Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PERTUMBUHAN DAN KEMATANGAN

DIRI PADA MASA REMAJA

DISUSUN OLEH:

Nama : Ahmad Yahya Nurshodik

NPM : 206610049

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU


2020/2021

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….

DAFTAR ISI………………………………………………………………………

BAB I

A.latar Belakang…………………………………………………………………...3

B,Rumusan Masalah……………………………………………………………….5

C,Tujuan Masalah…………………………………………………………………5

BAB II

A.Ciri Perkembangan Masa Remaja……………………………………………….6

B.Perkembangan Masa Remaja Awal Dan Akhir………………………………….9


C.Perubahan Yang Terjadi Pada Masa Remaja……………………………………11
D.Tugas Tugas Perkembangan Pada Masa Remaja………………………………..14

PENUTUP
A.Kesimpulan……………………………………………………………………..15
B.Saran…………………………………………………………………………….15

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja adalah fase perkembangan yang dinamis dalam


kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan periode transisi dari
masa anak-anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan
perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial yang berlangsung
pada dekade kedua masa kehidupan (Pardede, 2008). Pada masa
tersebut remaja ingin mencari identitas dirinya dan lepas dari
ketergantungan dengan orang tuanya, menuju pribadi yang mandiri
(Gunarsa, 2006). Proses pemantapan identitas diri ini tidak selalu
berjalan mulus, tetapi sering bergejolak. Oleh karena itu, banyak ahli
menamakan periode ini sebagai masa-masa storm and stress (Irwanto,
2002). Suatu masa di mana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat
dari perubahan fisik dan kelenjar. Dengan demikian remaja mudah
terkena pengaruh dari lingkungan (Gunarsa, 2006). Masa remaja awal
berada pada masa puber yaitu suatu tahap dalam perkembangan di
mana terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan
reproduksi. Gejala pubertas ini dapat ditandai dengan “menarche” atau
haid pertama pada anak perempuan. Variasi pada usia saat terjadinya
pubertas menimbulkan banyak masalah pribadi maupun sosial bagi
anak. Hal ini sebagai akibat dari ketidakmatangan sosial dan kognitif
(daya pikir) mereka, dihubungkan dengan perkembangan fisik yang
lebih awal (Hurlock, 2005). Keluarga memegang peranan penting

3
dalam pembentukan kepribadian anak. Hubungan orang tua-anak yang
salah sering merupakan sumber gangguan penyesuaian diri. Kegagalan
remaja dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi,
akan menimbulkan 2 rasa rendah diri, dikucilkan dari pergaulan,
cenderung berperilaku asosial ataupun antisosial, bahkan lebih ekstrim
bisa menyebabkan gangguan jiwa (Maramis, 2005). Komunikasi orang
tua dan anak adalah suatu proses hubungan antara orang tua (ibu dan
ayah) dan anak yang merupakan jalinan yang mampu memberi rasa
aman bagi anak melalui suatu hubungan yang memungkinkan
keduanya untuk saling berkomunikasi sehingga adanya keterbukaan,
percaya diri dalam menghadapi dan memecahkan masalah (Gunarsa
dan Gunarsa, 2004). Pola asuh orang tua juga berpengaruh terhadap
perkembangan kepribadian anak. Kondisi keluarga yang harmonis,
saling terbuka, akrab, memberikan dampak yang positif terhadap
perkembangan remaja (Gunarsa, 2006). Berdasarkan hal-hal di atas,
penulis ingin mengetahui apakah keakraban yang terjalin antara orang
tua dengan anaknya; khususnya remaja putri dapat mempengaruhi
cepat-lambatnya usia menarche.

