Disusun Oleh :
Dita Marlina
NIM. 2202218020
LAPORAN PENDAHULUAN
Oleh :
Dita Marlina
NIM. 2202218025
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Program Studi profesi Bidan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas
Laporan Pendahuluan dengan tema Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Ny. R 24 Tahun
G1p0a0 Hamil 40 Minggu Inpartu Kala 1 Fase Aktif Dengan Masalah Akselerasi Persalinan
Penulis menyadari penyusunan Laporan Pendahuluan ini berkat adanya bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada seluruh rekan yang membantu dalam penyusunan Laporan ini.
Penulis menyadari Laporan Pendahulan ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan untuk bahan perbaikan di kemudian
hari.
Akhir kata semoga Laporan Pendahuluan ini semoga dapat bermanfaat bagi semua
pembaca.
Dita Marlina
NIM. 2202218025
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1. Persalinan ................................................................................................. 5
A. Pengkajian ..................................................................................................... 12
E. Perencanaan ................................................................................................... 13
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37- 42 minggu), lahir dengan
Sekitar 99% dari seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang, 80%
Indonesia 214 jiwa, Filipina 170 jiwa, Vietnam 160 jiwa, Thailand 44 jiwa,
waktu penanganan di rumah sakit (respon time) . Angka kematian Ibu di Kabupaten
Jepara dari tahun 2015 hingga 2016 menunjukan tren meningkat dari angka 42,5 per
100.000 kelahiran hidup (9 kasus) di tahun 2013, 51,86 per 100.000 KH (11 kasus) di
tahun 2017 dan 71,84 per 100.000 KH (15 kasus) di tahun 2018. Akan tetapi pada
1
tahun 2019 turun menjadi 58,37 per 100.000 KH (12 kasus) kemudian naik kembali
menjadi 68,48 per 100.000 KH (14 kasus) pada tahun 2020. Kasus kematian Ibu di
Kabupaten Jepara tahun 2020 ada 14 kasus, terdiri dari 3 kasus (21 %) eklamsia, 6
kasus (44 %) perdarahan, 2 kasus (33,3 %) oedema pulmo dan 3 kasus (21 %)
atonia uteri yaitu ketidak mampuan otot-otot rahim dalam berkontraksi setelah
Persalinan lama merupakan salah satu penyebab langsung dari kematian ibu,
pada tahun 2013, angka kejadian persalinan lama di Indonesia adalah sebesar
pada primigradiva, dan lebih dari 18 jam pada multigradiva, yang merupakan
salah satu dari beberapa penyebab kematian ibu dan bayi baru lahir. Pada
proses menuju persalinan ada empat tahapan yang harus dilalui yaitu kala I
(10 cm). Kala I persalinan terdiri dari dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif.
Pada fase laten merupakan periode dari awal persalinan hingga titik ketika
2
pembukaan mulai berjalan secara progresif. Fase aktif merupakan periode
komplit.(5)
tidak ada penurunan kepala lebih dari 1 jam pada nulipara dan multipara. (6) Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi partus lama antara lain faktor kekuatan yang
terdiri dari kontraksi otot rahim dan tenaga mengejan yang dimiliki oleh ibu, faktor
janin yang berukuran besar di atas 4 kg atau posisi bayi yang salah (melintang), faktor
jalan lahir , faktor psikis ibu terdiri dari tingkat kecemasan dan rasa takut yang dialami
dalam menghadapi persalinan, serta faktor reproduksi yang terdiri dari usia, paritas
membantu proses kelahiran yaitu dengan stimulasi putting susu. Secara teori
juga oleh janin yang menyebabkan his adekuat dan dapat mencegah
persalinan lama.(9)
dan efektifitasnya dalam melunakkan servik dan menginduksi persalinan. (9) Hal ini di
terhadap lamanya kala I fase aktif” ada pengaruh stimulasi puting susu terhadap lama
persalinan kala 1 dengan hasil kelompok kontrol yang diberi stimulasi puting susu
mengalami kemajuan paling cepat 55 menit dan pada kelompok mobilisasi mengalami
3
kemajuan paling cepat 1 jam 45 menit, dan rata-rata kelompok kontrol yang dilakukan
stimulasi puting susu mengalami kemajuan 3 jam 16 menit sedangkan pada kelompok
B. Tujuan
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. PERSALINAN
A. Definisi
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
dapat hidup ke dunia luar, dari Rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.(1)
konsepsi oleh ibu. Proses ini di mulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang di
tandai oleh perubahan progresif pada serviks, dan di akhiri dengan pelahiran
plasenta.(2)
Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37 sampai 42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin.(2)
B. Etiologi
progesterone turun,
5
2) Teori plasenta menjai tua
ganglion ini digeser dan ditekan misalnya oleh kepala janin akan timbul
kontraksi uterus.
