Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus ke dunia luar. Persalinan mencakup proses fisiologis yang memungkinkan
serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui
jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal merupakan proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin
(Nurul Jannah, 2017: 1).

Persalinan normal juga dapat dikatakan sebagai suatu fenomena alam yang
mengarah pada penciptaan kehidupan baru, hal tersebut merupakan momen paling
menyentuh dan spesial dalam kehidupan seorang wanita dan merupakan pengalaman
unik yang bisa mereka dapatkan dan pada persalinan normal ini seorang ibu dilatih
untuk menghilangkan rasa takut dan kegelisahannya dalam menghadapi persalinannya
(Eun-Young Choi, dkk, 2015: 233).

Kematian dan kesakitan ibu masih merupakan masalah kesehatan yang serius di
Negara berkembang. Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2014
Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa per 100.000 kelahiran hidup.
Beberapa Negara memiliki AKI cukup tinggi seperti Afrika Sub-Sahata 179.000 jiwa
per 100.000 kelahiran hidup, Asia Selatan 69.000 jiwa per 100.000 2 kelahiran hidup,
dan Asia Tenggara 16.000 jiwa per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di
Negara-Negara Asia Tenggara yaitu Indonesia 190 per 100.000 kelahiran hidup,
Vietnam 49 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand 26 per 100.000 kelahiran hidup,
Brunei 27 per 100.000 kelahiran hidup, dan Malaysia 29 per 100.000 kelahiran hidup
(WHO, 2014).

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,


AKI (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000

1
kelahiran hidup. Angka ini masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara–negara
tetangga di Kawasan ASEAN. Pada tahun 2007, ketika AKI di Indonesia mencapai 228,
AKI di Singapura hanya 6 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 33 per 100.000
kelahiran hidup, Filipina 112 per 100.000 kelahiran hidup, serta Malaysia dan Vietnam
sama-sama mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2012 SDKI kembali
mencaat kenaikan AKI yang signifikan, yakni dari 228 menjadi 359 kematian ibu per
100.000 kelahiran hidup. Sedangkan target yang diharapkan berdasarkan Melenium
Development Goals (MDSGs) pada tahun 2015 yaitu 102/100.000 kelahiran hidup. Hal
ini berarti AKI di Indonesia jauh diatas target yang ditetapkan WHO patau hampir dua
kali lebih besar dari target WHO (Depkes Kesehatan Indonesia, 2015).

Persalinan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia


dimana angka kematian ibu bersalin yang cukup tinggi. Keadaan ini disertai dengan
komplikasi yang mungkin saja timbul selama persalinan, sehingga memerlukan
pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam bidang kesehatan, meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dan menurunkan angka kematian, kesakitan ibu dan
perinatal. Persalinan sampai saat ini masih merupakan masalah dalam pelayanan
kesehatan. Hal ini diakibatkan pelaksanaan dan pemantauan yang kurang maksimal
dapat menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah, bahkan dapat berlanjut pada
komplikasi (Atika Purwandari, dkk, 2014: 47).

Di Afrika dan Negara berkembang lainnya penyebab tingginya angka kematian


ibu dikarenakan kurangnya tenaga kesehatan yang terampil dalam membantu proses
persalinansehingga hal tersebut menjadi penyebab utama kematian ibu pada daerah
tersebut. Dengan demikian, perawatan intra-partum yang meliputi persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan terampil sangat penting untuk mengurangi angka
kematian pada ibu (Abdurrahman, dkk, 2016: 64).

Banyak penelitian di Indonesia yang menunjukan bahwa ibu-ibu di Indonesia


tidak mau meminta pertolongan tenaga terlatih untuk memberikan asuhan persalinan
dan melahirkan bayi. Sebagian dari mereka beralasan bahwa penolong terlatih tidak
memperhatikan kebudayaan, tradisi dan keinginan pribadi para ibu dalam persalinan
dan kelahiran bayinya. Penyebab lain dari utilisasi atau pemanfaatan fasilitas kesehatan
adalah peraturan yang rumit dan prosedur tak bersahabat/menakutkan bagi para ibu. 5

2
Asuhan persalinan normal ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan dan memberikan
derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui upaya yang terintegritas dan
lengkap tetapi dengan intervensi, sehingga setiap intervensi yang akan di aplikasikan
dalam asuhan persalinan normal mempunyai alasan dan bukti ilmiah yang kuat tentang
manfaat intervensi tersebut bagi kemajuan dan keberhasilan proses persalinan. Asuhan
persalinan memegang kendali penting pada ibu karena dapat membantu ibu dalam
mempermudah proses persalinannya, membuat ibu lebih yakin untuk menjalani hal
tersebut serta untuk mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi dan ketidaknormalan
dalam proses persalinan (Aat Agustini, dkk, 2012: 2).

Maka untuk melaksanakan standar Asuhan Persalinan Normal (APN) diperlukan


pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat memberikan pelayanan yang sesuai
dengan standar yang ada, salah satunya upaya yaitu perlunya bidan mengikuti pelatihan
APN terutama yang belum pernah mengikuti. Hubungan antara kompetensi bidan
berdasarkan sikap dengan pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN) juga dapat
mempengaruhi dimana sikap bidan yang kurang mendukung dapat menyebabkan
kurangnya kepatuhan bidan dalam pelaksaan asuhan persalinan normal yang dilakukan.
Sikap bidan terhadap asuhan persalina normal (APN) yaitu dibuktikan dengan adanya
tindakan yang sesuai saat persalinan berdasarkan 58 langkah asuhan persalinan normal
yang merupakan salah satu faktor keberhasilan bidan dalam menyelamatkan ibu dan
bayi dimasa kritis yaitu masa persalinan dan nifas. Maka upaya untuk meningkatkan
kualitas pelaksanaan APN dapat dapat dilakukan instansi kesehatan dengan
menumbuhkan sikap bidan 6 yang mendukung terhadap pelaksaan APN melalui
kegiatan seminar, pelatihan dan pengawasan (Suyanti, 2015).

