Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN

PADA NY T G2 P1 A0 HAMIL 39 MINGGU INPARTU KALA 1 FASE AKTIF


DI PUSKESMAS CARINGIN

Disusun oleh :
Sri Rahmawati
NPM : 8121031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
2022

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kasus Asuhan Kebidanan Persalinan pada Ny.T G2 P1 A0 Hamil 39 minggu


Inpartu Kala I Fase Aktif di Puskesmas Caringin Kabupaten Sukabumi telah disahkan oleh
Tim Pembimbing pada:

Hari : Jum’at
Tanggal : 04 Maret 2022
Tempat : Puskesmas Caringin

Mengetahui,

Penanggung Jawab Prodi Pembimbing Akademik


Pendidikan Profesi Bidan Prodi Pendidikan Profesi Bidan
Fakultas Kebidanan Fakultas Kebidanan
Institut Kesehatan Rajawali Institut Kesehatan Rajawali

Fathia Rizki, S.S.T., M.Tr. Keb Liawati, S.S.T., M.Kes


NIK 307208001 NIK 307107006

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Asuhan Kebidanan Persalinan pada Ny T G2
P1 A0 hamil 39 minggu Inpartu Kala I Fase Aktif di Puskesmas Caringin Kabupaten
Sukabumi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat hasil pelaksanaan praktik klinik
program studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Rajawali.
Dalam penyusunan laporan ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, untuk
itu tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tonika Tohri, S. Kp., M. Kes selaku Rektor Institut Kesehatan Rajawali.
2. Erni Hernawati, S.S.T., M.M., M.Keb selaku Dekan Fakultas Kebidanan Institut
Kesehatan Rajawali
3. Fathia Rizki, S.S.T., M.Tr. Keb selaku Penanggung Jawab Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Rajawali
4. H. Ade Rahman, SKM, MM selaku Kepala Puskesmas Caringin Kabupaten Sukabumi
5. Kurnia Suminar, AM.Keb selaku pembimbing praktik klinik di Puskesmas Caringin
telah membimbing dan membantu dalam penyusunan laporan selama pelaksanaan
praktik klinik
6. Liawati , S.S.T, M Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan
bimbingan dan membantu dalam penyusunan laporan
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat menulis dengan lebih baik.
Semoga laporan ini dapat memberikn manfaat. Aamiin.
Sukabumi, 01 Maret 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 2
C. Manfaat Penulisan .................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 4
A. Persalinan… ............................................................................................................. 4
B. Lima Benang Merah Dalam Asuhan Persalinan Normal… ..................................... 6
C. Peran Dan Wewenang Bidan… .................................................................................8
BAB III TINJAUAN KASUS ....................................................................................... 11
BAB IV PEMBAHASAN …………………………………..................……… …… 23
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Proses persalinan merupakan awal mula dari seorang wanita akan berperan
sebagai seorang Ibu dalam kehidupannya. Persalinan sendiri didefinisikan sebagai
proses pergerakan keluarnya janin, plasenta dan membran dari dalam rahim melalui
jalan lahir yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-39 minggu), lahir spontan
dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung selama 18 jam produk konsepsi
dikeluarkan sebagai akibat kontraksi teratur, progresif, sering dan kuat (Walyani,
2016). Pada awalnya persalinan akan berlangsung secara normal jika dilakukan
perencanaan dengan tepat dan benar.
Menurut definisi WHO, kematian ibu adalah kematian seorang wanita hamil
atau selama 40 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun terlepas dari
tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. Pada
tahun 2017 Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 jumlah
angka kematian ibu (AKI) sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup dengan kasus
sebesar 14.623 kasus. Penyebab langsung kematian ibu (AKI) yaitu disebabkan
preeklamsia dan perdarahan. Angka kematian bayi (AKB) terdapat 24 per 1.000
kelahiran hidup dengan kasus sebesar 151.200 kasus disebabkan oleh bayi berat lahir
rendah (BBLR) dan asfiksia (Kemenkes RI, 2017). Indikator Angka Kematian Ibu
(AKI) merupakan salah satu indikator yang diramalkan sulit dicapai. Tidak hanya di
Indonesia akan tetapi dibanyak negara berkembang di dunia.
Kematian Ibu atau kematian maternal ialah kematian seorang wanita hamil atau
dalam 39 hari sesudah kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan
dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. Sebab-sebab kematian ini
dibagi dalam dua golongan, yakni yang langsung disebabkan oleh komplikasi-
komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas, dan sebab-sebab yang lain atau tidak
langsung seperti penyakit jantung, dan sebagainya (Saifuddin, 2016).
Oleh karena itu sangat diperlukan sebagai tenaga medis bidan agar dapat
memahami pada dasarnya apa dan bagaimana persalinan normal sehingga dapat
menyusun rencana dan melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal dan
dapat melakukan penanganan pada persalinan normal sehingga persalinan dapat
berlangsung dengan lancar dan menyelamatkan ibu dan janin.

1
Berdasarkan hal itu, penulis merasa tertarik untuk mengambil laporan kasus
dengan judul “Asuhan Kebidanan Persalinan pada Ny. T G2 P1 A0 hamil 39 minggu
dengan Inpartu Kala I Fase Aktif di Puskesmas Caringin Kabupaten Sukabumi “.