5) Induksi partus
tetesan perinfus.
Jenis persalinan
Persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri melalui jalan lahir
ibu.
Persalinan yang di buat dengan tenaga dari luar misalnya vacum atau tindakan
caesaria.
6
Persalinan berdasar umur kehamilan
1) Abortus
2) Partus immaturus
3) Partus prematurus
4) Partus matures/aterm
Merupakan jalan lahir yang harus di lewati oleh janin terdiri dari rongga
2) Power (kekuatan)
Merupakan kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau
3) Passanger (janin)
Faktor yang berpengaruh adalah janin (tulang tengkorak, ukuran kepala) dan
postur janin.
7
4) Psikis (psikologis)
Perasaan positif berupa kelegaan hati, seoalah-olah pada saat itu benar-benar
8
4. Gaya berat janin dimana kepala kearah bawah
3. Sering miksi
Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton hiks ditemukan sebagai
keluhan karena dirasakan sakit dan mengganggu. Hal ini terjadi karena perubahan
oksitosin dengan makin tua hamil, pengeluaran estrogen dan progesterone makin
4. Durasinya pendek
9
b. Sifatnya teratur interval makin pendek, dan kekuatanya makin
besar
f. Pengeluaran cairan
D. PATOFISIOLOGI
1) Kala I
2) Kala II
Kala II persalinan di mulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm)
3) Kala III
Kala III persalinan di mulai setelah selesainya kelahiran bayi dan berakhir
10
4) Kala IV
Mekanisme persalinan
1) Turun
trimester ketiga
2) Fleksi
Dengan turunnya kepala janin, tahanan yang di peroleh dari dasar panggul
akan makin besar, yang mengakibatkan kepala janin makin fleksi lagi, sampai-
sampai dagu janin menekan dadanya dan belakang kepala (oksiput) menjadi
3) Rotasi dalam
Dengan makin turunnya kepala janin dalam jalan lahir, kepala janin akan
rongga panggul
4) Ekstensi
Kepala janin di lahirkan dengan melepaskan diri dari sikap kepala yang fleksi
5) Restitusi
Sewaktu berlangsung rotasi dalam, leher akan terpelintir karena bahu tidak
6) Rotasi luar
Rotasi luar kepala janin pada hakekatnya mengikuti rotasi dalam bahu janin.(3)
11
A. PENGERTIAN
gerakan melingkar di daerah puting dengan lembut yang diyakini bisa mendorong
B. TUJUAN
rahim
1. Melakukan persepsi
a) Minyak
b) Bantal
c) Guling
7. Mengecek tidak ada luka bekas operasi pada payudara yang akan dilakukan
8. Menganjurkan ibu untuk nafas dalam dengan mengambil nafas dari hidung lalu
12
9. Melakukan memijatan atau menggosok payudara menggunakan telapak tangan
dengan cara :
b) Gerakan ini dilakukan secara bergantian antara payudara kanan dan kiri untuk
setiap payudara dilakukan pijatan selama 2 menit dan beri jeda 5 menit untuk
melakukan stimulasi berikutnya setelah itu ganti ke payudara yang satu dengan
c) Gerakan stimulasi puting susu ini akan menunjukan hasil yang lebih baik.
e) Stimulasi puting tidak dilakukan bersamaan pada kedua payudara dan stimulasi
f) Melakukan evaluasi
BAB III
13
PERSALINAN KEBUTUHAN NON FARMAKOLOGI
NIPPLE STIMULATION
A. PENGKAJIAN
Kegiatan pengumpulan data dimulai pada saat klien masuk dan dilanjutkan
secara terus menerus selama proses asuhan kebidanan berlangsung. Data dapat
dikumpulkan dari berbagai sumber. Sumber yang dapat memberikan informasi paling
akurat yang dapat diperoleh secepat mungkin dan upaya sekecil mungkin yaitu dari
pasien atau keluarga pasien. Teknik pengumpulan data yaitu berupa observasi,
wawancara, dan pemeriksaan fisik. (1) Langkah awal dari perumusan masalah/diagnosa
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup
didapatkan dari data subjektif dan data objektif. Diagnosa nomenklatur kebidanan
adalah suatu sistem nama yang telah terklasifikasikan dan diakui serta di syahkan oleh
dipenuhi. (1)
Penentuan analisa dalam kasus asuhan kebidanan pada ibu bersalin sudah sesuai
dengan teori yang telah ada. Setelah dilakukan analisa pada kasus, kemudian tindakan
yang ditegakkan bidan dalam mencatat rencana kegiatannya, maka rencana kegiatan
mencakup tujuan dan langkah langkah yang akan dilakukan bidan dalam melakukan
14
rencana kegiatan juga dicatat kriteria evaluasi dan keberhasilan tindakan. Kriteria
evaluasi dan hasil tindakan perlu dicatat untuk mengukur keberhasilan dari pelaksanaan
persalinan kala 1 fase aktif pada ibu bersalin dengan cara nonfarmakologi berdasarkan
data yang telah dikumpulkan. Masalah akselerasi persalinan kala 1 fase aktif ibu
bersalin ditetapkan berdasarkan interpretasi data dasar yang dikumpulkan pada saat
pengkajian dan pemeriksaan yaitu ibu bersalin dengan keluhan kurang kuatnya
berdasarkan diagnosis atau masalah yang sudah diidentifikasi. Masalah yang bisa
timbul dari akselerasi persalinan pada ibu bersalin, serta apakah dapat mengalami
komplikasi. Masalah Intensitas kontraksi uterus pada saat proses persalinan pada multi
para seringkali lebih berat daripada nyeri persalinan pada primipara. Multipara juga bisa
mengalami proses persalinan lebih lama dibandingkan proses persalinan pada primipara
terhadap akselerasi persalinan. Hal itu menyebabkan akselerasi persalinan sebagai suatu
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter jika ada hal
yang perlu dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain
sesuai kondisi ibu. pada kasus masalah akselerasi persalinan perlu dilakukan tindakan
segera karena dapat menimbulkan resiko kegawatan pada ibu maupun janin.
15
E. PERENCANAAN
3. Siapkan partus set, hecting set, obat-obatan esensial, APD, perlengkapan bayi dan ibu.
4. Jelaskan pada ibu dan keluarga untuk diberikan terapi nonfarmakologi berupa nipple
stimulation
7. anjurkan pada suami / keluarga untuk memberikan dukungan dan semangat pada ibu(5)
Pada kondisi ibu bersalin dengan masalah akselerasi persalinan kala 1 fase aktif harus
dengan kebutuhan ibu bersalin dengan keluhan masalah akselerasi persalinan kala 1
fase aktif sebagaimana telah diidentifikasi didalam diagnosa dan masalah. Selain
terhadap permasalah klien, bidan juga harus mengenal apakah rencana yang telah
ditetapkan dapat dilakukan dengan baik, apakah perlu disusun kembali intervensi yang
lain sehingga masalah dapat dipecahkan dengan tepat. Pada prinsipnya, tahapan
16
evaluasi ada pengkajian kembali terhadap klien untuk menjawab pertanyaan seberapa
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Kusbandiyah, M., Ummi, H., Rita, Y. (2013). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan
Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika.
2. Saifuddin, A. B., Adriaansz, G., Wiknjosastro, G. H. (2013). Ilmu Kebidanan. 4th
ed. Jakarta: PT. Bina Pustaka.
3. Maryunani, A. (2014). Nyeri Dalam Persalinan. Jakarta: Trans Info Medika.
4. Marmi. Intranatal care asuhan kebidanan pada persalinan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar; 2015
5. Suhartika. Asuhan kala satu persalinan normal. Dalam: Kebidanan teori dan asuhan
volume 2. Jakarta: EGC; 2017
6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku kesehatan ibu dan anak. 2015.
Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA
7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku saku pelayanan kesehatan ibu di
fasilitas kesehatan dasar dan rujukan. Jakarta: Kemenkes RI; 2013
8. Judha Mohamad, Sudarti. 2014. Teori Pengukuran Nyeri Dan Nyeri Persalinan.
Yokyakarta : Muha Medika
9. Ayu L, (2017) Efek Pemberian Nipple Stimulation Terhadap Lama Persalinan . Jurnal
Ilmu Keperawatan dan Kebidanan. 2017 - ejournal.stikestelogorejo.ac.id.
10. Rini, L (2016) Pengaruh Teknik Stimulasi Puting Susu Terhadap Lama Persalinan
Kala I. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 5, No 2,November 2016, hlm 110-
237
11. Yuniar, D (2020) Pengaruh Rangsangan Puting Susu Dengan Pembukaan Serviks
Pada Persalinan Kala 1 Fase Aktif (Studi Di Kamar Bersalin RSUD Jombang).
Jurnal Kebidanan Volume 10 No 1 Maret 2020
18