Bidan menurut International Confederation Of Midwives (ICM) yang dianut dan


diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, dan diakui oleh WHO dan
Federation of International Ginecologist Obstetrition (FIGO) tersebut adalah: Bidan
adalah seseorang yang yang mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di
negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk
didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik
bidan. Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung jawab dan akuntabel,
yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan

3
nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas. Memimpin persalinan atas
tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi.
Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi
komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai,
serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan. Standar kompetensi bidan menurut
Kepmenkes No. 369/MENKES/SK/III/2007 yang berkalitan dengan persalinan terdapat
pada kompetensi ke IV yaitu : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap
terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin selama persalinan yang
bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan
kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir (Kepmenkes RI, 2007). Berdasarkan
uraian diatas, penulis tertarik untuk mengambil kasus dengan judul “ASUHAN
KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN FISIOLOGIS ”

4
BAB II
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN FISIOLOGIS
PADA NY.A UMUR 20 TAHUN G1P0A0 HAMIL 39 MINGGU
DI VK RSI SULTAN HADIRIN JEPARA

I. PENGKAJIAN DATA
Secara auto anamnesa
Dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Senin /08 mei 2023
Jam :11.00WIB
Tempat : VK RSI SULTAN HADIRIN jepara

A. DATA SUBYEKTIF
1. BIODATA
Nama Ibu: NY. S Nama Ibu: Tn. M
Umur           : 33 th Umur            : 35 th
Agama          : Islam Agama          : Islam
Suku Bangsa  :Jawa Indonesia Suku Bangsa  :Jawa Indonesia
Pendidikan     : SMA Pendidikan     : SMA
Pekerjaan       :IRT Pekerjaan       :Wiraswasta
Alamat           :Jambu B 2/1 Alamat           : Jambu B 2/1

2. Alasan Datang
Ibu mengatakan datang ke Rumah Sakit ingin melahirkan dan ketuban
rembes sejak kemarin

3. Keluhan Utama
Nyeri dan kenceng – kenceng pada perut disertai mules dan ketuban rembes

5
4. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun (DM,
Hipertensi) maupun yang menular( hepatitis, TBC)
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita suatu penyakit apapun.seperti
asma, hipertensi, DM
a. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga, seperti, DM
dan hipertensi.

5. Riwayat perkawinan
a. Usia menikah : 19 tahun
b. Menikah berapa kali : 1 kali
c. Lama menikah : 1 tahun

6. Riwayat obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus/lama : 28-30 hari/6hari
Perdarahan : Sedang
Dysmenorrhea : Tidak
Fluor albus : Tidak
b. Riwayatkehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Persalinan ini
c. Riwayat pada waktu nifas : Hamil ini
d. Riwayat kehamilan sekarang
a) HPHT : 7 Mei 2022
b) Riwayat ANC
Frekuensi : 2 kali kunjungan TMI, 2X TMII, 2X TM III.
Tempat : PMB dan RS
Terapi : Asam Folat, Etabion

6
7. Riwayat KB
Ibu belum pernah menggunakan KB
8. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Makan terakhir jam 12.00 porsi sedang(menu :nasi,sayur kacang
panjang, tempe,telur)
Minum terakhir jam 12.40 jenis air putih, teh manis
b. Pola Eliminasi
BAK terakhir jam jam 12.50 tanggal 21 Februari 2023
BAB terakhir jam 06.00tanggal 21 Februari 2023
a. Pola Aktivitas
Ibu tidur miring kanan dan kiri karena ketuban sudah rembes
b. Pola Istirahat
Tidur malam terakhir kurang lebih 3 jam
c. Personal Hygiene
Terakhir mandi,ganti pakaian,gosokgigi,ganti celana dalam tanggal 21
Februari 2023 jam 06.00
d. Pola Seksualitas
Pada TM 3,1-2x dalam seminggu
9. Psikososio Spiritual
a. Ibu mengatakan senang dan sedikit takut atas persalinannya
b. Ibu mengatakan sangat bersyukur dan bahagiamenyambut anak
pertamanya

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
TD : 100/70 mmHg Suhu : 36,40C
Nadi : 84 x/menit RR : 20x/menit

7
TB : 155 cm LILA : 25 cm
BB : 60 kg

2. Pemeriksaan fisik ( Inspeksi, palpasi, Auskultasi, Perkusi )


a. Kepala: Bentuk simetris,tidak terdapat luka,tidak adaoedema, tidak ada
nyeri tekan
b. Rambut: Rambut lurus dan hitam, tidak rontok, terlihat sedikit kotor
c. Muka: Tidak ada oedema,tidak terdapat cloasma gravidarum
d. Mata: Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, seklera tidak
ikterik
e. Hidung: Simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret, tidak adatidak ada
pernafasan cuping hidung, tidak ada polip
f. Telinga: Simetris kiri dan kanan, dan tidak ada serumen
g. Mulut : Bibir simetris, lembab, tidak ada stomatatis,gigi tidak ada karies,
ibu mengatakan belum gosok gigi
h. Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe, tidakada
pembengkakan vena jugularis
i. Dada: Bentuk dada simetris, tidak ada oedema, tidak ada retraksi dada
j. Payudara : Payudara simetris, terdapathiperpigmentasiareola putting
menonjol, tidak terdapat benjolan.
k. Abdomen : simetris, tidak terdapat luka bekas operasi
l. Punggung : tidak scoliosis
m. Genetlia : sudah terdapat bloodcim
n. Ekstrimitas atas dan bawah: Tidak terdapat oedema dan varises, terpasang
infus pada tangan kiri.drip oksitosin 8 ptm
o.  Anus: Tidak ada hemoroid

3. Pemeriksaan obstetri

Palpasi :
Leopold1 : TFU 3 jari dibawah px,teraba 1 bagian lunak bulat dan tidak
melenting
Leopold 2 : kiri: teraba 1 bagian keras memanjang ada tahana seperti papan

8
Kanan: teraba 1 bagian kecil- kecil terputus putus
Leopold 3 :bagian bawah teraba 1 bagian keras bulat melenting dan tidak
dapat digoyangkan
Leopold 4 : tangan pemeriksa konvergen 9 teraba 3/5 bagian) TFU 32 cm
Auskultasi : DJJ 3x/10’ lama 40” intensitas kuat teratur
4. Pemeriksaan Dalam (Vaginal Toucher)

