Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PEMBELAJARAN UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Disusun oleh:

NAMA: ASTIA PRATAMA


NPM 206610072
Dosen Pembimbing : MIMI YULIANTI, S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENJASKESREK


FAKULTAS FKIP
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2021
Jl. Kaharuddin Nst No.113, Simpang Tiga, Kec. Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau 28284
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen Mimi
yulianti S.Pd.,M.Pd pada bidang study “psikologi pendidikan” Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang topik atau pun pembahasan makalah bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya menyadari bahwa makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
BAB 1
PENDULUHAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan penting dalam perkembangan anak karena,


pendidikan merupakan salah satu wahana untuk membebaskan anak dari
keterbelakangan, kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan merupakan salah satu bukti
perluasan akses dan mobilitas sosial dalam masyarakat baik secara horisontal maupun
secara vertikal. Selain itu pendidikan menjadi ukuran kemajuan suatu bangsa.
Pendidikan inklusif merupakan idiologi atau keinginan yang hendak diraih sebagaimana
cita-cita pendidikan secara umum, pendidikan inklusif harus menjadi tujuan dalam
upaya peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu pendidikan
inklusif tidak diartikan sebagai bentuk / model pendidikan atau pendekatan pendidikan
yang sekedar memasukan anak berkelainan ke sekolah reguler semata.

Sebagai konsekuensi dari berbagai pendapat bahwa pendidikan inklusi itu


menjadi ideologi atau cita - cita dan bukan sebagai alternatif model saja, maka akan
terjadi keragaman dalam implementasinya, antara negara yang satu dengan negara
yang lainnya antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya, antara sekolahyang
satu dengan sekolah yang lainnya. Proses menuju pendidikan inklusif akan sangat
tergantung kepada sumberdaya,sarana prasarana yang dimiliki oleh masing-masing
negara, daerah, atau sekolah.

Meskipun terjadi keragaman dalam implementasinya, tidak ada perbedaan


filosofi dan konsep yang digunakannya karena berangkat dari kemauan/niat yang sama
dalam rangka mengangkat memfopulairkan pendidikan inklusif menuju pendidikan yang
bermasyarakat, diperlukan adanya perubahan pemikiran, pemahaman dan sikap para
penyelenggara pendidikan (kepala sekolah, guru, administrator, atau pengambil
kebijakan pendidikan, orang tua, dan masyarakat pada umumnya) terhadap anak dan
pendidikan yang dapat memberikan layanan kepada masyarakat di sekitar yang
memerlukan.
1.2Rumusan Masalah

1. Apa itu anak berkebutuhan khusus?

2.Apa saja jenis anak berkebutuhan khusus?

3.bagaimana cara menghadapi anak berkebutuhan khusus ?

4.apa pembelajaran untuk ank berkebutuhan khusus?


BAB II
Pembahasan
1. Apa itu anak berkebutuhan khusus?
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan atau
keluarbiasaan, baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh
secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan
anak-anak lain yang seusia dengannya.

2. .Apa saja jenis anak berkebutuhan khusus?

Berikut ini adalah beberapa jenis anak berkebutuhan khusus yang membutuhkan penanganan
khusus dari orangtuanya:

1. Tunagrahita
Tunagrahita adalah seseorang yang mengalami masalah di dalam perkembangan mentalnya. Hal
ini bahkan bisa saja berupa kondisi keterbelakangan yang membuatnya mengalami masalah
dalam berbagai bidang, misalnya: kesulitan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi, kesulitan
dalam belajar dan memahami suatu masalah. Pada umumnya anak tunagrahita memang
membutuhkan penanganan khusus, meskipun tidak tertutup kemungkinan mereka untuk belajar
mandiri.

2. Tunanetra
Tunanetra adalah seseorang yang mengalami gangguan pada penglihatannya, baik itu berupa
gangguan total atau bahkan hanya sebagian penglihatan saja. Dalam kondisi seperti ini, seorang
anak haruslah mendapatkan pendidikan kebutuhan khusus sejak dini, terutama jika kondisi ini
memang dibawa anak sejak lahir.

3. Tunarungu
Seseorang yang mengalami gangguan pada fungsi pendengaran disebut tunarungu. Gangguan ini
bisa saja berupa kehilangan seluruh fungsi pendengaran atau bahkan sebagian saja. Pada
umumnya, anak tunarungu akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, termasuk
bersosialisasi dengan orang lain dan lingkungannya.

