Anda di halaman 1dari 5

Diskusi Kelompok 5 Materi Dinamika Pendidika Khusus

1. Pertanyaan dari Annisa Rahmalia (kelompok 8):


Mengapa harus muncul yang namanya sekolah inklusi kalau sebenarnya sekolah umum
itu seharusnya sudah memuat anak anak pendidikan khusus?
Jawaban dari Nor Irna Arliyati:
Sekolah umum tidak termasuk sekolah inklusi karena tidak menaungi pendidikan untuk
semua anak, untuk itu pendidikan inklusi penting untuk meruang lingkupi bahwa anak
ABK juga bisa bersekolah di sekolah umum

2. Pertanyaan dari Ahmad Barzi (kelompok 1):


Td di PPT kalian ada menyebutkan bahwa pendidikan inklusi adalah sebagai upaya untuk
memprofesional guru yang mana di dalam kelas tidak hanya menempatkan guru kelas
dan guru mata pelajaran, tetapi juga menempatkan guru khusus. Pertanyaan saya adalah
apakah ada contoh sekolah di indonesia ini yang menerapkan 3 guru seperti itu di dalam
kelas?
Jawaban dari Ni Wayan Karlina:
Seorang guru inklusi disamping harus menguasai kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, juga harus menguasai kompetensi dasar, yaitu
kompetensi yang diperlukan untuk mendidik siswa berkebutuhan khusus. namun di
indonesia sangat jarang di i1 kelas 3 guru misalkan contoh Delapan sekolah di
Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser telah menerapkan kelas inklusi untuk anak
berkebutuhan khusus (ABK), yang telah berjalan selama dua tahun belakangan ini.
Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Tanah Grogot Rusnawati saat ditemui dikantornya
menjelaskan kedelapan sekolah dasar (SD) tersebut diantaranyanya adalah SDN 014 ,
SDN 08, SDN 020, SDN 07, SDN 019, SDN 05, SDN 026, SDN 024 Tanah Grogot.[5]
Namun disanyangkan pada tahun ajaran 2016/2017 SDN yang disebutkan menolak
menerima ABK dengan alas an tidak adanya guru pembimbing khusus / guru kelas yang
memiliki kompetensi untuk menangani ABK di sekolah-sekolah tersebut.

