Disusun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat menyelesaikan tugas “Makalah
Pertumbuhan dan Perkembangan Psikologi Remaja” ini tepat pada waktunya. Tak
lupa sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita nanti-nanti syafaatnya di akhir masa.
Amin ya robbal’alamin.
Semoga Allah SWT selalu membalas segala kebaikan mereka dan selalu
memberikan berkah-Nya. Kami sebagai manusia biasa menyadari bahwa
penyusunan dari makalah ini masih belum sempurna dan pastinya ada
kekurangan, kesempurnaan hanya ada pada Allah semata.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan demi
kebaikan makalah ini kedepannya. Akhir kata, kami seluruh penyusun berharap
agar makalah ini mampu memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya bagi
para pembaca dan di lingkungan akademis. Amin ya robbal’alamin.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................
B. Tujuan..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..................................................................................
B. Saran............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan salah satu periode yang dijalani dalam
rentang kehidupan manusia. Pada masa ini, remaja mengalami suatu
periode peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Menurut
Papalia, Olds dan Feldman (2009), masa remaja merupakan masa
peralihan yang berlangsung sejak usia sekitar 10 atau 11 tahun sampai
masa akhir atau usia dua puluhan awal yang melibatkan perubahan besar
dalam aspek fisik, kognitif dan sosial yang saling berkaitan. Remaja juga
mengalami perkembangan pada aspek emosi yang ditunjukkan melalui
perilaku remaja (Santrock, 2007).
Masa remaja adalah fase perkembangan yang dinamis dalam
kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan periode transisi dari
masa anak-anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan
perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial yang berlangsung pada
dekade kedua masa kehidupan (Pardede, 2008). Pada masa tersebut remaja
ingin mencari identitas dirinya dan lepas dari ketergantungan dengan
orang tuanya, menuju pribadi yang mandiri (Gunarsa, 2006). Proses
pemantapan identitas diri ini tidak selalu berjalan mulus, tetapi sering
bergejolak. Oleh karena itu, banyak ahli menamakan periode ini sebagai
masa-masa storm and stress (Irwanto, 2002). Suatu masa di mana
ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan
kelenjar. Dengan demikian remaja mudah terkena pengaruh dari
lingkungan (Gunarsa, 2006).
Pada perkembangan psikososial, Erikson (dalam Papalia, 2009)
mengatakan bahwa remaja dalam masa pencarian identitas, remaja
membentuk identitas mereka dengan menggabungkan identifikasi dari
lingkungan seperti lingkungan keluarga, sekolah dan tempat tinggal.
Identitas yang terbentuk saat remaja menyelesaikan tiga persoalan besar
seperti pilihan pekerjaan, pemilihan nilai-nilai untuk diterapkan dalam
hidup dan perkembangan identitas sosial mereka.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi
Perkembangan
2. Tujuan Khusus
a. Untuk Mengetahui Masa Remaja
b. Untuk Mengetahui Karakteristik Remaja
c. Untuk Mengetahui Perubahan Pada Remaja
d. Untuk Mengetahui Kebutuhan Remaja
e. Untuk Mengetahui Tugas-Tugas Perkembangan Pada Masa
Remaja
f. Untuk Mengetahui Mencari Identitas Diri Pada Remaja
g. Untuk Mengetahui Anak Gadis Pada Masa Remaja
h. Untuk Mengetahui Masalah Yang Dialami Oleh Gadis Remaja
Pada Masa Pubertas
i. Untuk Mengetahui Study Kasus Psikologi Perkembangan Remaja
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masa Remaja
Remaja yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal
dari bahasa Latin adolescere yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk
mencapai kematangan”. Menurut Mappiare (1982) masa ini berlangsung
antara umum 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun
sampai dengan 22 tahun bagi pria.
Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa
anak menuju masa dewasa. Pada masa ini individu mengalami berbagai
perubahan, baik fisik maupun psikis. Perubahan yang tampak jelas adalah
perubahan fisik, dimana tubuh berkembang pesat sehinggaa mencapai
bentuk tubuh orang dewasa yang disertai pula dengan berkembangnya
kapasitas reproduktif. Selain itu remaja juga berubah secara kognitif dan
mulai mampu berpikir abstrak seperti orang dewasa. Pada periode ini pula
remaja mulai melepaskan diri secara emosional dari orang tua dalam
rangka menjalankan peran sosialnya yang baru sebagai orang dewasa.