Vulva vagina :vulva tidak ada oedema, perineum tidak ada luka
parut vagina tidak ada benjolan, tidak ada oedema,
tidak ada varices, terdapat pengeluaran lendir
darah dan ketuban

- Portio : teraba lunak tipis


- Pembukaan : 5cm
- Ketuban : Rembes
- Lakmus tes : (+)
- Presentasi : Kepala
- Posisi : Ubun-ubun kecil depan
- Penurunan : Hodge2
- Tidak ada molase

5. Pemeriksaan Penunjang:
Pemeriksaan Hasil satuan Nilai rujukan keterangan
Darah rutin
Hemoglobin 11,5 Gr/dl 12 – 16 L
Leukosit 15.700 Mm3 5.000 – 10.000
Trombosit 284.000 Mm3 150.000 –
Hematokrit 38,7 % 400.000 L

Eritrosit 4,88 Mm3 37 – 43 L

MCV 79,5 Fl 4 – 5 juta


MCH 23,5 Pg 82 – 92
MCHC 29,7 g/d 27 – 31
Diffcount(hitung 32 – 37

9
jenis)
Eosinofil 0 %
Basofil 0 % 1–4 H

Neutrofil 84 % 0–1 L

Limfosit 11 % 50 – 70

Monosit 5 %l 25 -40

Golongan darah 2–8

Golongan darah A Rh +

Gula darah sewaktu


86 Mg/dl
Gula darah sewaktu
80 – 150
HBsAG
Non Reaktif Non reaktif
HbsAG

II. INTERPRETASI DATA


Diagnosa Kebidanan :  
Ny.S G3P2A0, umur 33 tahun hamil 40 minggu janin tunggal, hidup
intrauteri.letkep, puka sudah masuk PAP dengan inpartu kala 1 fase aktif

DS :
- Mules pada perut bagian bawah dan ketuban rembes
DO :
Kesadaran :Composmentis
TTV :
TD :100/70mmHg Suhu :36,40C
Nadi :84x/mnt RR :20x/mnt
TFU : 31 cm
Hb : 11,6gr %
HBSAg : Negatif
Rapid Test : Negatif
Golda :A Rh+
GDS : 86 mg/Dl
HIS : 3x/10 menit, lamanya 30 detik, kekuatan kuat relaksasi ada

10
Palpasi : Kandung Kemih : Kosong
Fetus : DJJ : 144x/menit, teratur.
Pemeriksaan Dalam (Vaginal Toucher)
 Vulva vagina : vulva tidak ada oedema, perineum tidak ada luka parut vagina
tidak ada benjolan, tidak ada oedema, tidak ada varices, terdapat pengeluaran
lendir darah
 Portio : tidak teraba
 Pembukaan : 5cm
 Ketuban :(+)
 Presentasi : Kepala
 Posisi : Ubun-ubun kecil depan
 Penurunan : Hodge IV
 Tidak ada molase

Masalah
Inpartu Kala I

Kebutuhan

Pendampingan, Support, pengurangan nyeri

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL


Retensio Plasenta
IV. KEBUTUHAN SEGERA
Pertolongan persalinan

V. INTERVENSI / RENCANA ASUHAN KOMPREHENSIF


Hari/Tanggal : Selasa /28 Februari 2023
1. Kolaborasi dengan dr SpoG
2. Beritau ibu dan keluarga hasil pemeriksaan kolaborasi dengan dr spoG
3. Anjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman
4. Anjurkan ibu untuk tidak meneran sebelum pembukaan lengkap.
5. Ajarkan ibu tehnik relaksasi saat ada kontraksi

11
6. Anjurkan keluarga untuk memberi nutrisi (makan dan minum) pada ibu di antara
HIS.
7. Siapkan partus set, heacting set, alat resusitasi, pakaian ibu dan bayi
8. Melakukan pengawasn 10
9. Lakukan periksa dalam 4 jam kemudian atau jika ibu ingin meneran
10. Lakukan pertolongan persalinan
11. Lakukan Manajemen aktif kala III
12. Lakukan dokumentasi

VI. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN


Hari/tanggal : Selasa /28 Februari 2023
No Waktu Implementasi
1. 11. 00 Melakukan kolaborasi dengan dr SpoG
2 11.35 Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman seperti jalan-
WIB jalan (bila kuat), tidur miring kiri/kanan
3. 12.37 Menganjurkan ibu untuk tidak meneran terlebih dahulu sebelum
WIB pembukaan lengkap agar tidak terjadi pembengkakan jalan lahir/
kehabisan tenaga sebelum persalinan .
4. 12.38 Mengajarkan ibu tehnik relaksasi saat ada kontraksi yaitu dengan tarik
WIB napas panjang dari hidung dan hembuskan secara perlahan dari mulut..
5. 12.40 Menganjurkan keluarga untuk memberi nutrisi (makan dan minum)
WIB pada ibu di antara HIS, sebagai penambah energi untuk tenaga saat
meneran
6 13. 00 Menyiapkan partus set, heacting set, alat resusitasi, pakaian ibu dan
WIB bayi:
a. Partus set:
1) 1 klem tali pusat
2) Umbilical klem
3) Gunting tali pusat
4) ½ kocher 90
5) Kassa steril
6) Kateter

12
7) Gunting episiotomy
b. Heacting set:
1) Jarum steril
2) Benang steril (catgut)
3) Kassa steril
4) Kom berisi betadine
5) Pinset anatomis
c. Alat resusitasi:
1) Penghisap lendir
2) Sungkup
d. Pakaian ibu:
1) Jarik
2) Pakaian bersih
3) Celana dalam
4) Pembalut
e. Pakaian bayi:
1) Popok
2) Baju
3) Bedong
4) Topi.
7 13.10 Mengobservasi kemajuan persalinan meliputi: nadi, suhu, respirasi
WIB setiap 30 menit sekali dan tekanan darah, pembukaan serviks setiap 4
jam sekali
8 13.45 Melakukan pemeriksaan dalam hasilnya
WIB
VT : 10 cm letkep kk (-) Hodge 2
9 14. 00 Lakukan pertolongan persalinan
WIB

