TUTORIAL KE : 1
KODE/MATA KULIAH : PDGK 4407/Pengantar Pendidikan ABK
JUMLAH SKS : 3 SKS
PROGRAM STUDY : S1 PGSD
NAMA TUTOR : SUBARJO,M.Pd.
POKOK BAHASAN : 1.Hakikat Anak Berkebutuhan Khusus
2.Hakikat Pendidikan Bagi ABK
3.Pendidikan Khusus Bagi Anak Berbakat
SUMBER MATERI : Modul 1, 2, dan 3
WAKTU : 90 Menit.
1. Menurut pendapat saya sikap dari Bu.Ani sangatlah tidak pantas dilakukan kepada siswa
tersebut. Bu ani hendaknya mencari dulu sumber permasalahan yang yang terjadi pada anak
tersebut agar tau mengapa anak yang bernama agus tersebut selalu mendapatkan nilai jelek. Dan
bu ani ahrus mengambil Tindakan identifikasi serta mencari solusi agar anak tersebut bisa dan
mengerti materi pelajaran yang disampaikan dalam pembelajaran.
2.
A. Pendidikan segregasi adalah sekolah yang memisahkan anak berkebutuhan khusus dari sistem
persekolahan reguler. Di Indonesia bentuk sekolah segregasi ini berupa satuan pendidikan
khusus atau Sekolah Luar Biasa sesuai dengan jenis kelainan peserta didik. Seperti SLB/A
(untuk anak tunanetra), SLB/B (untuk anak tunarungu), SLB/C (untuk anak tunagrahita), SLB/D
(untuk anak tunadaksa), SLB/E (untuk anak tunalaras), dan lain-lain. Satuan pendidikan khusus
(SLB) terdiri atas jenjang TKLB, SDLB, SMPLB dan SMALB. Sebagai satuan pendidikan
khusus, maka sistem pendidikan yang digunakan terpisah sama sekali dari sistem pendidikan di
sekolah reguler, baik kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan, sarana prasarana, sampai
pada sistem pembelajaran dan evaluasinya. Kelemahan dari sekolah segregasi ini antara lain
aspek perkembangan emosi dan sosial anak kurang luas karena lingkungan pergaulan yang
terbatas.
B. Pendidikan integrasi adalah Pendidikan yang luas untuk merujuk pada bersekolahnya seorang
anak berkebutuhan khusus pada sekolah regular. Dapat diartikan pada proses memindahkan
seorang siswa pada lingkungan yang tidak terlalu terpisah. Seorang anak berkebutuhan khusus
yang bersekolah pada sekolah regular, tetapi berada pada unit atau kelas khusus. Meskipun siswa
tersebut berada pada kelas khusus, jelas bahwa apabila kelas tersebut pada sekolah regular,
peluang untuk berinteraksi dengan warga sekolah secara umum jauh lebih besar dari pada anak
yang berada pada sekolah khusus yang terpisah
C. Pendidikan Inklusi adalah sekolah reguler yang mengkoordinasi dan mengintegrasikan siswa
reguler dan siswa berkebutuhan khusus dalam program yang sama, dari satu jalan untuk
menyiapkan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus adalah pentingnya pendidikan Inklusif,
tidak hanya memenuhi target pendidikan untuk semua dan pendidikan dasar 9 tahun, akan tetapi
lebih banyak keuntungannya tidak hanya memenuhi hak-hak asasi manusia dan hak-hak anak
tetapi lebih penting lagi bagi kesejahteraan anak, karena pendidikan Inklusi mulai dengan
merealisasikan perubahan keyakinan masyarakat yang terkandung di mana akan menjadi bagian
dari keseluruhan, dengan demikian anak berkebutuhan khusus akan merasa tenang, percaya diri,
merasa dihargai, dilindungi, disayangi, bahagia dan bertanggung jawab. Inklusi terjadi pada
semua lingkungan sosial anak, pada keluarga, pada kelompok teman sebaya, pada sekolah, dan
pada institusi-institusi kemasyarakatan lainnya.
3.
a. Aspek Karakteristik akademi adalah aspek tingkat kecerdasan anak tunadaksa yang mengalami
kelainan pada sistem otot dan rangka adalah normal sehingga dapat mengikuti pelajaran sama
dengan anak normal, sedangkan anak tunadaksa yang mengalami kelainan pada sistem cerebral,
tingkat kecerdasannya berentang mulai dari tingkat idiocy sampai dengan gifted
b. Aspek Karakteristik Sosial/Emosional adalah anak tunadaksa bermula dari konsep diri anak
yang merasa dirinya cacat, tidak berguna, dan menjadi beban orang lain yang mengakibatkan
mereka malas belajar, bermain dan perilaku salah suai lainnya. Kehadiran anak cacat yang tidak
diterima oleh orang tua dan disingkirkan dari masyarakat akan merusak perkembangan pribadi
anak.
4. menurut pendapat say acara mengatasi agar pak joko dapat menemukan solusi kedua anak
tersebut adalah :
a. Usahakan untuk Fokus. Terlepas dari topik atau pengajar yang kurang menarik, usahakan
untuk tetap mempertahankan fokusmu. ...
b. Berpartisipasi Aktif. Kalau kamu enggak suka bikin tangan pegel dengan nulis, coba lakukan
permainan mental pada anak tersebut
c. Mengalihkan Fokus perhatian ke pembelajaran yng dapat merangsang anak tersebut dalam
pembelajaran
d. Membaca buku-buku yang sekiranya menarik minat ke anak tersebut
e. Stretching
f. Keluar kelas atau belajar di luar kelas
5.
Stimulasi imajinasi dan proses inkubasi Hal lain yang perlu dilakukan adalah mengembangkan
stimulasi imajinasi kreatif dan proses inkubasi.
1) Stimulasi imajinasi kreatif adalah proses mental manusiawi yang menjadikan semua kekuatan
motif berprestasi untuk menstimulasi dan memberi energi pada tindakan kreatif. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengembangkan fungsi otak kiri dan faktor khusus, seperti kualitas suasana
rumah, pola asuh ibu-anak atau bapak-anak, komunikasi antarkeluarga sehingga terjadi interaksi
anak dengan lingkungannya.
2) Proses inkubasi adalah tahap berpikir kreatif dan pengatasan masalah (problem solving) di
mana fungsi mental yang tadinya digerakkan oleh persiapan yang direncanakan secara intensif
sehingga tercapai pemahaman yang mengarah pada pemecahan masalah.