4
B. Rumusan Masalah

1. Ciri-ciri masa remaja?


2. Perkembangan masa remaja awal dan akhir?
3. Perubahan yang terjadi pada masa remaja?
4. Tugas-tugas perkemangan pada masa remaja?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui ciri-ciri masa remaja


2. Untuk mengetahui perkembangan masa remaja awal dan akhir
3. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada masa remaja
4. Untuk mengetahui tugas-tugas perkembangan pada masa remaja

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. CIRI-CIRI MASA REMAJA


Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual.
Sifat khas remaja mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai
petualangan dan tantangan serta cenderung berani menanggung risiko atas
perbuatannya tanpa didahului oleh pertimbangan yang matang (Kemenkes
RI, 2015). Menurut World Health Organization (WHO), remaja adalah
penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun, menurut Peraturan Kesehatan
RI Nomor 25 tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-
18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
(BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah.
Remaja adalah seseorang yang tumbuh menjadi dewasa mencakup
kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Dimana remaja
mempunyai rasa keingintahuan yang besar dan sedang mengalami proses
perkembangan sebagai persiapan memasuki masa dewasa.
1. Ciri-ciri Remaja Ciri remaja menurut (Putro, 2017),
a. Masa remaja sebagai periode yang penting Pada periode
remaja, baik akibat langsung maupun akibat jangka panjang
tetaplah penting. Perkembangan fisik yang begitu cepat disertai
dengan cepatnya perkembangan mental, terutama pada masa awal
remaja. Semua perkembangan ini menimbulkan perlunya
penyesuaian mental serta perlunya membentuk sikap, nilai, dan
minat baru.
b. Masa remaja sebagai periode peralihan Pada fase ini, remaja
bukan lagi seorang anak dan bukan juga orang dewasa. Kalau

6
remaja berperilaku seperti anak-anak, ia akan diajari untuk
bertindak sesuai dengan umurnya. Kalau remaja berusaha
berperilaku sebagaimana orang dewasa, remaja seringkali dituduh
terlalu besar ukurannya dan dimarahi karena mencoba bertindak
seperti orang dewasa. Di lain pihak,status remaja yang tidak jelas
ini juga menguntungkan karena status memberi waktu kepadanya
untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola
perilaku, nilai, dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya.
c. Masa remaja sebagai periode perubahan Tingkat perubahan
dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan
tingkat perubahan fisik. Selama awalmasa remaja, ketika
perubahan fisik terjadi dengan pesat, perubahan perilaku dan sikap
juga berlangsung pesat. Kalau perubahan fisik menurun, maka
perubahan sikap dan perilaku juga menurun.
d. Masa remaja sebagai usia bermasalah Setiap periode
perkembangan mempunyai masalahnya sendiri-sendiri, namun
masalah masa remaja sering menjadi persoalan yang sulit diatasi
baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan.
Ketidakmampuan mereka untuk mengatasi sendiri masalahnya
menurut cara yang mereka yakini, banyak remaja akhirnya
menemukan bahwa penyelesaiannya tidak selalu sesuai dengan
harapan mereka.
e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas Pada tahun-tahun
awalmasa remaja, penyesuaian diri terhadap kelompokmasih tetap
penting bagi anak laki-laki dan perempuan. Lambat laun mereka
mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi dengan
menjadi sama dengan teman-teman dalam segala hal, seperti
sebelumnya. Status remaja yang mendua ini menimbulkan suatu

7
dilema yang menyebabkan remaja mengalami “krisis identitas”
atau masalah-masalah identitas ego pada remaja.
f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
Anggapan stereotip budaya bahwa remaja suka berbuat semaunya
sendiri, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung berperilaku
merusak, menyebabkan orang dewasa yang harus membimbing
dan mengawasi kehidupan remaja yang takut bertanggung jawab
dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang normal.
g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik Masa remaja
cenderung memandang kehidupan melalui kacamata berwarna
merah jambu. Ia melihat dirinya sendiri dan orang lain
sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya,
terlebih dalam hal harapan dan cita-cita. Harapan dan cita-cita
yang tidak realistik ini, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga
bagi keluarga dan teman-temannya, menyebabkan meningginya
emosi yang merupakan ciri dari awal masa remaja. Remaja akan
sakit hati dan kecewa apabila orang lain mengecewakannya atau
kalau ia tidak berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkannya
sendiri.
h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa Semakin
mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja menjadi
gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan untuk
memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa.
Berpakaian dan bertindak seperti orang dewasa ternyata belumlah
cukup. Oleh karena itu, remaja mulai memusatkan diri pada
perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa, yaitu merokok,
minum minuman keras, menggunakan obatobatan, dan terlibat
dalam perbuatan seks bebas yang cukup meresahkan. Mereka

