Tugas II ABK:
1.Sebutkan berapa istilah yang digunakan untuk penyebutan anak tunagrahita di Indonesia, dan
mengapa terjadi macam-macam peristilahan tersebut?
2. Ketika pertama kali Alfred binet, seorang psikolog perancis, membuat kerangka tes IQ untuk
anak-anak sekolah yang berusia muda, dia telah mengamati bahwa pada saat anak-anak tersebut
tumbuh besar, kekuatan mereka dalam menyelesaikan persoalan cenderung bertambah
( budiman, 2004). Oleh karena itu, dia memperkenalkan mental age (usia tingkat kecerdasan) dan
chronological age (umur kronologis).
Mental age ( usia tingkat kecerdasan ) adalah usia inteligensi yang dipandang dari segi jenis
perubahan yang biasanya berkaitan dengan pertumbuhan, dan usia mental anak yang cerdas
berada di atas usia kronologisnya apabila usia anak yang lamban berada dibawah usia kronologis
dan usia mental dapat di interpretasi secara mudah oleh siapa saja yang berurusan dengan anak-
anak yang mempunyai keragaman kemampuan mental. Sedangkan chronological age ( umur
kronologis ) adalah usia inteligensi yang ditentukan dari tanggal kelahiran.
3. Tunadaksa yakni anak yang mempunyai gangguan bentuk atau hambatan pada tulang, otot dan
sendi dalam fungsinya yang normal. Kondisi tersebut dapat disebabkan karena penyakit,
kecelakaan atau bawaan.
Ada 7 aspek yang perlu dikembangkan pada diri anak tunadaksa yakni:
3. Pentingnya membangun hubungan personal antara guru dan siswa demi menunjang prestasi
siswa. Hal ini penting karena anak-anak tidak mau belajar dengan guru yang tidak mereka sukai
oleh karena itu anak layak memiliki seorang jawara, orang dewasa yang tidak pernah menyerah
untuk mengajarkan mereka dan bersikeras bawa mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik.