2. Sumber Belajar
a . Buku Paket Ilmu Pengetahuan Alam Kelas III
b. Buku siswa elektronik (BSE) Ilmu Pengetahuan Alam kelas III

J. PENILAIAN
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian Proses: lisan
b. Penilaian Akhir: tertulis
2. Jenis Tes : tertulis
3. Alat tes

Anda mungkin juga menyukai