3. Pertanyaan dari Restu Oktaviani (kelompok 10):


Bagaimana ciri-ciri sekolah yang bermutu untuk pendidikan inklusi?
Jawaban dari Wahana Panjang Nugraha:
 Pengajar yang banyak
Dalam sekolah inklusi memiliki kelebihan pada pengajar. Mereka di fasilitasi per
kelas sebanyak 2 sampai 3 pengajar. Tujuannya adalah ketika ada anak yang
rewel, sudah siap di handle. Jadi kelas tetap bisa kondusif. Anak yang rewel pun
di beri pengajaran khusus agar tetap bisa mengikuti
 Pengawasan ketat, termasuk pola minum obat
Anak ABK memiliki beberapa kewajiban, salah satunya harus rutin minum obat.
Tujuannya agar mereka tetap stabil dan menjaga imun atau kekebalan tubuh
tinggi. Maka perlu minum obat teratur untuk mengontrol kondisinya. Beberapa
anak yang rewel tidak mau minum obat. Maka perlu di paksa untuk tetap
meminumnya.
 Kewajiban anak ikut kelas penuh
Biasanya anak ABK itu mudah ngambek. Jadi dia susah untuk masuk ke sekolah.
Namun bagaimana upaya guru untuk membuat anak tetap berada di sekolah. Ia
harus ikut kelas wajib dan umum. Tujuannya agar kemampuannya sama dan bisa
di rata – rata.
 Pelatihan ketrampilan lebih khusus
Dalam sekolah inklusi, anak – anak di latih dengan beberapa ketrampilan
pendukung. Misal kelas menjahit, kelas renang, kelas piano, dan lain – lain.
Tujuannya anak juga bisa berkarier dengan jalannya masing – masing.
 Edukasi pendidikan moral
Selain itu, anak juga di edukasi oleh beberapa pendidikan lain. Salah satunya
adalah pendidikan moral. Jadi mereka di beri pengertian tentang pelecehan
seksual itu seperti apa. Cara identifikasi bagaimana, dan jika ia mendapat
pelecehan apa yang harus di lakukan. Kemudian, anak juga di berikan pengertian
tentang bullying. Sehingga bisa mengatasi ketika berada di lingkungannya nanti.
Sebab anak ABK memang sangat rentan di bully oleh anak – anak lain
 Antisipasi anak ABK hilang
Lantas, anak ABK ini memang susah di tebak jalan pikirannya. Maksudnya
adalah pulang ke rumah, namun kadang juga tersesat atau ke sasar. Maka perlu
alat khusus untuk melakukan antisipasi jika terjadi kehilangan. Salah satunya
dengan cip detector. Kepolisian setempat melakukan basis data anak ABK tiap
wilayah. Sehingga bisa di lakukan pelacakan jika terjadi sesuatu.
 Anak berkembang sesuai dengan potensinya
Anak ABK yang masuk sekolah inklusi memiliki tujuan yang lebih terarah. Sebab
potensinya bisa di arahkan dengan baik. Di kembangkan sesuai dengan kemauan
dan bakat terpendamnya. Sehingga anak bisa berkembang di harmoni masyarakat
luas.
 Di perdalam ilmu agama
Tidak semua sekolah inklusi melakukan hal ini. Namun beberapa sekolah inklusi
yang baik, juga akan mengenalkan agama. Melatih anak untuk membaca Al
Quran dan bacaan keislaman lainnya. Tujuannya adalah agar anak juga bisa benar
– benar mengenal Tuhannya.

Diskusi Kelompok 6 Materi Konsep Anak Berkebutuhan Khusus

1. Pertanyaan dari Anisa Bella (kelompok 1):


Mungkin saya hanya ingin meminta contoh konkret mengenai kunci penanganan ABK
I+A=I, bagaimana sih contoh penanganannya kalo di kehidupan nyata misalnya saja jika
identifikasinya diketahui ternyata ABK tersebut termasuk tunagrahita lalu bagaimana
tahap asesmen dan intervensinya
Jawaban dari Afifah Indra Utami
Pertama melakukan tahap identifikasi, untuk anak tuna grahita ciri nya adalah mereka
mengalami kesulitan dalam bersosial, memahami aturan, berprilaku dalam kehidupan
sehari-hari, dan gamngguan berbicara. Kemudian dilanjutkan ketahap assesmen, diagnosa
yang lebih serius. Di ajak bicara dulu, apakah bicara nya nyambung, kemudian apakah
bisa memahami arahan yg disampaikan misal disuruh duduk diam, apakah dia mau
dudum atau malah berlarian. Bisa melakukan tes IQ untuk memastikan apakah IQ
mereka di bawah orang normal. Setelah bisa dipastikan dr hasil diagnosa dia tunagrahita,
maka bisa ditentukan intervensi nya, misal dengan mengajarkan cara menjalani
kehidupan secara mandiri pelan2, atau melakukan konsultasi dengn psikolog secara
bertahap.

2. Pertanyaan dari Desvia Alya (kelompok 9):


Bagaiamana perbedaan ABK sementara dengan anak normal? Apakah perlakuaanya
sama?
Jawaban dari Hayatun Nissa:
ABK yang bersifat sementara adalah anak-anak yang mengalami hambatan
belajar dan perkembangan disebabkan oleh faktor eksternal. Misalnya anak yang
mengalami emosi karena trauma akibat mengalami kekerasan fisik sehingga anak tidak
bisa belajar. Pengalaman traumatis seperti yang dapat menjadi sebuah hambatan bagi
anak untuk menjalani kehidupannya. Apabila peristiwa tersebut berlanjut dan tidak dapat
tertangani dengan baik, anak akan justru masuk kedalam kondisi ABK yang bersifat
permanen.

