Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAN I

TUTORIAL KE : 1
KODE/MATA KULIAH : PDGK 4407/Pengantar Pendidikan ABK
JUMLAH SKS : 3 SKS
PROGRAM STUDY : S1 PGSD
NAMA TUTOR : SUBARJO,M.Pd.
POKOK BAHASAN : 1.Hakikat Anak Berkebutuhan Khusus
2.Hakikat Pendidikan Bagi ABK
3.Pendidikan Khusus Bagi Anak Berbakat
SUMBER MATERI : Modul 1, 2, dan 3
WAKTU : 90 Menit.

Nama : Ahmad Alsabah


Semester : 2 BI
NIM : 857934032

Jawblah Pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !


1. Bu Ani adalah seorang guru SD Negeri Wonorejo, Kecamatan Kedawung, Kabupaten
Sragen mengajar kelas 1 dengan jumlah murid 28 siswa, 15 siswa berjenis kelamin
perempuan dan 13 siswa berjenis kelamin laki-laki, dari 28 siswa tersebut salah satu anak
laki-laki yang bernama Agus mengalami kesulitan belajar, sulit memahami apa yang
diajarkan Bu Ani. Bu Ani selalu marah-marah menghadapi Agus, karena setiap ulangan
harian selalu tidak tuntas, Bagaimana pendapat saudara tentang sikap Bu Ani, apa
alasannya! (Skor 10)
2. Berdasarkan tiga ilustrasi bentuk layanan Anak Berkebutuhan Khusus terdapat tiga jenis
layanan yaitu, layanan pendidikan sigresi, layanan pendidikan integrasi, dan layanan
pendidikan inklusi. Bagaimana menurut pendapat saudara tentang tiga jenis layanan ABK
tersebut! (Skor 30)
3. Keberbakatan pada individu dapat memunculkan masalah bagi anak, keluarga, dan
masyarakat, yaitu pada aspek akademik,aspek sosial /emosi, dan fisik/kesehatan. Jelaskan
tiga aspek tersebut menurut pemahaman saudara! ( Skor 30)
4. Pak Joko adalah seorang guru SD Negeri, mengajar kelas 3 dengan jumlah murid 20, dari
dua puluh anak tersebut ada dua anak yang namanya Diky dan Bambang, setiap
pembelajaran atau kegiatan pembelajran kedua anak tersebut merasa bosan dan
mengganggu temannya, tetapi setiap ada ulangan harian Diky dan Bambang selalu
mendapat nilai 100,Apa yang menyebabkan kedua anak tersebut selalu bosan dan
mengganggu temannya, dan bagaimana yang harus dilakukan Pak Joko! (Skor 20)
5. Dalam memberikan layanan bagi anak yang berbakat terdapat layanan stimulasi imajinasi
dan proses inkubasi apa yang dimaksut dengan dua jenis layanan tersebut menurut
pemahaman saudara! (Skor 10).

SELAMAT MENGERJAKAN TUGAS


Jawaban

1. Menurut pendapat saya sikap dari Bu.Ani sangatlah tidak pantas dilakukan kepada siswa
tersebut. Bu ani hendaknya mencari dulu sumber permasalahan yang yang terjadi pada anak
tersebut agar tau mengapa anak yang bernama agus tersebut selalu mendapatkan nilai jelek. Dan
bu ani ahrus mengambil Tindakan identifikasi serta mencari solusi agar anak tersebut bisa dan
mengerti materi pelajaran yang disampaikan dalam pembelajaran.

2.

A. Pendidikan segregasi adalah sekolah yang memisahkan anak berkebutuhan khusus dari sistem
persekolahan reguler. Di Indonesia bentuk sekolah segregasi ini berupa satuan pendidikan
khusus atau Sekolah Luar Biasa sesuai dengan jenis kelainan peserta didik. Seperti SLB/A
(untuk anak tunanetra), SLB/B (untuk anak tunarungu), SLB/C (untuk anak tunagrahita), SLB/D
(untuk anak tunadaksa), SLB/E (untuk anak tunalaras), dan lain-lain. Satuan pendidikan khusus
(SLB) terdiri atas jenjang TKLB, SDLB, SMPLB dan SMALB. Sebagai satuan pendidikan
khusus, maka sistem pendidikan yang digunakan terpisah sama sekali dari sistem pendidikan di
sekolah reguler, baik kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan, sarana prasarana, sampai
pada sistem pembelajaran dan evaluasinya. Kelemahan dari sekolah segregasi ini antara lain
aspek perkembangan emosi dan sosial anak kurang luas karena lingkungan pergaulan yang
terbatas.