8
menganggap bahwa perilaku yang seperti ini akan memberikan
citra yang sesuai dengan yang diharapkan mereka

B. PERKEMBANGAN MASA REMAJA AWAL DAN


AKHIR
Usia remaja terbagi dalam tiga fase, yaitu fase remaja awal (usia 12 tahun
sampai 15 tahun), fase remaja tengah (usia 15 tahun sampai 18 tahun), dan
fase remaja akhir (usia 18 tahun sampai 21 tahun) (Monks, 2006). Fase
remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju ke dewasa. Selain itu,
diusia remaja juga dipandang sebagai masa kegoncangan, ketidakstabilan,
pemberontakan, krisis dan pembangkangan didalam dirinya. Fase
transisi/peralihan, penting bagi remaja karena remaja menghadapi berbagai
persoalan yang tidak dapat diselesaikan sendiri tanpa adanya dukungan,
arahan, dan dorongan dari orang-orang disekitarnya terutama yang
terdekat adalah orang tua. Karena, remaja merupakan masa peralihan dari
anak-anak menuju ke dewasa, dan merupakan masa kegoncangan,
ketidakstabilan, pemberontakan, krisis dan pembangkangan dalam dirinya,
sehingga remaja banyak melakukan suatu penyimpangan perilaku. Hal ini
sesuai yang diungkapkan oleh Sarlito (2012) bahwa remaja banyak
melakukan penyimpangan perilaku. Hal tersebut terjadi karena jiwa remaja
yang masih berkembang, namun ketika ia masuk usia dewasa, dengan
jiwanya yang lebih stabil dan lingkungannya pun juga sudah lebih stabil,
maka biasanya gejala-gejala penyimpangan perilaku pun akan hilang sendiri.
Selain fase transisi dan penyimpangan perilaku, remaja juga mengalami
perkembangan sosial dan kepribadian yang mengarah ke sesuatu yang
negatif. Dikatakan oleh Somantri (2007) bahwa perkembangan sosial pada
masa remaja dengan menampilkan atau menunjukkan kecenderungan
menyendiri, menunjukkan sikap antisosial sehingga masa remaja sering kali
disebut fase negatif. Adapun yang mengatakan demikian fase negatif pada

9
remaja ditunjukkan oleh tingkah laku antisosial, yang dipengaruhi oleh
faktor lingkungan keluarga si remaja. Faktor lingkungan keluarga ini
timbulnya perubahan pada diri remaja. Perubahan dari anak-anak menuju
ke dewasa yaitu pada remaja, menimbulkan beberapa kekhawatiran pada
dirinya. Seperti fase transisi, perilaku antisosial, perilaku menyimpang bisa
dikatakan sebagai suatu konsep diri yang mengalami perubahan. Konsep diri
yang berubah-ubah dialami remaja awal dapat terjadi tiap waktu dan situasi
pada diri remaja. Yang menjadikan berubahnya konsep diri yang terjadi
pada remaja adalah lingkungan pertama yang sejak pertama kalinya remaja
hidup di lingkungan terdekat yaitu lingkungan keluarga termasuk di
dalamnya adalah orang tua. Perubahan-perubahan konsep diri tersebut
adalah perubahan diri remaja yang berkaitan dengan identitas diri Karena
mengalami perubahan, maka identitas diri inilah yang perlu dibentuk oleh
remaja awal adalah kepercayaan diri. Dimana hal tersebut sesuai yang
dikemukakan oleh Hurlock (2004) bahwa pada awal remaja individu
umumnya kehilangan rasa percaya diri. Dan menurut Monks, F.J., dkk
(2006), bahwa awal remaja yaitu usia remaja awal (12-15 tahun). Dengan
demikian telah terjadi pada remaja awal yaitu dimana konsep diri yang
mengalami perubahan. Konsep diri yang berubah terjadi pada remaja
sehingga menimbulkan kekhawatiran identitas diri yang dimilikinya. Oleh
sebab itu, kepercayaan diri diperlukan bagi remaja awal untuk membentuk
identitas diri yang positif. Dan, kepercayaan diri itu penting bagi remaja
awal karena merupakan suatu perkembangan kepribadian. Yang dimaksud
dengan perkembangan kepribadian menurut Erikson (dalam Papalia dan
Olds, 2001) adalah perkembangan kepribadian yang penting pada masa
remaja adalah pencarian identitas diri. Pencarian identitas diri merupakan
sesuatu yang sedang atau yang akan dibangun oleh remaja awal terhadap
dirinya, positif atau negatif. Jika identitas diri yang positif, maka remaja
memiliki kepercayaan diri sedangkan apabila identitas diri yang negatif