4. Tunalaras
Tunalaras adalah seseorang yang mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan baik terhadap
lingkungan dan juga orang-orang di sekitarnya. Anak tunalaras pada umumnya sulit untuk
berkomunikasi dan memiliki emosi yang tidak stabil, sehingga kerap tidak bisa bersosialisasi
dengan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya.

5. Tunadaksa
Tunadaksa adalah seseorang yang mengalami masalah / kelainan pada alat gerak tubuhnya.
Kondisi ini bisa saja berupa cacat permanen, terutama pada anak yang memang mengalami
masalah tersebut sejak lahir. Seorang anak tunadaksa biasanya akan membutuhkan seorang
pendamping dan juga pendidikan khusus untuk melatih gerak tubuhnya.

Selain kelima jenis anak berkebutuhan khusus di atas, masih ada jenis lainnya, yakni: anak yang
mengalami masalah dalam belajar (lambat mencerna pelajaran), anak yang mengalami masalah
ketika mempelajari sesuatu dengan spesifik, serta anak yang terlalu cerdas, dan juga anak yang
memiliki gangguan ketika berkomunikasi dengan orang lain.

3. bagaimana cara menghadapi anak berkebutuhan khusus ?

Karena berbeda dari umumnya, maka anak-anak kebutuhan khusus tentunya membutuhkan
kasih sayang dan perhatian yang lebih spesifik. Nah berikut ini beberapa cara menangani
anak-anak berkebutuhan khusus.

1. Orang Tua Harus Lebih Terbuka Pemikirannya


Sebelum menangani anak, tentunya pihak orang tua sendiri haruslah lebih terbuka
pemikirannya mengenai anak-anak berkebutuhan khusus ini. Sikap keterbukaan ini tentunya
harus anda tunjukkan dari rasa menerima segala kondisi anak anda saat ini. Dari sikap
keterbukaan ini lah anda bisa mencari usaha dan cara yang tepat untuk mendidik anak anda.
Tanamkan ke dalam diri anda jika anak berkebutuhan khusus bukanlah aib yang harus
ditutupi. Jika hal ini anda lakukan hanya akan memperparah kondisi anak anda ketika sudah
dewasa.

2. Lakukan Pengawasan Sedari Dini


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, anak-anak kebutuhan khusus tentunya membutuhkan
pengawasan yang lebih dibandingkan anak-anak pada umumnya, Untuk itu pentingnya
pengawasan sedari dini terkait tumbuh kembang anak. Cara ini dilakukan agar orang tua
dapat mengetahui setiap tahap perkembangan anak. Sehingga nantinya bis asedikit waspada
bila terjadi pertumbuhan fisik dan mental yang tidak mengalami perubahan dalam waktu
yang lama.

3. Berikan Motivasi, Perhatian dan Bimbingan


Anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus tentunya membutuhkan motivasi, perhatian,
serta bimbingan yang lebih dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Dengan perhatian dan
motivasi yang besar dan intens tentunya membantu anak bisa berkembang menjadi lebih
baik lagi. Tentu butuh kesabaran yang ekstra bagi orang tua yang menangani anak-anak
berkebutuhan khusus namun semua ini demi perkembangan anak yang lebih maksimal.

4. Adaptasi Dengan Anak


Dibutuhkan adaptasi antara pengasuh, orang tua, serta anak-anak kebutuhan khusus sendiri.
Jika adaptasi tersebut tidak berjalan dengan lancar, tentu segala cara yang dilakukan tidak
akan membantu perkembangan anak. Ketika proses adaptasi bisa berjalan dengan baik, tentu
membuat segala proses selanjunya berjalan dengan mudah. Adaptasi yang baik tentu akan
membantu anda memahami kondisi serta potensi anak.

5. Meningkatkan Kedekatan Emosional Dengan Anak


Kedekatan emosional menjadi salah satu bagian penting yang harus ada ketika anda
menangani anak-anak berkebutuhan khusus. Kedekatan emosional ini dibutuhkan agar anak
anak bisa percaya serta menjadi dekat dengan anda. Ketika sudah terjalin kedekatan
emosional yang tinggi tentunya anak akan merasa aman dan terbuka dengan anda.
6. Ajari Anak Untuk Mengeksplor Ketrampilannya
Orang tua dengan anak-anak berkebutuhan khusus tentunya membutuhkan energi
ekstraketika mendidik anak-anaknya. Meskipun anak-anak anda memiliki kebutuhan khusus
namun sudha emnjadi sebuah kewajiban bagi orang tua untuk mendampingi dan
mendidiknya. Anda bisa mengisi waktu luangnya untuk rekreasi atau membuat ketrampilan
yang dapat membantu fokus serta kosentrasi anak. Dari hal-hal semacam ini, anda bisa
mengetahui potensi yang dimiliki anak sehingga membuat anak menjadi lebih produktif.