1.2. Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Melakukan asuhan Kebidanan Persalinan pada Ny. T G2 P1 A0 hamil
39 minggu dengan Inpartu Kala I Fase Aktif di Puskesmas Caringin Kabupaten
Sukabumi
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data Subjektif pada Ny. T G2 P1 A0 hamil 39
minggu dengan Inpartu Kala I Fase Aktif di Puskesmas Caringin
Kabupaten Sukabumi
b. Melakukan pengkajian data Objektif pada Ny. T G2 P1 A0 hamil 39
minggu dengan Inpartu Kala I Fase Aktif di Puskesmas Caringin
Kabupaten Sukabumi
c. Melakukan Analisa data pada Ny. T G2 P1 A0 hamil 39 minggu dengan
Inpartu Kala I Fase Aktif di Puskesmas Caringin Kabupaten Sukabumi
d. Melakukan Penatalaksanaan pada Ny. T G2 P1 A0 hamil 39 minggu
dengan Inpartu Kala I Fase Aktif di Puskesmas Caringin Kabupaten
Sukabumi

1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat untuk Istitusi Pendidikan
Diharapkan dapat menambah sumber kepustakaan mengenai Asuhan
Kebidanan Persalinan Normal
1.3.2 Manfaat untuk lahan praktek
Diharapkan dapat menambah referensi dan sebagai gambaran dalam
upaya meningkatkan penanganan Asuhan Kebidanan Persalinan Normal
1.3.3 Manfaat untuk penulis
Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan Asuhan
Kebidanan Persalinan Normal

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persalinan
2.1.1 Definisi
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin+uri)
yang dapat hidup kedunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan
lain.(Muchtar, 2012).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks lalu janin
turun ke jalan lahir. Kelahiran adalah proses janin dan ketuban didorong keluar
melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-39 minggu), lahir spontan
dengan presentasi belakang kepala yang brelangsung 18 jam, tanpa komplikasi
pada ibu dan janin.( Bahiyatun, 2009)
Persalinan dibagi dalam 4 kala, yaitu :
a. Kala I : dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10
cm). proses ini dibagi dalam 2 fase, fase laten (8 jam) serviks membuka
sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) serviks membuka dari 3 sampai 10 cm.
kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif.
b. Kala II : dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir.
Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.
c. Kala III : dimulai segera setelah bayi lahir sampai plasenta, yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
d. Kala IV : dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama
postpartum
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan
terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12
minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester
ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2016)

3
2.1.2 Tujuan Asuhan Persalinan
Tujuan asuhan persalinan ialah memberikan asuhan yang memadai
selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih
dan aman, dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi.
2.1.3 Jenis Persalinan
a. Partus biasa (normal), disebut juga partus spontan, adalah proses lahirnya
bayi dengan LBK dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat, serta
tidak melukai ibu dan bayi,yang umunya berlangsung 24 jam.
b. Partus luar biasa (abnormal) ialah persalinan pervaginam dengan bantuan
alat-alat atau melalui dinding perut dengan operasi saesaria. (Muchtar,
2012)
2.1.4 Sebab-Sebab yang Menimbulkan Persalinan
Apa yang menyebabkan terjadinya persalinan belum diketahui benar, yang ada
hanyalah teori-teori yang kompleks. Teori-teori yang dikemukakan antara lain
faktor-faktor humoral, strukturalrahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada
saraf dan nutrisi.
a. Teori Penurunan Hormon
b. 1-2 minggu sebelum partus, mulai terjadi penurunan kadar hormon
estrogen dan progesterone. Progesterone bekerja sebagai penenang otot-
otot polos rahim. Karena itu, akan terjadi kekejangan pembuluh darah yang
menimbulkan his jika kadar progesterone menurun.
c. Teori Placenta Menjadi Tua
d. Penuaan placenta akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan
progesterone sehingga terjadi kekejangan pembuluh darah. Hal tersebut
akan menimbulkan kontraksi rahim.
e. Teori Distensi Rahim
f. Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot
rahim sehingga mengganggu sirkulasi uteroplasenta.
g. Teori Iritasi Mekanik
h. Dibelakang serviks, terletak ganglion servikale. Apabila ganglion tersebut
digeser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin, akan timbul kontraksi
uterus.
i. Induksi Partus

4
Partus dapat pula ditimbulkan dengan :
1) Gagang laminaria : beberapa laminaria dimasukkan dalam kanalis
servisis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser,
2) Amniotomi : pemecahan ketuban
3) Tetesan oksitosin : pemebrian oksitosin melalui tetesan infuse.
(Muchtar, 2012)
2.1.5 Tanda-Tanda Permulaan Persalinan
Tanda-tanda peralinan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu tanda
kemungkinan persalinan, tanda awal persalinan dan tanda positif persalinan. Ibu
hamil bisa saja mengalami semua tanda persalinan ini atau sebagian saja.
a. Tanda Awal Persalinan
1) Nyeri pinggang yang samar, ringan, mengganggu, dan dapat hilang
timbul
2) Kram pada perut bagian bawah seperti saat menstruasi dan biasanya
disertai dengan rasa tidak nyaman di paha
3) Buang air beberapa kali dalam beberapa jam, dapat diseratai dengan
kram perut atau gangguan pencernaan
4) Lonjakan energi yang mendadak menyebabkan ibu hamil melakukan
banyak aktivitas dan keinginan untuk menuntaskan persiapan bagi
bayi
b. Tanda Kemungkinan Persalinan
1) Kontraksi cenderung mempunya panjang, kekuatan dan frekuensi yang
sama. Kontraksi berlangsung singkat atau terus menerus selama
beberapa jam sebelum berhenti atau mulai berkembang
2) Aliran lendir yang bernoda darah dari vagina
3) Rembesan cairan ketuban dari vagina karena robekan kecil pada
membrane
c. Tanda Positif Persalinan
1) Kontraksi menjadi lebih lama, lebih kuat, dan atau lebih dekat jaraknya
bersama dengan berjalannya waktu, biasanya disebut ”sakit” atau
“sangat kuat” dan tersa didaerah perut atau pinggang atau keduanya
2) Aliran cairan ketuban yang deras dari vagina
3) Leher rahim membuka sebagai respon terhadap kontraksi yang
berkembang. (Saifudin, 2009).

5
2.1.6 Persiapan Persalinan dan Kelahiran Bayi
a. Perlengkapan yang Harus Dipersiapkan
Setelah kehamilan mencapai 28 minggu, persiapkanlah barang-barang
untuk persalinan yang akan dibawa ke tempat bersalin yang sudah
direncanakan sebelumnya dan masukkan kedalam satu tas khusus.
Beberapa barang yang diperlukan untuk ibu :
1) Baju tidur yang nyaman dengan kancing dibagian depan sehingga
mempermudah untuk menyusui bayi. Bawalah dalam jumlah yang
cukup. Untuk persalinan normal biasanya 2 hari dan untuk
persalinan operasi dibutuhkan 4-5 hari
2) Sandal untuk berjalan dan juga menjaga kaki untuk tetap hangat,
pakaian dalam secukupnya, pembalut wanita khusus untuk ibu
bersalin, gurita atau korset untuk ibu baru bersalin, dan handuk
dan peralatan mandi lainnya. Beberapa barang yang diperlukan
untuk bayi (terutama digunakan ketika hendak pulang dari rumah
sakit atau klinik bersalin) yaitu, popok, baju bayi, selimut atau
bedong, kaos kaki dan tangan, dan gendongan. (Kemenkes, 2015).
b. Persiapan Dana
Persalinan normal umunya membutuhkan biaya yang relatif ringan.
Namun, bila persalinan diperkirakan harus dilakukan dengan tindakan
operasi, maka persiapan dana yang lumayan besar harus segera
dilakukan. Untuk mengetahui apakah nanti akan dilakukan sesar,
pasangan harus berkonsultasi ke dokter. (Kemenkes, 2015).

2.2 Lima Benang Merah Dalam Asuhan Persalinan Normal


Ada lima aspek atau lima benang merah, yang penting dan saling terkait dalam
asuhan persalinan normal yang bersih dan aman, termasuk inisiasi menyusu dini dan
beberapa hal wajib yang dilaksanakan bidan yaitu :
a. Aspek pengambilan keputusan
Membuat keputusan klinik adalah proses pemecahan masalah yang digunakan
untuk merencanakan asuhan bagi ibu dan bayi baru lahir . hal ini merupakan
proses sitematik dalam mengumpulkan data, mengidentifikasi masalah,
membuat diagnosis kerja atau membuat rencana tindakan yang sesuai dengan
diagnosis, elaksanakan rencana tindakan dan akhirnya mengevaluasi hasil

6
asuhan atau tindakan tang telah diberikan kepada ibu dan bayi baru
lahir.(Kemenkes, 2015).
b. Asuhan sayang ibu dan bayi
Asuhan sayang ibu dan bayi adalah asuhan dengan prinsip saling
menghargai budaya, kepercayaan, dan keinginan sang ibu. Tujuan asuhan
sayang ibu dan bayi adalah memberikan rasa nyaman pada ibu dalam
proses persalinan dan pada pasca persalinan. Salah satu prinsip dasar
asuhan sayang ibu adalah dengan mengikutsertakan suami dan keluarga
untuk memberikan dukungan seama proses persalinan dan kelahiran bayi.
Asuhan tersebut bisa mengurangi jumlah persalinan dengan tindakan.
(Kemenkes, 2015).
c. Pencegahan infeksi
a) Pencegahan infeksi pada asuhan persalinan normal
Hal-hal yang harus dilaksanakan dalam pertolongan persalinan adalah
pedoman pencegahan infeksi yang terdiri dari cuci tangan, memakai
sarung tangan, perlindungan diri, penggunaan antiseptic dan
desinfektan, pemrosesan alat (dekontaminasi, cuci bilas, desinfeksi
tingkat tinggi atau sterilisasi), penanganan peralatan tajam,
pembuangan sampah harus dikelola dengan benar, dan kebersihan
lingkungan. (Kemenkes, 2015).
b) Persiapan tempat persalinan
1) Mempersiapkan ruangan yang hangat, bersih dan nyaman
2) Terdapat sumber air bersih dan mengalir
3) Tersedianya penerangan yang baik
4) Mengatur kebersihan dan kerapihan dengan cara pastikan selalu
tersedianya satu ember berisi larutan klorin 0,5 % yang belum
terpakai, segera bersihkan percikan darah dengan larutan klorin
0,5 %, bersihkan lantai, alat, tempat, meja dengan larutan klorin
0,5 %.
c) Persiapan Alat
1) Troli persalinan siap pakai
2) Perlengkapan pencegahan infeksi
d) Persiapan Penolong
Persiapan yang perlu di persiapkan penolong diantaranya, cuci tangan

7
dengan sabun dan air bersih mengalir, memakai alat pelindung diri,
menggunakan teknik antiseptic, memproses alat bekas pakai,
menangani peralatan benda tajam dengan aman, menjaga kebersihan
dan sanitasi lingkungan.
e) Persiapan Ibu
Ibu dalam keadaan bersih dan nyaman, mempersiapkan pendamping
ibu dalam persalinan, memilih tempat persalinan, memilih penolong
persalinan yang terlatih, mempersiapkan biaya persalinan,
mempersiapkan keperluan ibu dan bayi.
d. Pencatatan SOAP dan Partograf
Pendokumentasian adalah bagian penting dari proses membuat keputusan
klinik dalam memberikan asuhan yang diberikan selama proses persalinan
dan kelahiran bayi.
Pendokumentasian SOAP dalam persalinan :
a) Pencatatan selama fase laten kala I persalinan
b) Di catat dalam SOAP pertama dilanjutkan di lembar berikutnya
c) Observasi denyut jantung janin, his, nadi setiap 30 menit
d) Observasi pembukaan, penurunan bagian terendah, tekanan darah,
suhu setiap 4 jam kecuali ada indikasi, partograf merupakan alat untuk
memantau kemajuan persalinan yang dimulai sejak fase.
e. Rujukan
Sistem rujukan adalah suatu sistem pelayanan kesehatan di mana terjadi
pelimpahan tugas dan tanggung jawab timbale balik atas kasus atau
masalah kesehatan yang timbul secara horizontal maupun vertical, baik
untuk kegiatan pengiriman penderita, pendidikan, maupun penelitian.
(Manuaba,2007).
Rujukan dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu sebagai berikut
a) Rujukan Terencana
Rujukan terencana yaitu menyiapkan dan merencanakan rujukan ke
rumah sakit jauh-jauh hari bagi ibu resiko tinggi/resti. Ada 2 macam
rujukan terencana yaitu sebagai berikut :
1) Rujukan Dini Berencana (RDB) untuk ibu dengan Ada Potensi
Gawat Obstetric (APGO)dan Ada Gawat Obstetri (AGO) ibu
resiko tinggi masih sehat belum inpartu, belum ada komplikasi