10 14. 00 Lakukan manajemen aktif kala III


WIB

13
- Pastikan tidak ada bayi kedua di dalam uterus
- Beritahu ibu, bahwa ibu akan disuntik
- Segera dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir, suntuk
oxytosin 10 unit secara IM pada 1/3 bagian atas paha luar
- Jepit tali pusat dan potong tali pusat
- Lakukan IMD
- Tutup perut ibu dengan kain bersih
- Pastikan plasenta lepas, dengan tanda tanda : adanya semburan
darah, tali pusat tambah panjang
Pergangan tali pusat terkendali
- Bediri disamping ibu
- Pindahkan klem pada tali pusat sekitar 5 sampai 10 cm dari
vulva
- Letakan tangan yang lainnya pada abdomen ibu, tepat dismfisis
ibu
- Lakukan dorso kranial sambil melakukan PTT dengan cara
tangan kiri di smpisis ibu tangan kanan meregangkan tali pusat
tuggu tanda tanda pelepasenta,tarik tali pusat sejajar, kemudian
tarik ke bawah
- Pindahkan klem kedekat perineum bila tali pusat tambah
panjang. Bila ada his ulangi peregangan tali pusat terkendali
dan dorso cranial secara serentak hingga plasenta terlepas dari
dinding uterus.
- Setelah plasecta terlepas dari introitus vagina, lahirkan plasenta
dengan mengangkat talipusat ke atas dan menopang plasenta ,
memutar plasenta searah jarum jam sampai plasenta terlepas
seluruhnya.
- Letakan plasenta ketempat yang telah disediakan
- Massase uterus ibu selama 15 detik dan nilai kontraksi
- Periksa robekan jalan lahir dan nilai perdrahan
- Periksa plasenta apakah telah lahir lengkap dengan memeriksa
jumlah kotiledon . periksa robekan pada tepi selaput ketuban,

14
dan pemeriksaan tali pusat. Jika dalam pemeriksaan ada
robekan maka lakukan eksplorasi untuk membersihkan sisa
placenta agar tidak menyebabkan perdarahan dan infeksi.

VII. EVALUASI
Hari/tanggal : Selasa /28 Februari 2023
No Waktu Evaluasi
1. 14.35 Ibu sudah memilih posisi yang nyaman (miring kiri)
WIB
2. 14.37 Ibu bersedia untuk tidak meneran sebelum pembukaan lengkap
WIB
3. 14.38 Sudah diajarkan pada ibu tehnik relaksasi saat ada kontraksi
WIB
4. 14.40 Ibu bersedia makan dan minum pada pukul 14.40 WIB dengan jenis:
WIB sepotong roti dan minum 1 gelas teh hangat pada sela-sela HIS
5. 14.45 Telah disiapkan partus set, heacting set, alat resusitasi, pakaian ibu
WIB dan bayi
6. 14.46 Telah dilakukan observasi Pengawasan 10
WIB
7. 15.00 Telah dilakukan pemeriksaan dalam dengan hasil: Portio tidak
WIB teraba, pembukaan 10 cm, kulit ketuban sudah pecah, presentasi
kepala, UUK jam 12, penurunan hodge II.
9 15.15 Melakukan pertolongan persalinan
WIB bayi lahir spontan pukul 15. 15 WIB, jenis kelamin laki- laki,
gerakan aktif, usaha napas baik, menangis spontan, warna kulit
kemerahan, BB: 2900 gram, PB: 49 cm, LK/LD: 32/33 cm, anus
berlubang APGAR score 8.9.10
9 15.16 Melakukan manajemen aktif kala III
WIB - Tidak ada janin ke dua
- Suntik oxytosin sudah disuntikan
- Terdapat semburan darah dan tali pusat tambah panjang

15
- Placenta lahir kesan lengkap, kotiledon dan selaput ketuban
lengkap
- Perdarahan 150 cc
15.25 Robekan jalan lahir derajat II dan sudah dilakukan heating
9 15.50 Melakukan dokumentasi askeb
WIB

DATA PERKEMBANGAN I
KALA IV

Tangga: Selasa /28 Februari 2023 Pukul: 15.50 WIB


S : Subyekif
1. Ibu mengatakan lega karena ari-ari bayinya sudah lahir.
2. Ibu mengatakan masih merasa mules.
O : Obyektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran :Composmentis
3. TTV : TD : 120/80 mmHg R : 20x/ menit N : 80x/ menit S : 36.7 C
4. Kontraksi : Keras
5. TFU : 2 jari di bawah pusat
6. Perdarahan : ± 80 cc
7. Lochea : Rubra
8. ekstremitas kanan atas terpasang infus RL drip oxytocin 5 IU dengan
tetesan 20 tpm.
A : Assesment
Ny. Aumur P1A0 20 tahun, inpartu kala IV
P : Planning

Tanggal : 28 Februari 2023 Pukul: 16.00 WIB


1. Mengobservasi keadaan umum ibu.
2. Menyibin ibu dengan air DTT dan mengganti pakaian ibu dengan yang bersih.

16
3. Mengobservasi TD, nadi, kontraksi, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit
pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua
4. Menganjurkan ibu memassase uterus sendiri agar kontraksi uterus kuat.
5. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum untuk menambah energi dan
mengembalikan tenaga yang sudah hilang.
6. Menjelaskan kebutuhan gizi ibu nifas, cara perawatan luka perinium, dan ASI
eksklusif.
7. Mengganti infus RL drip Oxytocin dengan cairan infus RL biasa jika sudah habis.
8. Memindah ibu ke bangsal nifas setelah 2 jam
EVALUASI
Tanggal : Selasa /28 Februari 2023 Pukul: 16.10 WIB
1. Telah dilakukan observasi keadaan umum ibu dengan hasil:
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV : TD : 120/80 mmHg R : 20x/ menit N : 80x/ menit S : 36.7 C
2. Perinium sudah dijahit dengan tehnik jelujur
3. Ibu sudah disibin dengan air DTT dan sudah gantai pakaian.
4. Telah dilakukan observasi TD, nadi, kontraksi, kandung kemih dan perdarahan,
dengan hasil :
Jam waktu TD N S TFU kont Kandung perdarahan
ke raksi kemih
1 16.10 100/60 80 36,5 2 jr bwh pst Baik Kosong 20 cc
16.15 100/60 80 2 jr bwh pst Baik Kosong 20cc

16.30 110/70 80 2jr bwh pst Baik Kosong 10cc


16.45 110/70 88 2jr bwh pst Baik Kosong 10 cc
2 17.15 110/70 88 37 2 jr bwh pst Baik Kosong 10cc
17.45 110/70 88 2 jr bwh pst Baik Kosong 10cc

5. Ibu sudah bisa memassase uterus sendiri, dengan hasil kontraksi keras
6. Ibu sudah makan dan minum dengan jenis nasi, lauk, sayur dan minum teh hangat.
7. Ibu sudah mengerti dan paham tentang kebutuhan ibu nifas, cara perawatan luka
perinium, dan pemberian ASI eksklusif.