7. Tanamkan Kemandirian Sedari Dini


Pada dasarnnya anak-anak kebutuhan khusus sama saja seperti anak-anak umum lainnya.
Sehingga anda tak perlu memanjakan anak terlalu berlebihan. Tanamkan kemandirian pada
anak sedari dini sehingga anak bisa bertahan di lingkungannya. Ajari anak-anak kebutuhan
khusus ketrampilan-ketrampilan dasat seperti makan, mandi, berangkat sekolah, dan lainnya.
Jika hal-hal seperti ini terus anda ajarkan kepada anak-anak anda tentunya bukan tidak
mungkin jika anak kebutuhan khusus dapat hidup selayaknya anak lainnya.

8. Lakukan Kerjasama Dengan Sekolah


Menjalin kerja sama dengan pihak sekolah menjadi hal penting yang harus anda perhatikan.
Sehingga sangat disarankan bagi pihak orang tua untuk bersikap proaktif serta bisa menjalin
kerja sama yang baik dengan pihak sekolah. Hal ini dilakukan agar membantu anda untuk
mengetahui perkembangan mental, sikap, serta karakter anak. Sehingga nantinya anda bisa
lebih mudah mengetahui cara yang tepat menangani anak-anak dengan kebutuhan yang
khusus.

9. Lakukan Pembiasaan Mengenai Sanksi dan Hukuman


Anaka-anak kebutuhan khusus juga perlu diajarkan tentang aturan dan norma yang berlaku
serta kesalahan yang dilakukannya. Sehingga ketika anak melakukan sebuah kesalahan tentu
anda harus memberitahu anak jika hal tersebut merupakan perbuatan yang salah. Namun
sebisa mungkin hindari hal-hal yang bersifat kekerasan dan usahakan untuk memberikan
pengertian kepada anak anda. Jika hal ini bisa anda lakukan dengan baik, maka tentunya
memudahkan anak untuk memahami hal mana yang salah dan benar.
10. Pelajari Kebiasaan dan Kebutuhan Anak
Tentunya karena kondisinya yang berbeda, anak-anak kebutuhan khusus memiliki kebutuhan
dan kebiasaan yang berbeda. Sehingga sebagai orang tua penting untuk mengetahui kedua
hal tersebut. Dengan memahami kebutuhan dan kebiasaan anak tentunya membuat anda
semakin terbiasa menghadapi anak-anak dengan kebutuhan khusus.

11. Ikuti Saran-Saran Pakar


Bagi anda yang tidak terlalu memahami dengan baik cara tepat untuk menangani anak-anak
kebutuhan khusus. Anda bisa mencoba untuk meminta saran dari pakar, entah dari guru, ahli
psikologi, ataupun ahli-ahli lainnya di bidang tersebut. Sehingga nantinya anda bisa
mendapatkan cara yang tepat untuk menangani anak-anak anda.

12. Pilihlah Sekolah Yang Tepat


Anak-anak kebutuhan khusus tentunya bisa mengalami resiko bullying karena kondisi nya
yang berbeda dari anak-anak umumnya. Sehingga pemilihan sekolah merupakan hal penting
yang harus anda perhatikan. Hal ini karena sekolah menjadi pendukung dari perkembangan
anak agar dapat lebih berkembang.

13. Ikutkan Anak Pada Terapi-Terapi Yang Ada


Banyak sekali terapi-terapi penyembuhan yang memang ditujukan untuk anak-anak
kebutuhan khusus. Untuk itu sebisa mungkin bawalah anak-anak anda untuk rutin mengikuti
terapi-terapi yang ada. Bisa jadi terapi yang rutin tersebut dapat membantu anak untuk hidup
selayaknya anak-anak lainnya.
Nah itu tadi beberapa cara menangani anak-anak kebutuhan khusus yang bisa anda lakukan.
Yang terpenting adalah, sikap sabar yang ekstra sehingga anak-anak kebutuhan khusus
tersebut bisa berkembang dengan maksima

4. apa pembelajaran untuk ank berkebutuhan khusus?

