TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Proses Kehamilan, Fertilitas, dan Nidasi ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kelompok dari ibu Ridha Wahyuni, SST.,M.Keb selaku dosen dari mata kuliah
Genetika & Biologi Reproduksi Bidang Studi S1 Kebidanan. Selain itu makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Proses Kehamilan, Fertilitas,
dan Nidasi bagi para pembaca juga para penulis.
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
19 - Agustus - 2021
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………… 2
C. Tujuan………………………………………………………………………….. 2
A. Proses Kehamilan………………………………………………………………. 3
1.Definisi Kehamilan…………………………………………………………... 3
2.Oogenesis…………………………………………………………………... 4
3.Spermatogenesis…………………………………………………………... 5
B. Proses Fertilisasi……………………………………………………………….. 6
C. Proses Nidasi (Implantasi)……………………………………………………... 9
1.Pengertian Nidasi………………………………………………………….. 9
2.Bagian-bagian Nidasi……………………………………………………… 9
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….
12
B. Saran…………………………………………………………………………... 13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………… 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung
telur (ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk kedalam
saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi dibagian yang
menggembung dari tuba fallopi. Di sekitar sel telur, banyak berkumpul sperma
yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum.
Kemudian pada tempat yang paling mudah untuk satu sel mani masuk dan
kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (fertilisasi).
Kehamilan normal yang berlangsung selama kurang lebih 280 hari adalah salah
satu momen yang paling dikenang oleh seorang ibu.
1
Sejak menit pertama mengetahui hamil, seorang ibu dipenuhi rasa ingin tahu
seperti bagaimana proses kehamilannya terutama untuk ibu yang baru pertama
kali hamil. Kehamilan merupakan saat yang paling tepat untuk berbagi dan
merencanakan apa yang dilakukan sebagai orang tua. Dan ibu hamil akan
merasakan terjadinya perubahan baik pada perubahan fisik maupun mentalnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan bagaimana proses kehamilan
2. Menjelaskan tentang proses fertilisasi
3. Menjelaskan tentang pengertian nidasi dan bagian-bagian dari nidasi
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui proses kehamilan
2. Untuk mengetahui proses fertilisasi
3. Untuk mengetahui pengertian nidasi serta bagian-bagian dari nidasi
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PROSES KEHAMILAN
1. Definisi kehamilan
3
Sumber gambar : Rhien Morin Herlina,2013
2. Oogenesis
3. Spermatogenesis
B. PROSES FERTILISASI
Semen yang ditumpahkan pada forniks posterior saat coitus sebanyak 3-5
cc, dengan jumlah spermatozoa sekitar 200-500 juta. Gerakan sperma dari serviks
melintasi uterus dan menuju ke tuba fallopi. Gerakan sperma didalam rongga
uterus dan tuba disebabkan oleh kontraksi otot-otot pada organ tersebut. Jika tidak
terjadi pembuahan, sel telur akan mengalami degenerasi, dan dikeluarkan melaui
vagina bersama darah menstruasi.
7
Jika terjadi pembuahan, maka sel telur yang telah dibuahi oleh sperma akan
mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi bakal janin (embrio).
2. Bagian-bagian Nidasi
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner-cell mass) akan
masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan
menutup lagi. Pada saat nidasi terkadang terjadi sedikit perdarahan akibat luka
desidua ( tanda Hartman ). Nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim
(korpus) dekat fundus uteri. Apabila nidasi telah terjadi, maka dimulailah
diferensiasi sel-sel blastula. Sel-sel yang lebih kecil, terletak dekat ruang
exoceoloma membentuk entederm dan yolk salc. Sedangkan sel-sel yang lebih
besar, menjadi entoderm dan membentuk ruang amnion. Sehingga terbentuk
lempeng embrional (embryonal plate) diantara ruang amnion dengan yolk salc.
Sel-sel trofoblas mesodermal yang tumbuh sekitar mudigoh (embrio) akan melapisi
bagian dalam trofoblas, sehingga terbentuk sekat korionik (chorionic membrane)
yang nantinya menjadi korion. Sel-sel trofoblas terjadi menjadi 2 bagian, yaitu
sitrotofoblas (bagian dalam) dan sinsitiotrofoblas (bagian luar). Villie koriales yang
berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang disebut chorion
frondosum, sedangkan yang berhubungan dengan desidua kapsularis kurang
mendapat makanan sehingga menghilang disebut chorion leave. Dalam peringkat
nidasi trofoblas dihasilkan hormon human chorionic gonadotropin (HCG) (Dewi
dalam Situmorang dkk, 2021).
Sel-sel yang lebih kecil, yang dekat pada ruang eksoselom, membentuk
endoterm dan yolk sac, sedangkan sel-sel yang lebih besar menjadi ectoderm dan
membentuk ruang amnion.denga ini, di dalam blastokista terdapat suatu embrional
plate yang membentuk antara dua ruangan, yakni ruangan amnion dan yolk sac.
Pertumbuhan embrio terjadi dari embrional plate yang selanjutnya terdiri atas tiga
unsur lapisan, yakni sel-sel ectoderm, mesoderm, dan entoderm. Sementara itu
ruang amnion tumbuh dengan cepat dan mendesak eksoselom; akhirnya dinding
ruang amnion mendekati korion. Mesoblas antara ruang amnion dan
embrio menjadi padat, dinamakan body stalk, dan merupakan hubungan antara
ruang amnion dan embrio dan dinding trofoblas. Body stalk menjadi tali pusat. Yolk
sac dan alantois pada manusia tidak tumbuh terus, dan sisa-sisanya dapat
ditemukan dalam tali pusat. Dalam tali pusat sendiri yang berasal dari bodu stalk,
terdapat pembuluh-pembuluh darah sehingga ada yang menamakannya vascular
stalk. Dari perkembangan ruang amnion dapat dilihat bahwa bagian bawah tali
pusat berasal dari lapisan amnion. Di dalamnya terdapat jaringan lembek, selei
Wharton, yang berfungsi untuk melindungi 2 arteria umbilikalis dan 1 vena
umbilikalis yang berada di dalam tali pusat. Kedua arteri dan satu vena tersebut
menghubungkan satu sistem kardiovaaskular janin dengan plasenta. Sistem
kardiovaskular janin dibentuk pada kira-kira minggu ke-10. Organogenesis
diperkirakan selesai pada minggu ke-12, dan disusul oleh massa fetal dan
perinatal. Ciri-ciri tersebut perlu diketahui jika pada abortus ingin diketahui tuanya
kehamilan.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Nugrawati, N., ST, S., & Amriani, S. (2021). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Penerbit
Adab.
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan dan Ginekologi. PT. Bina Pustaka
Retnowati, Y., Yulianti, I., & Ariyanti, R. (2020). Pengantar Asuhan Kehamilan.
Situmorang, dkk. 2021. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Buku Ajar. CV.
Pustaka EL Queena
Yuliani, dkk. 2021. Asuhan Kehamilan. Buku Ajar. Yayasan Kita Menulis
14