8
persalinan, ibu berjalan sendiri dengan suami, ke RS naik
kendaraan umum dengan tenang, santai, mudah, murah an tidak
membutuhkan alat ataupun obat.
2) Rujukan Dalam Rahim (RDR) :dalam RDB terdapat RDR atau
Rujukan In Utero bagi janin ada masalah, janin resiko tinggi
masih sehat misalnya kehamilan dengan riwayat obstetrik jelek
pada ibu diabetes mellitus, partus prematurus iminens. Bagi janin,
selama pengiriman rahim ibu merupakan alat transportasi dan
incubator alami yang nyaman, aman, hangat, steril, murah,
mudah, memberi nutrisi, dan oksigen, tetap pada hubungan fisik
dan psikis dalam lindungan ibunya.
b) Rujukan Tepat Waktu
Rujukan Tepat Waktu (RTW) untuk ibu dengan gawat darurat
obstetrik, perdarahan antepartum dan preeklamsia berat/eklamsia dan
ibu dengan komplikasi persalinan dini yang dapat terjadi pada semua
ibu hamil.

2.3 Peran dan Wewenang Bidan


Tugas dan wewenang bidan menurut Undang Undang No. 4 Tahun 2019 tentang
Kebidanan
Pasal 46
1. Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan bertugas memberikan
pelayanan yang meliputi:
a. pelayanan kesehatan ibu;
b. pelayanan kesehatan anak;
c. pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana;
d. pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau
e. pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
2. Tugas Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan secara
bersama atau sendiri.
3. Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara
bertanggung jawab dan akuntabel.
Pasal 47
1. Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan dapat berperan sebagai:

9
a. pemberi Pelayanan Kebidanan
b. pengelola Pelayanan Kebidanan;
c. penyuluh dan konselor;
d. pendidik, pembimbing, dan fasilitator klinik;
e. penggerak peran serta masyarakat dan pemberdayaan perempuan; dan/atau
peneliti.
2. Peran Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 48
Bidan dalam penyelenggaraan Praktik Kebidanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 dan
Pasal 47, harus sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya.

10
BAB III
TINJAUAN KASUS

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN


Pada Ny T G2 P1 A0 Hamil 39 Minggu Dengan Inpartu Kala I Fase Aktif
di Puskesmas Caringin

No Medrec : 076320
Tgl Masuk : 20 Februari 2022
Tgl & jam pengkajian : 20 Februari 2022, Pukul 11.00 WIB
Nama Pengkaji : Sri Rahmawati

IDENTITAS
Nama Istri : Ny. T Nama Suami : Tn S
Umur : 35 Tahun Umur : 49 Tahun
Suku/bangsa : Jawa Suku/kebangsaan : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : S2
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : PNS
Alamat rumah : Perum Griya Alamat rumah : Perum Griya
Permata Talaga Blok B2 Talaga Caringin Permata Talaga Blok B2 Talaga
Caringin

I. SUBJEKTIF
1. Alasan datang ke faskes : ibu merasa akan melahirkan
2. Keluhan utama : Ibu merasa hamil 9 bulan, anak ke-2, ibu mengeluh mulas-mulas
yang semakin kuat dan semakin sering sejak jam 06.30 WIB sudah keluar lendir
bercampur darah, keluar air-air disangkal oleh ibu, gerakan janin masih dirasakan oleh
ibu.
3. Riwayat Haid
a. Menarche : 11 tahun

11
b. Siklus : 30 hari
c. Lamanya : 5-6 hari
d. Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut
e. Dismenorhea : ya, pada hari 1-2 haid
4. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Kehamilan Sekarang : G2 P1 A0
b. HPHT : 22 Mei 2021
c. UK : 39 Minggu
d. TP : 29 Februari 2022
e. Gerakan janin : aktif dirasakan ibu
f. Keluhan saat hamil : mual muntah saat hamil muda
g. Imunisasi TT :
TT1 : 2015
TT2 : 2015
TT3 : 14 Oktober 2021
h. Obat yang dikonsumsi : Vitamin dan tablet tambah darah dari Bidan
5. Riwayat Kehamilan, Nifas dan Persalinan yang lalu

Hamil Tahun UK Jenis Penolong Penyulit Anak Nifas


Ke Persalinan Persalinan Kehamilan &
JK BB PB ASI Penyulit
Persalinan

I 2015 9 bulan Normal Bidan Tidak ada Pr 3 kg 49 + -

Hamil Ini

12
6. Riwayat penyakit yang diderita : tidak pernah menderita penyakit kronis, penyait
menular
7. Riwayat penyakit keluarga : tidak mempunyai riwayat penyakit kronis, penyakit
menular dan tidak ada riwayat hamil kembar pada keluarga.
8. Riwayat KB
Kontrasepsi yang lalu : KB Suntik 3 bulan selama 4 tahun
9. Pola Sehari-hari
a. Pola nutrisi dan hidrasi : makan 3 kali sehari, porsi sedang, terakhir makan tadi
malam sedikit- sedikit
b. Pola istirahat : Ibu mengatakan terakhir tidur semalam dari jam 21.00-03.00 WIB
c. Pola aktivitas : normal
d. Pola Hygiene : mandi 2 kali sehari, sikat gigi 2 kali sehari
e. Pola eliminasi
BAB : Ibu mengatakan hari ini belum BAB, terakhir BAB kemarin pada jam
20.00 WIB
BAK : Ibu mengatakan hari ini sudah BAK 4 kali, terakhir BAK pada jam 10:00
WIB, warna kuning jernih.
10. Riwayat Sosial
Riwayat pernikahan : ini merupakan pernikahan pertama baik untuk istri maupun
suami
Respon suami dan keluarga : suami dan keluarga sangat mendukung atas kehamilan
ini

II. OBJEKTIF
1. Kesadaran : Compos mentis
2. Antropometri
Tinggi badan : 160 cm
Berat badan : 68 kg
Sebelum hamil : 58 kg
3. Tanda – tanda vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36.5 °C

13
4. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Rambut : hitam sebahu lurus dan bersih
Muka : terdapat cloasma gravidarum sedikit
Mata : normal, simetris, conjunctiva merah muda
Telinga : simetris, bersih fungsi normal
Hidung : bersih, fungsi penciuman normal
Mulut : bersih
b. Leher : tidak terdapat pembengkakan kelenjar Thyroid
c. Dada dan payudara
Dada : normal, simetris
Payudara
Bentuk : simetris, tidak ada massa
Keadaan :
Putting susu : menonjol
Pengeluaran : kolostrum rembes
Rasa nyeri : tidak ada
Benjolan : tidak ada
d. Abdomen
1) Inspeksi
Bentuk : memanjang
Striae : ada
Luka Operasi : tidak ada
2) Palpasi
TFU : 33 CM
Leopold I : TFU 3 jari bawah PX, teraba bokong
Leopold II : punggung kiri
Leopold III : teraba kepala
Leopold IV : kepala sudah masuk PAP, 2/5

3) Auskultasi
DJJ : 144 x/menit regular
His : kuat, 4 x/10’/ 45 “

14
e. Genetalia
Keadaan : normal
Oedema : tidak ada
Varices : tidak ada
Kelenjar Bartholini : tidak bengkak
Kelenjar Skene : normal
Perineum : menonjol
Pemeriksaan Dalam
Vulva/vagina : membuka
Portio : tipis lunak
Pembukaan : lengkap 7 cm
Ketuban : utuh
Persentasi : kepala
Penurunan Kepala : Hodge 2 +
Molase : tidak ada / 0
f. Anus
Haemoroid : membuka, tidak ada hemoroid
g. Ekstremitas
Atas : normal, simetris, tidak edeme
Bawah : normal, simetris, tidak edeme dan reflek patella positif kiri dan kanan

III. ANALISA
G2 P1 A0 hamil 39 minggu inpartu kala I Fase Aktif janin tunggal hidup intra uterin
presentasi kepala

IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu, suami, dan keluarga hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin
dalam keadaan baik.
Evaluasi : Ibu dan suami mengetahui hasil pemeriksaan
2. Menganjurkan suami dan keluarga untuk mendampingi ibu selama proses
persalinan.
Evaluasi : ibu ditemani oleh suami dan anaknya
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi nutrisi agar ibu memiliki tenaga selama
proses persalinan dengan makan, minum air putih dan air teh manisEvaluasi : Ibu

15
minum teh manis hangat 1 gelas
4. Menganjurkan ibu miring kiri untuk mempercepat penurunan kepala bayi dan
meregangkan otot-otot yang kaku.
Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan dapat melakukannya.
5. Melakukan observasi kemajuan persalinan kala I.
Evaluasi : hasil pemantauan terlampir pada patograf

KALA II
Tanggal Pengkajian : 20 Februari 2022
Waktu Pengkajian : 14.09 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang bersalin Puskesmas Caringin
Pengkaji : Sri Rahmawati

I. SUBJEKTIF
Ibu merasa keluar air-air dari jalan lahir,Ibu mengatakan mulas yang semakin sering dan
ada rasa yang ingin mengedan yang tak tertahankan, gerakan janin masih dirasakan oleh
ibu.

II. OBJEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : composmentis
TTV :R : 21 x/menit TD : 120/80 mmHg N : 87 x/menit
Kesadaran : Compos mentis
2. Abdomen
DJJ : 140 x/menit
HIS : 5x10’45”
3. Genetalia :
Inspeksi
a. Tekanan pada anus : Ada
b. Perineum menonjol : Iya
c. Vulva membuka : Iya
d. Pengeluaran : lendir bercampur darah, air ketuban
Pemeriksaan dalam
Vulva/Vagina : Tidak ada lesi, tidak varises Portio : Tidak teraba

16
Pembukaan : 10 cm
Ketuban : Negatif (-), ketuban jernih
Penurunan kepala : Hodge 3+
Presentasi : ubun-ubun kecil anterior
Molase : Tidak ada

III. ANALISA
G2 P1 A0 hamil 39 minggu inpartu kala II

IV. PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan, bahwa ibu sudah waktunya bersalin, pembukaan
sudah lengkap dan kepala bayi sudah tampak di jalan lahir
Evaluasi : ibu dan suami mengerti, ibu tampak bersemangat
2. Menyiapkan alat partus, obat dan perlengkapan ibu dan bayi
Evaluasi : persiapan persainan sudah lengkap
3. Memimpin ibu mengedan disaat ada His dan ada keinginan mengedan
Evaluasi : ibu mengedan dengan baik
4. Memberi pujian pada ibu dan memastikan ibu dalam posisi yang nyaman
Evaluasi : ibu memilih posisi dorsal rekumben
5. Meletakan kain bersih diatas perut ibu saat kepala bayi diameter 5-6 cm didepan
vulva
Evaluasi : kain bersih sudah diatas perut ibu
6. Meletakan kain bersih dan melipatnya 1/3 bagian kain dibawah perineum, Saat
kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, melindungi perineum
dengan satu tangan yang dilapasi dengan kain tadi , letakkan tangan yang lain di
kepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak menghambat pada kepala
bayi, membiarkan kepala keluar perlahan-lahan. Meganjurkan ibu meneran
perlahan-lahan atau bernapas cepat saat kepala lahir. Dengan lembut menyeka
muka, mulut, dan hidung bayi dengan kain atau kassa yang bersih, memeriksa
lilitan tali pusat.
Evaluasi : tidak terdapat lilitan talipusat dileher
7. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan dimasing-
masing sisi muka bayi. Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi

17
berikutnya, dengan lembut menariknya ke arah bawah dan ke arah luar hingga
bahu anterior muncul di bawah arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik
ke arah atas dan ke arah luar untuk melahirkan bahu posterior. Setelah kedua bahu
dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang berada di bagian bawah
ke arah perineum, membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ke tangan tersebut.
Mengendalikan kelahiran siku dan tangan bayi saat melewati perineum, gunakan
lengan bagian bawah untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan menggunakan
tangan anterior (bagian atas) untuk mengendalikan siku dan tangan anterior bayi
saat keduanya lahir. Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang
ada di atas kelahiran kaki.
Evaluasi : pukul 14.34 WIB bayi lahir spontan menangis, jenis kelamin laki-laki,
warna kulit kemerahan, tonus otot aktif, belakang kepala.
8. Menilai bayi dengan cepat (dalam 30 detik), kemudian meletakkan bayi diatas
perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya.
Evaluasi : bayi segera menangis, kulit kemerahan dan tonus otot aktif.
9. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi, melakukan
urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan memasang klem kedua 2
cm dari klem pertama (ke arah ibu), memegang tali pusat dengan satu tangan,
melindungi bayi dari gunting dan memotong tali pusat diantara dua klem tersebut.
Evaluasi : talipusat sudah terpotong
10. Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan membiarkan
kontak kulit ibu-bayi, mengeringkan bayi dan menganti handuk dengan kain
bersih serta menutupi kepala bayi dengan topi
Evaluasi : bayi sudah siap untuk melakukan IMD

KALA III
Tanggal Pengkajian : 20 Februari 2022
Waktu Pengkajian : 14.37 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang bersalin Puskesmas Caringin
Pengkaji : Sri Rahmawati

I. SUBJEKTIF
Ibu merasa senang bayinya sudah lahir dan masih merasakan mules di perutnya

18
II. OBJEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
2. Abdomen
TFU : setinggi pusat, tidak ada janin kedua
Kontraksi : keras
Kandung kemih : kosong
3. Genetalia : tampak talipusat menjulur di vulva
4. Perdarahan : tampak darah sedikit

III. ANALISA
P2 A0 Inpartu kala III

IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu bahwa ibu akan disuntik
Evaluasi : ibu mengetahui bahwa dirinya akan disuntik
2. Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, memberikan suntikan oksitoksin 10 unit
I.M di gluteus atau 1/3 atas paha kanan ibu bagian luar, setelah mengaspirasinya
terlebih dahulu.
Evaluasi : ibu sudah disuntik, kontraksi uterus keras
3. Melakukan Peregangan Tali pusat terkendali (PTT) dengan cara memindahkan klem
pada tali pusat, meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas
tulang pubis, dan menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan
menstabilkan uterus. Memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang lainnya.
Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan penegangan ke arah bawah
pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang berlawanan arah pada bagian.
Evaluasi : Peregangan tali pusat terkendali sudah dilakukan
4. Menilai tanda pelepasan plasenta dan setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk
meneran sambil menarik tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas,
mengikuti kurva jalan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus.
Evaluasi : terdapat tanda pelepasan plasenta
5. Melahirkan plasenta yang terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta
dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan dua tangan dengan
hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin, dengan lembut perlahan

19
melahirkan selaput ketuban tersebut secara lengkap
Evaluasi : pukul 14.43 plasenta telah lahir spontan, kotiledon dan kulit ketuban
lengkap
6. Melakukan massage uterus dengan cara meletakan telapak tangan di atas fundu uteri
secara melingkar sampai uterus teraba keras / berkontraksi
Evaluasi : uterus berkontraksi dengan keras
7. Menilai kelengkapan plasenta
Evaluasi : Plasenta kesan lengkap

KALA IV
Tanggal Pengkajian : 20 Februari 2022
Waktu Pengkajian : 14.45 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang Bersalin Puskesmas Caringin
Pengkaji : Sri Rahmawati

I. SUBJEKTIF
Ibu mengatakan masih merasa mules di daerah perutnya

II. OBJEKTIF
a. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 92 x/mt
Respirasi : 22 x/mt
Suhu : 36.7 C
b. Abdomen
TFU : 2 jari bawah pusat
Kontraksi Uterus : keras
Kandung kemih : kosong
c. Genetalia
Vulva vagina : dalam batas normal
Perineum : tampak laserasi perineum spontan grade 1
Pengeluaran darah dari laserasi : sekitar 30 ml

20
III. ANALISA
P2 A0 Inpartu kala IV

IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberi tahu ibu bahwa terdapat robekan jalan lahir dan harus segera dilakukan
penjahitan
Evaluasi : ibu mengerti dan menyetujui dilakukannya penjahitan
2. Melakukan pemberian anestesi lokal dengan Lidocain 1% secara subkutan pada daerah
luka
Evaluasi : daerah luka sudah teranestesi
3. Melakukan penjahitan luka perineum grade 1 secara jelujur dengan menggunakan
benang cromic 2/0
Evaluasi : luka perineum grade 1 sudah dijahit rapi
4. Mengajarkan pada ibu untuk melakukan massage fundus dengan baik, jika perut
lembek berarti kontraksi tidak baik, jika perut keras berarti kontraksi baik
Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan dapat melakukannya.
5. Membersihkan ibu dengan menggunakan air disenfeksi tingkat tinggi. membersihkan
cairan ketuban, lendir dan darah . Membantu ibu memakai pakaian yang bersih dan
kering.
Evaluasi : ibu tampak rapi dan nyaman
6. Mendekontaminasi daerah yang digunakan dengan larutan klorin 0,5% dan membilas
dengan air. Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%,
membalikkan bagian dalam ke luar untuk merendamnya dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit dan mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.
Evaluasi : lingkungan dan penolong sudah dalam kondisi bersih
7. Melakukan pendokumentasian ke dalam partograf
Evaluasi : partograf dilengkapi