Metode pengajaran yang umum digunakan dalam pengajaran anak berkebutuhan khusus
yaitu komunikasi, analisis tugas, intruksi langsung, prompts dan pembelajaran kooperatif. Sangat
penting bagi guru dalam memilih strategi ataupun metode pengajaran yang efektif untuk anak
berkebutuhan khusus. Tujuannya adalah agar anak bisa mendapatkan pembelajaran yang baik
dan bermanfaat.

Dalam kegiatan belajar tidak akan lepas dari komunikasi, apabila tercipta komunikasi yang baik
antara siswa dengan guru maka akan tercipta suasana belajar yang baik, dan sebaliknya apabila
antara siswa dengan guru tercipta komunikasi yang kurang baik, maka akan tercipta suasana
belajar yang kurang baik, karena itu metode pengajaran yang utama untuk anak berkebutuhan
khusus adalah komunikasi.

Kedua adalah analisis tugas, analisis tugas di maksudkan untuk mendeskripsikan tugas-tugas
yang harus dilakukan ke dalam indikator-indikator kompetensi.

Tujuan dari analisis tugas ini sendiri adalah untuk mengetahui apakah anak tersebut sudah
melakukan tugasnya sesuai dengan kompetensi yang dituntut kepadanya.

Ketiga adalah intruksi langsung, metode ini memberikan pengalaman belajar yang positif dengan
itu dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi untuk berprestasi, karena pada metode ini
menggunakan pendekatan selangkah-selangkah yang terstruktur dengan cermat dalam intruksi
atau perintah.

Keempat prompts, prompt merupakan bantuan yang diberikan pada anak untuk menghasilkan
respon yang benar. Prompts memberikan anak informasi tambahan atau bantuan untuk
menjalankan instruksi. Adapun jenis-jenis dari prompts yaitu verbal prompts, modeling, gestural
prompts, psycal promp, peer tutorial, dan cooperative learning.

Terakhir adalah pembelajaran kooperatif, merupakan salah satu cara yang efektif dan
menyenangkan untuk mengarahkan beberapa siswa dengan berbagai kemampuan untuk
menyelesaikan salah satu tugas.

Tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah mengembangkan lingkungan yang positif dan mendukung,
yang mendorong penghargaan pada diri sendiri, menghargai pendapat orang lain, dan menerima
perbedaan individu. Untuk penerapan metode-metode tersebut seorang guru, harus mampu melihat
kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh anak, dengan itu seorang guru dapat menentukan metode
apa yang akan ia gunakan dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai kegiatan belajar yang efektif.
BAB III
Penutup

Kesimpulan
1. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam prosesperkembangannya
secara signifikan mengalami penyimpangan baik fisik, mental, intelektual, sosial,
emosional dibandingkan dengan anak lain seusianya sehingga memerlukan
pendidikan khusus.
2. Pendidikan inklusif adalah layanan pendidikan yang mengupayakan semua
anak termasuk anak berkebutuhan khusus dilayani sesuai dengan kemampuan
dan kebutuhannya di sekolah terdekat dalam kelas biasa bersama teman
sebayanya dengan memperhatikan perbedaannya.
3. Ciri-ciri sekolah inklusif: Karena di dalamnya terdiri dari bermacam ragam
anak, termasuk anak berkebutuhan khusus, maka sekolah harus memperhatikan
aksesibilitas
fisik dan aksesibilitas nonfisik supaya layanan terhadap semua anak dapat
maksimal.
4. Dalam pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus di kelas inklusif, guru
harus memperhatikan prinsip-prinsipumum pembelajaran dan juga prinsip-prinsip
khusus pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus yang sesuai dengan
kelainan anak.

Penutup
Demikianlah, dengan selesainya kesimpulan, maka segala apa yang direncanakan
dalam makalah ini telah diselesaikan dan hasilnya telah dilaporkan sebagaimana
adanya, serta hanya inilah yang penulis sajikan sebagai hasil kerja keras selama ini.
Apa yang disajikan ini tentunya hanya merupakan bagian terkecil dari apa yang
seharusnya dipikirkan, dikuasai dan dilaksanakan serta dikembangkan untuk
pengembangan pendidikan bagi semua anak, Khususnya dalam setting pendidikan

Anda mungkin juga menyukai