17
8. Infus RL drip Oxytocin sudah diganti dengan cairan infus RL biasa pukul 16.20
WIB.
Ibu sudah dipindah ke bangsal nifas pada pukul 18.00

BAB II
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN FISIOLOGIS
PADA NY.A UMUR 20 TAHUN G1P0A0 HAMIL 39 MINGGU
DI VK RS GRAHA HUSADA JEPARA

VIII. PENGKAJIAN DATA


Secara auto anamnesa

18
Dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Selasa /21 Februari 2023
Jam :13.00WIB
Tempat : VK RS Graha Husada jepara

C. DATA SUBYEKTIF
8. BIODATA
Nama Ibu: NY. A Nama Ibu: Tn. M
Umur           : 20 th Umur            : 25 th
Agama          : Islam Agama          : Islam
Suku Bangsa  :Jawa Indonesia Suku Bangsa  :Jawa Indonesia
Pendidikan     : SMA Pendidikan     : SMA
Pekerjaan       :IRT Pekerjaan       :Wiraswasta
Alamat           : Tengguli 2/10 Alamat           : Tengguli 2/10

9. Alasan Datang
Ibu mengatakan datang ke Rumah Sakit ingin melahirkan dan ketuban
rembes sejak kemarin

10. Keluhan Utama


Nyeri dan kenceng – kenceng pada perut disertai mules dan ketuban rembes

11. Riwayat kesehatan


b. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun (DM,
Hipertensi) maupun yang menular( hepatitis, TBC)
b. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita suatu penyakit apapun.seperti
asma, hipertensi, DM
b. Riwayat kesehatan keluarga

19
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga, seperti, DM
dan hipertensi.

12. Riwayat perkawinan


d. Usia menikah : 19 tahun
e. Menikah berapa kali : 1 kali
f. Lama menikah : 1 tahun

13. Riwayat obstetri


e. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus/lama : 28-30 hari/6hari
Perdarahan : Sedang
Dysmenorrhea : Tidak
Fluor albus : Tidak
f. Riwayatkehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Persalinan ini
g. Riwayat pada waktu nifas : Hamil ini
h. Riwayat kehamilan sekarang
c) HPHT : 8 Januari 2022
d) Riwayat ANC
Frekuensi : 2 kali kunjungan TMI, 2X TMII, 2X TM III.
Tempat : PMB dan RS
Terapi : Asam Folat, Etabion

14. Riwayat KB
Ibu belum pernah menggunakan KB
9. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Makan terakhir jam 12.00 porsi sedang(menu :nasi,sayur kacang
panjang, tempe,telur)
Minum terakhir jam 12.40 jenis air putih, teh manis
b. Pola Eliminasi

20
BAK terakhir jam jam 12.50 tanggal 29 Novmber 2022
BAB terakhir jam 06.00tanggal 29 November 2022
e. Pola Aktivitas
Ibu tidur miring kanan dan kiri karena ketuban sudah rembes
f. Pola Istirahat
Tidur malam terakhir kurang lebih 3 jam
g. Personal Hygiene
Terakhir mandi,ganti pakaian,gosokgigi,ganti celana dalam tanggal 29
November 2022 jam 06.00
h. Pola Seksualitas
Pada TM 1-2x dalam seminggu
10. Psikososio Spiritual
c. Ibu mengatakan senang dan sedikit takut atas persalinannya
d. Ibu mengatakan sangat bersyukur dan bahagiamenyambut anak
pertamanya

D. DATA OBYEKTIF
6. Pemeriksaan Umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
TD : 100/70 mmHg Suhu : 36,40C
Nadi : 84 x/menit RR : 20x/menit
TB : 155 cm LILA : 25 cm
BB : 60 kg

7. Pemeriksaan fisik ( Inspeksi, palpasi, Auskultasi, Perkusi )


p. Kepala: Bentuk simetris,tidak terdapat luka,tidak adaoedema, tidak ada
nyeri tekan
q. Rambut: Rambut lurus dan hitam, tidak rontok, terlihat sedikit kotor
r. Muka: Tidak ada oedema,tidak terdapat cloasma gravidarum
s. Mata: Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, seklera tidak
ikterik

21
t. Hidung: Simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret, tidak adatidak ada
pernafasan cuping hidung, tidak ada polip
u. Telinga: Simetris kiri dan kanan, dan tidak ada serumen
v. Mulut : Bibir simetris, lembab, tidak ada stomatatis,gigi tidak ada karies,
ibu mengatakan belum gosok gigi
w. Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe, tidakada
pembengkakan vena jugularis
x. Dada: Bentuk dada simetris, tidak ada oedema, tidak ada retraksi dada
y. Payudara : Payudara simetris, terdapathiperpigmentasiareola putting
menonjol, tidak terdapat benjolan.
z. Abdomen : simetris, tidak terdapat luka bekas operasi
aa.Punggung : tidak scoliosis
bb. Genetlia : sudah terdapat bloodcim
cc.Ekstrimitas atas dan bawah: Tidak terdapat oedema dan varises, terpasang
infus pada tangan kiri.drip oksitosin 8 ptm
dd.  Anus: Tidak ada hemoroid

8. Pemeriksaan obstetri

Palpasi :
Leopold1 : TFU 3 jari dibawah px,teraba 1 bagian lunak bulat dan tidak
melenting
Leopold 2 : kiri: teraba 1 bagian keras memanjang ada tahana seperti papan
Kanan: teraba 1 bagian kecil- kecil terputus putus
Leopold 3 :bagian bawah teraba 1 bagian keras bulat melenting dan tidak
dapat digoyangkan
Leopold 4 : tangan pemeriksa konvergen 9 teraba 3/5 bagian) TFU 32 cm
Auskultasi : DJJ 3x/10’ lama 40” intensitas kuat teratur
9. Pemeriksaan Dalam (Vaginal Toucher)