Untuk kondisi ABK yang bersifat permanen merupakan suatu kondisi dimana
anak-anak mengalami hambatan belajar dan perkembangan disebabkan oleh faktor
internal dan akibat langsung dari kondisi kecacatan. Misalnya pada anak yang kehilangan
fungsi pendengaran, penglihatan, gangguan perkembangan kecerdasan, gangguan
perkembangan interaksi sosial, gangguan gerak, gangguan emosi, dan tingkah laku. Pada
kondisi tersebut, anak-anak dihadapkan pada kondisi keterbatasan dalam kehidupannya
secara menetap.Dalam kehidupannya, ABK membutuhkan perhatian baik dari keluarga
maupun masyarakat sekitarnya. Pendidikan yang kita berikan kepada ABK berupa
pendampingan secara khusus dan berkelanjutan. Melalui pendidikan dapat mengetahui
kemampuan yang dimiliki ABK, untuk seterusnya akan dikembangkan dan berguna bagi
kehidupannya karena banyak ABK yang memiliki bakat yang tidak dimiliki oleh anak
normal pada umumnya. Tetapi abk sementara sebaiknya cepat ditangani agar tidak
menjadi bersifat permanen.

3. Pertanyaan dari Saidatun Nikmah (kelompok 1):


Dari banyaknya pelayanan ABK yg kalian sebutkan tadi seperti mendapat bimbingan
psikolog, terapist, dan bimbingan lainnya terutama sekolah inklusi itu sendiri, mungkin
tidak semua ABK bisa mendapatkan itu terutaman yang ada di desa dan kalangan
menengah ka bawah. Bagaimana pandangan kalian terhadap masalah tersebut dan adakah
yg dapat kita lakukan sebagai mahasiswa untuk permasalahan tersebut?
Jawaban dari Suziana Az Zahra dan Hifzatun Syaifa:
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memberdayakan orang tua dan masyarakat
untuk mengidentifikasi anak berkebutuhan khusus yang belum bersekolah di
lingkungannya. Identifikasi ini penting karena anak berkebutuhan khusus memerlukan
layanan yang disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan masing-masing secara
individual. Sebagai mahasiswa kita dapat melakukan pemberdayaan masyarakat dan
orang tua dalam identifikasi dilakukan dengan membekali masyarakat dan orang tua
tentang anak berkebutuhan khusus melalui ceramah dan pendampingan. Materi yang
perlu disampaikan yaitu pengertian dan karakteristik anak berkebutuhan khusus,
identifikasi sederhana anak berkebutuhan khusus,dan layanan bagi anak berkebutuhan
khusus. Selain penyampaian materi, perlu adanya pendampingan selama identifikasi.
Diasumsikan dengan adanya pemberdayaan masyarakat dan orang tua untuk identifikasi
anak berkebutuhan khusus, layanan untuk anak berkebutuhan khusus di desa.

Selanjutnya (syaifa): Layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus tidak merata
dan hanya terkonsentrasi di beberapa daerah. Hal ini terjadi karena minimnya
keberpihakan para pembuat kebijakan pada isu anak berkebutuhan khusus (ABK). Untuk
itu, berbagai daerah didorong membuat peraturan daerah atau peraturan gubernur khusus
tentang pendidikan inklusi. Belum adanya payung hukum tentang pendidikan inklusi itu
menyebabkan minimnya sekolah yang membuka diri pada ABK. Padahal setiap satuan
pendidikan pada dasarnya bisa menyelenggarakan pendidikan inklusi. Namun tetap harus
ada persyaratan seperti sarana prasarana bagi ABK dan guru pembimbing khusus. Jika
sekolah tidak memiliki fasilitas pendidikan inklusi, bisa dibicarakan dengan dinas
pendidikan setempat. Meminta sekolah umum untuk tidak menolak ABK, karena ABK
juga memiliki potensi dan kecerdasan.

Anda mungkin juga menyukai