Secara umum masa remaja dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
sebagai berikut :
1. Masa remaja awal (12-15 tahun)
Pada masa ini individu mulai meninggalkan peran sebagai anak-
anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik
dan tidak tergantung pada orang tua. Fokus dari tahap ini adalah
penerimaaan terhadap bentuk dan kondisi fisik serta adanya
konformitas yang kuat dengan teman sebaya.
2. Masa remaja pertengahan (15-18 tahun)
Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berpikir
yang baru. Teman sebaya masih memiliki peran yang penting, namun
individu sudah lebih mampu mengarahkan diri sendiri (selfdirected).
Pada masa ini remaja mulai mengembangkan kematangan tingkah
laku, belajar mengendalikan impulsivitas, dan membuat keputusan-
keputusan awal yang berkaitan dengan tujuan vokasional yang ingin
dicapai. Selain itu penerimaan dari lawan jenis menjadi penting bagi
individu.
3. Masa remaja akhir (19-22 tahun)
Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran-
peran orang dewasa. Selama periode ini remaja berusaha
memantapkan tujuan vokasional dan mengembangkan sense of
personal identity. Keinginan yang kuat untuk menjadi matang dan
diterima dalam kelompok teman sebaya dan orang dewasa, juga
menjadi ciri dari tahap ini.
B. Karakteristik Remaja
1. Masa remaja sebagai periode peralihan dari kanakkanak ke dewasa.
2. Masa remaja sebagai periode perubahan (terjadi peningkatan emosi).
3. Masa remaja sebagai usia bermasalah, cenderung tidak rapi, tidak
hati-hati.
4. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan (merasa
banyak masalah).
5. Masa remaja cenderung memaksakan seperti yang ia inginkan (tidak
realistis).
6. 6.Masa remaja sebagai ambang masa dewasa (mencari hingga
menemukan identitas diri sendiri).
D. Kebutuhan Remaja
Kebutuhan fisik, sosial, dan emosional pada masa remaja antara
lain:
1. Kebutuhan akan kasih sayang
Kebutuhan kasih sayang yang meliputi menerima kasih sayang dari
keluarga atau orang lain.
2. Kebutuhan ikut serta dan kebutuhan kelompok
Menyatakan afeksi kepada kelompok, turut memikul tanggungjawab
kelompok, serta menyertakan kesediaan dan kesetiaan pada kelompok.
3. Kebutuhan berdiri sendiri
Remaja membutuhkan pengakuan dari lingkungannya bahwa ia
mampu melaksanakan tugas-tugas seperti yang dilakukan oleh orang-
orang dewasa.
4. Kebutuhan kemampuan psikofisis
Kebutuhan untuk mendapatkan simpatik dan pengakuan dari pihak
lain.
5. Pembagian perkembangan masa remaja
Tahap kembangnya menuju dewasa, berdasarkan kematangan
psikososial dan seksual, semua remaja melewati tahapan berikut:
1) Masa remaja awal atau dini usia 11-13 tahun
2) Masa remaja pertengahan usia 14-16 tahun
3) Masa remaja lanjut usia 17-20 tahun
Tahapan ini mengikuti pola yang konsisten untuk masing-masing
individu. Walaupun setiap tahap mempunyai ciri tertentu tetapi tidak
mempunyai batas yang jelas, karena proses tumbuh kembang berjalan
secara kesinambungan.
6. Tugas perkembangan remaja
a. Perkembangan aspek-aspek biologi
b. Menerima peran dewasa berdasarkan pengaruh kebijakan
masyarakat sendiri
c. Mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan orang
orang dewasa lainnya
d. Mendapatkan pandangan hidup sendiri
e. Realisasi satu indentitas sendiridan dapat mengadakan partisipasi
dalam kebudayaan pemuda sendiri.