Vulva vagina :vulva tidak ada oedema, perineum tidak ada luka
parut vagina tidak ada benjolan, tidak ada oedema,

22
tidak ada varices, terdapat pengeluaran lendir
darah dan ketuban

- Portio : teraba lunak tipis


- Pembukaan : 5cm
- Ketuban : Rembes
- Lakmus tes : (+)
- Presentasi : Kepala
- Posisi : Ubun-ubun kecil depan
- Penurunan : Hodge2
- Tidak ada molase

10. Pemeriksaan Penunjang:


Pemeriksaan Hasil satuan Nilai rujukan keterangan
Darah rutin
Hemoglobin 11,5 Gr/dl 12 – 16 L
Leukosit 15.700 Mm3 5.000 – 10.000
Trombosit 284.000 Mm3 150.000 –
Hematokrit 38,7 % 400.000 L

Eritrosit 4,88 Mm3 37 – 43 L

MCV 79,5 Fl 4 – 5 juta


MCH 23,5 Pg 82 – 92
MCHC 29,7 g/d 27 – 31
Diffcount(hitung 32 – 37
jenis)
Eosinofil 0 %

Basofil 0 % 1–4
H
Neutrofil 84 % 0–1
L
Limfosit 11 % 50 – 70

Monosit 5 %l 25 -40

Golongan darah 2–8


A Rh +
Golongan darah

23
Gula darah sewaktu 86 Mg/dl
Gula darah sewaktu 80 – 150
HBsAG Non Reaktif Non reaktif
HbsAG

IX. INTERPRETASI DATA


Diagnosa Kebidanan :  
Ny.A GIP0A0, umur 20 tahun hamil 39 minggu janin tunggal, hidup
intrauteri.letkep, puka sudah masuk PAP dengan inpartu kala 1 fase aktif

DS :
- Mules pada perut bagian bawah dan ketuban rembes
DO :
Kesadaran :Composmentis
TTV :
TD :100/70mmHg Suhu :36,40C
Nadi :84x/mnt RR :20x/mnt
TFU : 31 cm
Hb : 11,6gr %
HBSAg : Negatif
Rapid Test : Negatif
Golda :A Rh+
GDS : 86 mg/Dl
HIS : 3x/10 menit, lamanya 30 detik, kekuatan kuat relaksasi ada
Palpasi : Kandung Kemih : Kosong
Fetus : DJJ : 144x/menit, teratur.
Pemeriksaan Dalam (Vaginal Toucher)
 Vulva vagina : vulva tidak ada oedema, perineum tidak ada luka parut vagina
tidak ada benjolan, tidak ada oedema, tidak ada varices, terdapat pengeluaran
lendir darah
 Portio : tidak teraba
 Pembukaan : 5cm
 Ketuban :(+)

24
 Presentasi : Kepala
 Posisi : Ubun-ubun kecil depan
 Penurunan : Hodge IV
 Tidak ada molase

Masalah
Inpartu Kala I

Kebutuhan

Pendampingan, Support, pengurangan nyeri

X. IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL


Retensio Plasenta
XI. KEBUTUHAN SEGERA
Pertolongan persalinan

XII. INTERVENSI / RENCANA ASUHAN KOMPREHENSIF


Hari/Tanggal : Selasa /29 November 2022
13. Kolaborasi dengan dr SpoG
14. Beritau ibu dan keluarga hasil pemeriksaan kolaborasi dengan dr spoG
15. Anjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman
16. Anjurkan ibu untuk tidak meneran sebelum pembukaan lengkap.
17. Ajarkan ibu tehnik relaksasi saat ada kontraksi
18. Anjurkan keluarga untuk memberi nutrisi (makan dan minum) pada ibu di antara
HIS.
19. Siapkan partus set, heacting set, alat resusitasi, pakaian ibu dan bayi
20. Melakukan pengawasn 10
21. Lakukan periksa dalam 4 jam kemudian atau jika ibu ingin meneran
22. Lakukan pertolongan persalinan
23. Lakukan Manajemen aktif kala III
24. Lakukan dokumentasi

25
XIII. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN
Hari/tanggal : Selasa /29 November 2022
No Waktu Implementasi
1. 13. 00 Melakukan kolaborasi dengan dr SpoG
2 13.35 Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman seperti jalan-
WIB jalan (bila kuat), tidur miring kiri/kanan
3. 13.37 Menganjurkan ibu untuk tidak meneran terlebih dahulu sebelum
WIB pembukaan lengkap agar tidak terjadi pembengkakan jalan lahir/
kehabisan tenaga sebelum persalinan .
4. 13.38 Mengajarkan ibu tehnik relaksasi saat ada kontraksi yaitu dengan tarik
WIB napas panjang dari hidung dan hembuskan secara perlahan dari mulut..
5. 13.40 Menganjurkan keluarga untuk memberi nutrisi (makan dan minum)
WIB pada ibu di antara HIS, sebagai penambah energi untuk tenaga saat
meneran
6 14. 00 Menyiapkan partus set, heacting set, alat resusitasi, pakaian ibu dan
WIB bayi:
a. Partus set:
1) 1 klem tali pusat
2) Umbilical klem
3) Gunting tali pusat
4) ½ kocher 90
5) Kassa steril
6) Kateter
7) Gunting episiotomy
b. Heacting set:
1) Jarum steril
2) Benang steril (catgut)
3) Kassa steril
4) Kom berisi betadine
5) Pinset anatomis
c. Alat resusitasi:
1) Penghisap lendir

26
2) Sungkup
d. Pakaian ibu:
1) Jarik
2) Pakaian bersih
3) Celana dalam
4) Pembalut
e. Pakaian bayi:
1) Popok
2) Baju
3) Bedong
4) Topi.
7 14.10 Mengobservasi kemajuan persalinan meliputi: nadi, suhu, respirasi
WIB setiap 30 menit sekali dan tekanan darah, pembukaan serviks setiap 4
jam sekali
8 14.45 Melakukan pemeriksaan dalam hasilnya
WIB
VT : 10 cm letkep kk (-) Hodge 2
9 15. 00 Lakukan pertolongan persalinan
WIB
10 15. 00 Lakukan manajemen aktif kala III
WIB
- Pastikan tidak ada bayi kedua di dalam uterus
- Beritahu ibu, bahwa ibu akan disuntik
- Segera dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir, suntuk
oxytosin 10 unit secara IM pada 1/3 bagian atas paha luar
- Jepit tali pusat dan potong tali pusat
- Lakukan IMD
- Tutup perut ibu dengan kain bersih
- Pastikan plasenta lepas, dengan tanda tanda : adanya semburan
darah, tali pusat tambah panjang
Pergangan tali pusat terkendali
- Bediri disamping ibu
- Pindahkan klem pada tali pusat sekitar 5 sampai 10 cm dari

27
vulva
- Letakan tangan yang lainnya pada abdomen ibu, tepat dismfisis
ibu
- Lakukan dorso kranial sambil melakukan PTT dengan cara
tangan kiri di smpisis ibu tangan kanan meregangkan tali pusat
tuggu tanda tanda pelepasenta,tarik tali pusat sejajar, kemudian
tarik ke bawah
- Pindahkan klem kedekat perineum bila tali pusat tambah
panjang. Bila ada his ulangi peregangan tali pusat terkendali
dan dorso cranial secara serentak hingga plasenta terlepas dari
dinding uterus.
- Setelah plasecta terlepas dari introitus vagina, lahirkan plasenta
dengan mengangkat talipusat ke atas dan menopang plasenta ,
memutar plasenta searah jarum jam sampai plasenta terlepas
seluruhnya.
- Letakan plasenta ketempat yang telah disediakan
- Massase uterus ibu selama 15 detik dan nilai kontraksi
- Periksa robekan jalan lahir dan nilai perdrahan
- Periksa plasenta apakah telah lahir lengkap dengan memeriksa
jumlah kotiledon . periksa robekan pada tepi selaput ketuban,
dan pemeriksaan tali pusat. Jika dalam pemeriksaan ada
robekan maka lakukan eksplorasi untuk membersihkan sisa
placenta agar tidak menyebabkan perdarahan dan infeksi.

XIV. EVALUASI
Hari/tanggal : Selasa /29 November 2022
No Waktu Evaluasi
1. 14.45 Ibu sudah memilih posisi yang nyaman (miring kiri)
WIB
2. 14.47 Ibu bersedia untuk tidak meneran sebelum pembukaan lengkap
WIB

28
3. 14.48 Sudah diajarkan pada ibu tehnik relaksasi saat ada kontraksi
WIB
4. 14.50 Ibu bersedia makan dan minum pada pukul 14.40 WIB dengan jenis:
WIB sepotong roti dan minum 1 gelas teh hangat pada sela-sela HIS
5. 14.55 Telah disiapkan partus set, heacting set, alat resusitasi, pakaian ibu
WIB dan bayi
6. 14.56 Telah dilakukan observasi Pengawasan 10
WIB
7. 15.00 Telah dilakukan pemeriksaan dalam dengan hasil: Portio tidak
WIB teraba, pembukaan 10 cm, kulit ketuban sudah pecah, presentasi
kepala, UUK jam 12, penurunan hodge II.
9 15.15 Melakukan pertolongan persalinan
WIB bayi lahir spontan pukul 15. 15 WIB, jenis kelamin laki- laki,
gerakan aktif, usaha napas baik, menangis spontan, warna kulit
kemerahan, BB: 2900 gram, PB: 49 cm, LK/LD: 32/33 cm, anus
berlubang APGAR score 8.9.10
9 15.16 Melakukan manajemen aktif kala III
WIB - Tidak ada janin ke dua
- Suntik oxytosin sudah disuntikan
- Terdapat semburan darah dan tali pusat tambah panjang
- Placenta lahir kesan lengkap, kotiledon dan selaput ketuban
lengkap
- Perdarahan 150 cc
15.25 Robekan jalan lahir derajat II dan sudah dilakukan heating
WIB
9 15.50 Melakukan dokumentasi askeb
WIB

DATA PERKEMBANGAN I
KALA IV

29
Tangga: Selasa /29 November 2022 Pukul: 15.50 WIB
S : Subyekif
3. Ibu mengatakan lega karena ari-ari bayinya sudah lahir.
4. Ibu mengatakan masih merasa mules.
O : Obyektif
9. Keadaan umum : Baik
10. Kesadaran :Composmentis
11. TTV : TD : 120/80 mmHg R : 20x/ menit N : 80x/ menit S : 36.7 C
12. Kontraksi : Keras
13. TFU : 2 jari di bawah pusat
14. Perdarahan : ± 80 cc
15. Lochea : Rubra
16. ekstremitas kanan atas terpasang infus RL drip oxytocin 5 IU dengan
tetesan 20 tpm.
A : Assesment
Ny. Aumur P1A0 20 tahun, inpartu kala IV
P : Planning

Tanggal : 29 November 2022 2022 Pukul: 16.00 WIB


9. Mengobservasi keadaan umum ibu.
10. Menyibin ibu dengan air DTT dan mengganti pakaian ibu dengan yang bersih.
11. Mengobservasi TD, nadi, kontraksi, kandung kemih dan perdarahan setiap 15
menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua
12. Menganjurkan ibu memassase uterus sendiri agar kontraksi uterus kuat.
13. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum untuk menambah energi dan
mengembalikan tenaga yang sudah hilang.
14. Menjelaskan kebutuhan gizi ibu nifas, cara perawatan luka perinium, dan ASI
eksklusif.
15. Mengganti infus RL drip Oxytocin dengan cairan infus RL biasa jika sudah
habis.
16. Memindah ibu ke bangsal nifas setelah 2 jam
EVALUASI