21
Tabel Pemantauan Kala IV Persalinan

Jam TD Nadi Respirasi Suhu Kontraksi uterus pendarahan


14.45 120/70 92 x/m 22 x/m 36.7 Keras, TFU 2 jari 30 ml
bawah pusat
15.00 110/70 88 x/m 20 x/m Keras. TFU 2 jari 5 ml
bawah pusat
15.15 110/80 88 x/m 20 x/m Keras, TFU 2 jr 5 ml
bawah pusat
15.30 120/ 80 88 x/m 24 x/m Keras, TFU 2 jari 5 ml
bawah pusat
16.00 110/ 70 89 x/m 22 x/m 37.1 Keras, TFU 2 jari 5 ml
bawah pusat
16.30 120/ 80 88 x/m 22 x/m Keras, 2 jari 5 ml
bawah pusat

22
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pengkajian
Dari hasil pengkajian yang dilakukan terhadap pasien Ny T G2 P1 A0 hamil
39 minggu pada hari jumat tanggal 20 Februari 2022 sekitar pukul 11.00 WIB
bertempat di Puskesmas Caringin, didapatkan data subjektif bahwa ibu merasa akan
melahirkan, Ibu merasa hamil 9 bulan, anak ke-2, ibu mengeluh mulas-mulas yang
semakin kuat dan semakin sering sejak jam 06.30 WIB sudah keluar lendir bercampur
darah, keluar air-air disangkal oleh ibu, gerakan janin masih dirasakan oleh ibu, HPHT
22 Mei 2021 (TP 29 Februari 2022), pola aktifitas sehari-hari tidak ada keluhan.
Menurut teori Persalinan merupakan proses pergerakan keluaranya janin, plasenta, dan
membran dari jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks
sebagai akibat kontraksi uterus engan frekuensi, durasi dan kekuatan yang teratur.
Mula-mula kekuatan yang muncul kecil, kemudian terus meningkat sampai pada
puncaknya pembukaan serviks lengkap sehingga siap untuk pengeluaran janin dari
rahim ibu (Rohani dkk, 2011).
Berdasarkan hasil anamnesa pada Ny. T sudah mengalami tanda dan gejala
inpartu. Sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh Rohani (2011) ―tanda dan
gejala inpartu yaitu; a) timbulnya rasa sakit oleh adanya HIS ynag lebih kuat, sering
dan teratur; b)keluar lendir bercampur darah (Bloody show); c) terkadang ketuban
pecah dengan sendirinya; d) pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan
pembukaan telah ada; e) kontrkasi uterus mengakibatkan perubahan pada servik. Hal
ini menunjukkan tidak adanya kesenjangan antara teori dan praktik.
Ny. T mengeluh merasakan His yang semakin sering dan semakin kuat, hal ini
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Manuaba (2010) ―His terjadi karena
perubahan keseimbangan estrogen, progesteron dan memberi kesempatan rangsangan
oksitosin. Dengan makin tua usia kehamilan, pengeluaran estrogen dan progesteron
makin berkurang, sehingga oksitosin dapat menimbulkan kontraksi yang lebih sering.
His persalinan mempunyai ciri khas pinggang terasa nyeri yang menjalar ke depan,
sifatnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatannya makin besar, mempunyai
pengaruh terhadap perubahan serviks, makin beraktivitas (jalan) kekuatan makin
bertambah‖. Selain mengeluh adanya His Ny. T juga mengeluh keluarnya lendir
bercampur darah (Bloody Show), hal ini sesuai dengan teori. Dengan adanya

23
His pada persalinan terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan
pendataran dan pembukaan pada serviks. Pembukaan menyebabkan lendir pada
kanalis servikalis lepas dan terjadi perdarahan karena pembuluh darah pecah
(Manuaba, 2010)‖. Hal ini menunjukkan tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktik. His yang semakin kuat akan menimbulkan rasa cemas dan takut pada ibu yang
akan bersalin, hal itulah yang menyebabkan rasa nyeri pada Ibu. Petugas kesehatan
perlu memberikan dukungan serta rasa nyaman untuk mengurangi rasa nyeri yang
disebabkan oleh rasa cemas dan takut tersebut. Untuk memberikan dukungan dan rasa
nyaman kepada Ny. A bidan memberikan kesempatan kepada Ny. A untuk memilih
posisi yang nyaman dan memberikan kebebasan kepada ibu untuk memilih orang
terdekat yang akan mendampingi Ny. A selama proses persalinan. Hal ini sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Varney H, dkk (2007) bahwa ―memberikan
dukungan dan rasa nyaman pada ibu bersalin yaitu salah satunya dengan mengatur
posisi paling nyaman menurut Ibu dan mendatangkan orang terdekat lain untuk
menemani ibu selama proses persalinan‖. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktik.
Kala I
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan
serviks, hingga mencapai pembukaan lengkap 10 cm (Rohani, 2011). Pada hasil
pemeriksaan abdomen dan hasil pemeriksaan dalam yang dilakukan pada Ny. T, Ny. T
telah mengalami kontraksi uterus dan terdapat pembukaan pada serviks Ny. T. Hal ini
menunjukkan tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek. Pada fase aktif (dari
pembukaan 5cm – 10 cm) Ny. T berlangsung selama 3 jam, hal ini sesuai dengan teori
yang dikemukakan oleh Rohani dkk (2011). Berdasarkan kurve friedman,
diperhitungkan pembukaan pada primigravida 1cm/jam dan pembukaan multigravida
2cm/jam.