10
maka remaja awal tidak memiliki kepercayaan diri. Remaja awal banyak
yang mengalami ketidakpercayaan diri maupun rendah kepercayaan dirinya.
Ditandai adanya sikap pesimis, merasa tidak mampu, penilaian negatif
terhadap dirinya. Terkait hal tersebut, Maslow (dalam Mochamad, N., 2005)
mengemukakan bahwa kepercayaan diri diawali oleh konsep diri.
Kepercayaan diri yang rendah merupakan suatu umpan balik dari konsep
diri negatif. Konsep diri negatif adalah awal terjadinya, kepercayaan diri
yang rendah. Sehingga diri individu khususnya remaja awal, kurang
mengenali dan memahami dan tidak rasional serta penerimaan pengalaman
yang diterima juga negatif. Remaja awal akan menilai bahwa dirinya negatif,
tidak mampu, tidak yakin akan dirinya, menilai dirinya tidak mampu
merencanakan serta kurang dan/atau tidak bertanggung jawab atas
keputusan yang diambil. Reaksi individu terhadap seseorang ataupun
terhadap suatu peristiwa, dipengaruhi oleh cara berpikirnya. Individu
remaja awal dengan rasa percaya diri yang lemah, cenderung mempersepsi
segala sesuatu dari sisi negatif.
C. PERUBAHAN YANG TERJADI PADA MASA REMAJA
Masa remaja adalah masa di mana perilaku kaum remaja ingin
mencoba hal-hal baru bahkan yang didorong oleh rangsangan seksual.
Pentingnya mengetahui perubahan fisik masing-masing remaja agar
mereka tidak terjerumus dalam hubungan seks pranikah dengan segala
akibatnya.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan KIE Kesehatan Reproduksi untuk


Petugas Kesehatan di Tingkat Pelayanan Dasar, Kementerian
Kesehatan, menjelaskan perubahan fisik saat remaja terjadi begitu
cepat dan tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan. Hal tersebut
dapat membingungkan para remaja sehingga perlu bimbingan dan
dukungan lingkungan di sekitarnya agar tidak salah melangkah.

11
Perubahan fisik pada remaja terjadi karena pertumbuhan fisik
termasuk pertumbuhan organ-organ reproduksi (organ seksual)
menuju kematangan. Perubahan ini dapat dilihat dari tanda-randa seks
primer dan seks sekunder.