30
Tanggal : Selasa /29 November 2022 Pukul: 16.10 WIB
9. Telah dilakukan observasi keadaan umum ibu dengan hasil:
d. Keadaan umum : Baik
e. Kesadaran : Composmentis
f. TTV : TD : 120/80 mmHg R : 20x/ menit N : 80x/ menit S : 36.7 C
10. Perinium sudah dijahit dengan tehnik jelujur
11. Ibu sudah disibin dengan air DTT dan sudah gantai pakaian.
12. Telah dilakukan observasi TD, nadi, kontraksi, kandung kemih dan perdarahan,
dengan hasil :
Jam waktu TD N S TFU kont Kandung perdarahan
ke raksi kemih
1 16.10 100/60 80 36,5 2 jr bwh pst Baik Kosong 20 cc
16.15 100/60 80 2 jr bwh pst Baik Kosong 20cc

16.30 110/70 80 2jr bwh pst Baik Kosong 10cc


16.45 110/70 88 2jr bwh pst Baik Kosong 10 cc
2 17.15 110/70 88 37 2 jr bwh pst Baik Kosong 10cc
17.45 110/70 88 2 jr bwh pst Baik Kosong 10cc

13. Ibu sudah bisa memassase uterus sendiri, dengan hasil kontraksi keras
14. Ibu sudah makan dan minum dengan jenis nasi, lauk, sayur dan minum teh
hangat.
15. Ibu sudah mengerti dan paham tentang kebutuhan ibu nifas, cara perawatan luka
perinium, dan pemberian ASI eksklusif.
16. Infus RL drip Oxytocin sudah diganti dengan cairan infus RL biasa pukul 16.20
WIB.
17. Ibu sudah dipindah ke bangsal nifas pada pukul 18.00 WIB.

BAB III
PEMBAHASAN

31
Pada bab ini akan menguraikan pembahasan tenatang asuhan kebidanan pada Ny “A”
dengan persalinan normal di RSI Sultan Hadlirin Jepara. Asuhan ini dilakukan selama
satu hari yang dimulai saat pasien masuk di VK sampai pasien pindah keruangan nifas,
dimana asuhan yang dilakukan berlanjut pada proses pengakhiran kehamilan yang
mencakup kala I-IV persalinan. Dalam hal ini, pembahasan akan diuraikan secara narasi
berdasarkan pendekatan asuhan kebidanan dengan tujuh langkah varney yaitu :
pengumpulan data dasar, merumuskan diagnosis atau masalah aktual, merumuskan
diagnosis atau masalah potensial, melaksanakan tindakan segera atau kolaborasi,
merencanakan tindakan asuhan kebidanan, melakukan tindakan asuhan kebidanan, dan
mengevaluasi asuhan kebidanan.

BAB IV

32
A. KESIMPULAN
Setelah penulis mempelajari teori dan pengalaman langsung dilahan praktek
melalui studi kasus tentang manajemen asuhan kebidanan pada Ny “A” dengan
Asuhan Persalinan Normal, maka bab ini penulis menarik kesimpulan dan saran.
Asuhan kebidanan pada Ny “A” dengan Asuhan Persalinan Normal dilakukan
dengan teknik pendekatan manajemen asuhan kebidanan yang dimulai dari pengkajian
dan analisa data dasar, pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan pengumpulan
semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, mulai
dari anamnesis riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan
keterangan tambahan yang menyangkut atau yang berhubungan dengan kondisi klien.
B. SARAN
1. Bagi klien
a. Menganjurkan kepada ibu agar banyak beristrahat.
b. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya secara ondemand.
c. Menganjurkan ibu untuk selalu memperhatikan keadaan bayinya. d.
Menganjurkan kepada ibu untuk untuk mengomsumsi makanan dengan gizi
seimbang.
d. Menganjurkan kepada ibu untuk mengomsumsi obat secara teratur sesuai
instruksi yang diberikan.
e. Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga kebersihan organ genetalianya.
f. Menganjurkan ibu untuk berKB
2. Saran untuk bidan
 Bidan sebagai tenaga kesehatan diharapkan mampu memberikan pelayanan
yang professional sehingga dapat berperan dalam menurunkan angka
kematian ibu (AKI) dan angka kematian perinatal (AKP). Oleh karena itu bidan
harus meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, melalui
program pendidikan, pelatihan-pelatihan, seminar agar menjadi bidan yang
berkualitas sesuai dengan perkembangan IPTEK
 Bidan harus memberikan asuhan sesuai wewenang untuk itu manajemen
kebidanan perlu dikembangkan karena merupakan alat yang mendasari bagi
bidan untuk memecahkan masalah klien dan berbagai kasus. 162 c. Seorang
bidan hendaknya menganggap bahwa semua ibu hamil mempunyai resiko
untuk komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu dan janin, oleh karena itu

33
bidan diharapkan mampu mendeteksi secara dini adanya tandatanda bahaya
kehamilan dan menganjurkan ibu dan keluarga segerah kepelayanan
kesehatan bila mengalami hal tersebut.
 Saran untuk institusi kebidanan
a. Untuk mendapatkan hasil manajemen asuhan kebidanan yang baik perlu
menyediakan tenaga bidan yang professional untuk menunjang pelaksanaan
tugas. b.
b. Untuk pelayanan yang lebih berkualitas sesuai dengan kemajuan teknologi,
sebaiknya bidan yang sudah bertugas diberi kesempatan untuk melanjutkan
atau semacam pelatihan-pelatihan.
c. Demi mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan perlukiranya
penyediaan fasilitas/ alat-alat yang memadai untuk penunjang pelaksanaan
tugas-tugas kebidanan dan untuk meningkatkan keterampilan bidan.

34
BAB III
PEMBAHASAN

BAB V

35
PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN
Saran Penulis akan menyadari akan kekurangan dalam laporan tugas akhir ini,
adapun saran yak hendak penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa Diharapkan lebih menggali lgi informasi dan berbagai
sumber terpecaya dan mampu mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang
sudah didapatkan selama berlangsungnya asuhan kebidanan pada Ny.A sesuai
dengan teori dan wewenang bidan.
2. Bagi Pendidikan Dengan adanya laporan ini, diharapkan dapat menjadi bahan
bacaan dan sumber referensi bahan ajar dalam memberikan asuhan kebidanan
untuk ibu bersalin kala 3.
3. Bagi Peneliti Lanjut Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dikarenakan
jumlah informan hanya satu. Sebaiknya peneliti melanjutkan dapat memperbesar
sampel dan waktu yang panjang

36

Anda mungkin juga menyukai