24
Kala II
Saat dilakukan pemantauan kala II pada Ny. T mengalami tanda gejala kala II
yaitu adanya dorongan untuk meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol dan
vulva membuka. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Rohani dkk
(2011) yaitu adanya his, adanya dorongan untuk meneran, tekanan pada rektum dan
vagina, perineum terlihat menonjol, dan vulva vagina yang terlihat membuka dan hal
ini sesuai dengan teori. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori
dan praktek.
Kala III
Pada penanganan kala III berlangsung selama 5 menit, hal ini sesuai dengan
teori yang di kemukakan oleh Rohani dkk (2011) yaitu persalinan kala III dimulai
setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban,
seluruh proses ini biasanya berlangsung kurang dari 30 menit.
Kala IV
Pada pemantauan kala IV, dihitung sejak plasenta lahir sampai 2 jam setelah
plasenta lahir. Dilakukan pemnataun TD, respirasi, suhu, nadi, TFU, kontraksi,
kandung kemih, dan perdarahan. Hal ni sesuai dengan teori ―Kala IV dimulai setelah
lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah proses tersebut. Dan selama 2 jam
tersebut harus dolakukan pemantauan TTV, perdarahan, kontraksi uterus, kandung
kemih dan TFU (Rohami dkk, 2011).
Pada pemantauan kala IV Ny. T mengalami perdarahan aktif, setelah dilakukan
pemeriksaan tampak luka laserasi pada komisura posterior dan kulit perineum
sehingga petugas keshatan harus melakukan hacting agar tidak terjadi perdarahan aktif
pada luka laserasi. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Rohani dkk
tahun 2011. Penjahitan pada laserasi perlu dilakukan jika laserasi pada perineum
menimbulkan perdarahan yang aktif. Hal ini menunjukkan tidak ada kesenjangan
antara teori dan penatalaksanaan dilapangan. Pada kala IV bidan melakukan IMD
namun kurang dari 1 jam dan IMD pada bayi Ny. T tidak berhasil, hal ini tidak sesuai
dengan teori karena IMD merupakan singkatan dari inisiasi menyusu dini yang
dilakukan oleh bidan/dokter/tenaga kesehatan yang berwenang minimal selama 1 jam.
Setelah lahir bayi dibersihkan secukupnya vernik dan tangan bayi tidak perlu
dibersihkan karena bau cairan amnion pada tangan bayi lah ynag akan membantu bayi
mencari puting susu ibunya. Bayi yang siap menyusu akan menunjukkan gejala refleks
menghisap seperti membuka mulut dan mulai mengulum puting (Safuddin, 2016). Hal

25
ini menunjukkan adanya kesenjangan antara teori dan praktik dilapangan.

4.2 Peran Bidan


Dalam memberikan asuhan terhadap Ny A Ny T G2 P1 A0 hamil 39 minggu
dengan inpartu Kala I Fase Aktif di Puskesmas Caringin Kabupaten Sukabumi,
penulis memberikan asuhan sudah sesuai dengan UU No. 4 tahun 2019 yang
menjelaskan bahwa peran dan wewenang bidan salah satunya yaitu pemberi
pelayanan Kesehatan. Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan ibu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) huruf a, bidan berwenang memberikan
Asuhan Kebidanan pada masa persalinan dan menolong persalinan normal, karena
bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang melakukan praktik pelayanan
langsung kepada pasien khususnya pelayanan kesehatan pada ibu dan anak.

26
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Asuhan Kebidanan Persalinan yang diberikan kepada Ny T G2 P1 A0 hamil 39
minggu dengan inpartu Kala I Fase Aktif yang dilakukan di Ruang Bersalin
Puskesmas Caringin Kabupaten Sukabumi pada tanggal 20 Februari 2022 sekitar
pukul 11.00 WIB .
5.1.1 Data Subjektif
Dari pengkajian data subjektif yang didapatkan pada hari ini ibu datang ke
Puskesmas Caringin karena merasa akan melahirkan karena ada keluhan mules sejak
pagi disertainkeluar lendir darah, ini adalah hal yang normal.
5.1.2 Data Objektif
Berdasarkan hasil anamnesa dan data objektif, didapatkan Ibu dan Janin dalam
keadaan normal, tidak ada komplikasi maupun penyulit. Setelah dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut didapatkan hasil pemeriksaan dalam pada Ny. T, yaitu
pembukaan 7 cm.
5.1.3 Analisa
Dalam menegakkan asesmen Kebidanan, Berdasarkan teori ditarik kesimpulan
bahwa diagnose kebidanan ibu yaitu G2 P1 A0 hamil 39 minggu dengan inpartu Kala I
Fase Aktif, janin tunggal hidup intra uteri presentasi kepala.
5.1.4 Penatalaksanaan
Penataksanaan yang dilakukan oleh sudah sesuai dengan teori yaitu Bidan memantau
kemajuan persalinan, dan setelah timbul tanda dan gejala persalinan memasuki kala II
petugas kesehatan membeikan asuhan persalinan normal 60 langkah.

5.2 Saran
5.2.1 Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat memberi masukan dan kritik yang membangun untuk perbaikan
penulis dimasa yang akan datang.

5.2.2 Lahan praktek


Diharapkan untuk dapat terus meningkatkan kembali pelayanan Kesehatan ibu dan
bayi di Puskesmas Caringin Kabupaten Sukabumi.

27
5.2.3 Penulis
Diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran dan menambah pengalaman dalam memberi
asuhan kebidanan persalinan normal.

28
DAFTAR PUSTAKA

Bahiyatun. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC; 2009

Irmalia Suryani Faradisa, Tri Arief Sardjono, Mauridhi Hery Purnomo (2017) Teknologi
pemantauan Kesejahteraan Janin Di Indonesia http//ejoulnal.itn.ac.id

Kemenkes RI. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI;
2015

Mangkuji, B., Ginting., I. Suwanty, Lubis, R. Wildan. Asuhan Kebidanan 7 Langkah


SOAP. Jakarta: EGC; 2013

Manuaba. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC 2007

Maryunani, Anik. Manajemen Kebidanan Lengkap. Jakarta: TIM: 2016

Muslihatun. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya; 2009

Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2012

Prawirohardjo, S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono. 2010

Rohani, Reni S, Marisah.2011.Asuhan Kebidanan Pada Masa


Persalinan.Jakarta: Salemba Medika.

Sofian, A. Rustam Muchtar Sinopsis Obstetri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2012

Saifudin, B. Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT


Bina Pustaka Prawirohardjo; 2009

Saifuddin A.B, Trijatmo R, Gulardi H.W.2016.Ilmu Kebidanan Sarwono


Prawirohardjo.Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Sulistyawati, A. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salema Medika; 2013

Tyastusi, Siti. Modul Bahan Ajar Cetak Kebidanan Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta:
Pusdik SDM Kesehatan; 2016

29
LAMPIRAN

30
31

Anda mungkin juga menyukai