7. Perkembangan emosi
Emosi menjadi sulit untuk didefinisikan oleh karena sifatnya yang
tidak tetap. Emosi jenis yang satu sering kali menunjukkan perubahan
fisiologis yang sama dengan emosi jenis lain. Seperti takut dan
terkejut tampil dalam perubahan. Fisiologis dan ekspresi yang hampir
sama. Demikian juga dengan perasaan sedih dan gembira yang
mendalam (sama-sama menangis). Tiga pasang emosi pada remaja
yaitu:
a. Lust – unlust (senang tak senang)
b. Spannung-losung (tegak tak tegak)
c. Cerengan-beruhigung (semangat- tenang)
Seorang yang melihat binatang buas, misalnya keadaan emosinya
adalah unlust, spannung dan erregung. Sedangkan, seorang mahasiswa
yang lulus ujian emosinya lust, losung, dan beruhigung.
8. Perkembangan sosial
Sudah diketahui bahwa gejolak emosi remaja dan masalah remaja
lainnya pada umumnya disebabkan antara lain oleh adanya konflik
peran sosial. Disatu pihak ia sudah ingin mandiri sebagai orang
dewasa, dipihak lainnya ia masih harus terus mangikuti kemauan
orang tua rasa ketergangguan pada orang tua di kalangan anak-anak
Indonesia lebih besar lagi, karena memang dikehendaki demikian oleh
orang tua.
Konfik peran yang dapat menimbulkan gejolak emosi dan
kesulitan lain pada masa remaja dapat dikurangi dengan memberi
latihan-latihan agar anak dapat mendiri sendiri mungkin. Dengan
kemandiriannya anak dapat memilih jalannya sendiri dan ia akan
berkembang lebih mantap. Oleh karena itu, ia tahu dengan tepat saat-
saat yang berbahaya, ia harus kembali berkonsultasi dengan orang
tuanya atau dengan orang dewasa lain yang lebih tahu darinya sendiri.
9. Perkembangan moral
Moral merupakan bagian yang cukup penting dalam jiwa remaja.
Sebagian orang berpendapat bahwa moral bisa mengendalikan tingkah
laku anak yang beranjak dewasa ini sehingga ia tidak melakukan hal-
hal yyang merugikan atau bertentangan dengan kehendak atau
pandangan masyarakat. Di sisi lain tidak adanya moral seringkali
dituding sebagai penyebab faktor kenakalan remaja.
10. Perubahan fisiologis masa remaja
Wanita dan pria memiliki perasaan yang hampir sama, yaitu
sering merasa gelisah, resah, ada konflik bathin dengan orang tua,
minat meluas, tidak menetap, pergaulan, mulai berkelompok tetapi
sering muncul perasaan asing, mulai mengenal lawan jenis atau
pacaran, sudah tidak stabilnya prestasi atau pelajaran sekolah.
11. Masalah fisiologi pada remaja
Perubahan fisik pada masa puber mempengaruhi semua bagian
tubuh baik ekternal, maupun internal sehingga turut mempengaruhi
keadaan fisik dan sikologis remaja. Meskipun akibatnya bersifat
sementara, namun menimbulkan perubahan dalam pola perilaku.
A. Kesimpulan
Masa remaja adalah fase perkembangan yang dinamis dalam
kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan periode transisi dari
masa anak-anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan
perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial yang berlangsung pada
dekade kedua masa kehidupan. Pada masa tersebut remaja ingin mencari
identitas dirinya dan lepas dari ketergantungan dengan orang tuanya,
menuju pribadi yang mandiri.
Tugas-tugas perkembangan fase remaja amat berkaitan dengan
perkembangan kognitifnya. Kematangan pencapaian fase kognitif akan
sangat membantu kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas
perkembangannya itu dengan baik. Agar dapat memenuhi dan
melaksanakan tugas-tugas tersebut, diperlukan kemampuan kreatif remaja.
Kemampuan kreatif ini banyak diwarnai oleh perkembangan kognitifnya
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa
kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi
penyusunan kalimatnya. Dari segi isi juga perlu ditambahkan. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kepada pembaca makalah ini agar dapat
memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA
122-131.