Tanda-tanda seks primer, yakni berhubungan langsung dengan organ


seks seperti haid dan mimpi basah. Sementara tanda-tanda seks
sekunder, pada remaja laki-laki terjadi perubahan suara, tumbuhnya
jakun, penis dan buah zakar bertambah besar, terjadinya ereksi dan
ejakulasi, badan berotot, tumbuhnya kumis, cambang dan rambut di
sekitar kemaluan dan ketiak.
Pada remaja putri ditandai dengan payudara membesar, pinggul
melebar, dan tumbuhnya rambut di ketiak dan sekitar kemaluan.
Perubahan fisik juga dapat dilihat dari perubahan kejiwaan. Secara
emosi, remaja lebih sensitif seperti mudah menangis, cemas, frustasi,
dan tertawa. Kemudian secara intelegensia, remaja mampu berpikir
abstrak, dan senang memberikan kritik. Namun di antara itu semua
yang penting diperhatikan adalah keingintahuan anak remaja terhadap
hal yang baru, sehingga muncul perilaku ingin mencoba-coba
termasuk perilaku seks pranikah.Dari segi kesehatan reproduksi,
perilaku ingin mencoba dalam bidang seks sangatlah rawan karena
dapat mengakibatkan dampak buruk yang merugikan masa depan,
terutama remaja perempuan. Akibatnya bagi remaja akan menambah
risiko tertular penyakit menular seksual seperti, gonore, sifilis, herpes
simpleks (genitalis), clamidia, kondiloma akuminata, dan HIV/AIDS.
Remaja perempuan terancam kehamilan yang tidak diinginkan,
pengguguran kandungan yang tidak aman, infeksi organ reproduksi,

12
anemia, kemandulan, dan kematian karena pendarahan atau keracunan
kehamilan. Dampak lainnya depresi, hilang kesempatan melanjutkan
pendidikan dan melahirkan bayi kurang sehat.Akibat buruk itu tidak
hanya berdampak pada pasangan, tapi juga orang tua, keluarga, dan
masyarakat. Sehingga, perlu pembinaan kesehatan reproduksi remaja
untuk memberikan informasi dan pengetahuan yang berhubungan
dengan perilaku hidup sehat bagi remaja. Dengan pengetahuan yang
memadai tentang perubahan fisik, dan akibat melakukan seks
pranikah, para remaja diharapkan mampu memelihara kesehatan
dirinya agar dapat memasuki masa kehidupan berkeluarga dengan
reproduksi yang sehat.

D. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PADA MASA REMAJA


 Mampu menerima keadaan fisiknya;
 Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa;
 Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok
yang berlainan jenis;
 Mencapai kemandirian emosional;
 Mencapai kemandirian ekonomi;
 Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang
sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota
masyarakat;
 Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa
dan orang tua;
 Mengembangkan perilaku tanggung jawab social yang
diperlukan untuk memasuki dunia dewasa;
 Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan;

13
 Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab
kehidupan keluarga.
Hal senada diungkapkan oleh Zulkifli (2005: 76) tentang tugas
perkembangan remaja adalah :

Bergaul dengan teman sebaya dari kedua jenis kelamin


Mencapai peranan social sebagai pria atau wanita
Menerima keadaan fisik sendiri
Memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan
Memilih pasangan dan mempersiapkan diri untuk berkeluarga
Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwa
tugas-tugas perkembangan remaja adalah sikap dan perilaku dirinya
sendiri dalam menyikapi lingkungan di sekitarnya. Perubahan yang
terjadi pada fisik maupun psikologisnya menuntut anak untuk dapat
menyesuaikan diri dalam lingkungan dan tantangan hidup yang ada
dihadapannya.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dibandingkan pertumbuhan pada masa anak-anak yang relative


berjalan lambat, kematangan masa pubertas atau masa remaja awal ini
terjadi dengan sangat cepat. Ditandai dengan perubahan fisik yang sangat
menonjol baik laki-laki maupun perempuan begitu pula halnya dengan
perubahan-perubahan kognitif yang mengesankan yang membedakannya
dengan anak-anak.Percepatan perkembangan dalam masa remaja yang
berhubungan dengan pemasakan seksualitas, juga mengakibatkan suatu
perubahan dalam perkembangan sosial remaja.

B. Saran
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan kritik dan saran
yang sifaatnya membangun penulis sangat harapkan.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/firlitanurulkharisma/makalah-perkembangan-remaja

https://aprileopgsd.wordpress.com/2014/01/26/makalah-masa-perkembangan-remaja/

https://leriansumiwi18100.home.blog/2018/12/13/contoh-makalah-psikologi-
perkembangan-masa-remaja/

16

Anda mungkin juga menyukai