B. Pendidikan integrasi adalah Pendidikan yang luas untuk merujuk pada bersekolahnya seorang
anak berkebutuhan khusus pada sekolah regular. Dapat diartikan pada proses memindahkan
seorang siswa pada lingkungan yang tidak terlalu terpisah. Seorang anak berkebutuhan khusus
yang bersekolah pada sekolah regular, tetapi berada pada unit atau kelas khusus. Meskipun siswa
tersebut berada pada kelas khusus, jelas bahwa apabila kelas tersebut pada sekolah regular,
peluang untuk berinteraksi dengan warga sekolah secara umum jauh lebih besar dari pada anak
yang berada pada sekolah khusus yang terpisah

C. Pendidikan Inklusi adalah sekolah reguler yang mengkoordinasi dan mengintegrasikan siswa
reguler dan siswa berkebutuhan khusus dalam program yang sama, dari satu jalan untuk
menyiapkan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus adalah pentingnya pendidikan Inklusif,
tidak hanya memenuhi target pendidikan untuk semua dan pendidikan dasar 9 tahun, akan tetapi
lebih banyak keuntungannya tidak hanya memenuhi hak-hak asasi manusia dan hak-hak anak
tetapi lebih penting lagi bagi kesejahteraan anak, karena pendidikan Inklusi mulai dengan
merealisasikan perubahan keyakinan masyarakat yang terkandung di mana akan menjadi bagian
dari keseluruhan, dengan demikian anak berkebutuhan khusus akan merasa tenang, percaya diri,
merasa dihargai, dilindungi, disayangi, bahagia dan bertanggung jawab. Inklusi terjadi pada
semua lingkungan sosial anak, pada keluarga, pada kelompok teman sebaya, pada sekolah, dan
pada institusi-institusi kemasyarakatan lainnya.

3.
a. Aspek Karakteristik akademi adalah aspek tingkat kecerdasan anak tunadaksa yang mengalami
kelainan pada sistem otot dan rangka adalah normal sehingga dapat mengikuti pelajaran sama
dengan anak normal, sedangkan anak tunadaksa yang mengalami kelainan pada sistem cerebral,
tingkat kecerdasannya berentang mulai dari tingkat idiocy sampai dengan gifted
b. Aspek Karakteristik Sosial/Emosional adalah anak tunadaksa bermula dari konsep diri anak
yang merasa dirinya cacat, tidak berguna, dan menjadi beban orang lain yang mengakibatkan
mereka malas belajar, bermain dan perilaku salah suai lainnya. Kehadiran anak cacat yang tidak
diterima oleh orang tua dan disingkirkan dari masyarakat akan merusak perkembangan pribadi
anak.

c. Aspek Karakteristik Fisik/Kesehatan adalah k tunadaksa biasanya selain mengalami cacat


tubuh adalah kecenderungan mengalami gangguan lain, seperti sakit gigi, berkurangnya daya
pendengaran, penglihatan, gangguan bicara, dan lain-lain. Kelainan tambahan itu banyak
ditemukan pada anak tunadaksa sistem cerebral. Gangguan bicara disebabkan oleh kelainan
motorik alat bicara (kaku atau lumpuh), seperti lidah, bibir, dan rahang sehingga mengganggu
pembentukan artikulasi yang benar. Akibatnya, bicaranya tidak dapat dipahami orang lain dan
diucapkan dengan susah payah. Mereka juga mengalami aphasia sensoris, artinya
ketidakmampuan bicara karena organ reseptor anak terganggu fungsinya, dan aphasia motorik,
yaitu mampu menangkap informasi dari lingkungan sekitarnya melalui indra pendengaran, tetapi
tidak dapat mengemukakannya lagi secara lisan

4. menurut pendapat say acara mengatasi agar pak joko dapat menemukan solusi kedua anak
tersebut adalah :
a. Usahakan untuk Fokus. Terlepas dari topik atau pengajar yang kurang menarik, usahakan
untuk tetap mempertahankan fokusmu. ...
b. Berpartisipasi Aktif. Kalau kamu enggak suka bikin tangan pegel dengan nulis, coba lakukan
permainan mental pada anak tersebut
c. Mengalihkan Fokus perhatian ke pembelajaran yng dapat merangsang anak tersebut dalam
pembelajaran
d. Membaca buku-buku yang sekiranya menarik minat ke anak tersebut
e. Stretching
f. Keluar kelas atau belajar di luar kelas

5.
Stimulasi imajinasi dan proses inkubasi Hal lain yang perlu dilakukan adalah mengembangkan
stimulasi imajinasi kreatif dan proses inkubasi.
1) Stimulasi imajinasi kreatif adalah proses mental manusiawi yang menjadikan semua kekuatan
motif berprestasi untuk menstimulasi dan memberi energi pada tindakan kreatif. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengembangkan fungsi otak kiri dan faktor khusus, seperti kualitas suasana
rumah, pola asuh ibu-anak atau bapak-anak, komunikasi antarkeluarga sehingga terjadi interaksi
anak dengan lingkungannya.

2) Proses inkubasi adalah tahap berpikir kreatif dan pengatasan masalah (problem solving) di
mana fungsi mental yang tadinya digerakkan oleh persiapan yang direncanakan secara intensif
sehingga tercapai pemahaman yang mengarah pada pemecahan masalah.

Anda mungkin juga menyukai